Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP ALUR DARI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI SISWA VIII SMP Suci Anggraini; Titin Untari; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.345 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1227

Abstract

Abstrak: Keterampilan berbahasa yang paling kompleks adalah keterampilan menulis. Dikatakan kompleks, karena keterampilan menulis menuntut penulis untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkan gagasan, perasaan, dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi tahu, meyakinkan dan menghibur para pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan non fiksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 3 SMP yang berjumlah 33 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menentukan kemampuan individu dan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan nonfiksi bahwa kemampuan individu peserta didik yakni, 1) Kelompok berkemampuan tinggi 31 siswa (94%), kelompok berkemampuan sedang 2 siswa (6%), dan kelompok berkemampuan rendah tidak ada (0%). 2) Kemampuan kelompok siswa atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 80.78 berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 70.5-89.                           Abstract: The most complex language skills are writing skills. Said to be complex, because writing skills require writers to be able to compile and organize the contents of writing and pour ideas, feelings, in the form of written language for the purpose of informing, convincing and entertaining readers. This study aims to describe the ability to make flow map concepts from fiction and non-fiction books. This type of research is a quantitative descriptive study. The subjects in this study were students of class VIII with 33 people. Data collection methods used in this study are, observation methods, task methods, and documentation methods. Data analysis techniques used the Benchmark Reference Assessment (PAP) formula by determining individual and group abilities. Based on the results of this study, it can be concluded the ability to make flow map concepts from fiction and nonfiction books for class VIII students that the individual abilities of students namely, 1) High-ability groups of 31 students (94%), capable groups moderate 2 students (6%), and low-ability groups are absent (0%). 2) The ability of a student group or Grade Point Average (GPA) with a value of 80.78 is in the high category with a score range of 70.5-89.
Kesalahan Pemakaian Afiksasi pada Berita Politik di Surat Kabar Lombok Post Baiq Desi Milandari; Syafruddin Muhdar; Nurmiwati Nurmiwati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v5i2.2659

Abstract

Abstrak: Salah satu jenis media massa yang sangat dekat dengan masyarakat adalah surat kabar atau biasa disebut Koran. Hampir setiap hari masyarakat luas dapat membaca surat kabar. Oleh karena itu, surat kabar merupakan salah satu jalur untuk melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada surat kabar, banyak sekali ditemukan kesalahan-kesalahan dalam pemakaian bahasa Indonesia, salah satunya kesalahan dalam penggunaan afiksasi. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata atau kesalahan yang berpotensi mengubah makna dan bentuk kata. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan afiksasi pada berita politik di surat kabar Lombok Post. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode simak catat. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Sumber data diperoleh dari berita politik pada surat kabar Lombok Post edisi Februari 2020. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan pada tataran prefiks, sufiks, dan konfiks. Pada tataran prefiks ditemukan 3 bentuk kesalahan yaitu penghilangan unsur prefiks dan terjadinya kesalahan penggunaan prefix ke-. Kesalahan pada sufiks ditemukan 10 bentuk kesalahan yang memperlihatkan adanya ketidak tepatan dalam menggunakan akhiran –kan dan -i. Pada tataran konfiks ditemukan 2 bentuk kesalahan yaitu kesalahan terhadap penghilangan unsur konfiks dan kesalahan dalam pemakaian konfiks me-kan. Abstract:  The mass media that is very close to the public is the newspaper. every day people can read newspapers. Therefore, newspapers are one of the ways to develop and develop Indonesian language that is good and right. In newspapers, there are many errors found in the use of Indonesian, one of which is an error in the use of affixation. Affixation is the process of forming words or errors that have the potential to change the meaning and form of words. the purpose of this study is to describe the misuse of affixation in political news in the Lombok Post newspaper. this research is a descriptive qualitative research. The data collection method is done by using the documentation method and the note-taking method. Data analysis is carried out through the stages of data reduction and then conclusions. The data source is from political news in the February 2020 edition of the Lombok Post newspaper. The results of the study indicate prefixes, suffixes, and confixes. In the prefix found 3 forms of error, namely removal of the prefix element and the occurrence of the use of prefix- errors. Errors in suffix found 10 forms of errors that show the inaccuracies in using the suffix -i and -i. At the level of confix found 2 forms of errors, namely errors on removing the elements of confixes and using confixes me-kan errors.
Meningkatkan Kemampuan Mendongeng dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Role Playing Siswa Kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Arpan Islami Bilal; Linda Ayu Darmurtika; Baiq Desi Milandari; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7423

