Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PELATIHAN TEATER PADA SISWA SD-SMP MENGARAP KARYA MAKASSAR MAREGE ‘KITA BERSAUDARA’ PADA PROGRAM BBM Andi Taslim Saputra; Karta Jayadi; Asia Ramli; Arifin Manggau; Muhammad Suyudi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.62593

Abstract

Pelatihan teater dilakukan untuk memberikan pengetahuan secara praktek teater dan untuk meningkatkan pengetahuan hubungan antara Makassar dengan Marege bagi siswa-siswi SD dan SMP di kota Makassar. Dalam pelaksanaan pelatihan teater dilakukan secara bertahap yaitu tahap pelatihan dengan melakukan casting, penghafalan naskah, blocking, pengembangan dan pemantapan. Tahap kedua yakni melaksanakan pertunjukan. Pada kegiatan pelatihan teater ini melibatkan dua puluh orang siswa(i). Pelatihan teater ini menjadi instrumen memperkenalkan hubungan antara Makassar dengan Marege. Pelatihan ini memakai properti berupa dayung, jala, alat pancing dan tombak. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa proses pelatihan menunjukkan bahwa proses pelatihan dapat meningkatkan semangat, kemampuan berakting dan pengetahuan sejarah terkait hubungan Makassar dengan Marege. Hal ini memperkuat bahwasanya teater menjadi sarana edukasi, hiburan dan berekspresi.
Nilai yang Terdapat pada Paradoksal Pertunjukan Tari Pakarena Mabbiring Kassi Daeng Serang dakko M, Rahma; Salawati, Bau; Ramli, Asia
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Nilai-nilai luhur kearifan lokal dalam Seni Tari dapat berbeda-beda di setiap wilayah dan budaya, namun pada dasarnya Seni Tari selalu mencerminkan dan menghagai keunikan dan kearifan lokal masyarakat setempat. Di setiap wilayah dan budaya, seni tari memiliki keunikan dan ciri khas yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dari masyarakat setempat. Pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya tercermin dalam seni tari ini sangat penting bagi generasi muda saat ini karena generasi muda merupakan penerus budaya dan identitas lokal di masa depan, sementara dalam era globalisasi dan modernisasi yang smakin pesat, generasi muda sangat rentang tergoda oleh budaya luar yang dianggap lebih kekinian dan trendi, sehingga nilai-nilai lokal seringkali terabaikan demikian juga halnya paradoksal pertunjukan tari Pakarena, khususnya pakarena Mabbiring Kassi Daeng Serang Dakko.  Kata Kunci: Nilai, Paradoksal, Pakarena Mabbiring Kassi
Board Games Teater Rakyat Kondobuleng sebagai Media Interaktif Pembelajaran Seni bagi Siswa Upt Spf SMPN 27 Makassar Ramli, Asia; Saputra, Andi Taslim; Khaeruddin, Khaeruddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah atas yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah tersebut terletak di zona perang dan daerah dengan tingkat kejahatan tertinggi. Kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak nakal dan pemarah. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar anggota UPT SPF SMPN 27 Makassar berasal dari sekitar Sekolah. Sistem perumahan yang akan diterapkan berarti para siswa ini harus datang ke sekolah dari daerah setempat. Siswa ini tergolong sulit dan menimbulkan masalah perilaku bullying. Pernyataan yang direproduksi di atas menjadi perhatian Wakil Kepala Sekolah Seksi dan Humas, UPT SPF SMPN 27 Makassar. Fenomena bullying merupakan masalah yang paling kompleks dan terus terjadi di kalangan siswa sekolah ini. Keadaan ini tidak kunjung sirna karena sifat manusia yang ingin menguasai dan dikuasai. Jumlah pelaku bullying dibandingkan dengan jumlah korban bullying merupakan indikasi bahwa bullying dilakukan oleh banyak individu yang korbannya tidak dapat dibandingkan dengan kelompok pelaku bullying Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam pelatihan Teater Rakyat Kondobuleng pada remaja non-produktif UPT SPF SMPN 27 Makassar di Kota Sulawesi Selatan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a) Tahap Sosialisasi.b) Tahap Pengenalan dan Pengarahan. c) Tahap Simulasi Games. d) Tahap Evaluasi. e) Tahap Penyusunan Laporan. Pada pelatihan, teaterikal ini menyiratkan edukasi pada teks-teks nilai tradisi melalui teater rakyat Kondobuleng dengan kemasan Board Games. Nilai-nilai pemahaman positif ketika melakukan pelatihan Board Games dengan muatan teater rakyat Kondobuleng untuk siswa UPT SPF SMPN 27 Makassar telah meningkat, dari hasil observasi awal sekitar 30 % yang memperlihatkan ketidaktahuan terhadap teater rakyat Kondobuleng. Setelah pelatihan dan hasil evaluasi yang dilakukan, para peserta atau siswa menunjukkan ekspresi yang yang berkaitan dengan Kondobuleng dalam hal tersebut memperlihatkan pengetahuan tentang teater rakyat Kondobuleng meningkat dengan persentase 90 %. Kegiatan ini untuk mengatasi permasalahan yang kompleks bagi remaja non-produktif, maka kami tim pengabdian masyarakat menawarkan sebuah solusi yaitu melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberi penguatan nilai tradisional dengan bentuk kemasan board games teater Kondobuleng.  Kata Kunci: Media, Board Games, Teater Rakyat Kondobuleng, Siswa
SIKAP BELAJAR TARI TRADISIONAL PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 WONOMULYO Ahmad, Meyke Pracilla; Syahrir, Nurlina; Ramli, Asia
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i2.63325

