Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

EDUKASI PEMANFAATAN BAWANG PUTIH SEBAGAI IMMUNOMODULATOR DI DESA WISATA SEMBALUN LAWANG Anna Pradiningsih; Mahacita Andanalusia; Nurul Qiyaam; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Legis Ocktaviana Saputri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6700

Abstract

ABSTRAKImmunomodulator merupakan suatu senyawa yang dapat membantu sistem imun dalam mempertahankan dan melindungi tubuh dari paparan organisme. Bawang putih mampu meningkatkan aktifitas fagositosis pada limfa, rongga intra peritoneal dan nodus limfe. Mekanisme lainnya adalah dengan meningkatkan proliferasi limfosit sehingga mampu dalam mempertahankan diri dari serangan organisme asing. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat bawang putih sebagai immunomodulator. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi pemilihan kelompok sasaran, melakukan kegiatan survei survei lokasi kegiatan di Desa Wisata Sembalun Lawang, proses pembuatan leaflet leaflet dan pencetakan leaflet leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 13 November 2021 bertempat di Balai Desa Sembalun. Leaflet Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi hasil dari sosialisasi edukasi bawang putih. Edukasi pemanfaatan bawang putih sebagai immunomodulator memberikan ide kreatif yang baru dalam proses pengolahan bawang putih tersebut. Hasil pengolahan dapat dijadikan produk UMKM yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan memanfaatkan bawang putih sebagai immunomodulator ini. Kata kunci: immunomodulator; bawang putih; desa sembalun lawang ABSTRACTImmunomodulators are compounds that can help the immune system in maintaining and protecting the body from exposure to organisms. Garlic is able to increase phagocytosis activity in the lymph, intraperitoneal cavity, and lymph nodes. Another mechanism is to increase the proliferation of lymphocytes so that they are able to defend themselves from the attack of foreign organisms. This activity aims to provide education to the public about the benefits of garlic as an immunomodulator. The implementation of pre-activities includes the selection of target groups, conducting activity location survey activities in Sembalun Lawang Tourism Village, the process of making leaflets and printing leaflets. The implementation of the activity was carried out on Saturday, November 13, 2021, at Sembalun Village Hall. Leaflets that have been prepared are distributed to participants of the activity. In the post-activity stage, evaluation of the results of garlic education socialization. Education on the use of garlic as an immunomodulator provides a new creative idea in the process of processing garlic. Processing results can be used as MSME products that have high economic value by utilizing garlic as an immunomodulator. Keywords: immunomodulator; garlic; sembalun lawang village
ANTISIPASI CORONA : PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DAN PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MUSHOLA Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Nur Furqani; Yuli Fitriana; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.546 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2945

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease (COVID-19) menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai pandemi dan kasusnya sampai Juli 2020 terus meningkat khususnya di Indonesia termasuk di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan kabupaten dengan total kasus terbanyak di NTB.Pengabdian ini bertujuan  agar mushola yang secara rutin digunakan oleh warga di Desa Masbagik Selatan Kabupaten Lombok Timur selalu terjaga kebersihannya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyemprotan mushola dengan disinfektan dan penyuluhan PHBS melalui spanduk dan poster. Hasil yang diharapkan adalah penyemprotan disinfektan di mushola tetap dilakukan secara rutin dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS di era new normal ini guna mencegah penularan Covid-19 di tempat ibadah khususnya. Kata kunci: covid-19; disinfektan; PHBS; mushola. ABSTRACTCoronavirus Disease (COVID-19) is a health problem in the world as a pandemic and the case until July 2020 continues to increase, especially in Indonesia, including in East Lombok District which is the district with the most cases in NTB. The aims are to keep the mosque that is routinely used by residents in Masbagik Selatan Village, East Lombok Regency,always to be clean and increase public awareness to implement Clean and Healthy Behavior (PHBS). This activity is carried out by spraying the mosque with disinfectants and PHBS counseling through banners and posters. The expected result is that spraying disinfectants in the mosque continues to be done routinely and increase public awareness to keep applying PHBS in this new normal era to prevent Covid-19 transmission in places of worship specifically. Keywords: covid-19; disinfectant; PHBS; mosque
SOSIALISASI PANDUAN KESEHATAN SELAMA PANDEMI PADA DAYA TARIK WISATA DI DESA SEMBALUN LAWANG Mahacita Andanalusia; Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Nurul Qiyaam; Alvi Kusuma Wardani; Legis Ocktaviana Saputri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6631

