Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele dan Pembelajaran Scientific terhadap Kemampuan Penalaran Geometris Berdasarkan Self-Efficacy Siswa Sekolah Menengah Pertama Herman, Herman; Fahinu, Fahinu; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.683 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v1i1.5416

Abstract

Kemampuan penalaran geometris siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih tergolong rendah yang disebabkan oleh pembelajaran yang kurang tepat dan, ketidakpahaman siswa tentang pentingnya menguasai Geometri serta rendahnya kepercayaan diri siswa dalam mengerjakan soal-soal penalaran geometris. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran dengan pndekatan van Hiele dan pendekatan Scientific terhadap kemampuan penalaran geometris berdasarkan Self-Efficacy (SE) siswa. Siswa yang diteliti adalah kelas VII SMPN 12 Konawe Selatan dengan mengambil dua kelas secara acak untuk dijadikan sampel penelitian. Satu kelas belajar dengan menerapkan teori van Hiele dan satu kelas belajar dengan pendekatan scientifc. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest, lembar observasi angket SE. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan uji beda rata-rata uji-t. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan van Hiele secara siginifikan berpengaruh lebih tinggi daripada pembelajaran dengan pendekatan scientific terhadap peningkatan kemampuan penalaran geometris siswa, baik antar model pembelajaran maupun berdasarkan Kategori Self-Efficacy.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Sayana, Sayana; Zamsir, Zamsir; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.219 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v3i1.7237

Abstract

Abstrak: Hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 9 Kendari masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, proses pembelajaran bersifat pasif dan soal-soal yang diberikan monoton pada soal konseptual saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kendari Kota Kendari. Sampel diambil dengan teknik random sampling yaitu kelas VIII4 dan kelas VIII3. Penelitian ini merupakan quasi experimental dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Data hasil belajar matematika dikumpulkan dengan tes hasil belajar matematika sebelum dan setelah diberi perlakuan. Analisis data menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar matematika siswa di kedua kelas model pembelajaran. Selain itu terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar matematika siswa, dimana kelas yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah peningkatannya lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (thit = 2,565 dengan signifikansi 0,000<0,05).Kata kunci : Hasil belajar matematika, model pembelajaran berbasis masalah Abstract: The result of student’ mathematics learning SMPN 9 Kendari is still relative low. This is due the assumption of students that mathematics is a difficult subject, the learning process is passive and problem given the monotony in a matter of conceptual only. This study aims to determine whether the result of students who are taught mathematics learning with problem based learning model is better than the students who are not taught with problem based learning model. The study populations were students of class VIII SMP Negeri Kendari. Samples were taken by random sampling technique that is class VIII4 and VIII3. This study is a quasi-experimental design with pretest-posttest control group design. The data of mathematics learning result were collected via learning mathematics achievement test before and after being treated. Analysis of data was using the t-test. Based on the result of data analysis, concluded that there was a significant increase learning result on both of classes learning model. In addition there are differences in mathematics learning result of students, where the class was taught with problem based learning is better than the class that are not taught with problem based learning model (tcount = 2,565 at the significance of 0,000 < 0,05).Keyword: Result Of Mathematics Learning, Problem Based Learning Model.
Pengaruh Pendekatan Saintifik dan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar pada Siswa SMP Badaruddin, Badaruddin; Anggo, Mustamin; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.23 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v4i2.8127

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui deskripsi kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan saintifik; (2) mengetahui deskripsi kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan RME; dan (3) mengetahui Perbedaan pengaruh pendekatan saintifik dan pendekatan RME terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Kartika XX-6 Kendari yang terdiri dari 5 kelas paralel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara random sampling. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan saintifik diperoleh nilai rata-rata sebesar 57,24, median sebesar 60, dan modus sebesar 40. Standar deviasi sebesar 16,179, sedangkan varians sebesar 261,761. Nilai terendah sebesar 25 sedangkan nilai tertinggi sebesar 80; 2) kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan RME diperoleh nilai rata-rata sebesar 58,06, median sebesar 60, dan modus sebesar 40. Standar deviasi sebesar 14,005, sedangkan varians sebesar 196,129. Nilai terendah sebesar 40 sedangkan nilai tertinggi sebesar 80; dan 3) rerata kemampuan koneksi matematis siswa setelah diajar dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan pendekatan saintifik tidak memiliki perbedaan yang signifikan baik yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang, maupun rendah.Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Pendekatan Saintifik, Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Abstract: The aim of this research are to: (1) know the description of the mathematical connection ability of students taught with the scientific approach; (2) know the description of the mathematical connection ability of students taught with the RME approach; and (3) know the difference of influence of the scientific approach and the RME approach on the improvement of mathematical connection ability of students who have high, medium, and low learning motivation. The population in this study were all students of class VII in SMP Kartika XX-6 Kendari consisting of 5 parallel classes. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique. Determination of the experimental class of the control class was carried out by random sampling. The results obtained in this study are: 1) mathematical connection ability of students taught with the scientific approach obtained average value is 57.24, median is 60, and mode is 40. The standard deviation is 16,179, while the variance is 261,761. The minimum value is 25 while the maximum value is 80; 2) mathematical connection ability of students taught by the RME approach obtained average value is 58.06, median is 60, and mode is 40. The standard deviation is 14.005, while the variance is 196.129. The minimum value is 40 while the maximum value is 80; and 3) the average mathematical connection ability of students after being taught using the Realistic Mathematics Education (RME) approach and the scientific approach has not a significant difference in those who have high, medium, or low learning motivation. Keywords:   Mathematical Connection Ability, Realistic Mathematics Education (Rme) Approach, Scientific Approach
Pengaruh Model PBL Dengan Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan CPS Siswa SMA Ditinjau Dari Students’ Beliefs Rasmina, Rasmina; Fahinu, Fahinu; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.979 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v3i1.7235