Abstract

Abstrak: Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.sebagai salah satu keterampilan berbicara.  Pembelajaran dongeng di dalam kelas sering membosankan dikarenakan model dan juga metode pembelajaran guru yang kurang variatif karena hanya melalui penerangan dan penuturan lisan atau metode cerama hsaja, menyebabkan kurang optimalnya kemampuan berbicara siswa dalam hal ini kemampuan mendongeng sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe role  playing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dengan populasi sebanyak 11 siswa sebagai sampel.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi guru dan siswa, dokumentasi dan tes. Maka analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, di dapatkan peningkatan kemampuan mendongeng siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Peningkatkan kemampuan mendongeng dengan pendekatan kooperatif tipe role playing siswa kelas VII VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dari hasil penelitian  yang dilakukan pada 11 siswa dapat disimpulkan 1) Siswa yang kemampuan mendongengnya tinggi sejumlah 8 orang siswa. 2) Siswa yang kemampuan menndongengnya sedang sejumlah 2 orang siswa 3) Siswa yang kemampuan mendongengnya rendah sejumlah 1 orang siswa. Abstract:Fairy tales are folk prose stories that are not considered to actually happen as one of the speaking skills. Learning fairy tales in the classroom is often boring because the models and methods of teacher learning are less varied because only through explanations and oral narratives or lecture methods only, causing students' speaking skills to be less than optimal in this case storytelling skills so it is necessary to do research using cooperative methods of role type. playing. This research is a descriptive quantitative and qualitative research. The research subjects were seventh grade students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. With a population of 11 students as a sample. Data collection techniques using teacher and student observation techniques, documentation and tests. Then the data analysis was carried out through quantitative and qualitative descriptive analysis. Based on the results of data analysis, it was found that there was an increase in the storytelling ability of class VII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Improving storytelling skills with a cooperative approach to the role playing type of class VII VII SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. From the results of research conducted on 11 students, it can be concluded: 1) Students who have high storytelling abilities are 8 students. 2) Students whose storytelling ability is moderate are 2 students. 3) Students whose storytelling ability is low are 1 stu
Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Baiq Desi Milandari; Nurmiwati Nurmiwati; Roby Mandalika Waluyan; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5476

Abstract

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
Cinta Eros dalam Cerpen Cinta di Atas Perahu Cadik Karya Seno Gumira Ajidarma: Tinjauan Psikologi Sastra Linda Ayu Darmurtika; Arpan Islami Bilal; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3868

