Claim Missing Document
Check
Articles

Analysis of greedy perimeter stateless routing protocol network simulation using bird flocking algorithm Doan Perdana; Albion Apta Zaim; Alfin Hikmaturokhman; Ananda Irsyad; Nindy Ayu Marthaliana
JURNAL INFOTEL Vol 14 No 1 (2022): February 2022
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v14i1.706

Abstract

The purpose of this study is to simulate the GPSR protocol network on NS3 using the bird flocking algorithm and to analyze the comparison of performance measurements obtained from the simulation results. The Greedy Perimeter Stateless Routing network was simulated using NS-3 in this simulation. The simulation area is created in length, width. The distance between nodes is 50 meters and is simulated in an area of 1000m x 300m for 30 seconds and 802.11 MAC protocol is used. This simulation was successfully implemented in finding the location of the nearest node using the GPSR protocol with the PSO / BFA algorithm. The number of nodes used in the simulation is 150 nodes and 2 nodes, so it can be concluded that the performance of Quality of Service (QoS) is greatly affected by the number of nodes and the algorithm used in the simulation.
Pengembangan Sistem Presensi Menggunakan Quick Response Code Dinamis untuk Madrasah Aliyah Al Mukhlisin Bandung Erwin Susanto; Doan Perdana; Arif Indra Irawan; Rahmat Yasirandi
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v15i2.13769

Abstract

QR Code is the development of barcode technology that is able to store various kinds of information such as URLs, telephone numbers, SMS messages or other texts. At first, this technology was used for tracking vehicle parts in automotive industry. This study aims to develop an automatic presence system by utilizing QR Code technology, so that the presence process is more effective when compared to the presence manually since it was using digital technology. The implementation of the presence system with a QR Code was carried out at the Madrasah Aliyah Al Mukhlisin Bandung, to help solving some problems in school administration. The system was built in the form of an application installed on each teacher’s smartphone. Every student tapped their QR code image to confirm their attendance before the lesson begins. The advantage of this application was that it has an advantage on generated image of QR Code changed every user login. The results of development and testing showed that the developed system can be a solution for the presence process through the application of ICT technology with a QR Code. Testing of Quality of Service (QoS) on developed system was appropriate with ITU recommendation. Survey of users was applied to check the properness of application.
Monitoring Penggunaan Listrik Di Ruangan Berbasis Internet of Things (IoT) Raja Surya Dharma Lubis; Achmad Ali Muayyadi; Doan Perdana
eProceedings of Engineering Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini teknologi berkembang pesat di berbagaibidang keilmuan. Manusia terus berupaya mengembangkandan meneliti teknologi-teknologi terbaru dalam rangka untukmempermudah kehidupan manusia. Salah satunya yaitu padabidang teknologi IoT (Internet of Things). Oleh karena itudilakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlahpenggunaan energi listrik yang digunakan setiap harinya. Alatmonitoring penggunaan energi listrik berbasis IoT inimenggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan sensorPZEM-004T. Sensor PZEM-004T adalah sebuah sistem yangdirancang untuk membaca jumlah pemakaian energi listrikseperti tegangan, arus, daya, dan energi. Alat monitoring inijuga dikoneksikan pada smartphone degan menggunakanaplikasi blynk yang digunakan sebagai media interface yangmenampilkan jumlah pemakaian energi listrik. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa alat monitoring pemakaian energi listrikmenggunakan sensor PZEM-004T dapat mengukur danmenampilkan nilai arus dan tegangan serta dapat memonitorsecara real time. Hasil dari pengujian pada tegangan dan aruslistrik, pada pengukuran pertama dengan menggunakan sensorPZEM-00T menunjukkan hasil tegangan 220 V dan arus 1,5 Adan pada pengukuran dengan menggunakan voltmetermenunjukkan hasil tegangan 220 V dan arus 1,52 A, inimembuktikan bahwa hasil pengukuran sensor dan pengukuranvoltmeter tidak memiliki hasil yang jauh berbeda. PengujianQos (throughput dan delay) mendapatkan hasil rata-rata yaitusebesar 16,1 kbps dan 53,562 ms antara pukul 16.50-18.00 WIB.Terjadi perbedaan output antara data yang ditampilkan di LCD(Liquid Crystal Display) dengan data yang ditampilkan diaplikasi Blynk, hal tersebut karena adanya delay yangdisebabkan oleh jaringan yang tidak stabil.Kata kunci- Interner of Things, NodeMCU ESP8266,Sensor PZEM-004T, Blynk Application
Analisa Tekno Ekonomi Refarming Frekuensi 2100 MHz dengan Analisis Penggantian Doan Perdana; A. Ali Muayyadi; Nachwan Mufti; Endang Chumaidiyah
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 12 No. 2 (2014): June 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120201

