Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Tantangan Pengembangan Agribisnis Kopi Di Sumatera Barat Afrianingsih Putri; Rahmat Syahni; Hasnah Hasnah; Alfan Miko
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v16i01.240

Abstract

Kopi adalah komoditas yang permintaannya terus dilirik pasar. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat kopi di dunia termasuk Indonesia. Permintaan yang terus meningkat tersebut, perlu didukung oleh ketersediaan produk untuk memenuhi pasar. Sumatera Barat adalah daerah penghasil kopi yang terus melakukan pengembangan untuk meningkatkan produksi kopi. Kopi menjadi komoditi perkebunan yang berkontribusi terhadap perekonomian Sumatera Barat. Tujuan tulisan ini untuk mendeskripsikan perkembangan kopi Sumatera Barat dan menganalisis tantangan agribisnis yang dihadapi untuk pengembangan komoditi tersebut. Metode penelitian menggunakan desk study dengan deskriptif kualitatif data sekunder dan kajian literature review penelitian terdahulu. Hasil analisis menunjukkan selama kurun waktu 15 tahun (2005-2019) perkembangan produktivitas kopi di Sumatera Barat belum menunjukkan adanya peningkatan. Tantangan pengembangan agribisnis kopi terkait dengan semua aspek subsistem pada agribisnis dari hulu hingga hilir (mulai dari input produksi, aspek petani dalam kegiatan produksi dan pengolahan, pemasaran serta lembaga penunjang dan kebijakan). Untuk bisa menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan di Sumatera Barat, maka perlu sinkronisasi dan peran pemerintah dalam membuat kebijakan berkelanjutan dalam konsep agribisnis.
Analisis Pelaksanaan Peremajaan Kelapa Sawit Di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya (Studi Kasus Petani Penerima Dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Rio Maha Putra; Ira Wahyuni Syarfi; Hasnah Hasnah
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO.1 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya; 2) menganalisasi persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS; dan 3) mengidentifikasi strategi petani dalam menghadapi kendala pada peremajaan kelapa sawit danan BPDP-KS. Metode penelitian adalah metode survey dengan instrumen penelitian berupa kuisioner dan wawancara (interview). Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya telah terlaksana mulai dari pengusulan sampai dengan pelaksanaan lapangan. Persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit BPDP-KS dengan sistem tumbang serempak (konvensional) sangat positif baik dari aspek tingkat keuntungan relatif (88,33%), tingkat kompabilitas (71,67%), tingkat kompleksitas (68,33%), tingkat triabilitas (36,67%) maupun tingkat observabilitas (71,67%).  Peremajaan dinilai memberikan keuntungan, mudah secara teknis, sesuai dengan keinginan petani dan dapat diamati proses dan hasilnya. Sebagian besar anggota kelompok tani (90,00%) yang melaksanakan peremajaan kelapa sawit dengan dana BPDP-KS memiliki aset kebun selain yang diremajakan dan memiliki pekerjaan/pendapatan lain. Petani yang memiliki pekerjaan dan kebun lain cendrung lebih siap menghadapi peremajaan dibandingkan petani yang belum memiliki usaha lain.Kata kunci: BPDP-KS, replanting, persepsi.
Sinergitas Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Rima Putri Martias; Osmet Osmet; Hasnah Hasnah
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO.1 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelembagaan serta kebijakan yang mendukung program penanganan kemiskinan di tingkat kelurahan di Kota Padang serta menganalisis wujud dan bentuk sinergi pada implementasi program penanganan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Penelitian dilakukan dengan metode deksriptif kulialitatif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Untuk membangun sinergi dalam penanggulangan kemiskinan dikota padang, sudah ada dukungan berupa : 1) Program-program penanggulangan kemiskinan yang terdiri kluster bantuan sosial, kluster pemberdayaan masyarakat, 2) Kebijakan terkait kelembagaan dan strategi penanggulangan kemiskinan yang mengedepankan model kolaborasi. Di Kota Padang sudah terbentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Padang. 3) Mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbangkel-Musrenbangkot) yang dapat dimanfaatkan sebagai forum sinkronisasi dan sinergi kebijakan penanggulangan kemiskinan. Pada tataran praktis dikembangkan sinergi program, sinergi kegiatan antar program, dan sinergi pelaku (pelaksana program) yang diikuti sharing dan kombinasi sumber daya yang dimiliki. Program Pengembangan RTLH dan Program Pemberdayaan KUBE Model ini dapat dikembangkan sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat pada kelompok sasaran komunitas miskinKata Kunci: Sinergitas, Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Kelapa Sawit: Analisis Stochastic Frontier Fildza Arief Syuhada; Hasnah Hasnah; Rusda Khairati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.24