Abstract

Abstrak: Cerpen Cinta Di Atas Perahu Cadik karya Seno GumiraAji darma merupakan cerpen antologi terbaik Kompas tahun 2007.Cerpen ini terdiri dari 15 judul dan Cinta Di Atas Perahu Cadik dijadikan sebagai judul buku.Cerpen dipilih sebagai objek kajian, dilatarbelakangi oleh pertimbangan berikut, Cinta Di Atas Perahu Cadik memiliki gambaran psikologis yang menonjol terutama pada tokoh Sukab dan Hayati, yang digambarkan mengalami konflik batin sehingga mereka mencari kebahagiaan lain (selingkuh) di luar kebahagiaan yang sesungguhnya sudah mereka dapatkan. Dalam cerpen, tokoh pertama dan kedua (Sukab dan Hayati) digambarkan tentang sifat, pola pikir, dan tingkah lakunya. Kesemuanya digambarkan dengan jelas, sehingga dapat dipahami kejiwaan seseorang yang menjalin hubungan terlarang.Cerita mengenai perselingkuhan yang diungkap dalam cerpen mencerminkan realitas kehidupan masyarakat di daerah terpencil/ miskin. Perselingkuhan terjadi karena factor ekonomi sehingga menimbulkan rasa bosan pada pasangan dan pada keadaan yang tetap sama setiap harinya, yakni sebagi seorang nelayan dan tidak ada hiburan yang lebih menarik selain bermain cinta. Tujuan dikajinya cerpen karya Seno Gumira Aji darma ini untuk dapat diketahui aspek psikologis tokoh cerita.Tokoh-tokoh dalam Cinta Di Atas Perahu Cadik akan dikaji menggunakan teori psikologi sastra, yakni teori tentang cinta menurut Freud dan Plato yang menyebutkan tentang tiga istilah cinta, yakni eros, philia, dan agape. Eros yaitu cinta yang berobjek seksual, philia yaitu cinta kekeluargaan yang tidak melibatkan keinginan seksual dan agape yaitu cinta kepada Allah dan sesama. Dalam kajian ini akan digunakan cinta eros untuk mengungkapkan segala peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita.Abstract: The short story Cinta Di Atas Perahu Cadik by Seno Gumira Aji darma is the best anthology short story from Kompas 2007. This short story consists of 15 titles and Cinta Above the Cadik Boat is used as the title of the book. The short story was chosen as the object of study, because of the following considerations, Love Above the Boat Outrigger has a prominent psychological image, especially in the figures of Sukab and Hayati, who are depicted as experiencing inner conflicts so that they seek other happiness (cheating) beyond the happiness they actually have. In the short story, the first and second characters (Sukab and Hayati) are depicted about their nature, mindset and behavior. Everything is clearly depicted, so that the psyche of someone who is in an illicit relationship can be understood. The story about the affair that is revealed in the short story reflects the reality of community life in remote / poor areas. Infidelity occurs due to economic factors, causing boredom in the partner and in a situation that remains the same every day, namely as a fisherman and there is no more interesting entertainment than playing love. The purpose of studying the short stories by Seno Gumira Aji Dharma is to find out the psychological aspects of the characters. The characters in Cinta Above the Cadik Boat will be studied using literary psychology theory, namely the theory of love according to Freud and Plato which mentions three terms of love, namely eros. , philia, and agape. Eros is love that is sexually objectified, philia is family love that does not involve sexual desire and agape, which is love for God and others. In this study, eros love will be used to express all events experienced by the characters in the story.
Analisis Strategi Pengembangan TK ABA di Pulau Lombok Sebagai Upaya Menuju Muhammadiyah yang Berkemajuan Baiq Desi Milandari; Ahmad H.Mus; Sukron Fujiaturrahman
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 3, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1277.235 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v3i1.1685