Abstract

Penyediaan biaya investasi yang tinggi untuk memenuhi jaringan komunikasi nirkabel yang handal dengan kapasitas yang besar merupakan salah satu tantangan bagi operator telekomunikasi saat ini. Pemanfaatan alokasi bandwith frekuensi secara efisien dan optimal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi biaya investasi yang tinggi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu melakukan kajian analisa kelayakan biaya CAPEX dan OPEX skema Refarming Frekuensi dengan metode Replacement Analysis (RA) sesuai dengan tingkat persentase pertumbuhan pelanggan nirkabel layanan voice dan data (2012-2017) pada salah satu operator telekomunikasi   di   Indonesia.   Metode   kajian   penelitian adalah               melakukan               kajian       analisa            kelayakan                         metode Replacement       Analysis (RA)            untuk           optimasi       kapasitas jaringan  skema  refarming  frekuensi  dengan  menggunakan empat   skenario   implementasi,   yaitu   2G/3G   Collocation, 2G/3G/LTE Collocation, 3G/LTE Collocation, dan LTE (JBS). Kesimpulan  dari  penelitian  yang  dilakukan  yaitu  setelah dilakukan   kajian   analisa   kelayakan   menggunakan   metode Replacement   Analysis   (RA),   skema   Refarming   Frekuensi meerupakan salah satu solusi bagi operator telekomunikasi di Indonesia   dalam   melakukan   optimasi   kapasitas   jaringan nirkabel eksisting (2G dan 3G) dan jaringan baru (LTE) yang handal,  dan  dapat  direkomendasikan  skenario  implementasi LTE  karena biaya CAPEX dan OPEX yang dikeluarkan lebih kecil  dibandingkan  dengan  tiga  skenario  implementasi  yang lain nya (2G/3G Collocation, 2G/3G/LTE Collocation, 3G/LTE Collocation).
Analisa Kelayakan Refarming Frekuensi 2100 MHz dengan Analisis Prediksi Cakupan Doan Perdana; A. Ali Muayyadi; Nachwan Mufti; Endang Chumaidiyah
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 12 No. 3 (2014): September 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120302

Abstract

Pemenuhan jaringan komunikasi nirkabel yang handal dengan cakupan wilayah yang luas dengan menggunakan biaya  investasi  rendah  merupakan  salah  satu  tantangan  bagi operator telekomunikasi saat ini. Pemanfaatan alokasi bandwith frekuensi secara efisien dan optimal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi biaya investasi yang tinggi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu melakukan kajian analisa teknik skema Refarming Frekuensi dengan metode Prediksi Cakupan (Coverage Estimation) sesuai dengan tingkat prosentase pertumbuhan pelanggan nirkabel layanan voice dan data (2012- 2017) pada salah satu operator telekomunikasi di Indonesia. Metode kajian penelitian adalah melakukan kajian analisa kelayakan metode Prediksi Cakupan (Coverage  Estimation) untuk optimasi cakupan jaringan skema refarming frekuensi dengan menggunakan empat skenario implementasi, yaitu 2G/3G Collocation, 2G/3G/LTE Collocation,  3G/LTE Collocation, dan LTE (Refarming Frekuensi). Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu setelah dilakukan kajian analisa kelayakan menggunakan metode Prediksi Cakupan (Coverage Estimation), skema Refarming Frekuensi merupakan salah satu solusi bagi operator telekomunikasi di Indonesia dalam melakukan optimasi cakupan jaringan nirkabel eksisting  (2G dan 3G) dan jaringan baru (LTE) yang handal.
Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia] Sri Ariyanti; Doan Perdana
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No. 1 (2015): June 2015
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2015.130105

