Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Penerapan arsitektur healing environment pada pusat rehabilitasi penderita gangguan jiwa di Kabupaten Gowa Husnuzzan, Husnuzzan; Nursyam, Nursyam; Sudarman, Sudarman
Teknosains Vol 17 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i2.37058

Abstract

Kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang mengoptimalkan perkembangan fisik, mental, dan emosional seseorang, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup serta menerima orang lain sebagaimana mestinya. Kesehatan mental masih menjadi persoalan serius di Indonesia salah satunya di Sulawesi Selatan yang menempati urutan kelima penderita gangguan jiwa terbanyak. Jumlah penderita gangguan jiwa yang di rawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 sebanyak 13.292 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah di Prov. Sulawesi Selatan salah satunya berasal dari Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, dengan adanya Pusat Rehabilitasi Penderita Gangguan Jiwa di Kabupaten Gowa diharapkan mampu menjadi wadah pemulihan bagi pasien penderita gangguan jiwa sehingga dapat kembali ke lingkungannya. Tujuan penulisan ini adalah merancang Pusat Rehabilitasi Penderita Gangguan Jiwa dengan menggunakan konsep arsitektur healing environment pada batas pencahayaan, seni dan dekorasi, serta taman dan luar ruang yang terletak di jalan H. Agus Salim Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Metode pembahasan diawali dengan pengumpulan data yang diolah melalui analisis dan sintesis data yang kemudian diolah menjadi sebuah konsep desain. Pengumpulan data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil perancangan meliputi penerapan arsitektur healing environment pada tampilan fasad bangunan, interior serta penggunaan beberapa atribut fisik lingkungan.
Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Sebagai Solusi Permasalahan Transportasi Perkotaan (Studi Kasus: Sungai dan Kanal Kota Makassar) Aksa, S Kamran; Nursyam, Nursyam; Raga, Paulus; Pairunan, Teguh; Yahya, Ilham; Arief, Rimba
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 36 No. 1 (2024): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v36i1.2286

Abstract

Perkembangan kota terjadi ketika fasilitas yang tersebar di suatu wilayah menjadi pusat kegiatan baru. Hal ini seiring dengan pembangunan sistem jaringan transportasi terencana yang dapat memberikan manfaat terhadap pergerakan lancar dan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi daerah karena ketersediaan jaringan transportasi yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan transportasi di perkotaan sebagai solusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi tingkat kerusakan jalan akibat beban berlebihan, biaya tinggi, dan waktu lama terbuang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder, kemudian dianalisis berdasarkan teori yang akan digunakan dalam mengembangkan sarana transportasi baru sebagai solusi serta alternatif dalam mengatasi dan mengurangi kemacetan lalu lintas dengan menggunakan media sungai dan kanal sebagai alur penghubung ke tempat aktivitas. Metode ini bergantung pada bagaimana sungai dan kanal digunakan untuk pergerakan kendaraan, seberapa baik jaringan jalan melayani, di mana area tertentu digunakan sebagai simpul pelayanan, dan di mana ada kemacetan lalu lintas. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian, masalah yang paling mencolok adalah masalah transportasi di Kota Makassar, terutama tingkat kemacetan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem jaringan dan kegiatan masyarakat yang memudahkan pergerakan masyarakat sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi menuju pusat transit perkotaan untuk pergi ke tempat aktivitas. Sistem transportasi perkotaan ini menghubungkan beberapa area perumahan sehingga memudahkan sampai ke jalan-jalan utama untuk melanjutkan kegiatannya. Sungai dan kanal di Kota Makassar berpotensi untuk dibangun sebagai jalur transportasi penumpang dan barang dengan kapal kayu, fiber, atau speedboat, serta tongkang untuk mengangkut material.