Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan (IPS) Prawitasari, Putri; Muhdiyati, Iyon; Utami, Irma Inesia Sri
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 8 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i8.14869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana pendidikan karakter diterapkan dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SDN Banjarsari 01 Ciawi. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan kualitas serta pengaruh pendidikan karakter yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, serta pengumpulan data dari kepala sekolah, guru, dan siswa kelas V, juga catatan sekolah. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa pemahaman mengenai pendidikan karakter di sekolah ini melibatkan integrasi nilai-nilai moral dalam setiap aspek pembelajaran IPS. Implementasi pendidikan karakter dilakukan melalui pendekatan holistik yang mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kepemimpinan yang adil, dan semangat persatuan. Faktor pendukung meliputi kurikulum yang dirancang untuk mencakup nilai-nilai karakter, fasilitas dan infrastruktur yang mencukupi, serta kontribusi guru dan dinamika kelas yang kondusif. Faktor penghambat mencakup keterbatasan waktu di kelas dan kurangnya pemahaman guru mengenai karakteristik siswa
Analisis Dampak Game Online Mobile Legends Bang bang terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas V di SD IT Nurul Yaqien Akhmad, Syarif; Rusli, Radif Khotamir; Utami, Irma Inesia Sri
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 10 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i10.15492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak permainan dari Mobile Legends Bang Bang terhadap sikap belajar siswa kelas V SD IT Nurul Yaqien. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan tiga langkah, yaitu reduksi data, analisis data, dan penalaran data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas terhadap teknologi, pengaruh teman sebaya, stres, dan metode pengajaran yang kurang ketat merupakan faktor kunci yang mendorong siswa lebih banyak bermain Mobile Legends dibandingkan dengan pembelajaran di kelas tradisional. Dampak yang teridentifikasi meliputi penurunan konsentrasi belajar, gangguan tidur, serta emosi, dan stres yang tidak stabil. Studi menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, guru dan siswa harus meningkatkan rentang perhatian mereka dan mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif. Meskipun Mobile Legends adalah permainan dengan beberapa manfaat, dampak negatifnya terhadap sikap belajar siswa memerlukan pertimbangan lebih lanjut dari pihak administrasi sekolah dan siswa. Ada juga aspek positif seperti peningkatan kerja sama tim dan akuntabilitas individu
Analisis Penggunaan Model Pembelajaran dalam Mempelajari IPAS di Sekolah Dasar yang Berdiferensiasi Dela, Syahria Ataya; Firdaus, Erina; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i5.8248

Abstract

Penelitian ini menganalisis penerapan dan efektivitas model pembelajaran yang berdiferensiasi dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di sekolah dasar Dengan berfokus pada metode pembelajaran yang telah umum digunakan, yaitu Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL), tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana model-model pembelajaran ini mendukung hasil pembelajaran siswa dan pencapaian tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru-guru sekolah dasar. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui data wawancara yang telah dibuat dalam triangulasi data. Temuan menunjukkan bahwa Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) efektif dalam memfasilitasi keterlibatan siswa dan berpikir kritis, yang berkontribusi pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yang berhasil dalam lingkungan pembelajaran yang berdiferensiasi. Selain itu, dengan adanya model pembelajarran yang berdiferensiasi, guru dan siswa mampu mencapai tujuannya dengan berdasarkan kepada kebutuhan individu dari setiap siswa di sekolah dasar
Pengaruh Model Pembelajaran Team-Based Learning (TBL) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Suradi, Futeri Maharani; Prasetyo, Teguh; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v3i1.1001

