Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENILAIAN RISIKO PAJANAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE PADA MASYARAKAT Ayu Rofia Nurfadillah; Sarinah Basri K
Jambura Health and Sport Journal Vol 5, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v5i2.19019

Abstract

Pertambangan batu kapur merupakan sumber terjadinya pencemaran udara karena dapat menimbulkan partikel debu salah satunya adalah Total Suspended Particulate (TSP). Apabila konsentrasi TSP melampaui baku mutu maka akan menyebabkan beragam efek negatif baik untuk kesehatan makhluk hidup serta lingkungan. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis risiko pajanan TSP Pada Masyarakat di Kelurahan Buliide Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain analisis risiko kesehatan lingkungan. Langkah-langkah dalam analisis risiko kesehatan lingkungan meliputi identifikasi  bahaya, analisis dosis, analisis pajanan dan karakterisasi risiko.Sampel terdiri dari sampel lingkungan dan manusia. Sampel lingkungan dalam penelitian ini yaitu udara ambien yang diukur pada 8 titik sekitar pertambangan kapur. Responden yang terlibat sebanyak  110 orang  dengan metode pengambilan  purposive sampling. Hasil perhitungan Intake Realtime pada konsentrasi TSP diperoleh nilai Intake Realtime tertinggi berada pada lokasi 2 yaitu 0.0180 – 0.2210 mg/kg/hari dengan rata-rata 0.013307 mg/kg/hari dan intake lifetime yaitu 0.0675 – 0.1980 mg/kg/hari dengan rata-rata 0.123200 mg/kg/hari. Berdasarkan tingkat risiko (RQ) pada konsentrasi TSP realtime dan lifetime didapatkan RQ ≤ 1 artinya tidak ada risiko atau masih aman bagi masyarakat yang tinggal di daerah pertambangan kapur Buliide. Mengingat lokasi tambang batu kapur yang begitu dekat dengan pemukiman penduduk, diharapkan pemerintah mulai memberlakukan undang-undang untuk memantau konsentrasi kandungan debu.
Percepatan Penurunan Stunting Melalui Edukasi PHBS Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Owata Ayu Rofia Nurfadillah; Madania Madania; Ariani Hutuba
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v12i2.18458

Abstract

Abstract Gorontalo Province is included in the top 10 provinces with the highest stunting cases nationally. Based on the Indonesian Nutrition Status Study (SSGI), the stunting rate in Gorontalo Province in 2021 will reach 29%. Furthermore, the SSGI data shows that the prevalence rate of stunting in Bone Bolango Regency is 25.1 percent. The high number of stunting cases in Bone Bolango Regency is of great concern to both lecturers and students of KKN-PK at Gorontalo State University in 2022 to make several efforts to reduce stunting in Bone Bolango Regency, this also supports the Gorontalo Province BKKBN Program in terms of accelerating stunting prevention in the Regency area. Bone Bolango. According to BKKBN data, Owata Village is one of the villages that will become a locus of stunting in 2022, the number of stunting in Owata village is 12 toddlers. The KKN PK activities were carried out for 42 days starting from November 30 2022 to January 7 2023 in Owata Village, Bulango Ulu District, Bone Bolango Regency with a total of 12 KKN PK participants. The stages of the activities carried out include field observations, initial surveys, discussions and interviews, initial seminars as well as FGDs with the community, village assistants and village officials to explain the KKN PK program that will be carried out in the village and determine additional programs from the community, implementation of the KKN program PK is PHBS education to the community which consists of CTPS socialization activities for children at SDN 9 Bulango Ulu and household PHBS socialization to the Owata community and the final activity is monitoring and evaluation. The target of this program is to increase public awareness in implementing PHBS so that it can reduce stunting cases in Owata Village.       AbstrakProvinsi Gorontalo termasuk dalam 10 besar Provinsi dengan kasus stunting tertinggi Nasional. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 mencapai 29%. Selanjutnya data SSGI menunjukkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bone Bolango sebesar 25,1 persen. Tingginya kasus stunting di Kabupaten Bone Bolango menjadi perhatian besar baik bagi dosen dan mahasiswa KKN-PK Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2022 untuk melakukan beberapa upaya penurunan stunting di Kabupaten Bone Bolango, hal ini juga mendukung Program BKKBN Provinsi Gorontalo dalam hal percepatan pencegahan stunting di wilayah Kabupaten Bone Bolango. Menurut Data BKKBN Desa Owata merupakan salah satu desa yang menjadi lokus stunting pada tahun 2022, jumlah stunting di desa owata adalah 12 balita.  Kegiatan KKN PK dilaksanakan selama 42 hari dimulai tanggal 30 November 2022 sampai dengan 7 Januari 2023 di Desa Owata, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah peserta KKN PK sebanyak 12 orang. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan antara lain, observasi lapangan, survey awal, diskusi dan wawancara, seminar awal sekaligus FGD bersama masyarakat, pendamping desa dan aparat desa untuk memaparkan program KKN PK  yang akan dilaksanakan di desa dan menetapkan program tambahan dari masyarakat, pelaksanaan program KKN PK yaitu edukasi PHBS pada masyarakat yang terdiri dari kegiatan sosialisasi CTPS pada anak SDN 9 Bulango Ulu dan sosialisasi PHBS Rumah Tangga pada masyarakat Owata dan kegiatan akhir yaitu monitoring dan evaluasi.  Target program ini yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan PHBS agar bisa menurunkan kasus stunting di Desa Owata.  
Upaya Pengurangan Sampah Plastik dengan Menggunakan Metode Ecobrick di Wilayah Pesisir Huangobotu Ayu Rofia Nurfadillah; Sabrina Nadjib Mohamad; Nur Ayini S Lalu
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 1 No 1 (2022): juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v1i1.50

