Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Sistem Antrian Kapal Pengangkut Barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Aulia Ahmad; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.996 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.14695

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan sistem logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien guna meningkatkan daya saing, dan menjamin keberadaan komoditi strategis dari bahan kebutuhan pokok masyarakat secara merata dan terjangkau. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang Indonesia bagian timur, menjadi puat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia. Arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak terminal Petikemas Surabaya tahun 2012 mencapai 984.178 boks. Dalam menjaga pelayanan pelabuhan yang optimal, maka perlu  menghindari waktu tunggu kapal (waiting time)  yang lama  serta utilitas sistem antrian yang rendah. Teori antrian merupakan salah satu metode untuk melakukan pengukuran fenomena menunggu dalam sebuah garis dengan memperhatikan representasi dari ukuran performansi. Tujuan dari sistem antrian adalah untuk menawarkan kepuasan kepada pelanggan yang menunggu. Setelah mengetahui model antrian maka dilanjutkan melakukan simulasi model antrian. Model Antrian yang sesuai di Pelabuhan Tanjung Perak yakni G/G/46/I/I. Perbaikan sistem antrian dilakukan dengan mencoba memindahkan beberapa aktivitas bongkar muat dari dermaga yang sudah ada ke dermaga baru. Hasil percobaan menunjukkan peningkatan utilitas pada dermaga yang ada. Dermaga Mirah mengalami peningkatan utilitas paling tinggi yakni 2,24%.
Penerapan Diagram Fuzzy U pada Pengontrolan Kualitas Produk Kaca Automotive Tipe Laminated Vela Riski Pradini; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.744 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16539

Abstract

Saat ini industri manufaktur Indonesia menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan, namun industri kaca justru mengalami penurunan sebesar 2% sejak Tahun 2010. Hal ini menunjukkan keadaan yang kontradiksi dengan potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendukung perkembangan industri kaca. PT. Asahimas Flat Glass Tbk. sebagai salah satu produsen kaca terbesar di Indonesia, dituntut untuk menjalankan proses produksi secara baik dan benar agar menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Pada prosesnya, seringkali ditemukan produk cacat, dimana dalam penentuan status kaca apakah layak diterima atau tidak, kerap ditemukan kesamaran karena proses penentuannya yang dilakukan secara visual oleh operator. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan diagram fuzzy u untuk mengetahui suatu proses produksi berada dalam batas kontrol atau tidak dengan mempertimbangkan faktor kesamaran dalam suatu kasus. Diagram kontrol fuzzy u menunjukkan bahwa dari total 207 pengamatan, terdapat 65 pengamatan in control, 45 pengamatan rather in control, 24 pengamatan rather out of control, dan 73 pengamatan out of control. Selain itu, proses yang tergolong out of control paling banyak ditemukan pada Bulan Januri 2015. Hal ini disebabkan karena banyak ditemukannya cacat pada produk, seperti cacat bubble, scratch, serta cullet.
Analisis Pengendalian Kualitas Tetes PG Kremboong Sidoarjo Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA dan MEWMV Dony Mukthar Harianja; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.831 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16601

