Claim Missing Document
Check
Articles

Found 42 Documents
Search
Journal : Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)

Kekuatan Tarik dan Kekuatan Sobek Kertas dari Alang-Alang Melalui Proses Organosolv dengan Pelarut Etanol dan Lama Pemasakan yang Berbeda Asngad, Aminah; Syalala, Yoni
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.956 KB)

Abstract

Pulp dan kertas yang dihasilkan 90% menggunakan bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selulosa yang dapat mengakibatkan terganggunya kestabilan lingkungan. Alang-alang memiliki kandungan serat terutama kandungan selulosa sebesar 45% sehingga dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuat kertas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan kekuatan sobek kertas dari alang-alang melalui proses organosolv dengan pelarut etanol dan lama pemasakan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Lab. Biokimia Pend.Biologi UMS dan lab.UGM, dengan menggunakan metode eksperimen dan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Adapun faktor 1 yaitu konsentrasi etanol (K), K1 :30%, K2 :40%, K3 :50% dan faktor 2 yaitu lama pemasakan (L), L1:60 menit, L2 :90 menit. Hasil penelitian menunjukkan kertas dengan kekuatan tarik dan kekuatan sobek tertinggi pada perlakuan K3L1 (konsentrasi etanol 50% dan lama pemasakan 60 menit) dengan 1,48 N/mm2 untuk kekuatan tarik dan 2,32N/mm2 untuk kekuatan sobek. Hasil penelitan dapat disimpulkan alang-alang dapat dibuat kertas melalui proses organosolv.
Pemanfaatan Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum) dan Ekstrak Daun Mimba sebagai Pengendali Lalat Buah (Bactrocera sp.) Trihutant, Intan Wahyu; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.085 KB)

Abstract

Insektisida alami merupakan obat yang digunakan untuk membasmi serangga yang merugikan. Bactrocera sp. merupakan salah satu jenis serangga hama yang dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa jenis buah-buahan sehingga merugikan bagi petani buah. Penggunaan insektisida alami dari tanaman kemangi dan daun mimba dapat membasmi lalat buah jenis Bactrocera sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas insektisida alami ekstrak tanaman kemangi (Ocimum basilicum) dan ekstrak daun mimba dengan jenis pelarut yang berbeda dan variasi konsentrasi terhadap mortalitas lalat buah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan analisis data deskriptif kuantitatif dan menggunakan analisis lanjut Kruskall-Wallis. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dan 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis insektisida dengan pelarut yang berbeda dan factor kedua yaitu konsentrasi insektisida. Hasil penelitian insektisida terhadap mortalitas lalat buah paling tinggi yaitu pada perlakuan insektisida alami ekstrak tanaman kemangi dan ekstrak daun mimba dengan pelarut metanol dan konsentrasi 65% dengan rerata mortalitas sebesar 96.67%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanaman kemangi dan daun mimba dapat dimanfaatkan untuk membasmi lalat buah.
Hand Sanitizer dalam Bentuk Gel Dari Daun Serai dengan Penambahan Alkohol dan Triklosan Anggreini, Ciptiningtyas Kensi; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.462 KB)

Abstract

Ekstrak daun serai memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, geraniol dan sitronelal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer untuk mengurangi penggunaan alkohol dan triklosan. Tujuan penelitian ini untuk menguji organoleptik (aroma, warna, dan pH) yang dihasilkan dari gel hand sanitizer berbahan daun serai dengan penambahan alkohol dan triklosan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimetal dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial sebanyak 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi ekstrak daun serai (K), K1=5 L, K2= 5,5 mL, K3=6 mL dan faktor kedua yaitu perbandingan alkohol dan triklosan (A), A1= 3ml:2gr, A2= 2ml: 1,75gr, A3= 1ml: 1,5gr, dengan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa uji organoleptik warna yang paling pekat Brown Beige dan aroma yang paling kuat terdapat pada perlakuan K3A3, sedangkan untuk parameter pH semua perlakuan memiliki nilai pH 4 (ersifat asam).
Hand Sanitizer dalam Bentuk Gel dari Daun Mangga Manalagi dengan Penambahan Alkohol dan Triklosan Setyawati, Eni; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.666 KB)