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan CPS siswa yang diajar dengan model PBL dengan pendekatan Open-Ended dan model pembelajaran konvensional; mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan CPS antara siswa yang diajar dengan model PBL dengan pendekatan Open-Ended dan model pembelajaran konvensional ditinjau dari Students’ Belief about Mathematics. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAS Kartika XX-2 Kendari. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara signifikan rata-rata peningkatan kemampuan CPS siswa yang diajar dengan model PBL dengan pendekatan Open-Ended lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional; terdapat perbedaan peningkatan kemampuan CPS antara siswa yang diajar dengan model PBL dengan pendekatan Open-Ended dan model pembelajaran konvensional ditinjau dari Students’ Belief about Mathematics.Kata kunci: CPS, PBL, Students’ Belief about Mathematics.Abstract: This study aimed find out the difference in the average of improvement in the CPS ability of students who were taught under the PBL model with Open-Ended approach and conventional model of learning; find out the difference in the average of improvement in the CPS ability of students who were taught under the PBL model with Open-Ended approach and those who were taught under conventional model of learning, as viewed from the Student’s Beliefs about Mathematics. This research is conducted at students of class XI IPA at SMAS Kartika XX-2 in Kendari. Samples were determined using the purposive sampling technique. Data analyzed by using inferential statistics. Results showed that significantly the average increase in the ability of CPS students who are taught with PBL model with Open-Ended approach is higher than students who are taught with conventional learning model; there are differences in the ability of CPS among students who taught using PBL model with Open-Ended approach and conventional learning model from Students' Belief about Mathematics. Keywords: CPS, PBL, Students’ Belief about Mathematics.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa ditinjau dari Self-efficacy Siswa SMA Nasir, M; Busnawir, Busnawir; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.497 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v4i2.7577

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa ditinjau dari Self-efficacy siswa SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 09 Bombana yang terdiri dari 2 kelas paralel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling total. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematik (pretest dan posttest) berbentuk tes uraian, angket Self-efficacy siswa dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji hipotesis Uji-t beda dua rataan dari data kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning maupun siswa yang diajar dengan model Discovery Learning; (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar model Problem Based Learning tidak lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan model Discovery Learning; (3) tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning dengan siswa yang diajar dengan model Discovery Learning ditinjau dari Self-efficacy siswaKata kunci: Problem Based Learning, Model Discovery Leaerning, Self-efficacy Siswa. Abstract: This research aims to study and analize the Effect of Problem Based Learning Learning Model with Scientific Approach on the Ability to Solve Student’ Matematical Problems in Terms of Self-efficacy of High School Students. The population in this study were all students of class XI Ilmu Alam SMA Negeri 09 Bombana consisting of 2 parallel classes. Sampling in this study uses total sampling. Data collection techniques were carried out by giving a test of mathematical problem solving abilities (pretest and posttest) in the form of description test, student Self-efficacy questionnaires and observation sheets. Data were analyzed  using descriptive and inferential statistic by testing hyphothesis that used T-test. The results showed that: (1) there was an increase in students mathematical problem solving abilities tought by Problem Based Learning models as well as students tought with Discovery Learning models; (2) the improvement of matematical problem solving skills of students tounght by Problem Based Learning models is not higer than that of student tought with Discovery Learning models; (3) there are not differences in the average increase in students’ mathematical problem solving abilities tought with Problem Based Learning models with students tought with Discovery Learning models in terms of student Self-efficacy. Keywords: Problem Based Learning, Discovery Learning Model  and Student Self-efficacy.
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Solving Dan Gaya Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa SMP Suhaena, Suhaena; Sudia, Muhammad Sudia; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.659 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v2i2.7669