Abstract

Peningkatan kebutuhan layanan data mendorong operator telekomunikasi berusaha mengimplementasikan jaringan akses broadband yang lebih handal.  Teknologi LTE merupakan salah satu teknologi dengan kecepatan mencapai tiga kali dibanding teknologi HSDPA, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan data mobile. Refarming frekuensi 1.8 GHz  untuk penerapan teknologi LTE memberikan efisiensi karena tidak perlu membayar BHP lagi untuk menyewa frekuensi baru. Teknologi 2G GSM selama ini juga semakin ditinggalkan, masyarakat di daerah perkotaan cenderung lebih banyak menggunakan layanan data.  Sebelum diterapkannya teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz perlu adanya kajian untuk mengetahui kelayakan teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan cost-benefit analysis implementasi LTE pada frekuensi 1.8 GHz.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitataif yang didukung dengan data kuantitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimal bandiwdth yang diperlukan agar implementasi LTE layak digunakan adalah 15 MHz.  Meskipun tanpa Global Frequency Returning, penggunaan bandwidth 10 MHz tidak layak digunakan untuk implementasi LTE.      *****The incresing of data demand drives mobile operators to implement more reliable broadband access network. LTE technology has downlink peak rate up to three times than HSDPA,  hence it may fulfill the mobile data user requirement. Frequency 1.8 GHz refarming can be implemented to provide efficiency because They do not need to pay licence fee for leasing new frequency. GSM technology will be abandoned since it is not growing anymore. Besides that, dense urban users tend to use data mobile.  Before implementing LTE technology  on 1.8 GHz frequency, It is necessary to analysis the feasibility such technology. This research used qualitative method supported by quantitative  approach.  The result of this research showed that minimum bandwidth to implement 1.8 GHz LTE is 15 MHz.  Even without Global Frequency Returning, using bandwidth 10 MHz is not feasible.
Implementasi dan Analisis Purwarupa Sistem Collision Avoidance pada Mobil Pintar Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel [Implementation and Analysis Prototype of Collision Avoidance System in Smart Car Based on Wireless Sensor Network] Dwi Kresna Wijaya; Doan Perdana; Yoseph Gustommy Bisono
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 15 No. 2 (2017): December 2017
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2017.150201

