Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Model Kegiatan Microteaching untuk Mengembangkan Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran Matematika Berpusat pada Siswa Putrawangsa, Susilahudin; Syawahid, Muhammad
Jurnal Elemen Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Elemen
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.793 KB) | DOI: 10.29408/jel.v4i1.497

Abstract

The current research intends to identify the characteristics of microteaching model that is valid, effective and practical to develop prospective mathematics teachers’ competencies in conducting student-centered instructions. It is a development research carried out according to Educational Design Research. The findings suggests that the characteristics of microteaching model to develop prospective mathematics teachers’ competencies in conducting student-centered instructions are: (1) a microteaching which is carried out in a cycle process consisting of planning, implementing, observing, and evaluating student-centered teaching and learning where each participant acts as a teacher and evaluators in turn. (2) a microteaching that is conducted in form of Peer Microteaching by Self-Study Group where they peer supervise each other (Peer Supervision). (3) a microteaching that has a teacher observation and evaluation protocol that is conducted by themselves (Self-evaluation) and others (Peer Evaluation) and focuses on particular aspects of teacher performance in implementing student-centered instructions those are claimed to important and possible to be refined at the moment (At-the-time improvement). (4) a microteaching which is carried out in a progressive complexity of teaching environment, that is starting from teaching a less complex to a more complex classroom setting.
STUDI PRESTASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Syawahid, Muhammad; Pardi, M Habib Husnial
Jurnal Gantang Vol 1 No 2 (2016): "Mengkaji Fenomena dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika dengan Berbagai Pende
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.871 KB) | DOI: 10.31629/jg.v1i2.50

Abstract

MATHEMATICAL LITERACY IN ALGEBRA REASONING Syawahid, Muhammad
International Journal of Insights for Mathematics Teaching (IJOIMT) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe prospective mathematics teacher?s mathematical literacy in algebra reasoning and thinking process in solving mathematical literacy problems. This study used a qualitative case study approach by choosing two prospective mathematics teacher who solved problems with algebraic reasoning. The result has shown that prospective mathematics teacher has algebraic reasoning in type functional thinking and use generalization in solving mathematical literacy problems. Functional thinking reasoning type used table representation and number manipulation to find and compare the value of charge in justification and decision making, while use generalization reasoning type used supposition, algebra expression, conditioning, and number manipulation to find and compare the value of charge in justification and decision making. Furthermore, use generalization reasoning type interpreted thrice in conditioning before general interpreted.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA MELALUI PELATIHAN PENGUATAN MATERI MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDIYAH SE-KECAMATAN JONGGAT LOMBOK TENGAH Nugraha, Yandika; Putrawangsa, Susilahuddin; Syawahid, M.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 1, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.868 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v1i1.13

Abstract

Pengadian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru matematika melalui pelatihan penguatan materi matematika. Kegiatan pelatihan ini menggunakan pendekatan pelatihan active learning dimana narasumber hanya sebagai fasilitator dan lebih mengekplorasi kemampuan peserta dengan memberikan pendampingan dan mengeksplorasi terkait materi matematika dan penilaian hasil belajar. Adapun peserta kegiatan pelatihan yaitu terdiri dari guru-guru yang mengajar matematika dan berasal dari madrasah ibtidaiyah se-Kecamatan Jonggat dan merupakan bagian dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MIN 2 Lombok Tengah. Pelaksanaan kegiatan pelatihan berjalan lancar tanpa ada kendala berarti dan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Para peserta sangat antusias dalam menerima wawasan baru sebagai bentuk penyegaran terkait pemahaman materi matematika sebagai bentuk implementasi didalam pembelajaran di kelas.
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Muhammad Syawahid; Nurhardiani Nurhardiani
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i1.4080