Abstract

ABSTRAKPandemi COVID-19 memberikan tantangan bagi berbagai pihak, salah satunya adalah pada sektor wisata. Adanya pembatasan pengunjung di daerah wisata dan juga masalah sanitasi dan higienis menjadi faktor yang membuat perekonomian di daerah wisata menurun. Desa Sembalun Lawang sebagai salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Barat juga terkena dampak penurunan pariwisata. Salah satu upaya perbaikan untuk meningkatkan pengunjung adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan sebagai bagian dari CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental). Dengan membuat panduan kesehatan yang dapat diterapkan oleh pengelola wisata dan pengunjung di Desa Sembalun Lawang, diharapkan pengelola wisata dapat mendapat sertifikat CHSE, sehingga wisatawan akan merasa aman untuk berkunjung dan perekonomian di Desa Sembalun Lawang dapat pulih. Pembuatan panduan kesehatan menggunakan media poster untuk membantu pengelola wisata memahami sekaligus mengimplementasikan penerapannya. Kata kunci: covid-19; panduan kesehatan; desa wisata; sembalun lawang. ABSTRACTThe COVID-19 pandemic poses challenges for various parties, one of them is the tourism sector. The restrictions on visitors in tourist areas as well as sanitation and hygiene problems are factors that make the economy in tourist areas decrease. Sembalun Lawang Village as one of the tourist destinations in West Nusa Tenggara has also been affected by the decrease in tourism. One of the improvement efforts to increase visitors is to implement health protocols as part of CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental). By making a health guideline that can be applied by tourism managers and visitors in Sembalun Lawang Village, it is hoped that tourism managers can get a CHSE certificate, so that tourists will feel safe to visit and the economy in Sembalun Lawang Village can recover. Poster as the media was used to help tourism managers’ understanding and implementation. Keywords: covid-19; health guideline; tourism village; sembalun lawang.
EFEKTIVITAS SUSPENSI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) Anna Pradiningsih; A Astriani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.012 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1569

Abstract

Batang Brotowali (Tinospora crispa L.) mengandung senyawa-senyawa aktif tinokrisposid, alkaloid dan apigenin (Flavon O-glicoside). Senyawa-senyawa aktif tersebut diduga sebagai penambah nafsu makan atau amara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) sebagai amara terhadap peningkatan berat badan pada tikus putih. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental (experimental research) dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Pengujian dilakukan dengan membagi 15 ekor tikus menjadi 5 kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan suspensi ekstrak batang brotowali 10%, 40%, 60%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali mempunyai efek positif  terhadap kenaikan berat badan pada tikus putih. Kenaikan tertinggi terjadi pada tikus dengan perlakuan ekstrak 40% dimulai pada hari ke 10 perlakuan, meningkat secara signifikan pada hari ke 15 dan mengalami penurunan kembali pada hari ke 20.  Dari hasil pengolahan uji statistik ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,5510,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) efektif terhadap kenaikan berat badan tikus putih.
UJI FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Anna Pradiningsih; Nida Nurul Mahida
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.559 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i1.1259

Abstract

Daun pepaya merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri. Dalam ekstrak daun pepaya mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid yang dapat menghambat penyusunan peptidoglikan pada sel bakteri dan mengurangi kekebalan pada organisme sasaran. Untuk kemudahan penggunaan dari ekstrak daun pepaya, maka di formulasikan dalam bentuk masker gel peel off. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan masker gel peel off yang kemudian di uji evaluasi dan stabilitas sesuai dengan persyaratan formulasi. Pengujian dilakukan dengan membuat masker gel peel off dalam empat formula dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Uji Evaluasi dilakukan pengujian organoleptik, homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu mengering dan uji iritasi. Uji stabilitas dilakukan dengan menggunakan cycling test 6 siklus selama 12 hari pada suhu 40 dan 40 0 C. Dari hasil pengujian sediaan masker gel peel off yang paling baik adalah formula dengan konsetrasi 15%. Hasil pengujian stabilitas didapatkan hasil organoleptik warna hijau kecoklatan, bau khas dan bentuk gel. Hasil pengujian pH 7, daya sebar 6,5 cm, daya lekat 4 detik, viskositas 3350 cp dan waktu mongering 13 menit serta pada pengujian iritasi didapatkan hasil bahwa tidak terjadi iritasi.
Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Monita Sari
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i2.5495