Abstract

Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Berbagai aktivitas rumah tangga diwilayah pesisir merupakan penyumbang limbah domestic. Wilayah ini kini mengalami kemerosotan fungsi ekologis karena pencemaran limbah rumah tangga terutama sampah yang berbahan plastic. Salah satu permasalahan juga karena wilayah pesisir Huangobotu merupakan wilayah pesisir terdekat dengan perkotaan. Dan seringkali sampah-sampah yang berasal dari perkotaan terbawa oleh air sungai dan bermuara di laut sekitar pesisir huangobotu. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik menggunakan metode Ecobrick di kawasan pesisir teluk tomini kemudian untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam mengelola dan mengolah sampah yang dihasilkan menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi, dan membawa dampak positif terhadap lingkungan. Sasaran pengabdian masyarakat ini yaitu karang taruna dan ibu-ibu yang tergabung dalam dasa wisma desa tersebut. Metode kegiatan dimulai dari mengidentifikasi masalah, memeberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengolahaan sampah plastick dan kemudian melakukan demonstrasi mengenai pembuatan ecobrick. Hasil yang diperoleh hampir 90% masyarakat antusias dalam kegiatan pengabdian ini, dapat dilihat dari beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peserta pengabdian, selain itu produk ecobrick diselesaikan hampir 80%, hanya kareka keterbatasan waktu maka produk ini diselesaikan oleh karang taruna secara mandiri.
The relationship between environmental sanitation and nutritional status with soil-transmitted helminths infection in elementary school children Tri Septian Maksum; Yasir Mokodompis; Indra Haryanto Ali; Ayu Rofia Nurfadillah
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 2 (2023): gema wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i2.360

Abstract

Soil-Transmitted Helminths (STH) infection is still a significant public health problem worldwide, including in Indonesia. This infection is caused by worms whose life cycle requires a soil medium in the maturation of eggs or larvae into an infective form and mainly occurs in children of primary school age. Poor environmental sanitation and malnutrition are the leading causes of STH infection. This study aims to determine the relationship between ecological sanitation, nutritional status, and STH infection incidence in elementary school children. This type of research is descriptive research. The research location is SDN 22 Telaga Biru, Telaga Biru District, Gorontalo Regency. The sample was 32 SDN 22 Telaga Biru students, obtained using the total sampling technique. Data was collected using questionnaire instruments, Body Mass Index (BMI) examinations, and fecal examinations at the UPTD Regional Health Laboratory Center of Gorontalo Province. The data were further analyzed univariately. The results showed that most environmental sanitation conditions did not qualify, such as latrine conditions (68.8%), SPAL conditions (75.0%), trash can conditions (87.5%), and clean water facilities (68.8%). Nutritional status (BMI/U) was most in the normal category (65.6%), and no helminth eggs were found in respondents (negative STH), so a relationship analysis could not be carried out. It is suggested that the school and parents support government programs related to providing mass worm-prevention drugs.
Nitrogen dioxide (NO2) levels and health problems in street sellers around Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Ayu Rofia Nurfadillah; Ariani Hutuba; Siti Melisawati Djafar
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 3 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i3.550