Abstract

Gula yang dihasilkan untuk setiap kali proses produksi di PG Kremboong Sidoarjo belum optimal. Hal ini terjadi karena masih banyaknya kandungan gula (sukrosa) yang terdapat dalam ampas tebu, blotong dan tetes. Kandungan gula terbesar terdapat dalam tetes karena sudah dekat dengan stasiun akhir proses  produksi gula. Tetes atau molases merupakan produk sisa yang tidak dapat dikristalkan lagi dan tidak dapat dikonsumsi dari hasil sistem puteran LGF. Kadar gula dalam tetes diukur melalui perhitungan harkat kemurnian tetes berdasarkan persentase Pol dan Brix. Batas spesifikasi yang digunakan pada pengukuran Pol dan Brix sangat teliti sehingga terdapat indikasi terjadi pergeseran proses yang kecil. Ketelitian batas spesifikasi Pol dan Brix dapat diketahui dari rentang batas spesifikasi yang kecil dimana pengamatan yang keluar dari batas spesifikasi dapat dideteksi hingga nilai satu desimal. Hal ini dapat juga dilihat dari nilai-nilai pengamatan dengan selisih yang kecil. Dalam mengurangi tingkat kehilangan gula untuk setiap kali proses produksi maka dilakukan pengendalian kualitas tetes menggunakan diagram kontrol Multivariate Exponentially Weighted Moving Average (MEWMA) dan Multivariate Exponentially Weighted Moving Variance (MEWMV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabilitas dan rata-rata proses produksi tetes pada fase 1 bulan September 2015 belum terkendali secara statistik. Pembobot optimum mendeteksi pergeseran variabilitas proses diperoleh h=0,7 dan q=0,1 sedangkan rata-rata proses sebesar h=0,8 . Selanjutnya, pada fase 2 bulan Oktober 2015 diketahui variabilitas dan rata-rata proses belum terkendali secara statistik. Setelah dilakukan perbaikan diagram kontrol pada fase 2 diperoleh variabilitas dan rata-rata proses produksi tetes sudah terkendali. Selanjutnya dilakukan perhitungan kapabilitas proses dan diperoleh hasil sebesar 0,9230, sebesar -0,7610 dan sebesar 0,2056. Sehingga proses produksi tetes PG Kremboong Sidoarjo pada bulan Oktober 2015 belum kapabel dari segi akurasi, presisi serta gabungan akurasi dan presisi karena indeks kapabilitas proses yang lebih kecil dari 1.
Optimasi Parameter Proses Jar Test Menggunakan Metode Taguchi dengan Pendekatan PCR-TOPSIS (Studi Kasus: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya) Sakura Ayu Oktaviasari; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.508 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16873

Abstract

Koagulasi-flokulasi merupakan tahap awal dari proses penjernihan air yang dilakukan perusahaan. Pada dasarnya, serangkaian proses di dalam Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) yang paling utama adalah untuk menurunkan kadar kekeruhan air baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan sebuah eksperimen proses koagulasi-flokulasi dengan alat jar test menggunakan metode Taguchi dan PCR-TOPSIS untuk mengetahui parameter proses yang  memiliki pengaruh terhadap perubahan kekeruhan dan pH air untuk kemudian menentukan setting optimum yang dapat mengoptimumkan kekeruhan dan pH air. Hasil analisis menunjukkan bahwa dosis koagulan, lama waktu pengadukan cepat dan pengadukan lambat berpengaruh signifikan terhadap perubahan kekeruhan dan pH air dengan kontribusi berturut-turut sebesar 62,00%, 10,39% dan 16,03%. Kondisi optimum diperoleh pada setting dosis koagulan sebanyak  110 ppm, pengadukan cepat selama 120 detik dan kecepatan pengadukan lambat sebesar 40 rpm.
Penentuan Kebijakan Waktu Optimum Perbaikan Komponen Mesin Finish Mill di PT. Semen Indonesia, Tbk Plant Tuban Ayub Samuel Yosepha; Muhammad Mashuri; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.479 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.24776

Abstract

Sebagai penunjang proses produksi, mesin merupakan komponen utama. Mesin yang baik adalah mesin yang mampu menghasilkan output produksi dengan input yang minimal, namun juga memiliki sistem yang berjalan baik. PT. Semen Indonesia, Tbk Plant Tuban sebagai salah satu perusahaan in-dustri penghasil semen berusaha memenuhi kebutuhan semen nasional. Dalam mencapai kebutuhan nasional, diperlukan sistem mesin yang memiliki kehandalan tinggi. Preventive maintenance dipilih sebagai salah satu aspek untuk meminimalisir kerusakan mesin yang dilakukan secara periodik. Tak jarang pula corrective maintenance dilakukan apabila ternyata masih terjadi kerusakan di sistem mesin. Dikarenakan corrective maintenance, biaya yang ditimbulkan semakin tinggi. Salah satu mesin yang memiliki kerusakan paling sering di perusahaan adalah mesin finish mill. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan metode untuk menyelesaikan permasalahan di perusahaan. Salah satu metode yang digunakan adalah analisisi reliabilitas. Analisis reliabilitas merupakan metode yang digunakan untuk untuk menghitung peluang suatu mesin bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi tertentu. Komponen yang digunakan adalah fungsi reliabilitas, laju kerusakan dan MTTF serta estimasi waktu preventive berdasarkan biaya minimum. Berdasarkan perhitungan estimasi biaya dan waktu minimum, didapatkan waktu preventive yang disarankan untuk mesin finish mill 5 pada waktu 2250 jam dengan biaya paling minimum adalah Rp. 4.765.954.57. Sedangkan mesin finish mill 6, estimasi waktu preventive yang disarankan pada waktu 2500 jam dengan biaya paling minimum sebesar Rp. 4.074.874,83.
Pengendalian Kualitas Produk Tuna Kaleng di PT. X Menggunakan Peta Kendali Multivariat Dwita Bening Safitri; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.084 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.33274