Abstract

Hand sanitizer pada umumnya mengandung alkohol dengan kadar 65-95%, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Pada penelitian ini dibuat hand sanitizer dengan penambahan alkohol kurang dari 65 %, triklosan dan ekstrak daun mangga manalagi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena daunnya mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, tanin, dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji organoleptik ( warna, aroma, pH ) dari gel hand sanitizer tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor yaitu konsentrasi ekstrak daun mangga ( 5 ml, 5,5 ml, 6 ml ) dan perbandingan alkohol dengan triklosan A1= 3ml:2gr, A2= 2ml: 1,75gr, A3= 1ml: 1,5gr , data yang diperoleh dianalisis dengan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua perlakuan menunjukkan pH 3 (bersifat asam). Warna yang dihasilkan hampir sama dengan kepekatan yang berbeda dan aroma khas daun mangga yang paling kuat adalah M3A3.
Uji Kertas Indikator Asam Basa dari Ekstrak Bunga Pacar Air Dengan Variasi Jenis Pelarut dan Lama Penyimpanan Saputri, Nindita Amanah; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.854 KB)

Abstract

Indikator asam basa dari bahan alami sangat dibutuhkan sebagai alternatif indikator asam basa sintesis. Bunga pacar air memiliki kandungan antosianin yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa alternatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui manfaat ekstrak bunga pacar air sebagai indikator asam basa dengan variasi jenis pelarut dan lama penyimpanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis pelarut dan lama penyimpanan. Jenis pelarut yang digunakan adalah alkohol 96%, alkohol 96% + asam sitrat 3%, dan alkohol 96% + HCl 1%. Uji stabilitas warna ekstrak bunga pacar air dilakukan dengan perlakuan lama penyimpanan 1 hari, 3 hari, 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jenis pelarut dan lama penyimpanan mempengaruhi gradasi warna kertas saat dicelupkan pada larutan asam dan basa. Kualitas terbaik ditunjukkan oleh kertas indikator asam basa dengan pelarut alkohol 96% dan cenderung lebih stabil selama proses penyimpanan hingga hari ke-3 ditunjukkan dengan warna strawberry red pada larutan asam kuat, rose pada asam lemah, olive green pada basa kuat, dan lilac pada basa lemah. Sehingga masih mampu dan dapat digunakan untuk membedakan larutan asam kuat-asam lemah dan basa kuat-basa lemah.
Hand Sanitizer dalam Bentuk Gel dari Daun Salam dengan Penambahan Alkohol dan Triklosan Farahim, Anyes Nur; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.497 KB)

Abstract

Tanaman salam (Syzygium polyanthum Wight) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antibakteri. Kandungan utama yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah flavonoid, tannin, minyak atsiri, steroid. Daun salam dapat dimanfaatkan sebagai hand sanitizer untuk mengurangi penggunaan alcohol dan triklosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat bakteri yang paling efektif serta untuk mengetahui uji organoleptik dengan parameter warna, aroma, pH daun salam sebagai bahan pembuatan hand sanitizer dalam bentuk gel dengan penambahan alkohol dan triklosan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan analisis data deskriptif kualitatif. Faktor 1 yaitu konsentrasi ekstrak daun salam (S), S1= 5ml, S2= 5,5ml, S3= 6ml dan faktor dua yaitu perbandingan alkohol dan triklosan (A), A1= 3ml:2gr, A2= 2ml: 1,75gr, A3= 1ml: 1,5gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik dengan parameter pH pada semua perlakuan bernilai 3 (bersifat asam). Hasil uji organoleptik warna Ochre yellow dan aroma berbau khas daun salam yang paling pekat terdapat pada perlakuan S3A3.
Pemanfaatan Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Kulit Jeruk Nipis Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Pengendalian Lalat Buah dalam Berbagai Konsentrasi dan Pelarut Islamy, Faizah Nur; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.381 KB)

Abstract

Insektisida nabati ialah suatu bahan yang berasal dari bebagai jenis tanaman dan mengandung senyawa beracun bagi serangga. Tanaman kemangi mempunyai senyawa yang dapat menarik lalat buah jantan dalam jumlah banyak. Kandungan senyawa aktif pada kulit jeruk mempunyai daya bunuh terhadap rayap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh campuran ekstrak tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis terhadap mortalitas lalat buah dan mengetahui konsentrasi yang efekti terhadap mortalitas lalat buah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan dua faktor yakni jenis insektisida dengan pelarut yang berbeda (etanol 70 % dan metanol 70 %) dan jenis konsentrasi (10 %, 15 % dan 20 %). Parameter dalam penelitian yaitu mortalitas lalat buah setelah dilakukan penyemprotan. Berdasarkan hasil penelitian, insektisida nabati tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap mortalitas lalat buah. Konsentrasi paling efektif pada perlakuan P2K3 yaitu insektisida nabati tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis konsentrasi 20 %.
Uji Efektivitas Insektisida Nabati Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum) dan Daun Pepaya dengan Variasi Dosis dan Jenis Pelarut yang Berbeda Pratiwi, Mira; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.154 KB)