Abstract

ABSTRAKDemam tifoid merupakan infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam lebih dari satu minggu, mengakibatkan gangguan pencernaan dan dapat menurunkan tingkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik pada terapi pasien demam tifoid di RSUD Provinsi NTB. Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu meneliti kebelakang dengan meneliti data skunder. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan distribusi jenis kelamin periode Juni 2019 adalah perempuan sebanyak 14 pasien (46%) dan laki-laki 16 pasien (54%) dari 30 pasien. Bedasarkan kelompok umur 12-16 tahun dengan presentase 23%, kedua kelompok umur 17-25 dengan presentase 16 %, kemudian kelompok umur 6-11 tahun dengan presentase 10% dan kelompok umur 46-55, 56-65 dan >60 dengan presentase 5%. Berdasarkan peresepan antibiotik yang paling banyak diresepkan pada periode Mei – Juni 2019 adalah golongan sefalosporin sebanyak 23 resep (76,3%) yang terdiri dari Cefixime 3 resep (10%), Ceftriaxone 19 resep (63%), Cefatokxim (3,31 resep%), golongan quinolone sebanyak 6 resep (20%) yang terdiri dari Levoploxacin 6 resep (20%), dan Golongan klorampenicol sebanyak 1 resep (3,3%). Berdasarkan bentuk sediaan, antibiotik yang paling banyak diresepkan periode Mei- juni 2019 adalah bentuk sediaan injeksi sebanyak 26 resep (81%), bentuk sediaan sirup sebanyak 2 resep (6%) sedangkan dalam bentuk tablet sebanyak 4 resep (13%). Kata kunci: Antibiotik; Demam Tifoid.ABSTRACTTyphoid fever is an acute infection of the small intestine with symptoms of fever for more than one week, resulting in indigestion and can reduce levels. This study aims to determine the profile of the use of antibiotics in the treatment of typhoid fever patients in Mataram Province Hospital. The design of this research is descriptive observational, that is research that aims to get a picture or description of a situation objectively, data retrieval is done retrospectively by examining the backward by examining secondary data. The results showed that based on sex distribution in the June 2019 period were 14 patients (46%) and 16 patients (54%) of 30 patients. Based on the age group of 12-16 years with a percentage of 23%, the second group of ages 17-25 with a percentage of 16%, then the age group of 6-11 years with a percentage of 10% and the age group of 46-55, 56-65 and > 60 with a percentage of 3%. Based on prescription of antibiotics most prescribed from May to June 2019 are cephalosporins with 23 prescriptions (76.3%) consisting of Cefixime 3 prescriptions (10%), Ceftriaxone 19 prescriptions (63%), Cefatokxim (3.31 prescription% ), quinolone group as many as 6 recipes (20%) consisting of Levoploxacin 6 recipes (20%), and chlorampenicol group as much as 1 recipe (3.3%). Based on dosage forms, the most prescribed antibiotics in the May-June 2019 period were 26 prescription injection forms (81%), syrup dosage forms were 2 prescriptions (6%) while in tablet form were 4 prescriptions (13%). Keyword: Antibiotic; Typhoid fever.
Gambaran Kualitas Hidup Pasien COVID-19 Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Mahacita Andanalusia; Zulyadaen Zulyadaen; Nurul Qiyaam; Baiq Leny Nopitasari; Anna Pradiningsih
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.7160

