Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Menara Ilmu

HUBUNGAN ANTARA PENGULANGAN PROSES EKSTRAKSI TANIN DENGAN RENDEMEN DAN KADAR TANIN EKSTRAK YANG DIPEROLEH Fakhruzy Fakhruzy; Anwar Kasim; Alfi Asben; Aswaldi Anwar
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO.2 JULI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tahapan penyaringan pada ekstraksi tanin dari gambir terhadap rendemen dan kadar tanin ekstrak. Bahan baku gambir yang digunakan adalah gambir pasta dan gambir kering. Metode ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut air dengan magnetik stirer sebagai pengaduk dan proses ekstraksi dilakukan 5 tahap. Rendemen paling tinggi terdapat pada penyaringan ke-1 pada gambir pasta sebesar 11,41%  dan gambir kering sebesar 21,54%. Kadar tanin paling tinggi untuk gambir pasta terdapat pada penyaringan ke-1 sebesar 47,97% dan untuk gambir kering terdapat pada penyaringan ke-2 sebesar 37,99%. Berdasarkan hasil statistik ANOVA menunjukkan hasil yang berbeda nyata  (Fhitung 13,16 > Ftabel 3,63), hal ini menunjukkan tahapan ekstraksi berpengaruh terhadap rendemen dan kadar tanin gambir kering dan gambir pasta yang dihasilkan. Hasil analisis regresi linier menunjukkan hubungan yang sangat erat antara tahapan ekstraksi terhadap rendemen tanin. Hal ini ditunjukkan oleh nilai r (koefisien relasi) untuk  gambir kering 0,8432 dan gambir pasta 0,854. Hasil analisis regresi linier untuk tahapan ekstraksi dan  kadar tanin menunjukkan hubungan yang sangat erat pada gambir kering dengan nilai r (koefisien relasi) yaitu 0,9185. Sedangkan gambir pasta yang menunjukkan hubungan sangat rendah dengan  nilai r (koefisien relasi) yaitu 0,6614.Kata Kunci: gambir pasta, gambir kering, magnetik stirer, tanin
Tinjauan Literatur : Analisis Hubungan Kandungan Hemiselulosa dan Rendemen Furfural Dewi Arziyah; Anwar Kasim; Alfi Asben; Munzir Busniah
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Vol 18 No. 01 JULI 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i1.5557

Abstract

Biomassa lignoselulosa merupakan limbah hasil pertanian, perkebunan yang mempunyai kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa. Biomassa lignoselulosa yang jumlahnya sangat melimpah dapat dimanfaatkan menjadi salah satu produk biokimia yaitu furfural karena memiliki kandungan hemiselulosa yang merupakan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan furfural. Furfural adalah pelarut yang dihasilkan dari hemiselulosa/pentosan tumbuhan (xylan,arabinan dan polyuronids). Furfural diperoleh dari hidrolisis bahan hemiselulosa menggunakan larutan asam. Furfural merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki aroma khas yang berguna sebagai bahan perantara dalam industri. Proses komersial pertama untuk produksi furfural adalah dimulai oleh Quaker Oats pada tahun 1921. Saat ini, produksi furfural terkonsentrasi di China, lebih kurang 70% dari produksi furfural global. Kebutuhan (demand) furfural dan turunannya di dalam negeri meski tidak terlalu besar namun jumlahnya terus meningkat. Hingga saat ini seluruh kebutuhan furfural untuk dalam negeri diperoleh melalui impor. Review ini bertujuan untuk melihat potensi kandungan limbah biomassa dari komoditi unggulan di Sumatera Barat, diantaranya limbah tanaman jagung, limbah tanaman kelapa, limbah tanaman kelapa sawit, limbah tanaman tebu,dan limbah tanaman padi. Review yang dilakukan juga untuk melihat hubungan kandungan hemiselulosa dengan rendemen furfural dari limbah-limbah tersebut.Kata Kunci: Biomassa,  Lignoselulosa, Furfural, Hemiselulosa