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi berpikir formal siswa SMA kelas X dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent. Siswa diminta untuk mengerjakan tes GEFT dan soal kemampuan matematika kemudian diwawancarai. Indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir formal adalah: (1) mampu memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan hingga memperoleh kesimpulan dengan benar, (2) mampu memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan hingga memperoleh kesimpulan kurang tepat atau terdapat kesalahan, (3) tidak dapat memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan.  Dari hasil penelitian, diperoleh dari  66 siswa yang diberikan tes GEFT, terdapat 30 siswa dengan gaya kognitif field independent dan 36 siswa dengan gaya kognitif field dependent. Dari 30 siswa dengan gaya kognitif field independent diperoleh 2 siswa dengan kemampuan berpikir formal sangat baik berarti hanya 7%, 19 siswa dengan kemampuan berpikir formal baik berarti 63%, dan 9 siswa dengan kemampuan berpikir formal cukup baik berarti 30%. Sedangkan yang dari 36 siswa dengan gaya kognitif field dependent diperoleh 6 siswa dengan kemampuan berpikir formal cukup baik artinya 16% dan 30 siswa dengan kemampuan berpikir formal kurang artinya 84%. Kemampuan berpikir formal sangat baik ditunjukkan dengan kemampuan memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan hingga memperoleh kesimpulan yang benar pada dua soal yang diberikan. Kemampuan berpikir formal baik ditunjukkan dengan kemampuan memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan hingga memperoleh kesimpulan kurang tepat atau terdapat kesalahan pada salah satu soal yang diberikan. Kemampuan berpikir formal cukup baik ditunjukkan dengan kemampuan memberikan alasan disetiap langkah yang dilakukan hingga memperoleh kesimpulan kurang tepat atau terdapat kesalahan pada dua soal yang diberikan. Kemampuan berpikir formal kurang baik. ditunjukkan dengan ketidakmampuan siswa dalam memberikan alasan disetiap langkah yang diberikan.
Model Kegiatan Microteaching untuk Mengembangkan Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran Matematika Berpusat pada Siswa Susilahudin Putrawangsa; Muhammad Syawahid
Jurnal Elemen Vol 4, No 1 (2018): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v4i1.497

Abstract

The current research intends to identify the characteristics of microteaching model that is valid, effective and practical to develop prospective mathematics teachers’ competencies in conducting student-centered instructions. It is a development research carried out according to Educational Design Research. The findings suggests that the characteristics of microteaching model to develop prospective mathematics teachers’ competencies in conducting student-centered instructions are: (1) a microteaching which is carried out in a cycle process consisting of planning, implementing, observing, and evaluating student-centered teaching and learning where each participant acts as a teacher and evaluators in turn. (2) a microteaching that is conducted in form of Peer Microteaching by Self-Study Group where they peer supervise each other (Peer Supervision). (3) a microteaching that has a teacher observation and evaluation protocol that is conducted by themselves (Self-evaluation) and others (Peer Evaluation) and focuses on particular aspects of teacher performance in implementing student-centered instructions those are claimed to important and possible to be refined at the moment (At-the-time improvement). (4) a microteaching which is carried out in a progressive complexity of teaching environment, that is starting from teaching a less complex to a more complex classroom setting.
Kemampuan Berfikir Formal Mahasiswa Muhamad Syawahid
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 8 No. 2 (2015): Beta Nopember
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan penalaran. Kemampuan penalaran merupakan kemampuan menghubungkan fakta-fakta untuk memperoleh informasi. Kemampuan penalaran ini melibatkan kemampuan logis yang menuntut siswa menyelesaikan suatu persoalan dengan logika kebenaran yang sesuai. Kemampuan berfikir formal merupakan wujud dari kemampuan penalaran yaitu kemampuan untuk membuktikan kebenaran pernyataan dengan menggunakan aksioma, definisi atau teorema yang sudah berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berfikir formal mahasiswa dalam mata kuliah analisis real. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah peneltian deskrifsikan. Istrumen yang digunakan adalah intrumen tes yang memuat pertanyaan pembuktian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berfikir formal rata-rata mahasiswa yang menempuh mata kuliah analisis real termasuk dalam katagori cukup. Mahasiswa dengan kemampuan tinggi memiliki kemampuan berfikir formal yang baik dan didukung dengan kemampuan analisis yang baik sedangkan mahasiswa dengan kemampuan rendah memiliki kemampuan berfikir formal yang cukup baik akan tetapi memiliki kemampuan analisis yang kurang.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual M Syawahid
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 6 No. 2 (2013): Beta Nopember
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop a valid, practical, and effective mathematics learning kitsintegrated in the development of emotional and spiritual intelligence.The development of the learning kits in this study employed Model 4-D by Thiagarajan, Semmel & Semmel that had been modified. Through the development process, this study has produced: (1) mathematics learning kits integrated in the ESI development and (2) research instruments. the results of the study showed that the mathematics learning kits integrated in the ESI developmentmeets the validity, practicality, and effectiveness criteria. The validity criteria can be viewed from validity analysis of the kits integrated in the ESI development that is in the valid category, the practicality of the kits integrated in the ESI development can be viewed from the practically belong to teacher that is in the easy to use category and practically belong to students is positive. The effectiveness of the kitsis on the basis of: (1) the percentage of the attainment of the students’ learning mastery classically with the moderate and high mastery levels being 80% of 20 students sitting for the test; (2) the percentage of the students’ ESI with the good level, being 80%.
Kemampuan literasi matematika siswa SMP ditinjau dari gaya belajar Muhammad Syawahid; Susilahudin Putrawangsa
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 2 (2017): Beta Nopember
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i2.121