Abstract

Accidents are the third highest cause of death in the world. Through the collision avoidance system applied to smart car, it is expected that accidents on the car can be avoided and the number of accidents can be reduced. This system applies the concept Wireless Sensor Network (WSN), the type of network that can pass through the process of sensing, transmitting data, and monitoring through internet connection. The design and implementation of collision avoidance prototype in this smart car works by means of the distance between the cars obtained from the Ultrasonic HC-SR04 sensor which then becomes the Arduino Uno input to regulate the speed of the car in order to avoid a collision. Communication between cars using Xbee S2 is connected to Raspberry Pi to connect to the web server. Information gained distance and speed of the car will occur on websites that can be accessed by the user. Maximum Xbee S2 test result are 89 meters. The delay value from the sensor to the monitoring system is 0.411 second, while the average throughput value is 641.73 bytes/s  *****Kecelakaan menjadi penyebab tertinggi ketiga kematian di dunia. Melaui sistem collision avoidance yang diterapkan pada mobil pintar, diharapkan agar kecelakaan pada mobil dapat terhindarkan dan angka kecelakaan dapat berkurang. Sistem ini menerapkan konsep Wireless Sensor Network (WSN), jenis jaringan yang dapat melalukan proses sensing, pengiriman data, serta monitoring melalui koneksi internet. Perancangan dan implementasi purwarupa collision avoidance pada mobil pintar ini bekerja dengan cara mendapatkan jarak antar mobil yang didapat dari sensor Ultrasonik HC-SR04 yang kemudian menjadi input Arduino untuk mengatur kecepatan optimal mobil agar tidak terjadi tabrakan. Komunikasi antar mobil menggunakan Xbee S2 yang dihubungkan ke Raspberry Pi untuk dikoneksikan ke web server. Informasi yang didapat berupa jarak dan kecepatan mobil akan ditampilkan pada website yang dapat diakses oleh pengguna. Hasil pengujian didapatkan jangkauan maksimal Xbee S2 adalah 89 meter. Nilai delay dari sensor hingga sistem monitoring didapatkan rata-rata 0,411 detik, sedangkan nilai throughput rata-rata adalah 641,73 bytes/s.
Analysis of Connectivity Model and Encoding Standards on IP Interconnection Implementation in Indonesia (Study Case: Low Data Rate up to 72 Mbps) Siska Riantini Arif; Doan Perdana; Taufik Hasan; Imam Nashiruddin
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 16 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2018.160105

Abstract

Saat ini Indonesia dihadapkan pada permasalahan dimana lalu lintas data, termasuk OTT di dalamnya, mendominasi layanan telekomunikasi yang menyebabkan pendapatan interkoneksi semakin menurun. Padahal, biaya pemeliharaan jaringan cenderung naik. Kemunculan teknologi IP dapat memberikan keuntungan, baik terhadap Operator dalam scissor effect maupun menaikkan tingkat loyalitas pelanggannya. Namun, saat ini regulasi Interkoneksi  di Indonesia masih menggunakan Time Division Multiplexing (TDM). Oleh karena itu, diperlukan suatu rekomendasi mengenai standarisasi pengkodean dan model interkoneksi IP. Dalam penelitian ini, aspek teknis dari model interkoneksi IP dianalisis dengan menggunakan perbandingan model, yaitu Peering dan Hubbing dengan metode no-transcoding pada 6 jenis codec(G.711a, G.711u, GSM, G.723, G.729, dan G.722) dengan pemberian berbagai beban trafik, (0 Mbps, 15 Mbps, 40 Mbps, dan 72 Mbps). Hasil performansi QoS berupa delay, Mean Opinion Score, packet loss, dan throughput yang diperoleh dari hasil simulasi masing-masing model dan kombinasi codec dianalisis dengan  menggunakan server VOIP Asterisk 11 dan Microsip 3.17.3 untuk SIP phone juga Wireshark 2.2.4 dianalisis untuk mengetahui performansinya. Nilai one way delay QoS mengacu pada standar nilai pada ITU-T G.1010. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa secara keseluruhan dengan beban trafik sampai 72 Mbps, model Peering merupakan alternatif model interkoneksi IP yang terbaik. Selain itu, penggunaan codec G729 menghasilkan performansi paling baik dengan nilai delay paling minimum dan MOS paling besar, sehingga paling direkomendasikan untuk digunakan dalam implementasi interkoneksi IP. *****Currently, Indonesia is faced with problems where data traffic including OTT dominates the telecommunications services lead to interconnection revenue declining. In the other hand, the cost of network maintenance tend to increase. The emergence of IP technology may provide benefit to the operators in handling the scissor effect and improving the level of customer’s loyalty. However, the current interconnection regulations  in Indonesia are still using TDM. Therefore, a recommendation on standardization of IP encoding and interconnection model is required. In this research, technical aspect analysis of IP interconnect model is analyzed using comparison model, that is Peering and Hubbing with no-transcoding method on 6 types of codec (G.711a, G.711u, GSM, G.723, G.729, G.722) and loading of various traffic loads (0 Mbps, 15 Mbps, 40 Mbps, 72 Mbps). The results of QoS performance (delay, Mean Opinion Score, packet loss, throughput) obtained from the simulation results of each model and combination of codec are analyzed using VOIP server Asterisk 11 and Microsip 3.17.3 for SIP phone also Wireshark 2.2.4 to assess the performance. One-way delay QoS value refers to the standard in ITU-T G.1010. From the simulation results, it is obtained that for overall traffic load up to 72 Mbps, Peering model is the best alternative IP interconnect model. The usage of G.729 codec was the best performance codec with the minimum delay value and the biggest MOS, thus it was the most recommended for used in the IP interconnection implementation.
Analisis Performansi Spray and Focus pada Vehicular Delay Tolerant Network (VDTN) dengan Perubahan Kecepatan dan Kepadatan Node Ilman Syakir Saputra; Doan Perdana
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 16 No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2018.160204

