Abstract: Eggplant is one of the most widely cultivated food commodities in Indonesia. One of them was carried out by "Dawuhan Jaya", the eggplant farmer group in Dawuhan Village, Tenggarang District, Bondowoso Regency, in which the majority of its members cultivated purple eggplant varieties. All the time, eggplant peel is usually thrown away when the vegetable is consumed. It only becomes unutilized waste. However, it is known that purple eggplant peel has many health benefits, including antibacterial and antioxidant. Therefore, in this service activity, product diversification of eggplant peel was carried out to process it into dish soap, a product that is widely used in households. The method used in the implementation of the activity was the participatory rural appraisal. The service activity aimed to empower the community, especially eggplant farmer group partners. The stages of activities carried out included counseling and training to increase the partner’s knowledge and skills regarding processing purple eggplant peel into high-value products. The next stage was mentoring carried out to determine and ensure the partner’s ability in production and marketing activities independently. This program was expected to be able to utilize purple eggplant by-products and increase people's income. Keywords: dish soap; product diversification; purple eggplant peel Abstrak: Terong merupakan salah satu komoditas pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh kelompok petani terong “Dawuhan Jaya” di desa Dawuhan, kecamatan Tenggarang, kabupaten Bondowoso yang mayoritas anggotanya membudidayakan varietas terong ungu. Selama ini biasanya kulit terong selalu dibuang bila akan dikonsumsi, sehingga hanya menjadi sampah yang tak termanfaatkan. Namun, diketahui bahwa kulit terong ungu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya sebagai antibakteri dan antioksidan. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan upaya diversifikasi produk kulit terong menjadi produk yang banyak digunakan dalam rumah tangga, seperti sabun cuci piring. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah participatory rural appraisal. Tahapan kegiatan yang dilakukan mencakup penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra mengenai pengolahan kulit terong ungu menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Tahapan selanjutnya adalah pendampingan yang dilaksanakan untuk mengetahui dan memastikan kemampuan mitra dalam kegiatan produksi dan pemasaran secara mandiri. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya mitra kelompok petani terong. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memanfaatkan produk sampingan terong ungu sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.Kata kunci: diversifikasi produk; kulit terong ungu; sabun cuci piring