Abstract

Abstrak: Di Pulau Lombok, keberadaan TK ABA cukup berpengaruh secara signifikan. Semua itu tentu tidak terlepas dari strategi-strategi yang dilakukan oleh para kader Muhamadiyah, khususnya para kader Aisyiyah. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengembangan TK ABA di Pulau Lombok sebagai upaya menuju Muhammadiyah berkemajuan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan tentang strategi pengembangan TK Aisyiyah Bustanul Atfhal di Pulau Lombok. Sumber data pada penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan kepala sekolah TK ABA yang memiliki masa berdiri paling lama pada tiap-tiap kabupaten yang ada di Pulau Lombok. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data kemudian dilakukan penyajian data, hingga terakhir menarik simpulan/verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa strategi yang dilakukan oleh TK ABA yang ada di pulau Lombok. Strategi pengembangan TK ABA di antaranya: 1) mengutamakan pembelajaran di bidang akhlak, 2) membentuk lulusan yang unggul dan berkarakter islami, 3) melakukan koordinasi dan kerjasama di semua pihak, baik kerjasama dengan pihak Muhammadiyah, dinas, maupun masyarakat, 4) merekrut tenaga pengajar yang berkualitas, enerjik, kreatif, dan loyal terhadap Muhammadiyah, 5) melakukan sosialisasi melalui kegiatan-kegiatan siswa di luar sekolah, misalnya dengan melakukan kegiatan Jumat Berbagi di beberapa tempat, 6) melaksanakan pertemuan rutin dengan IGABA, baik tingkat daerah maupun wilayah, 7) mengikutsertakan siswa dalam lomba-lomba, baik tingkat kecamatan hingga tingkat nasional, serta 8) mengutus guru mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah guna meningkatkan profesionalitas guru.Abstract: On the island of Lombok, the presence of TK ABA is quite significant. All of that is certainly inseparable from the strategies carried out by Muhamadiyah cadres, especially Aisyiyah cadres. For this reason, this study aims to describe the strategy of developing ABA TK in Lombok Island as an effort towards progressing Muhammadiyah. This research is a field research with a qualitative approach in which the researcher describes the strategy of developing Aisyiyah Bustanul Atfhal Kindergarten on Lombok Island. The data source in this study came from interviews with the ABA Kindergarten Principal who had the longest standing period in each regency on the island of Lombok. The method of data collection is done by the method of observation, interviews, and documentation methods. Data analysis is performed by reducing the data then the data is presented, until finally drawing conclusions / verification of the data. The results of this study indicate a number of strategies carried out by TK ABA on the island of Lombok. ABA Kindergarten development strategies include: 1) prioritizing learning in the field of morals, 2) forming superior graduates and Islamic character, 3) coordinating and collaborating on all parties, both collaboration with Muhammadiyah, dinas, and society, 4) recruiting workers qualified, energetic, creative, and loyal instructors towards Muhammadiyah, 5) socializing through student activities outside of school, for example by conducting Friday Sharing activities in several places, 6) holding regular meetings with IGABA, both regional and regional levels, 7) involving students in competitions, both at the sub-district to national level, and 8) sending teachers to attend scientific meetings to increase teacher professionalism
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI TUTOR PKBM (PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT) Sukron Fujiaturrahman; Syafruddin Muhdar; Malikul Qudus; Yuni Mariyati; Aliahardi Winata; Baiq Desi Milandari; Nursina Sari; Arpan Islami Bilal; Zedi Muttaqin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.9672

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tutor PKBM tentang media pembelajarandan meningkatkan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di PKMB. langkah yang telah ditempuh dalam kegiatan pelatihan ini mencakup beberapa tahap yakni 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan Pelatihan, yang mencakup penyajian materi, penugasan praktik, valuasi dan penyempurnaan karya media pembelajaran,serta refleksi dan penutupan kegiatan pelatihan. Materi yang disajikan oleh pengabdi dapat diterima, dicerna, dan dipahami peserta dengan baik. Jumlah peserta yang sebanding dengan jumlah pengabdi yang berperan sebagai instruktur menjadikan pelatihan ini menjadi lebih kondusif. Kegiatan pelatihan ini telah terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai hal yakni: Komunikasi dengan anggota tim berlangsung lancar dan efektif sehingga koordinasi tim pada proses persiapan, pembagian tugas, pelatihan dan simulasi dapat berlangsung dengan baik, peserta pelatihan yang terdiri dari tutor PKBM terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir kegiatan.Abstract: The purpose of this activity is to increase the knowledge of PKBM tutors about learning media and increase the use of learning media in the teaching and learning process at PKMB. The steps that have been taken in this training activity include several stages, namely 1) Preparation, 2) Training Implementation, which includes material presentation, practice assignments, evaluation and improvement of learning media works, as well as reflection and closing of training activities. The material presented by the devotees can be received, digested, and understood by the participants well. The number of participants who are proportional to the number of devotees who act as instructors makes this training more conducive. This training activity has been carried out well because of the support from various things, namely: Communication with team members went smoothly and effectively so that team coordination in the preparation process, division of tasks, training and simulations could take place well, training participants consisting of PKBM tutors looked very good. enthusiastic and enthusiastic in participating in the training from the beginning to the end of the activity.
Peningkatan Kemampuan Menyusun Teks Fabel dengan Kata-Kata Sendiri dengan Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning) pada Siswa Kelas VIIISMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Arpan Islami Bilal; Baiq Desi Milandari; Zedi Muttaqin; Linda Ayu Darmurtika; Rosada Rosada
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 2: Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i2.10746