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperkenalkan teknologi yang sedang dikembangkan untuk dapat mengirimkan paket data tanpa langsung terhubung dengan jaringan backbone, teknologi tersebut dinamakan Delay Tolerant Network (DTN). DTN merupakan jaringan nirkabel dengan kondisi node yang berkomunikasi tidak dapat ditentukan waktunya atau hubungan antara node jarang terjadi. Tidak seperti jaringan konvensional Mobile Ad Hoc Network (MANET), jalur end-to-end antara sumber dengan tujuan hanya akan tersedia dalam waktu yang singkat dan tidak dapat diprediksi. Node pada DTN dapat menjadi source node, intermediate node, maupun node tujuan node, terdiri dari mobile node dan static node yang terhubung dengan delay tinggi. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai kinerja VDTN yang menggunakan protokol routing Spray and Focus dan Spray and Wait. Perancangan sistem simulasi terbagi menjadi dua cluster yaitu cluster dengan kecepatan 90 km/jam dan cluster dengan kecepatan 65 km/jam. Kinerja algoritma routing ini disimulasikan menggunakan ONE Simulator. Performansi dievaluasi dengan average latency dan Packet Delivery Ratio (PDR). Observasi yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa Spray and Focus memiliki performa yang lebih baik dalam PDR dibandingkan Spray and Wait, tetapi Spray and Focus memiliki performa average latency yang lebih besar dibandingkan Spray and Wait*****DTN is wirelees network where nodes communicate cannot be determined Time or it can be said that the relationship between nodes rare. Unlike conventional network Mobile Ad hoc network (MANET), the end-to-end between the source with destination node will only is ready in a short Time and are not predictable. The node on the DTN can be a source node, intermediate nodes or destination node, consisting of Mobile node and static nodes connected with high delay. In this research will be discussed about VDTN performance using Spray and focus and Spray and wait routing protocol. The design of the simulation system is divided into two Cluster, Cluster’s speed 90 km/h and Cluster’s Speed 65 km/h. Based on observation, the resulting Spray and focus routing algorithm improve performance packet delivery ratio (PDR) than Spray and wait routing algorithm, but Spray and wait have better Avarage Latency than Spray and focus routing algorithm.
A Feasibility Analysis of the Use of IEEE 802.11ah to extend 4G Network Coverage Rini Cahyani; Doan Perdana; Ahmad Tri Hanuranto
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 18 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2020.180203