Abstract

Abstrak: Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa di SMP, khususnya pada siswa yang menjadi subyek penelitian ini masih rendah sehingga perlu dilakukan kajian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis problem solving. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis problem solving dan gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dalam bentuk post test only control design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9 Kendari tahun pelajaran 2015/2016. Data tentang kemampuan berpikir kreatif matematika diperoleh dengan menggunakan essay test,sedangkan data gaya belajar diperoleh dengan menggunakan angket. Analisis data menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial pada α = 0,05 (uji-t dan uji-F). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rerata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis problem solving 81,19 dan yang diajar dengan pembelajaran langsung 68,03. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran berbasis problem solving menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematika yang lebih tinggi dibandingkan pembelajaran langsung, baik secara keseluruhan maupun ditinjau dari masing-masing gaya belajar siswa, (2) Perbedaan gaya belajar siswa tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika; (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika.Kata kunci: pembelajaran berbasis problem solving, pembelajaran langsung, kemampuan berpikir kreatif.            Abstract: Result of previous studies show that junior high school student’s abilities of mathematical creative thinking, particularly those who became the subjects of this study are still low, so that it is necessary to conduct an analysis by applying a model of problem-solving-based learning. The purpose of this study was to determine the effect of problem-solving-based learning and learning style on abilities to perform mathematical creative thinking. The type of this study was an experimental research with post-test only control design. Population of this study was class VII students of SMPN 9 Kendari who enrolled in the academic year of 2015/2016. Data aboutstudent’s abilities of mathematical creative thinking were obtained from essay test, whereas data about learning style were collected using a questionnaire. The data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics at α = 0.05 (t-test and F-test). Based on data analysis, it was found that the average score of abilities of mathematical creative thinking performed by students who were taught with problem-solving-based learning was 81.19, and those taught with direct learning was 68.03. Result of hypothesis testing were: (1)problem-solving-based learning resulted in higher abilities of mathematical creative thinking than did direct learning; (2) differences in students’ learning style have no significant difference in mathematical creative thinking ability; (3) there is no significant effect of the interaction between learning model and learning style on mathematical creative thinking ability.                                                                                                                                              Keywords: problem-solving-based learning, direct learning,creative thinking ability.
Penerapan Pendekatan Problem Solving Ditinjau Dari Self-Regulated Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Landita, Asriana; Kodirun, Kodirun; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.805 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v4i1.6787

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving dan pendekatan saintifik ditinjau dari Self-Regulated learning. Pengambilan dua sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan random class.Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan komunikasi matematis siswa berbentuk tes uraian, angket self-regulated learning dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji hipotesis menggunakan Uji ANAVA dengan RAK dan Uji t Beda Dua Rataan dari data N-Gain kemampuan komunikasi matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Secara signifikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving lebih tinggi daripada pendekatan saintifik; (2) Secara signifikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pendekatan saintifik ditinjau dari Self-Regulated Learning.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis siswa SMP Dwiyani Sandi, Mei; Fahinu, Fahinu; Makkulau, Makkulau
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 2, No 1 (2017): Terbitan tahun kedua
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.879 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v2i1.7020

Abstract

Abstrak: Jenis penelitian ini merupan penelitian Quasi Experimental dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 5 Baubau. Pengambilan sampel kelas dilakukan dengan cluster random sampling. Hasil penelitian ini adalah: (1) Penerapan model pembelajaran PBL berpengaruh secara signifikan daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis siswa, (2) Penerapan model pembelajaran PBL berpengaruh secara tidak signifikan daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar tinggi, (3) Penerapan model pembelajaran PBL berpengaruh secara signifikan daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar sedang, dan (4) Penerapan model pembelajaran PBL berpengaruh secara signifikan daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar rendah.Kata kunci: Kemampuan penalaran matematis, kemandirian belajar, Problem Based Learning
PEREMPUAN DAN MATEMATIKA Makkulau, Makkulau
EGALITA EGALITA (Vol 4, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.363 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1992

Abstract

Gender gap was influenced mathematical ability between boys and girls. Stereotypes about women’s position lower in mathematics is a contrasting landscape and different from the data and scientific facts. The result of re- search in 69 countries with gender equality shows that teenage girls tend to have a math test scores higher. In addition, young women also tend to do about the matter of better and more confident in their ability in the field of math. The results of this study also showed that young women have the same ability with young men when they are given an equal education, espe- cially in mathematics.Keywords: kesenjangan gender, matematika, stereotip, data dan fakta ilmiah.
Pelatihan Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Google Form Bagi Guru-Guru SMPN 8 Konawe Selatan Wibawa, Gusti Ngurah Adhi; Agusrawati, Agusrawati; Makkulau, Makkulau; Yahya, Irma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.931 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i1.15523

Abstract

Kebijakan belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan proses pembelajaran dilakukan secara daring atau non tatap muka. Kondisi ini mengakibatkan perlu metode alternatif penggunaan metode pembelajaran dan evaluasinya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengadakan pelatihan pembuatan soal evaluasi pembelajaran menggunakan Google Form bagi guru-guru SMPN 8 Konawe Selatan. Dari hasil pemantauan dan pendampingan tim pengabdian kepada peserta selama pelatihan, memperlihatkan bahwa ada perubahan kemampuan peserta dalam membuat soal. Jika sebelum pelatihan mereka membuat soal secara manual dan belum mengatahui bahwa soal dapat dibuat secara online melalui Google Form, maka setelah pelatihan mereka dapat membuat soal melalui Google Form yang nantinya akan dijawab secara online dan bagaimana cara melakukan rekapitulasi nilai yang sudah tersedia di Google Drive. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan, dengan skor yang diberikan peserta sebesar 96,27% mengindikasikan bahwa peserta menunjukkan reaksi positif yang tinggi terhadap pelaksanaan pelatihan.