Abstract

Abstrak:Sehubungan dengan kurang tercapainya pangajaran menyusun teks fabel dengan kata-kata sendiri,  maka salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan pendekatan berbasisotak (Brain Based Learning). Dengan menggunakan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning)ini diharapkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang terarah, merangsang daya berpikir, dan menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan latar belakan gtersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Peningkatan Kemampuan Menyusun Teks Fabel dengan Kata-kata Sendiri dengan Menerapkan Pendekatan Berbasis Otak (Brain Based Learning) Siswa Kelas VIII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah ?Metode penentuan subjek penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara bertujuan. Makadari itu, yang dijadikan sampel adalah kelas VIII. Untuk mendapatkan data dalam penelitian inidilakukan dengan metode dokumentasi dan metode tugas. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pada prasiklus atau tanpa menggunakan pendekatan berbasis otak (BBL) menunjukkan dari 36 orang siswa, yang memperoleh  skor kategori tinggi hanya 5 orang (13,88%), kategori sedang 31 orang (86,11%), kategori rendah tidak ada dan IPK 63,18 dengan kategori rendah. Dan pada siklus 1 yang menggunakan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning) yang dapat skor kategori  tinggi 10 orang (33,33 %) yang dapat skor kategori sedang 23 orang (58,33) sedangkan yang dapat skor dalam kategori rendah 3 orang (25%)  dan  IPK 69,77 dengan kategori normal. Selanjutnya pada siklus 2 yang 37 orang siswa, yang memperoleh skor kategori tinggi sebanyak 36 orang (97,29%), kategori sedang 1 orang (2.70%) , kategori rendah tidak ada dan IPK 77,72 dengan kategori tinggi. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning) dalam menyusun teks fabel dengan kata-kata sendiri dapat meningkatkan kemampuan siswa kelasVIII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Abstract:In connection with the lack of learning to compile fabled texts in their own words, one way that can overcome this problem is to use a Brain Based Learning approach. By using this brain-based approach (Brain Based Learning) it is hoped that students can experience a directed learning process, stimulate thinking power, and be fun in the implementation of learning. Based on the background of the discussion, the formulation of the problem in this study is How to Improve the Ability to Compile Fabled Texts with Their Own Words by Applying a Brain-Based Learning Approach for Grade VIII Students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency? The method of determining the subject of this study uses the purposive sampling method, namely sampling purposefully. Therefore, what is being sampled is class VIII. To obtain data in this study, it is carried out by documentation methods and task methods. While the data analysis method used is a quantitative analysis method. Based on the results of data analysis in this study are as follows: in precyclical or without using a brain-based approach (BBL) it showed that out of 36 students, only 5 people obtained a high category score (13.88%), a medium category of 31 people (86.11%), a low category of none and a GPA of 63.18 with a low category. And in cycle 1 which uses a brain-based approach (Brain Based Learning) that can score in the high category of 10 people (33.33 %) who can score in the medium category of 23 people (58.33) while those who can score in the low category of 3 people (25%) and a GPA of 69.77 with the normal category. Furthermore, in cycle 2, 37 students, who obtained a high category score of 36 people (97.29%), a medium category of 1 person (2.70%) , a low category of non-existent and a GPA of 77.72 with a high category. Thus, based on the results of data analysis in this study, it can be concluded that the use of a brain-based approach (Brain Based Learning) in compiling fabled texts with their own words can improve the ability of classVIII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI GUGUS 5 KOTA MATARAM Sintayana Muhardini; Sudarwo Sudarwo; Khaerul Anam; Arpan Islami Bilal; Deviana Mayasari; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Aliahardi Winata; Haeruni Haeruni; Asmahul Husnah; Ni Made Santi Pratiwi; Nurjannah Nurjannah; Nurul Hidayanti; Rizky Fitri; Susilawati Susilawati; Baiq Desi Milandari; Ibrahim Ibrahim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14580