Abstract

Produk tuna kaleng merupakan produk yang paling sering diproduksi oleh PT. X. Meskipun perusahaan telah ber-upaya menjaga kualitas produknya, namun pengendalian yang dilakukan tersebut masih berupa pengendalian secara deskriptif. Dalam penelitian ini pengendalian kualitas yang dilakukan meng-gunakan empat variabel karakteristik kualitas, yaitu histamin, kadar garam, pH, dan vakum. Pengendalian kualitas secara mul-tivariat dilakukan dengan menggunakan peta kendali T2-hotelling dan Improved Generalized Variance. Pengendalian kualitas pro-ses produksi tuna kaleng pada fase I sudah terkendali secara sta-tistik dalam varians prosesnya, namun belum terkendali dalam rata-rata prosesnya. Dengan menggunakan batas kendali pada fase I didapatkan pengendalian kualitas proses produksi tuna ka-leng pada fase II dalam varians dan rata-rata prosesnya belum terkendali secara statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pergeseran baik dalam varians maupun rata-rata proses produksi tuna kaleng pada fase II. Selain itu juga didapatkan bahwa proses belum kapabel.
Pengendalian Kualitas Pupuk Npk di PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang Menggunakan Peta Kendali Maximum Multivariate Cumulative Sum (Max-MCUSUM) Siti Aisyah; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.322 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34096

Abstract

Pupuk NPK merupakan produk pupuk yang baru diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang sangat mengutamakan kualitas agar pupuk NPK PT PUSRI dapat bersaing, sehingga tidak terjadi kerugian secara finansial bagi produsen dan secara penggunaan bagi konsumen. Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengendalian kualitas secara statistik pada pupuk NPK melalui peta kendali. Penelitian akan dilakukan pada 3 variabel utama dan terpenting dalam komposisi pupuk NPK, yaitu nitrogen (N), phospat (P) dan kalium (K), dimana variabel penelitian memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki pergeseran proses yang kecil yaitu sebesar 0,92σ, 0,11σ dan 0,18σ. Maka digunakan peta kendali Max-MCUSUM yang lebih sensitif dalam mendeteksi pergeseran proses yang kecil, serta efektif karena memonitor rata-rata dan variabilitas secara simultan dalam satu peta kendali. Setelah dilakukan simulasi, didapatkan batas interval (h) sebesar 29.89. Hasil dari penelitian menggunakan peta kendali Max-MCUSUM pada proses produksi pupuk NPK fase I adalah telah terkendali secara statistik setelah dilakukan identifikasi terhadap penyebab titik yang keluar batas interval dan dilakukan perbaikan. Sedangkan pada fase II, proses produksi pupuk NPK belum terkendali secara statistik Hal ini dikarenakan masih terdapat titik pengamatan yang berada di atas batas interval (h) yang disimbolkan dengan C+. Kemudian, pada perhitungan kapabilitas proses, dapat diketahui bahwa secara multivariat, nilai indeks kapabilitas kinerja proses baik MPp maupun MPpk kurang dari 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses produksi pupuk NPK pada PT PUSRI belum kapabel karena memiliki tingkat presisi dan akurasi yang rendah. Analisis Kapalitas; Pengendalian Kualitas Statistika; Peta Kendali Max-MCUSUM; Pupuk NPK; PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Pengendalian Kualitas Bahan Bakar Gas PT Indonesia Power UPJP-PGT Pasuruan Peta Kendali Univariate Berbasis Model Time Series Nazihah Ekasari; Ni Luh Putu Satyaning Pradnya Paramita; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.516 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36311