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, bertujuan untuk memperoleh data dan informasi akurat tentang sikap belajar tari tradisional pada pelajaraan seni budaya di SMA Negeri 1 Wonomulyo. Pengumpulan data digunakan dengan metode studi pustaka, dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1). Sikap Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dinilai cukup baik dilihat dari rata-rata presentasi siswa yang tinggi dalam penilaian akhir angket. Adapun hasil presentase disetiap pernyataan angket sebagai berikut: pernyataan pertama yaitu sebanyak 65 siswa (65,7%) memilih Setuju. Pada pernyataan kedua yaitu sebanyak 49 siswa (49,5%) memilih Setuju. Pada pernyataan ketiga sebanyak 83 siswa (83,8%) memilih Setuju. Pada pernyataan keempat 77 siswa (77,8%) memilih Setuju. Pada pernyataan kelima sebanyak 67 siswa (67,7%) memilih Setuju. Pada pernyataan keenam sebanyak 68 siswa (68,7%) memilih Setuju. Pada pernyataan ketujuh sebanyak 66 siswa (66,7%) memilih Setuju. Pada pernyataan kedelapan sebanyak 74 siswa (74,7%) memilih Setuju. 2) Sikap Belajar Siswa pada Aspek Afektif dinilai cukup baik dilihat dari rata-rata skor yang diraih siswa yaitu 3 hingga 4 dengan kategori baik hingga sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil angket aspek afektif menunjukkan hasil angket pada pernyataan pertama memperoleh skor 3. Pada pernyataan kedua memperoleh skor 3. Pada pernyataan ketiga memperoleh skor 3. Pada pernyataan keempat memperoleh skor 4. Pada pernyataan kelima memperoleh skor 4. Pada pernyataan keenam memperoleh skor 4. Pada  pernyataan ketujuh memperoleh skor 3. Kemudian pada pernyataan kedelapan memperoleh skor 3. Maka dihasilkan rata-rata proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran seni budaya khususnya tari tradisional pada aspek afektif menunjukkan kategori cukup baik.
PELATIHAN PENDALAMAN KEAKTORAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL BAGI SISWA UPT SPF SMPN 27 MAKASSAR Saputra, Andi Taslim; Ramli, Asia; Yatim, Heriyati; Jayadi, Karta; Baetal Mukadas, Andi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i2.66356