Abstract

ABSTRAK                                                               Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakuri kuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peseta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Adapun tujuan pengabdian ini yaitu untuk menambah wawasan guru terkait implementasi kurikulum merdeka dalam penyusunan dan pengembangan perangkat  di SDN 9 Ampenan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi tiga tahapan: tahap persiapan, tahap implementasi dan tahap evaluasi kegiatan pengabdian. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa kegiatan sudah berjalan dengan lancar dan diketahui masih terdapat guru yang belum memahami sistematika penyusunan perangkat pembelajaran, namun dengan adanya pelatihan ini dapat memudahkan guru untuk memahami penyusunan perangkat serta penerapannya dalam kurikulum merdeka. Kata kunci: petunjuk penulisan; template dokumen; format; style. ABSTRACTThe independent curriculum is a curriculum with diverse intracurricular learning where content will be optimized so that learners have enough time to explore concepts and strengthen competencies. Teachers have the flexibility to choose various teaching tools so that learning can be tailored to the learning needs and interests of students. The purpose of this service is to add teachers' insights related to the implementation of the independent curriculum in the preparation and development of tools at SDN 9 Ampenan. The method used in this service is descriptive qualitative. The implementation of this service activity includes three stages: the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage of the service activity. The results of this service show that the activity has run smoothly and it is known that there are still teachers who do not understand the systematic preparation of learning tools, but with this training it can make it easier for teachers to understand the preparation of tools and their application in the independent curriculum. Keywords: author’s guideline; document’s template; format; style.
Peningkatan Kemampuan Berpuisi Dengan Menggunakan Metode Musikalisasi Pada Siswa Kelas IX SMP Arpan Islami Bilal; Syafruddin Muhdar; Baiq Desi Milandari; Nursina Sari; Akhmad Akhmad
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 8, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v8i2.17198

Abstract

  Abstrak:   Pembelajaran apresiasi puisi umumnya banyak mengalami kendala pada siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah siswa merasa terbebani oleh ketidakbiasaan dalam memusikalisasi puisi. Belum lagi karena kemampuan memusikalisasis puisi yang diiringi dengan musik, mengalami kendala. Begitupun dengan guru harus berkompeten dalam bidangnnya dan terlebih dahulu memahaminya.  Jika seorang guru tidak berkompeten dan tidak sesuai dengan ilmu yang dimilikinya, maka akan membuat kesulitan dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peningkatkan Kemampuan Keterampilan Berpuisi dengan Menggunakan Metode Musikalisasi pada Siswa Kelas IX SMPN 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan hasil dan penyajian data yang telah diuraikan di atas, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu: 1) Pada prasiklus, para siswa memperoleh nila yang sangat rendah dan tidak ada yang mengalami ketuntasan. Hal ini terbukti dari nilai perolehan IPK yang hanya mencapai 32, 09, 2). Pada siklus 1, secara individu kemampuan siswa memusikalisasi puisi mencapai kategori tinggi sebanyak 2 orang (4,65%), kategori sedang sebanyak 41orang (95,34%) IPK yang dicapai adalah (60,02%) termasuk kategori normal, 3). Pada siklus 2 secara individu kemampuan siswa dalam memusikalisasi puisi mencapai kategori tinggi sebanyak 43 oarang (100%) IPK yang mampu dicapai siswa adalah 82,62 termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan berpuisi dengan menggunakan metode musikalisasi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dapat meningkatkan kemampuan  berpuisi. Abstract: Learning poetry appreciation generally experiences many obstacles in students. This is due to several things, including students feeling burdened by unfamiliarity in musicalizing poetry. Not to mention that the ability to musicalize poetry accompanied by music has encountered obstacles. Likewise, teachers must be competent in their fields and first understand them.  If a teacher is not competent and not in accordance with the knowledge he has, it will create difficulties in the teaching and learning process. This study aims to describe Improving the Ability of Poetry Skills by Using the Musicalization Method in Class IX Students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Based on the results and presentation of the data described above, some conclusions that can be drawn in this study are: 1) In the precycle, the students obtained very low indigo and none experienced completeness. This is evident from the GPA acquisition value which only reached 32, 09, 2). In cycle 1, individually the ability of students to musicalize poetry reached the high category of 2 people (4.65%), the medium category of 41 people (95.34%) the GPA achieved was (60.02%) including the normal category, 3). In cycle 2, individually, students' ability to musicalize poetry reached a high category of 43 people (100%), the GPA that students were able to achieve was 82.62, including the high category. This shows that poetry skills using the musicalization method in grade IX students of SMP Negeri 5 Praya Timur, Central Lombok Regency can improve poetry skills.