Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Pengetahuan Keluarga dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Menjalankan Self-Management Sari, Nur Puspita; Kurniawan, Titis; Harun, Hasniatisari
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.705 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10465

Abstract

ABSTRACT The family has an important role in the health care of patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM), including diabetes mellitus self-management (DMSM). To carry out the role properly, the family must have adequate knowledge. Previous research has found that the implementation of DMSM in T2DM sufferers and family support is low. This study aims to identify family knowledge related to DMSM. This quantitative descriptive study with a cross-sectional approach involved 188 families of T2DM patients who were taken through a purposive sampling technique. Data were collected through a respondent characteristic questionnaire, and a family knowledge questionnaire related to DMSM which had been translated through the back-forward translation method into Indonesian and modified with an inter-item correlation between 0.205-0.527, and Chronbach alpha 0.660. The collected data were analyzed descriptively. Half of the respondents had good knowledge (50%) with the lowest mean in the domain of pharmacological therapy (1.07±0.60), foot care (1.40±0.73), and physical exercise (1.69±0. 54). The low pharmacological therapy domain, physical exercise, and foot care need special attention. It is important for health workers to seek to increase family knowledge so that they can help patients carry out DMSM, especially aspects of pharmacological therapy, physical exercise, and foot care. Keywords: Family Support, Knowledge, Self Management, Type 2 Diabetes Mellitus  ABSTRAK Keluarga memiliki peran penting dalam perawatan kesehatan pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) termasuk dalam melakukan self-management diabetes melitus (SMDM). Untuk menjalankan perannya dengan baik, keluarga harus memiliki pengetahuan yang adekuat. Penelitian terdahulu menemukan pelaksanaan SMDM pada penderita DMT2 dan dukungan keluarga yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga terkait SMDM. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 188 keluarga pasien DMT2 yang diambil melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner karakteristik responden, dan kuesioner pengetahuan keluarga terkait SMDM yang telah dialihbahasakan melalui back-forward translation method ke Bahasa Indonesia dan dimodifikasi dengan inter intem correlation antara 0,205-0,527, dan chronbach alpha 0,660. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Setengah responden memiliki pengetahuan baik (50%) dengan mean terendah pada domain terapi farmakologi (1,07±0,60), perawatan kaki (1,40±0,73), dan latihan fisik (1,69±0,54). Rendahnya domain terapi farmakologi, latihan fisik, serta perawatan kaki perlu mendapatkan perhatian khusus. Penting bagi petugas kesehatan untuk mengupayakan peningkatan pengetahuan keluarga sehingga dapat membantu pasien menjalankan SMDM terutama aspek terapi farmakologi, latihan fisik, dan perawatan kaki. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Self-Management
Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengambilan Keputusan Skrining Kanker Serviks Berdasarkan The Precaution Adoption Process Model Vitniawati, Vina; Hermayanti, Yanti; Kurniawan, Titis
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15 No 2 (2020): October Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v15i2.103

Abstract

Decision making for taking screening is an important component in preventing cervical cancer, but still many women who have not yet done it due to a lack of knowledge and decision-making ability.  Development of intervention tailored to the stages of decision-making based on the Precaution  Adoption  Process  Model,  such as training,  is able to improve decision-making ability to do the screening. This study aimed to determine the differences in the effect of training on decision-making for cervical cancer screening based on PAPM in the UPT Griya Antapani Health Center Bandung. This quasi-experimental study with two group pre-test post-test design involved  84  women aged  30-49  years who were chosen by purposive and proportional cluster sampling from two villages divided into  42  respondents each. Group  A received training with PowerPoint media,  leaflets,  videos, and WhatsApp while group  B received training with PowerPoint media, leaflets, and videos. The data of decision-making was collected using the  Precaution Adoption Process Model checklist:  before,  after training, and  15  days after training then analyzed using  Friedman test and  Mann  Whitney test.  The results showed that there were differences in decision-making in each group before and after training with p <0.001 but Mann Whitney test showed that there was no difference in decision-making between groups after training (p = 1,000 and p = 0.316). This depicted that any method and media can be used to change decision-making. Providing training and counseling is needed according to the stages of decision-making taking into account the factors that influence it.  Keywords: Cervical Cancer, Decision-making, Screening, the Precaution Adoption Process Model
Intervensi Pencegahan Merokok dan Konsumsi Alkohol pada Remaja melalui Pendidikan Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Stunting Nursiswati, Nursiswati; Nurrofiqoh, Malihatunnisa; Pratiwi, Sri Hartati; Kurniawan, Titis; Purba, Chandra Isabella Hostanida
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13084