Abstract

UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah pertama yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah ini memiliki aktivitas kesenian yang berkembang dan tumbuh secara signifikan setiap tahunnya. Ekositem kesenian yang dibangun mengadopsi segala bentuk atau jenis kesenian. Sehingga orientasi kesenian baik dalam konteks seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater tidak memiliki dasar yang mendalam terhadap nilai-nilai lokalitas, hal yang paling ditinjau adalah fenomena pembelajaran teater. Tujuan pengabdian adalah untuk melatih pendalaman karakter dengan menggunakan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah analisis, perancangan, pengenalan dan implementasi, dan evaluasi. Pelatihan ini dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, sarana refleksi, perubahan dan pengajaran berharga bagi peserta didik UPT SPF SMPN 27 Makassar. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan bagi peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: (1) Merancang pelatihan teater melalui metode permainan tradisional Ma’benteng yang diperuntukkan materi pendalaman karakter, (2) laboratorium permainan tradisional pada pembelajaran teater dengan mengadopsi bentuk permainan tradisional ma’benteng, dan (3) melaksanakan kegiatan games berbasis permainan tradisional. Selain itu, pelatihan ini menghasilkan luaran sebagai berikut: (1) Mengurai persoalan dengan pendekatan teater yang menjadi patron serta meningkatkan nilai tradisional melalui pembelajaran teater berbasis seni teater (2) Video dokumentasi kegiatan (3): Menerbitkan artikel di Jurnal Sureq: Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain.
PENERAPAN COLLABORATIVE WRITING DALAM PENULISAN NASKAH DRAMA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER PAMMARICA SMA NEGERI 1 POLEWALI Budiarti, Nuramalia; Ramli, Asia; Yatim, Heriyati
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 3 (2024): Juli-September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i3.65808

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penerapan Collaborative Writing dan menganalisis hasil bentuk penerapan Collaborative Writing dalam penulisan Naskah Drama pada kegiatan Ekstrakurikuler Teater Pammarica SMA Negeri 1 Polewali. Penerapan Collaborative Writing dapat mempermudah peserta didik dalam menuliskan naskah drama yang dilakukan secara bersama. Penelitian ini merupakan penelitian Action Research dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dimulai dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Collaborative Writing dalam penulisan Naskah Drama dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama peserta didik dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dari Rata-rata nilai yang dicapai pada Siklus I sebesar 56% dan mengalami peningkatan pada Siklus II sebesar 86%. Kata Kunci: Penerapan, Collaborative Writing, Penulisan Naskah Drama, Ekstrakurikuler 
Getteng dalam Paseng Pangaderreng Masyarakat Bugis sebagai Basis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Sayidiman, Sayidiman; Manggau, Arifin; Ramli, Asia; Hermuttaqien, Bhakti Prima Findiga
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 9 No 1 (2024): Volume 9, Nomor 1 - Juni 2024
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v9i1.10232

Abstract

Penelitian ini didasari adanya problem moral di kalangan peserta didik yang mengindikasikan adanya krisis dalam sistem pendidikan kita. Solusi yang diusulkan adalah pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi nilai-nilai kearifan lokal Bugis, "Paseng Pangngaderreng, sebagai basis pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis domain, analisis komponensial, analisis taksonomi dan analisis tema kultural. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 rincian domain sebagai klausul utama dalam prinsip getteng dan memuat nilai moral utama yakni kejujuran dan integritas, terdapat 3 rincian domain sebagai bentuk pesan kepada pemimpin dengan nilai moral keutamaan kebijaksanaan, pengertian, empati, pengendalian diri dan pencarian kebenaran. Berdasarkan hasil analisis tema kultural ditemukan bahwa kehadiran getteng menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat bugis, nilai getteng dan Paseng Pangngaderreng tidak hanya memiliki relevansi budaya tetapi juga aplikatif dalam konteks kehidupan modern masyarakat Bugis, dan berdasarkan analisis taksonomi ditemukan bahwa nilai getteng diterapkan dalam dua konteks utama yakni kehidupan sehari-hari dan kepemimpinan.
Pelatihan Teater Melalui Board Games Teater Rakyat Kondobuleng bagi Siswa SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Karta Jayadi; Dzulfitrah Ramadhani Mar; Safei Suprianto
Jurnal Ragam Pengabdian Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Lembaga Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/a78dns50