Abstract

Alternatif pengendalian lalat buah (Bactrocera sp) dapat dilakukan dengan pemanfaatan tanaman kemangi dan daun pepaya sebagai insektisida nabati. Tanaman kemangi dan daun pepaya mengandung saponin, tannin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas insektisida nabati tanaman kemangi dan daun pepaya serta dosis paling efektif terhadap mortalitas lalat buah. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama jenis insektisida dengan pelarut berbeda (P1= Insektisida (tanaman kemangi 50 gram dan daun pepaya 50 gram) dengan pelarut etanol 70%, P2= Insektisida (tanaman kemangi 50 gram dan daun pepaya 50 gram) dengan pelarut metanol 70%), faktor kedua dosis insektisida (D1= 6%, D2= 12%, D3= 18%) dengan dua kali ulangan. Data dianalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis dan Perbandingan Mean. Insektisida nabati tanaman kemangi dan daun pepaya perlakuan P2D3 paling efektif terhada mortalitas lalat buah dengan persentase mortalitas 100%, dan dosis 18% paling optimum terhadap mortalitas lalat buah. Kesimpulan penelitian ini adalah insektisida nabati tanaman kemangi dan daun pepaya efektif terhadap mortalitas lalat buah.
Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor dengan Penambahan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kakao terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Tyas, Elin Tiara Hayu Styaning; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.818 KB)

Abstract

Limbah tanaman kakao dan daun kelor biasanya hanya dibuang dan dapat mengganggu lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah kulit kakao mengandung nitrogen, kalsium dan magnesium yang tinggi. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair untuk memicu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan interval penggunaan pupuk organik cair kombinasi daun kelor dan kulit kakao terbaik untuk pertumbuhan tanaman bayam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua faktor, faktor 1 yaitu pupuk (P1=40%, P2=50%, dan P3=60%), faktor 2 interval penyiraman (I1=3 hari sekali, I2=4 hari sekali, dan I3=5 hari sekali) dengan 9 perlakuan dan 2 kali ulangan. Parameter yang diamati yaitu tinggi batang, jumlah daun, dan berat basah. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali selama satu bulan.. Data hasil perlakuan dianalisis dengan ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik untuk pertumbuhan tinggi batang yaitu pada P3I1, sedangkan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan jumlah daun dan berat basah yaitu pada P1I3. Terdapat pengaruh interaksi antara pupuk dengan interval penyiraman terhadap pertumbuhan tinggi batang dan jumlah daun. Akan tetapi, pada pertumbuhan berat basah tidak ada pengaruh interaksi antara dua faktor tersebut.
Uji Antioksidan Teh Kombinasi Krokot (Portulaca Oleracea) dan Daun Kelor dengan Variasi Suhu Pengeringan Ningsih, Dyah Ayu; Asngad, Aminah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.921 KB)