Abstract

Air is the most critical factor for human survival, which must and must always be maintained for quality. If the air quality changes from normal, the air has been polluted. Transportation activities are one of the contributing factors to air pollution. UNG is one of the largest campuses in Gorontalo Province, which involves students in increasing the number of residents outside the area who have an impact on campus activities and an increase in the number of vehicles. In the UNG area, street vendors sell from 6 in the morning to midnight. This makes street vendors a group at risk of experiencing health problems due to exposure to NO2 from vehicle exhaust emissions. This type of research is observational with a descriptive study design. This research was conducted on Jalan Jendral Sudirman, around the UNG campus. The population in this study were all street vendors selling around the UNG campus, totaling 58 traders. The sampling technique uses the Total Sampling technique; the entire population is used as a sample. The results showed that the average concentration of NO2 around the UNG campus did not exceed the quality standards set by Government Regulation No. 22 of 2021, namely 0.2 mg/m3, and the most common health complaints experienced by respondents were coughing 43 people (74.1%), body aches and headaches 36 people (62.1%), runny nose 32 people (55.2%), sore throat 12 people (20.7%). Moreover, the least experienced was eye irritation in 2 people (3.4%). It is suggested that there should be monitoring of pollutant concentrations, and it is hoped that street vendors will use masks when selling and reduce selling time.
Pengaruh Uang Saku dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Sayur dan Buah (Studi Pada Mahasiswa Kost): The Influence of Pocket Money and Peer Support on Vegetable and Fruit Consumption (Study on Boarding School Students) Ayu Rofia Nurfadillah; Sri Agleylan Kimun
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 5: MEI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i5.5339

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi dalam konsumsi sayur dan buah secara nasional penduduk Indonesia masih berada di bawah. Mahasiswa yang tinggal di kos merupakan kelompok masyarakat yang rentan dilihat dari aspek gizi, banyak hal yang diduga berpengaruh dengan kebiasaan konsumsi sayur dan buah antara lain umur, jenis kelamin, prefarensi, pegetahuan gizi, uang saku, dukungan teman sebaya, dan dukungan orang tua. Rumusan masalah adalah faktor apa yang mempengaruhi kebiasaan konsumsi sayur dan buah pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebiasaan konsumsi sayur dan buah pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh mahasiswa Kesehatan Masyarakat angkatan 2018 aktif yang tinggal di kos yang berjumlah 53 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil analisis didapatkan bahwa variabel uang saku p-value 0,000 (? < 0,05) dan dukungan teman sebaya p-value 0,000 (? < 0,05). Simpulan ada pengaruh uang saku dan dukungan teman sebaya terhadap kebiasaan konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Saran bagi mahasiswa hendaklah memiliki kebiasaan konsumsi sayur dan buah harian sesuai porsi yang di anjurkan, dan memilih rumah kos yang dekat dengan tempat yang menjual sayur dan buah sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan sayur dan buah yang akan di konsumsi serta menjamin ketersediaan sayur dan buah di kos.
Upaya Mewujudkan Desa Wisata Zero Waste melalui Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kawasan Pesisir Bajo Maksum, Tri Septian; Nurfadillah, Ayu Rofia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 3, No 2 (2024): Volume 3, Nomor 2, Tahun (2024)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v3i2.26636

Abstract

Wilayah pesisir rentan terhadap pencemaran sampah, terutama sampah plastik, yang menyumbang sekitar 60-80% dari total sampah laut global. Kawasan pesisir Desa Bajo merupakan kawasan pemukiman yang berdampingan dengan laut. Desa Bajo baik daratan maupun lautannya menjadi sumber mata pencaharian warga lokal. Mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan, namun ada juga yang budidaya tambak, hingga membuka warung-warung makanan dan jajanan, ketersediaan tempat sampah masih sangat kurang. Penanganan masalah sampah tidak seharusnya hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan sosialisasi terkait sampah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat. Masalah sampah dapat dikurangi mulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga. Salah satu cara untuk meminimalkan dampak negatif dari sampah rumah tangga baik organik maupun non organic adalah dengan mengolahnya menggunakan metode pengomposan dan handy craft melalui upaya pengelolaan sampah berbasis Masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah Masyarakat umum desa Bajo. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai ekonomis dan bermanfaat, yaitu pupuk kompos dan handy craft. Hasil observasi menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat mengenai pengolahan sampah rumah tangga menjadi handy craft dan kompos. Pelatihan yang disampaikan mudah dipahami dan dipraktikkan sendiri, bahan dan alat untuk membuat produk yang bernilai ekonomis mudah didapatkan, dan waktu pelaksanaan kegiatan tidak mengganggu aktivitas rumah tangga mereka. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan ini dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah, mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, dan mendukung terciptanya desa zero waste.
UPAYA PENINGKATAN GENERASI PEDULI LINGKUNGAN MELALUI GERAKAN BERSIH PULAU PONELO GORONTALO Nurfadillah, Ayu Rofia; Saleh, Reinaldi Julfirman; Arsad, Nikmatisni; Mokodompis, Yasir
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2025): Mei: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v6i0.28579