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisis fungsi produksi usahatani kelapa sawit di Pasaman Barat, menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani kelapa sawit, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kelapa sawit. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2019. Data dianalisis menggunakan fungsi produksi stochastic frontier Cobb Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor pupuk kandang, pupuk NPK, pestisida, dan herbisida berdampak positif terhadap produktivitas kelapa sawit, sementara penggunaan pupuk KCL, jumlah tenaga kerja dan umur tanaman berdampak negatif terhadap produktivitas kelapa sawit. Pada analisis tingkat efisiensi teknis usahatani kelapa sawit rata-rata tingkat efisiensi teknisnya adalah 0,70. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata petani sudah efisien secara teknis. Efisiensi teknis usahatani kelapa sawit dipengaruhi secara signifikan pada taraf α 5 persen dan positif oleh faktor status pengelolaan lahan yang digunakan petani. Kemudian bibit berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap efisiensi.Kata kunci: produktivitas, efisiensi teknis, stochastic frontier. Cobb Douglas, Pasaman Barat.
Perilaku Konsumen dalam Membeli Kopi di Masa Pandemi Covid-19 pada Coffee Shop Kota Padang Afrianingsih Putri; Hasnah Hasnah; Cindy Paloma; Yusmarni Yusmarni
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.32

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 berdampak terhadap perilaku konsumen penggemar kopi, terutama konsumen yang  melakukan pembelian di coffee shop. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi konsumen dalam membeli kopi dan mengidentifikasi proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli kopi pada  coffee shop di Kota Padang selama masa pandemi. Metode yang digunakan adalah metode survei terhadap 100 konsumen kopi di 10 coffee shop (Coffee Shop Janji Jiwa, Kopi Rasa, Kopi dari Hati, Kupi Batigo, Rimbun Espresso & Brew Bar, Kubik Koffie, Bacarito Kopi, Dua Pintu Coffee, Lalito Coffe Bar, V Coffee) di Kota Padang. Variabel  yang digunakan adalah motivasi membeli serta tahapan proses pengambilan keputusan ( pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan pasca pembelian).  Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif dari hasil tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan motivasi konsumen untuk membeli karena suasana yang nyaman, menghilangkan kejenuhan dan rasa kopi dengan jenis kopi yang banyak dibeli yakni espresso based jenis latte (47%) dan manual brew jenis cold brew (29%). Dalam proses pengambilan keputusan pembelian pada tahap pengenalan kebutuhan,manfaat yang dominan dicari konsumen adalah rasa enak (60%). Pada tahap pencarian informasi, pembelian kopi hampir sebagian besar berdasarkan info dari teman (63%) dan adanya pengaruh media sosial (67%). Tahap evaluasi  alternatif, konsumen memilih pertimbangan kenyamanan tempat (53%). Pada tahap proses pembelian, konsumen memilih rasa produk yang enak, tempat yang nyaman dengan memperhatikan protocol kesehatan. Tahap pasca pembelian sebagian besar merasa puas terhadap kopi yang dibeli dan 92% responden akan membeli lagi.Kata kunci : perilaku konsumen, coffee shop, motivasi
Technical Efficiency of Gambir Farming in Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra, Indonesia Fauziah Fauziah; Hasnah Hasnah; Rusda Khairati
International Journal of Agricultural Sciences Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.4.1.18-25.2020

Abstract

This study analyzes the factors influencing gambier productivity, analyzes the technical efficiency of gambier farming, and analyzes the factors affecting gambier farming's technical efficiency. This research was conducted in Lima Puluh Kota Regency, a gambier production center in West Sumatra. Data were analyzed using the Cobb Douglas stochastic frontier production function. The results showed that the factors that significantly influenced gambier's productivity were labor, NPK fertilizer, plant age, number of trees, varieties, and technology. The number of labor, fertilizer factor, plant age, number of trees, and seedling varieties had a positive effect on gambier productivity. In contrast, NPK fertilizer and technology had a negative impact on gambier productivity. The technical efficiency level of gambier farming started from 0.25 to 0.99 with an average level of 0.76. It means that farmers are technically efficient but can still increase gambier productivity if they use production inputs appropriately and adequately. Factors that significantly influence technical efficiency are age, farming experience, and technology. Older farmers will have a higher level of technical efficiency compared to young age. The lower the farming experience, the more technically efficient the farmer is. Farmers who use the hydraulic jack system technology are more efficient than farmers who use the jack system technology
Technical Efficiency of Lampai Kuning Rice in Sijunjung, West Sumatra Hasnah Hasnah; Riva Hendriani
International Journal of Agricultural Sciences Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.2.2.72-78.2018