Abstract

Hal yang perlu disiapkan oleh sekolah dalam menyikapi pembelajaran abad 21 sebagai upaya membekali siswa agar mampu menjawab tantangan di masa depan salah satunya adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Akan tetapi, pada proses pembelajaran di kelas V SDN 1 Cicurug ditemukan permasalahan dimana keterampilan berpikir kritis siswa belum berkembang dengan baik dan maksimal. Mengembangkan pembelajaran yang menarik dan inventif, khususnya dengan memanfaatkan model pembelajaran menjadi upaya pemecahan masalah yang dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran Team-Based Learning (TBL) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Cicurug. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen desain kelompok kontrol nonekuivalen pretest-post test. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pretest dan post test dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team-Based Learning (TBL) memiliki taraf signifikansi (sig) hitung, yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Bukti lainnya yaitu nilai rata-rata pretest dan post test yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 22,33 dan nilai rata-rata pretest dan post-test kelas kontrol sebesar 17,23. Dimana nilai 22,33 ˃ 17,23 maka ditolak dan diterima. Selanjutnya, n-gain yang diperoleh kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata 58,23% dengan kategori cukup efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Team-Based Learning (TBL) berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Cicurug.
Antisipasi Penurunan Keterampilan Sosio-emosional Pelajar Saat Pandemik COVID-19 Mariam, Raden Siti; Hidaya, Muhammad Firli; Utami, Irma Inesia Sri
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.959 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2832

Abstract

Pandemic COVID-19 membuat perubahan besar bagi sektor kehidupan manusia. Pandemic mengharuskan setiap individu untuk menjaga jarak, dengan melakukan physical distancing, dan melakukan kegiatan dirumah saja. Institusi Pendidikan telah mengambil kebijakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Mengikuti anjuran Pemerintah untuk Belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Seminar secara online pun dilaksanakan untuk bisa tetap melakukan seminar walau terhalang jarak. Seminar dalam jaringan dikenal dengan webinar. Webinar secara umum merupakan sebuah seminar yang dilakukan secara online atau dalam jaringan internet.Pelaksanaan Djuanda International Webinar tentang pembelajaran jarak jauh ini serta materi-materi edukasi yang telah dipaparkan oleh para pakar pembicara yang ahli dibidang nya masing-masing bertujuan memberikan wawasan dan informasi yang bermanfaat kepada seluruh peserta webinar untuk dapat mengoptimalkan proses pembelajaran jarak jauh dengan lebih efektif.
Perspektif Guru: Pengembangan Pemahaman Konsep Abstrak Siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Concept Learning Pada Mata Pelajaran IPS Syafawani, Ummi Rasyida; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif guru terhadap penerapan model pembelajaran concept learning dalam mengembangkan pemahaman konsep abstrak siswa sekolah dasar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam serta analisis dokumen terhadap enam guru sebagai partisipan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep abstrak, seperti demokrasi, keadilan sosial, serta hak dan kewajiban warga negara, seringkali sulit dipahami oleh siswa karena bersifat non-konkret. Model concept learning dinilai efektif dalam mengembangkan pemahaman konsep abstrak siswa melalui penyajian contoh nyata, diskusi kelompok, praktik langsung, dan pertanyaan pemantik. Namun demikian, implementasi model ini menghadapi berbagai tantangan, seperti perbedaan gaya belajar siswa, keterbatasan alat peraga, waktu pembelajaran yang terbatas, serta rendahnya motivasi belajar. Oleh karena itu, guru perlu melakukan pengawasan yang intensif, pengelolaan waktu yang efisien, serta mengombinasikan model ini dengan metode lain agar dapat mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa dan meningkatkan efektivitas pembelajaran IPS secara menyeluruh.
Persepsi Guru Sekolah Dasar dalam Memperkuat Pemahaman Konsep Abstrak IPS melalui Model SAVI Marlina, Mina; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam persepsi guru sekolah dasar terhadap penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dalam memperkuat pemahaman konsep-konsep abstrak dalam pembelajaran IPS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga guru kelas V di SDN Karang Asem 01 yang telah menerapkan model tersebut. Penelitian menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan ketiga jawaban responden untuk memastikan hasil penelitian dari sudut pandang yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru memahami SAVI sebagai pendekatan yang mengaktifkan seluruh aspek potensi belajar siswa, mulai dari aktivitas fisik, pendengaran, penglihatan, hingga kemampuan berpikir. Menurut guru, model ini efektif dalam memperjelas materi abstrak, mendorong keberanian siswa dalam berpendapat, serta menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik individu siswa. Meskipun demikian, penerapannya masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan sarana pembelajaran dan tantangan adaptasi siswa terhadap metode yang bervariasi. Secara umum, model SAVI dianggap memiliki kontribusi signifikan dalam memperkuat pemahaman konsep abstrak dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar.
Pandangan Mahasiswa Mengenai Model Pembelajaran Yang Efektif Untuk Menanamkan Nilai Budaya Lokal Ashila, Laila; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa mengenai model pembelajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap mahasiswa PGSD semester VI dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dianggap efektif meliputi Project-Based Learning (PJBL), Problem-Based Learning (PBL), dan model inkuiri. Nilai-nilai seperti sopan santun, gotong royong, toleransi, cinta tanah air, dan kearifan lokal menjadi aspek utama yang perlu ditanamkan sejak dini. Pendekatan kontekstual melalui media, proyek, observasi lingkungan, diskusi kelompok, dan studi lapangan dinilai mampu memperkuat pemahaman siswa. Inovasi pembelajaran budaya lokal di era digital dapat dilakukan dengan menyisipkan unsur budaya dalam teknologi, seperti penggunaan foto, video, blog, dan augmented reality (AR). Kesimpulannya bahwa model pembelajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal adalah model yang melibatkan partisipasi aktif siswa, seperti PJBL, PBL, dan pembelajaran Inkuiri.
Transformasi Value Learning Dalam Memecahkan Masalah Pada Peserta Didik Yang Aktif Menggunakan Media Sosial Fathin, Dhiya Ulfah; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1566