Abstract

ABSTRAKCOVID-19 merupakan penyakit yang menjadi pandemi di seluruh dunia sejak Desember 2019. Di Nusa Tenggara Barat, prevalensi COVID-19 terus meningkat hingga tahun 2021. Selain kondisi klinis, COVID-19 juga memberikan dampak pada kualitas hidup pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien COVID-19 di provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional menggunakan kuesioner SF-36 yang didistribusikan secara online. Responden yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah pasien yang terdiagnosa COVID-19 dengan kategori ringan dan sedang di provinsi Nusa Tenggara Barat, berusia 12-55 tahun, dan bersedia menjadi responden. Hasil yang didapatkan dari 93 responden menunjukkan bahwa nilai fungsi fisik sebesar 64,35 ±11,54, keterbatasan fisik sebesar 47,58 ± 6,98, nyeri tubuh sebesar 68,79 ± 1,17, kesehatan secara umum sebesar 61,51 ± 6,43, vitalitas sebesar 56,82 ± 14,52, fungsi sosial sebesar 58,87 ± 14,44, keterbatasan emosional sebesar 45,16 ± 6,71, dan kesehatan mental sebesar 58,27 ± 8,15. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 memiliki gambaran aspek kualitas hidup yang baik (57,67 ± 7,96). Terdapat 2 aspek yang mengalami perburukan yaitu keterbatasan fisik (47,58 ± 6,98) dan keterbatasan emosional (45,16 ± 6,71). Kata kunci : COVID-19; Kualitas hidup; Pasien.ABSTRACTCOVID-19 is a disease that has become a worldwide pandemic since December 2019. The prevalence of COVID-19 continues to increase until 2021 in West Nusa Tenggara. Aside clinical conditions, COVID-19 also has an impact on the quality of life of COVID-19 patients. This study aims to describe the quality of life of COVID-19 patients in the province of West Nusa Tenggara. The method used in the study was cross sectional using SF-36 questionnaire which was distributed online. Respondents used as subjects were patients diagnosed with COVID-19 with mild and moderate categories in West Nusa Tenggara, aged 12-55 years, and agreed to be respondent. The results obtained from 93 respondents showed that the value of physical function was 64.35 ± 11.54, physical limitation was 47.58 ± 6.98, body pain was 68.79 ± 1.17, general health was 61.51 ± 6.43, vitality was 56.82 ± 14.52, social function was 58.87 ± 14.44, emotional limitation was 45.16 ± 6.71, and mental health was 58.27 ± 8.15. Based on the results obtained, most of the COVID-19 patients have a good quality of life (57.67 ± 7.96). Two aspects that have worsened were physical limitations (47.58 ± 6.98) and emotional limitations (45.16 ± 6.71).Keywords : COVID-19; Patient; Quality of life.
Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Nur Furqani; Esi Wahyuningsih
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.237 KB) | DOI: 10.31764/lf.v1i2.2515

Abstract

ABSTRAKGagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal progresif yang  irreversible ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan metabolik. Gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB memasuki daftar 10 penyakit terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini merupakan  penelitian observasional deskriptif dengan mengambil data secara cross sectional, sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 43 orang. Evaluasi penggunaan obat dalam penelitian ini meliputi tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi dan tepat frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik yaitu 100% tepat pasien, 100% tepat obat, 100% tepat indikasi, 100% tepat dosis, 88,37% dan tepat frekuensi 27,91%.Kata kunci: Gagal ginjal kronik; Antihipertensi; Evaluasi penggunaan obat. ABSTRACTChronic kidney failure is a decrease in progressive kidney function which is irregular when the kidneys are unable to maintain metabolic balance. Chronic kidney failure at the NTB Provincial General Hospital enters the list of the 10 most diseases. This study aimed to evaluate the use of antihypertensive drugs in patients with chronic renal failure hospitalization at the Regional General Hospital of West Nusa Tenggara Province. The study was a descriptive observational study by taking cross sectional data, samples that met the inclusion criteria were 43 people. Evaluation of drug use in this study included the exact patient, the right medication, the right dose, the right indication and the right frequency. The results showed the accuracy of the use of antihypertensive drugs in patients with chronic renal failure, namely 100% right patients, 100% exact drugs, 100% exact indications, 100% exact dosages, 88.37% and exact frequency 27,91%.Keywords: Chronic Kidney Failure; Antihypertension; Evaluation of drug use.
Identifikasi Senyawa Hidrokuinon Dan Merkuri Pada Sediaan Whitening Body Lotion Yang Beredar Di Klinik Kecantikan Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Cyntiya Rahmawati; Emy Darwati
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.7023