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Mataram kelas VII. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa dari 82 siswa kelas VIIIA dan VIIIB yang masing-masing memiliki gaya belajar auditori, visual dan kinestetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar dan tes kemampuan literasi matematika. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan hasil tes literasi matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kemampuan literasi matematika level 4, yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1 dan 2) meskipun mereka kesulitan dalam menyelesaikan soal literasi matematika dengan level 3 (soal nomor 3 dan 4). 2) Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan literasi matematika level 3 yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 3 (soal nomor 3 dan 4) dan tidak mampu menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1 dan 2). 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetis memiliki kemampuan literasi matematika level 4 yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1) dan level 3 (soal nomor 3 dan 4). Pada soal nomor 2 (level 4) siswa dengan gaya belajar kinestetis kurang teliti sehingga jawaban yang dihasilkan salah. Kata kunci: Literasi Matematika; Gaya Belajar; Auditori; Visual; Kinestetis [English]: This research aims to describe and analyze student’s mathematic literacy referring to learning style. This research was conducted at SMPN 1 Mataram for VIII class. The subjects are 3 students from 82 students of class VIIIA dan VIIIB who respectively have auditory, visual and kinesthetic learning style. The method used in this research is qualitative. Instruments used in this research are a questionnaire of learning style and tests of mathematical literacy. Data analysis was conducted descriptively to portray students’ mathematics literacy referring to learning styles. This research shows that: 1) The students with auditory learning style are in the 4th level of mathematical literacy, it is indicated by their ability in solving 4th level math literacy problem (question 1 and 2) although they have difficulties in solving 3th level math literacy problem (questions 3 and 4). 2) The students with visual learning styles are in 3rd level of mathematical literacy indicated by their ability to solve 3rd level math literacy problems (questions 3 and 4) and can’t solve the 4th level math literacy problem (questions 1 and 2). 3) The students with kinesthetic learning styles have 4th level of mathematical literacy shown by their ability to solve 4th level of math literacy problems (question 1) and 3rd level (question 3 and 4). They are less accurate in solving question 2 (4th level) so as they have wrong answer. Keywords: Mathematics Literacy; Learning Style; Auditory; Visual; Kinesthetic
PENALARAN ALJABAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN PISA FRAMEWORK Muhammad Syawahid
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.975 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.5006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran aljabar Mahasiswa Calon Guru Matematika (MCGM) dalam pemecahan masalah matematika dengan menggunakan PISA framework. Penelitian ini menggunkan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan dengan memberikan tes matematika kepada 40 MCGM semester 2 UIN Mataram. MCGM yang menjawab dengan benar dikelompokkan berdasarkan strategi yang digunakan dan dilakukan wawancara untuk memperoleh data secara mendalam. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu reuksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MCGM melakukan penalaran aljabar dalam pemecahan masalah matematika dengan dua tipe yaitu functional thinking dan deductive-formalization. Pada tipe functional thinking, pada tahap formulating, MCGM membuat persamaan dua kuantitas. Pada tahap employing, MCGM menggunakan tabel fungsi dan manipulasi angka. Pada tahap interpreting dan evaluating, MCGM melakukan justifikasi dan pengambilan keputusan. Pada tipe deductive-formalization, pada tahap formulating, MCGM membuat persamaan dua kuantitas dengan variabel. Pada tahap employing, MCGM melakukan pengkondisian atau permisalan untuk variabel bebas dan manipulasi angka. Pada tahap interpreting dan evaluating, MCGM melakukan justifikasi dan pengambilan keputusan.This study aims to describe MCGM algebraic reasoning in solving mathematical problems using the PISA framework. This study used a qualitative research approach with a case study method. The study was carried out by giving mathematics tests to 40 MCGM semester 2 UIN Mataram. MCGMs who answered correctly were grouped according to the strategy used and interviews were conducted to obtain in-depth data. Data analiyze in this study conducted by data reduction, display data and verification or conclution. The results showed that MCGM performed algebraic reasoning in solving mathematical problems with two types, functional thinking and deductive-formalization. In the type of functional thinking, in the formulating stage, MCGM makes an equation of two quantities. In the employing stage, MCGM uses function tables and numerical manipulation. At the interpreting and evaluating stages, MCGM performs justification and decision making. In the ductive-formalization type, in the formulating stage, MCGM makes an equation of two quantities with variables. At the employing stage, MCGM performs conditioning or example for independent variables and manipulation of numbers. At the interpreting and evaluating stages, MCGM performs justification and decision making.