Abstract

This study aims to assess the performance of farming practices of Lampai Kuning rice as an improved variety. Data were collected using survey method that relied upon primary data generated during the 2016/2017 production season. Data were collected through the use of a set of structured questionnaire administered on thirty farmers in Nagari Aie Angek, Sijunjung Regency. Stata version 12 was used to test the stochastic frontier model to measure the efficiency of Lampai Kuning rice.The results showed that the use of manure and Urea had negative effect on the Lampai Kuning rice, while the use of NPK had positive effect. The level of technical efficiency of Lampai Kuning rice was very low at the 0,55 level. The study reveals that large land size led to high Lampai Kuning rice production. Farmers could double their rice production by using factor of production appropriately.
Arabica Coffee Development Model in Alleviating Poverty in West Sumatra Hasnah Hasnah; Rika Hariance; Muhammad Hendri
International Journal of Agricultural Sciences Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.6.1.1-8.2022

Abstract

Arabica coffee has promising market potential in the world market, which reaches 85%. However, national coffee commodity production has been dominated by Robusta coffee which reaches 90% and only 10% of production is Arabica coffee. Given the opportunity of this Arabica coffee market, the West Sumatra government tried to develop this type of coffee. Solok Regency is an area that develops Arabica Coffee rapidly so that it can become the second largest Arabica coffee growing area in the last 3 years. The study aims to: (1) Measure the proportion of smallholder farmers whose income is below the poverty line and the severity of the poverty situation; (2) Analyze the influence of economic and non-economic factors on the poverty rate of coffee farmers. This research will be conducted in Solok Regency which is selected purposively with the consideration that this area has a high poverty rate and has a rapid growth in arabica coffee growing area. The results showed that the poverty rate of Arabica coffee farmers is quite large with a Head-count index of 0.50 meaning that as many as 50% of farmers have incomes that are below the poverty line. Arabica coffee farmers who are members of cooperatives have a higher poverty rate compared to non-cooperative farmers both from the Headcount Index and from the Poverty Gap Index and Poverty Severity Index. This is because cooperative farmers have no other source of income and are very dependent on coffee farming on narrow land. Factors that affect the poverty rate of Arabica coffee farmers are assets and being members of cooperatives. The existence of cooperatives will be able to increase opportunities for farmers to gain access to economic facilities, one of which is access to financing sources, so that it will be able to encourage farmers to develop their businesses and open new businesses to increase their income.To increase the income of Arabica coffee farmers, there needs to be policies to encourage farmers to open other businesses so as to increase farmers' incomes. Diversification of business becomes very important because it will be able to help farmers to get out of poverty.
The Influence Factors of Regional Development to Create Regional Competitiveness : A Review Rini Hakimi; Melinda Noer; Nofialdi Nofialdi; Hasnah Hasnah
International Journal of Agricultural Sciences Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.5.2.101-107.2021

Abstract

Regional development was done before Indonesia's Independent day in 1945, but it still did not achieve the result as expected. The root cause of this problem is avoiding factors that influence regional development. The method used is an integrated review of research focused on regional development and competitiveness. This paper will discuss the external and internal factors of regional development to increase Indonesian position in regional competitiveness level. Internal factors related to regional development are management, resources, participation, local industry, infrastructure, technology, local policy, innovation, and entrepreneurship. Moreover, the external factors affecting regional development are the government, politics, market, and investment. Internal factors in regional development can be controlled; however, external factors are uncontrollable. Focusing on regional development to maintain competitive economic growth and become a competitive region should be put on innovation, entrepreneurship, and networking
The Effectiveness of Village Funds for Community Empowerment Program Wulan Bedi Pratama; Ira Wahyuni Syarfi; Hasnah Hasnah
International Journal of Agricultural Sciences Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.6.2.52-56.2022

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of community empowerment using village funds in developed and developing villages. This research employed a survey method on multiple case studies involving 70 respondents. Data were analyzed using a quantitative approach. The results showed that the effectiveness of community empowerment program is more effective in the developed village. The variables of community awareness, participation, independence, and income have a positive and significant effect on the effectiveness of the community empowerment program.