Abstract

Pulau Ponelo di Provinsi Gorontalo memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata dengan pesona alam yang memikat. Namun, permasalahan lingkungan, terutama akumulasi sampah plastik di pesisir pantai, menjadi tantangan serius. Masyarakat Pulau Ponelo menghasilkan rata-rata 9,27 liter sampah per keluarga per hari dengan populasi 1.172 jiwa yang sebagian besar dibuang ke laut. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan memperburuk situasi yang berdampak negatif pada ekosistem laut dan kesehatan masyarakat. Generasi muda hanya 25% di antaranya memiliki pemahaman dasar tentang pengelolaan sampah, memegang peran strategis dalam membangun kesadaran lingkungan. Program edukasi dan kegiatan pembersihan pantai dinilai mampu meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Kebaruan kegiatan terletak pada program gerakan bersih pulau sebagai upayan peningkatan generasi peduli lingkungan. Selain mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan ini bertujuan membangun generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 2 November 2024. Sebanyak 60 mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dari persiapan yaitu survei lokasi dan pengurusan izin mitra, pelaksanaan pengabdian yaitu Gerakan bersih Pantai dan edukasi peduli lingkungan dengan metode door to door kepada masyarakat. Kesimpulan bahwa edukasi terkait peduli lingkungan dengan kegiatan Gerakan Bersih pulau Ponelo membuat masyarakat lebih peduli tentang lingkungan terutama masalah sampah.
Peningkatan Pengetahuan Gizi dan Perubahan Pola Makan pada Remaja Putri Melalui Program Sekolah Gizi di Desa Padengo, Kabupaten Pohuwato: Improving Nutritional Knowledge and Changing Dietary Patterns in Adolescent Girls Through the Nutrition School Program in Padengo Village, Pohuwato Regency Nurfadillah, Ayu Rofia; Rahim, Nirwanto K.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6093

Abstract

Remaja putri sering menghadapi masalah gizi akibat perubahan fisik dan hormonal selama masa pubertas. Di desa Padengo, Kabupaten Pohuwato, tantangan dalam memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang dipengaruhi oleh keterbatasan akses informasi dan sumber daya.Tujuan: Sekolah gizi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program sekolah gizi dalam meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan mengubah pola makan pada remaja putri di desa Padengo Metode: Program sekolah gizi dilaksanakan dengan memberikan pendidikan tentang komponen nutrisi, pembacaan label makanan, dan pentingnya aktivitas fisik, serta memanfaatkan bahan lokal untuk pemenuhan gizi. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test pengetahuan gizi serta survei perubahan pola makan. Hasil: Program sekolah gizi secara signifikan meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya nutrisi dan pola makan sehat. Setelah mengikuti program, terdapat perubahan positif dalam pola makan, dengan peningkatan konsumsi makanan bergizi dan pengurangan konsumsi makanan tidak sehat. Kesimpulan: Pendidikan gizi melalui program sekolah gizi di desa Padengo berhasil meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan makan sehat di kalangan remaja putri. Program ini dapat dijadikan model untuk daerah lain dengan tantangan serupa dalam meningkatkan status gizi remaja.
Analisis Kandungan Bakteri Escherichia Coli pada Lobster Bambu (Panulirus Versicolor) di Perairan Torosiaje Laut Kabupaten Pohuwato: Analysis of Escherichia Coli Bacterial Content in Bamboo Lobster (Panulirus Versicolor) in Torosiaje Sea Waters, Pohuwato Regency Latif, Elvia; Kadir, Laksmyn; Nurfadillah, Ayu Rofia
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6128

Abstract

Bakteri Escherichia coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik patogen lainnya. Permasalahan yang sering timbul di wilayah pesisir yakni rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, rendahnya kualitas lingkungan, kurangnya kepemilikan jamban yang di lengkapi septic tank dan sanitasi lingkungan. Praktik ini tentunya akan memberikan kondisi signifikan pada kontaminasi bakteri Escherichia coli pada air laut terutama pada biota laut lobster. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah kandungan bakteri Escherichia coli pada lobster bambu di Perairan Torosiaje Laut Kabupaten Pohuwato Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif desain Cross Sectional Study. Dengan pengambilan sampel objek yaitu lobster bambu dan sampel subjek sebanyak 10 responden. Pengukuran konsentrasi Escsherichia coli lobster bambu dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel lobster tidak memenuhi syarat kesehatan yang sesuai dengan SNI 7388 : 2009 karena semuanya positif Escherichia coli Diharapkan agar masyarakat umum yang membudidayakan lobster agar dapat membuat keramba lobster agak jauh dari permukiman tempat tinggal masyarakat umum agar tidak mudah terkontaminasi bakteri Escherichia coli.