Abstract

The 4G LTE network has been launched in many countries including Indonesia, and all telecommunications operators are competing to expand their service coverage. Due to various reasons, there are a lot of areas that remains uncovered by the 4G LTE network. With the increase in cellular traffic, operators must continue to improve their service coverage. One of the scenarios to expand the service coverage is by offloading the traffic to a more cost-effective 802.11ah network in which one 802.11ah access point can serve thousands of mobile devices and support the Machine-to-Machine (M2M)/Internet of Things (IoT) communication. This study simulates the effect of the number of nodes on MCS performance evaluation of the 802.11ah protocol. The simulation is conducted by utilizing NS3 software to evaluate the throughput, delay, packet delivery ratio and energy consumption. This study also simulates 802.11ah coverage prediction to expand the LTE networks by utilizing Atoll Radio Planning Software. The results show that the performance obtained by varying the number of nodes/users from 100 to 1000 nodes is technically acceptable. In addition, the service coverage of 802.11ah network can solve the problem of blank spot area.
Co-Authors A. Ali Muayyadi Abdulqadir Muhtadi Achmad Ali Muayyadi Achmad Auliyaa Zulfikri Achmad Auliyaa Zulkifri Adhiatma, Fachri Nugraha Adi Nugroho Ahmad Tri Hanuranto Ahmad Tsaqib Hakim Aji Gautama Putra Aji Gautama Putrada AJINEGORO, RISKI MUKTIARTO NUGROHO Albion Apta Zaim Alfin Hikmaturokhman Ana Oktaviana Ana Oktaviana Ana Oktaviana, Ana Ananda Irsyad Andini, Rodia Arfianto Fahmi Arief Rakhman Arif Indra Irawan Arisman Putra Munggaran Arrum Prima Dewi Asep Mulyana Aziz Nurul Iman Bagus Aditya Bagus Aditya Brian Pamukti Cyril Nugrahutama Kurnaman Danu Dwi Sanjoyo Dewi Rasni Putri Dewi, Arrum Prima Dilla Fajar Sukma Dilaga Dilla Fajar Sukma Dilaga Dwi Kresna Wijaya Elsa Mustikawati Endang Chumaidiyah Erna Sri Sugesti Erwin Susanto Fachri Nugraha Adhiatma Faisal Budiman Faisal Candrasyah Hasibuan Fakhrezi, Alfian Favian Dewanta Febriansyah B, Muh Asyraf Fidar Adjie Gelar Budiman Gustommy Bisono Hakim, Ahmad Tsaqib Hendro Iman Pangestu Herda Theo Perdana Hilal Hudan Nuha Husneni Mukhtar Ilman Syakir Saputra Imam Nashiruddin Inda Izzatin Tujza Kayla Vernanda, Nafisa Keinan Shofiandieni Haryo Putri Kurnaman, Cyril Nugrahutama Leanna Vidya Yovita Lisnawati S. Bangun M. Adnan Nur Adrika M. Irfan Pratama Maghfuri, Syakir Maman Abdurohman Mirdan Syahid Mulya Sudrajat Muhammad Irfan Denatama Muhammad Irfan Denatama, Muhammad Irfan Mulki Nurullah Perbawa Mustikawati, Elsa Nachwan Mufti Nachwan Mufti Adriansyah Nindy Ayu Marthaliana Nugroho, Aditya Bakti Nuha, Hilal H Ongko Cahyono Parman Sukarno Perbawa, Mulki Nurullah PRASETIA, RENDI DIAN Pratama, M. Irfan Putra, Made Adi Paramartha Raharjo, Risqi Herlambang Rahmat Yasirandi Raja Surya Dharma Lubis Ratnasih Ratnasih Ratnasih _ RATNASIH, RATNASIH Rendy Munadi Revan Faredha Aswariza Revan Faredha Aswariza, Revan Faredha Ridha Muldina Negara Ridha Negara Rini Cahyani Risqi Herlambang Raharjo Risyad Riyadi Robby C. Manurung Ryan Danny Kresnawan Salsa Rizkiana Seno Adi Putra Sidik Prabowo Siska Riantini Arif Sofia Nafila Putri Sophie Dwivita Evans Anthen Sri Ariyanti Suntoro Suntoro Taufik Hasan Triani Wulandari Triani Wulandari Triani Wulandari Tsaqib, Aliya Uke Kurniawan Usman Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Vita Azrina Aulia Warsa, Candra Eka Dwi Winana Aperta Libar Yakobus Yulyanto Kevin Yoslie Yoslie Yudha Purwanto Yulius Anggoro Pamungkas Zulfikri, Achmad Auliyaa