Abstract

Transformasi pembelajaran berbasis nilai value learning menjadi urgensi dalam menghadapi tantangan sosial yang dihadapi peserta didik di era digital, khususnya melalui media sosial yang kini menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan sebagai ruang pembelajaran nilai yang kontekstual dan reflektif. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur terhadap sepuluh mahasiswa aktif yang menggunakan media sosial dalam pembelajaran. Menurut perspektif mahasiswa terhadap peserta didik, hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi peserta didik di media sosial mendorong penguatan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, toleransi, serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Media sosial tidak hanya menjadi sarana ekspresi, tetapi juga wahana pembentukan karakter melalui pengalaman langsung menghadapi dilema sosial digital. Proses ini membentuk peserta didik menjadi individu yang lebih sadar nilai, bijak dalam bersikap, dan mampu menyelesaikan konflik secara etis. Dengan demikian, transformasi value learning melalui media sosial berperan strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga memiliki ketangguhan moral dan sosial untuk berperilaku bijak dan bertanggung jawab di era digital saat ini.
Perspektif Guru Mengenai Model Pembelajaran Inovatif Yang Tepat dalam Pengembangan Kepedulian Adat Istiadat Siswa Rahmawati, Hasna Dwi; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif guru mengenai model pembelajaran inovatif yang dianggap tepat dalam pengembangan kepedulian siswa terhadap adat istiadat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara semi-terstruktur kepada tiga guru SD Perjuangan Terpadu yang memiliki pengalaman dalam pembelajaran berbasis budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memandang model Project-Based Learning (PJBL) dan Problem-Based Learning (PBL) sebagai model inovatif yang efektif dalam menumbuhkan kepedulian siswa terhadap adat istiadat karena mendorong keaktifan, kreativitas, kerja sama, dan keterlibatan langsung siswa dalam proses belajar. Berbagai strategi seperti diskusi kelompok, pembuatan karya seni, permainan tradisional, penggunaan media budaya, serta praktik langsung membantu siswa memahami nilai budaya secara kontekstual dan menyenangkan. Kendala dalam penerapan model inovatif ini antara lain keterbatasan fasilitas, anggaran, dan keterampilan guru dalam perencanaan pembelajaran. Meskipun demikian, guru memiliki komitmen untuk terus mengembangkan pembelajaran inovatif agar dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna sekaligus menumbuhkan kepedulian siswa dalam melestarikan budaya lokal melalui pembelajaran kreatif dan kontekstual di sekolah dasar.