Abstract

ABSTRAK Tahap perkembangan remaja sangat rentan akan perilaku berisiko. Kontrol emosi dan stres yang labil mengakibatkan remaja memilih mekanisme koping yang salah. Dampaknya, remaja dapat berisiko mengalami stunting. Perlu adanya penyuluhan terkait bahaya dan cara pencegahan konsumsi rokok dan alkohol guna mencegah terjadinya stunting. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran pengetahuan (kognitif) dari siswa kelas 7 salah satu SMP swasta di Kabupaten Bandung mengenai pencegahan penggunaan rokok dan alkohol. Pendidikan kesehatan dilaksanakan secara interaktif bertemakan menghindari rokok dan alkohol agar terhindar dari masalah kesehatan fisik dan mental guna mencegah terjadinya stunting. Pendidikan kesehatan diikuti oleh 72 siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Evaluasi dari hasil pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan soal Pre-test dan Post-test masing-masing sebanyak 5 soal. Sebanyak 55,55% remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan dapat menjawab dengan benar ≥3 soal dari 5 soal yang tersedia dan sebanyak 33,33% mengalami peningkatan skor dari pre-test ke post-test. Pemahaman tentang bahaya merokok dan alkohol dapat diberikan sejak masa SMP dan dilakukan pemantauan berkelanjutan oleh guru di sekolah. Sekolah dapat memberikan kebijakan dan pelayanan UKS yang memadai bagi siswa. Pendidikan kesehatan berpengaruh positif dan secara signifikan meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya serta cara menghindari rokok dan alkohol. Kegiatan lanjutan berupa focus group discussion dan permainan dibutuhkan sebagai kegiatan lanjutan penguatan kognitif, afektif, dan psikomotor pencegahan merokok dan konsumsi alkohol pada siswa SMP. Kata Kunci: Alkohol, Merokok, Pendidikan Kesehatan, Remaja, Stunting  ABSTRACT The developmental stage of adolescents is very vulnerable to risky behavior and bad coping mechanisms. As a result, teenagers may be at risk of experiencing stunting. There is a need for education regarding the dangers and ways to prevent cigarette and alcohol consumption to prevent stunting. This research aims to describe the knowledge (cognitive) of grade 7 students at one of the private junior high schools in Bandung Regency regarding preventing the use of cigarettes and alcohol. Health education was carried out interactively with the theme of avoiding smoking and alcohol to avoid physical and mental health problems to prevent stunting. Health education was attended by 72 grade 7 junior high school students. Evaluation of the results of health education was carried out by providing pre-tests and post-tests. As many as 55.55% of teenagers who took part in health education were able to answer ≥3 questions correctly out of the 5 questions available and as many as 33.33% experienced an increase in scores from pre-test to post-test. Understanding of the dangers of smoking and alcohol can be given since junior high school and ongoing monitoring by teachers at school. Schools can provide adequate UKS policies and services for students. Health education has a positive effect and significantly increases teenagers' knowledge about the disadvantages and how to avoid smoking and alcohol. Further activities in the form of focus group discussions and games are needed as further activities to strengthen cognitive, affective, and psychomotor skills to prevent smoking and alcohol consumption in junior high school students. Keywords: Adolescents, Alcohol, Health Education, Smoking
Gambaran Self-Management Pada Pasien Stroke Yang Menjalani Rawat Jalan Rahmawati, Dedah; Kurniawan, Titis; Hartati, Sri
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.942 KB) | DOI: 10.33867/jka.v6i1.117

Abstract

Stroke patients require a long-term treatment, both to prevent recurrent stroke and to minimize further complications. One of the efforts to succeed the stroke patients' treatment is Self-Management. This study aimed to identify the self-management of stroke outpatients. This quantitative descriptive study involved 40 stroke outpatients in RSAI who are able to communicate well, taken by using consecutive sampling techniques for one week. The data were collected by using a Stroke Self-Management Questionnaire (SSMQ) consisting of 4 domains (capacity, confidence in interaction, strategy, and guidance by health professionals). The collected data were analyzed descriptively by using the mean value. The result showed that the percentage of respondents with high self-management category (52,5%) was higher than the low category. Furthermore, the percentage of the good category was higher in the domain of confidence in interaction, strategy (52.5%), as well as guidance by health professionals (55%). Meanwhile, the percentage of the low category was found higher in the domain of capacity (52.5%). Keywords: Self-Management, Stroke
GAMBARAN SELF EFFICACY PADA PASIEN TB PARU UNTUK MENYELESAIKAN PENGOBATAN DI POLI DOTS PADA SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI GARUT Wati, Irma; Kurniawan, Titis; Nugraha, Bambang Aditya
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.997 KB) | DOI: 10.33867/jka.v6i2.120