Abstract

ABSTRAKLotion adalah sediaan kosmetik golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber pelembab bagi kulit, memiliki lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum. Hidroquinon (Hq) termasuk golongan senyawa fenol yang bersifat larut dalam air Senyawa ini digunakan sebagai bahan pemutih dan pencegahan pigmentasi yang bekerja menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam penggelapan kulit, Merkuri adalah Merkuri (Hg) / air raksa termasuk logam berat berbahaya  yang biasanya merkuri terdapat pada kosmetik yang digunakan untuk memucatkan flek pada kulit. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah terdapat senyawa hidroquinon dan mekuri pada sediaan whitening body lotion di klinik kecantikan Kota Mataram dengan menggunakan metode uji reaksi warna dan metode titrasi sirimetri, setelah dilakukannya penelitian didapatkan hasil bahwa kosmetik khususnya whitening body lotion di klinik kecantikan Kota Mataram mengandung hidroquinon dan merkuri, namun untuk kadar hidroquinon masih di bawah batas tertentu yaitu dibawah 2 %. Setelah dilakukannya penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan whitening body lotion yang didapakan dari beberapa klinik kecantikan di Kota Mataram dengan 3 macam sampel 1 sampel dianataranya positif mengandung hidroquinon dan 2 sampel lainnya positif mengandung merkuri. Kata kunci : Hidroquinon; Merkuri; Whitening Body Lotion; Titrasi sirimetri.ABSTRACTLotions are cosmetic preparations of the emollient group (softeners) that contain more water. This preparation has several properties, namely as a source of moisturizer for the skin, has almost the same oil layer as sebum. Hydroquinone (Hq) belongs to the class of phenol compounds that are soluble in the water This compound is used as a bleaching and pigmentation prevention that works to inhibit the enzyme tyrosinase that plays a role in skin darkening, Mercury is Mercury (Hg) / mercury including harmful heavy metals that are usually mercury found in cosmetics used to pronounce spots on the skin. This study was conducted to determine whether there are hydroquinone and mercury compounds in whitening body lotion preparations in Mataram city beauty clinics using color reaction test methods and perimetric titration methods after the study obtained results that cosmetics, especially whitening body lotion in Mataram city beauty clinics contain hydroquinone and mercury, but for hydroquinone, levels are still below a certain limit of below 2%. After the study, it can be concluded that the preparation of whitening body lotion obtained from several beauty clinics in Mataram City with 3 kinds of samples 1 sample of which is positive contains hydroquinone and 2 other samples positive contains mercury.Keywords : Hydroquinone; Mercury; Whitening Body Lotion; Sirimetric titration.
Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Pagesangan Lingkungan Bebidas Tentang Covid-19 Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Anna Pradiningsih; Nur Fauziah
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.6655

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease-19 (COVID-19) menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum dan telah menarik perhatian dunia. Pengetahuan masyarakat mengenai pandemi COVID-19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 penting untuk diterapkan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat kelurahan Pagesangan lingkungan Bebidas tentang COVID-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif teknik consecutive sampling dengan menggunakan pendekatan  cross sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan sampel yang didapatkan berjumlah 100 responden di kelurahan Pagesangan lingkungan Bebidas. Hasil penelitian masyarakat yang pengetahuannya baik sebanyak 66%, cukup sebanyak 28% dan pengetahuan kurang sebanyak 6% dan masyarakat yang perilakunya baik sebanyak 66%, cukup sebanyak 31% dan perilaku buruk sebanyak 3%. Kesimpulannya menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 ada pada kategori baik dengan rata-rata 82% dan perilaku masyarakat tentang COVID-19 ada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 81,17%. Kata kunci : Pengetahuan; Perilaku; COVID-19; Masyarakat; Pagesangan.ABSTRACTCoronavirus Disease-19 (COVID-19) is a worldwide event that poses a hazard to public health. In order to prevent the spread of COVID-19, it is critical to increase public awareness about the pandemic as well as clean and healthy living habits. The goal of the study was to establish the community's degree of knowledge and behavior towards COVID-19 in the Pagesangan, Bebidas area. This is a descriptive observational study that uses a cross sectional method and uses a successive sampling technique. The sample for this study was 100 people from Pagesangan village in the Bebidas neighborhood, and the method employed was a questionnaire. According to the findings, persons with good knowledge account for 66%, adequate knowledge for 28%, and lack of knowledge for 6%, whereas those with good behavior account for 66%, adequate knowledge for 31%, and bad behavior account for 3%. The results demonstrate that public awareness of COVID-19 is good, with an average score of 82%, and public behavior toward COVID-19 is also positive, with an average score of 81.17%.Keywords : Knowledge; Behavior; COVID-19; Society; Pagesangan.