Abstract

Krokot dan kelor yang selama ini dianggap hanya sebagai gulma dan tanaman pagar, faktanya memiliki manfaat yang besar bagi tubuh kita. Pembuatan teh dengan pengovenan merupakan salah satu inovasi baru dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan krokot dan daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas antioksidan pada teh kombinasi krokot dan daun kelor dengan variasi suhu pengeringan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial. Faktor I adalah variasi konsentrai tanaman krokot dengan daun kelor (K), yaitu K1 (1 g: 1 g) , K2 (1,3 g: 0,7 g), K3(0,7 g dan 1,3 g). Faktor II adalah variasi suhu (S), yaitu S1 (45°C), S2 (50°C), dan S3 (55°C). Hasil penelitian menunjukkan kualitas antioksidan tertinggi pada K3S3 75,51% dengan konsentrasi krokot lebih sedikit dibanding dengan daun kelor dan suhu pada 55°C, sedangkan K2S1 Kualitas antioksidan paling rendah karena konsentrasi krokot lebih banyak. Krokot mengandung Omega-3 sebagai antioksidan dan kelor mengandung berbagaimacam antioksidan kuat seperti tanin. Semakin tinggi kandungan antioksidan, maka semakin baik teh yang dihasilkan. Hasil kualitas organoleptik terbaik adalah pada perlakuan K2S1, K3S1, K2S2, K3S2, K1S3, dan K3S3 dengan penilaian organoleptik warna coklat tua, rasa sedikit pahit, aroma sedikit langu, namun daya terima kurang suka.
Co-Authors Adhni, Eisah Nur Agus Supriadi Akbar, Novandita Aulia Akhadia S. W Almastin, Ardhananes Wari Ambarwati, A Amelia, Risky Amelia, Risky Andria Putri Anggreini, Ciptiningtyas Kensi Anugraheni, Dyah Dwi Apriani, Desvia Puput Aprilia Bagas R Aprilia, Nadia Ardiyana Rahma Pertiwi Astuti, Utami Widi Cahyani, Devita Nur Cahyaningsih, Aisyah Cahyo, Devi Setyaning Carissa Rahmitasari Damayanti, Yolanda Arifah Devi Setyaning Cahyo Diah Wulandari Subiakto Dian Nugroho Doni Lucki Irawan Dwi Setyo Astuti Enggar Rosmita Sanastri Ervian Jan Marudin F., Shinta Nur Fadhilah, Umniati Farahim, Anyes Nur Firdausi, Musdhalifah Husna Gernes, Geswin Hanara, Rizki Happy Suci Puspitasari Hidayati, Umi Muslikah Nur Ika Nur Rahmawati Inna Siti N Inna Siti N, Inna Siti Intan, Uci Nurmala Irawan, Doni Lucki Islamy, Faizah Nur Istifarini, Feby J, Wahyu K. Joko Purwanto Jumihartiningsih, Erna Kahfi, Muhammad Rizal Khairunnisa, Hana Khofiyanti, Novi Khotimah, Widya Husnul Khussyiria, Milla Mifta Konitah, Zahra Kurniasari, Desi Kurniawati, Zeny Lina Agustina Marudin, Ervian Jan Milla Mifta Khussyiria Musbita, Erma Mustikasari, Nur Afifah Nastiti, Anisa Rizki Ningsih, Dyah Ayu Ningsih, Ike Warti Nitami, Arisa Putri Jihan Nopitasari Nopitasari Nopitasari, N Nopitasari, Nopitasari Nopitasari, Nopitasari Novianti, Ika Putri Novitasari, Irma Ayuningtyas Nugroho, Dian Nurul Aeni Nurul Aeni Palupi, Ratna Pratiwi, Mira Primadianti, Anindhita Dwi Puji Astuti Pujiati Pujiati Putri, Firstnanda Ivanka Qoirunnisa, Marissa Ajekrun Qosim Nurseha, Qosim R, Aprilia Bagas R, Aprilia Bagas Rahmawati, Amalia Nilam Rahmawati, Fiska Yeni Rina Astuti Risalam, Nazzilah Maluha Risky Amelia Rudi Santoso, Rudi Safitri, Akmalia Riskiana Santhyami Santhyami Saputri, Nindita Amanah Sarah Annisa Alifvina Sari, Dyah Arum Kumala Sari, Siti Kartika Sekaringsih, Nur Jati Septian Nur Ika Trisnawati Setyawati, Eni Shinta Nur F. Subiakto, Diah Wulandari Suci Siska Suci Siska, Suci Sucika Miftarul Anzila Suparti - - Suparti Suparti Suparti Suparti Suparti Suparti Suparti, S Susetyawati, Nabila Junisky Syalala, Yoni Syifa Zulfiani Zakiyah Susilo Tania, Tantri Titik Suryani Triana Ambarwati Triastuti Rahayu Trihutant, Intan Wahyu Tyas, Elin Tiara Hayu Styaning Utami, Fatiya Dwi Vanda Fikoeritrina Vanda Fikoeritrina, Vanda W, Akhadia S. Wahyu K. J Wahyu Purwo Raharjo Wahyuni, Sari Eka Teguh Warsiti, W Widya Primerika Widya Primerika, Widya Widyastuti, Hesty Yuniar Trisna Wardana Zahra Konitah