Abstract

PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Perak-Grati merupkan salah satu perusahaan yang berjalan dalam jasa layanan pembangkitan listrik. Dalam pengoperasian pembangkit listrik, PT Indonesia melakukan perencanaan dan monitoring terhadap pemakaian bahan bakar gas. Pada saat ini, suplai gas yang ada seringkali tidak sesuai dengan target perusahaan, dimana supplai gas berada diluar batas spesifikasi diinginkan oleh PT Indonesia Power UPJP-PGT, oleh karena itu perlu dilakukannya pengendalian terhadap suplai gas yang masuk terutama gas yang berasal dari sumur Oyong dan sumur Wortel karena akan terdapat biaya tambahan yang harus dibayar oleh PT Indonesia Power UPJP-PGT jika melebihi batas spesifikasi yang telah disetujui. Metode statistik yang sesuai untuk melakukan pengontrolan pengendalian menganai permasalahan di atas adalah peta kendali Exponential Weighted Moving Varians (EWMV) dan Exponential Weighted Moving Average (EWMA) berbasis pada model time series, karena proses pemakaian gas di PT Indonesia Power berlangsung selama 24 jam setiap harinya, sehingga teridndikasi bahwa data pemakaian gas memiliki autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemakaian energi kedua sumur gas belum terkendali secara statistik, baik untuk varians proses maupun rata-rata proses.
Penerapan Metode Ridge Regression dan Support Vector Regression (SVR) untuk Prediksi Indeks Batubara di PT XYZ Rizky Amalia Putri; Wiwiek Setya Winahju; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.51021

Abstract

Semen merupakan salah satu bahan baku yang amat penting dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi semen adalah PT XYZ. Tahapan terpenting dalam proses pembuatan semen adalah pada tahap pembakaran batu kapur dan tanah liat (clinker). Dalam proses pembakaran clinker membutuhkan bahan bakar utama yaitu batubara. Semakin banyak jumlah produksi clinker yang dihasilkan dan semakin sedikit batubara yang digunakan dalam proses pembakaran, maka semakin efektif dan efisien proses produksi tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis untuk memprediksi indeks batubara dengan beberapa variabel yang diduga mempengaruhi yaitu kualitas batubara, bahan baku, dan operasional yang kemudian akan dilakukan estimasi terhadap indeks batubara. Metode yang digunakan untuk mengestimasi indeks batubara adalah metode Regresi Ridge dan metode Support Vector Regression (SVR). Model yang terbentuk dengan metode SVR akan dibandingkan dengan metode regresi ridge yang kemudian akan dipilih model terbaiknya diantara kedua model yang terbentuk menggunakan nilai RMSE. Hasil analisis didapatkan metode terbaik dengan nilai RMSE terkecil yaitu Support Vector Regression (SVR) dan menggunakan kernel-polynomial yang menghasilkan parameter sigma bernilai 0,100 dan nilai c sebesar 1 dengan nilai RMSE sebesar 0,619.
Evaluasi Rancangan Sampling pada Tahap Incoming Quality Control di PT. Genta Semar Mandiri Amelia Kurnia Salwa; Muhammad Mashuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.55542

Abstract

PT. Genta Semar Mandiri melakukan proses inspeksi kualitas bahan baku TV LED pada tahap awal produksi atau disebut Incoming Quality Control menggunakan metode acceptance sampling. Rancangan sampling yang digunakan oleh Perusahaan yaitu Military Standard 105E-level II dengan tipe pengambilan sampel tunggal. Pemeriksa sering kali (25% dari keseluruhan proses inspeksi bahan baku) mengambil jumlah sampel melebihi ketentuan tabel pemeriksaan sehingga tidak efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi rancangan sampling yang selama ini digunakan Perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan rancangan sampling yang digunakan oleh perusahaan saat ini dengan usulan metode rancangan sampling lainnya yaitu MIL STD 105E-Double Sampling dan Dodge-Romig. Pemilihan metode tersebut berdasarkan perlindungan terhadap risiko produsen maupun konsumen. Rancangan sampling yang tepat ditinjau dari bentuk Kurva OC, nilai risiko produsen (α) dan konsumen (β). Hasil evaluasi ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan pengambilan keputusan pada pemeriksaan lot bahan baku di Perusahaan. Usulan yang disarankan adalah menggunakan rancangan sampling Dodge Romig-Double Sampling untuk kategori kerusakan critical (bahaya), major (besar) serta minor (kecil) dengan LTPD masing-masing sebesar 3%, 5%, dan 10%. Nilai risiko konsumen yang dihasilkan dibawah 20% sedangkan risiko produsen bernilai dibawah 11%.