Abstract

Penyakit Tuberkulosis membutuhkan pengobatan jangka panjang dan cenderung terkendala oleh ketidakpatuhan pasien. Self efficacy (SE) merupakan faktor penting kepatuhan menjalankan pengobatan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SE pada pasien TB paru di Poli DOTS RSUD dr Slamet Garut untuk menyelesaikan pengobatan.Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan 96 pasien TB paru yang berobat ke Poli DOTS RSUD dr Slamet Garut yang direkrut menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner SE yang dimodifikasi dari Bagja (2016), berisi 26 pernyataan, data dianalisis dengan penyajian distribusi frekuensi dan mean.Hasil penelitian menemukan bahwa secara umum SE pasien TB di RSUD Garut dalam menyelesaikan pengobatan rendah (57.3%). Domain pemeriksaan dahak merupakan domain terendah dan mengatasi kebosanan merupakan aspek yang pasien paling merasa tidak yakin mampu mengatasinya. Proporsi pasien TB dengan SE rendah lebih banyak ditemukan pada pasien berusia dewasa awal (76,9%), perempuan (58,5%), menikah (63,2%), berpendidikan SD dan SMP (60,5-71,9%), pekerjaan sebagai petani (87,5%), berpenghasilan di bawah 1 juta/bulan (60,7-71,9%), BTA (+) (70,5%), pengobatan fase lanjutan pada bulan ke 3 (64,7%) dan tidak pernah mengikuti pendidikan kesehatan tentang pengobatan TB (59,2%).Kesimpulan bahwa pasien TB di Poli DOT RSUD Garut memiliki SE rendah. Menjadi penting bagi petugas kesehatan (dokter dan perawat) dan PMO (pengawas minum obat) untuk menjalankan perannya lebih intensif. Petugas kesehatan diharapkan mengembangkan program atau memberikan edukasi yang secara literatur lebih efektif yang dapat meningkatkan self efficacy khususnya terkait pemeriksaan dahak dan mengatasi kebosanan dalam mengkonsumsi obat TB sebagai upaya peningkatan keberhasilan pengobatan TB.
Co-Authors Aisyah, Iis Alviani, Eka Turjanah Andini, Nathania Putri Arseda, Astuti Aushaf, Inka Fadilla Nur Bambang Aditya Nugraha Chandra Isabella Hostanida Purba Dewi, Rahma Dian Adiningsih Edi Mustamsir Eka Afrima Sari, Eka Afrima Elsa Pudji Setiawati Ernawati Ernawati Fa'izah, Bella Nadia Fadilah, Tria Nurhayyu Fadillah, Jasmine Fasya Fauzia, Salwa Ghaida Firdaus, Rose Maryana Fitri, Siti Ulfah Rifa'atul Harun, Hasniatisari Haruni, Hasniatisari Heliani, Yusshy Kurnia Helwiyah Ropi Hesti Platini Ikawati, Dewi Karina, Grashiva Putri Kusman Ibrahim Lestari, Ranti Asri Lumbantobing, Valentina Mira Trisyani Musyaffa, Najwa Aufa Muta'aliyah, Hikmah Mutiarasani, Anjani Nentika, Rindayu Bidara Caela Nurfuadah, Irfani Nurrofiqoh, Malihatunnisa Nursiswati Nursiswati Nurwijayanti Olivia, Claudia Pratiwi, Atlastieka Puspaningrum, Sepdian Putri, Nova Belinda Putri, Silvi Riana Rahmawati, Dedah Rahmawati, Syifa Eka Rasyiddin, Gyan Reyza, Muhammad Fakhrul Robiul Fitri Masithoh Rustianti Salwa, Tetalia Sandra Pebrianti Santoso, Nilam Cahya Ressawati Sari, Citra Windani Mambang Sari, Eka Afirma Sari, Nur Puspita Setiani, Haniifah Silmi, Reina Zahira siti romadoni Sri Hartati Sri Hartati Pratiwi Sri Suparti Sunandari, Nissa Fauziyah Susilaningsih, Fransisca Sri Taty Hernawaty Tsauroh, Salsabila Fiqrotu Tuti Pahria Virssyani, Khansa Auliya Vitniawati, Vina Wati, Irma Widaningsih, Ida Wijayanti, Niken Ayu Wongchan Petpichetchian Yanti Hermayanti Yudiana, Zahra Haurannisa Yutantri, Savitri Kartika Zahirah, Esa