Latar belakang: Penyakit diare adalah suatu kondisi medis di mana seseorang, mengalami buang air besar dengan frekuensi yang lebih dari tiga kali per hari dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dari biasanya. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Kasus diare di Desa Cipang Kiri hulu meningkat dari 231 kasus menjadi 325 kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor lingkungan fisik dengan penyakit diare di Desa Cipang Kiri Hulu.Metode: Penelitian bersifat kuantitatif analitik observasional dengan Cross sectional Design. Sampel berjumlah 150 KK. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Cipang Kiri Hulu. Variabel penelitian meliputi variabel dependen (penyakit diare) dan variabel independen (sumber air minum, pengelolaan sampah, Saluran Pembuangan Air Limbah, jamban dan jenis lantai). Pengumpulan data secara observasi dan wawancara. Teknik pengumpulan data secara Quota Sampling. Data diolah secara komputerisasi. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan sumber air minum (p-value 0,0001), pengelolaan sampah (p-value 0,0001), Saluran Pembuangan Air Limbah (p-value 0,0001), jamban (p-value 0,001), dan jenis lantai (p-value 0,0001) dengan kejadian diare di Desa Cipang Kiri Hulu.Simpulan: Edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan mengenai sumber air minum, pengelolaan sampah, saluran pembuangan air limbah, jamban dan jenis lantai yang memenuhi syarat kesehatan sangat dibutuhkan dalam pencegahan dan penanggulangan kasus angka kejadian diare. ABSTRACTTitle: Analysis of Diarrhea Disease in Cipang Kiri Hulu Village and Physical Environmental Factors that Influence ItBackground: Diarrhea is a medical condition in which a person experiences bowel movements with a frequency of more than three times per day and a softer or more liquid stool consistency than usual. This disease usually attacks children. Diarrhea cases in Cipang Kiri Hulu Village increased from 231 cases to 325 cases. This study aims to analyze physical environmental factors with diarrhea in Cipang Kiri Hulu Village.Methods: The research is quantitative analytical observational with Cross sectional Design. The sample numbered 150 families. The location of the study was conducted in Cipang Kiri Hulu Village. The research variables include the dependent variable (diarrhea) and independent variables (drinking water sources, waste management, Wastewater Drainage Channels, toilets and floor types). Data collection by observation and interview. Data collection techniques are Quota Sampling. Data is processed computerized. Univariate and bivariate data analysis using the chi-square test.Results: The results of the study showed that there was a relationship between drinking water sources (p-value 0.0001), waste management (p-value 0.0001), Wastewater Drainage Channels (p-value 0.0001), toilets (p-value 0.001), and floor types (p-value 0.0001) with the incidence of diarrhea in Cipang Kiri Hulu Village.Conclusion: Public education through health promotion activities regarding drinking water sources, waste management, wastewater drainage channels, toilets and types of floors that meet health requirements is very much needed in preventing and dealing with cases of diarrhea.