Abstract

SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat merupakan Sekolah Menengah Atas yang terletak di Majene Sulawesi Barat. Sajian seni di sekolah ini selalu berkembang dan berkembang. Ekosistem seni yang dikembangkan mencakup semua genre. Fenomena pembelajaran teater merupakan salah satu fenomena yang paling banyak dikaji karena orientasi seni dalam kerangka seni rupa, tari, musik, dan teater belum mempunyai landasan nilai-nilai lokal yang kuat. Meskipun demikian ekosistem kesenian berkembang tetap terdapat permasalahan sosial yangg turut hadir dan membuat ketidakstabilan. Atas fenomena permasalah maka lahirlah pelatihan yang diinisiasi institusi. Tujuan pengabdian adalah pelatihan teater rakyat Kondobuleng berbasis Board games. Metode yang digunakan adalah analisis, perancangan, pengenalan dan roleplay, simulasi games dan evaluasi. Pelatihan ini dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, sarana refleksi, perubahan dan pengajaran berharga bagi siswa SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Selatan. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan bagi peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: (1) Merancang pelatihan teater melalui Board Games, dan (2) melaksanakan kegiatan games berbasis permainan tradisional. Selain itu, pelatihan ini menghasilkan luaran sebagai berikut: (1) Mengurai persoalan dengan pendekatan teater yang menjadi patron serta meningkatkan nilai tradisional melalui pembelajaran Board games Teater Rakyat Kondobuleng
ANALISIS KANDUNGAN DAN NILAI-NILAI DALAM PERTUNJUKAN TEATER “PRIMITIF ABAD NUKLIR” Ramli, Asia; Rafli, Rafli
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 2 (2025): April-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v4i2.73613

Abstract

Teater eksperimental, khususnya yang mengusung gaya primitif, semakin relevan sebagai medium reflektif dalam merespons isu-isu kemanusiaan, ekologis, dan spiritual di era kontemporer yang sarat krisis multidimensional. Dalam konteks ini, bentuk pertunjukan non-konvensional menawarkan kekuatan simbolik dan ekspresi tubuh sebagai saluran komunikasi nilai-nilai yang melampaui struktur dramatik tradisional. Estetika primitif menghadirkan bahasa teatrikal yang intens, membebaskan makna dari dominasi narasi verbal dan membuka ruang interpretasi yang lebih dalam terhadap kompleksitas realitas sosial dan moral masa kini.
Pelatihan Kitoka bagi Siswa SMPN 2 Pangsid Kabupaten Sidrap Ihsan, Andi; Saputra, Andi Taslim; Hasbi, Hasbi; Rasul, Rasul; Ramli, Asia
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v4i2.76784

Abstract

Access to authentic lutes is often a barrier for schools in this region. To address this issue, using Kitoka can be a learning alternative. Kitoka is a musical instrument that can simulate sound and musical playing techniques interactively, making it easier and more engaging for students to learn the kecapi. The use of Kitoka at SMP Negeri 2 Pangsid, Sidrap Regency, is expected to provide a solution for the preservation of local culture by utilizing a new learning model to support the curiosity of school students, serving as a new tool in music art learning with boring teaching methods. This training is intended for students of State Junior High School 2 Pangsid, Sidrap Regency. With the training on using Kitoka thru interactive methods, including demonstration and drill methods, the above problems can be overcome in a more innovative and effective way. Students participate in training activities using the upward and downward picking techniques repeatedly. This plucking technique was then demonstrated to the students so they could practice both techniques. The plucking pattern was taught using the drill method, or by repeatedly playing this technique. Next, the students practiced playing musical notes by performing the song "Ana Ma'Buramali," one of Daeng Masikki's compositions. The students played the song smoothly and well.