Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Implementasi Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat Septiana Wulandari; Sugeng Eko Irianto; Dewi Rahayu; Kodrat Pramudho
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.4675

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Implementasi Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dari informan yang ada di 7 puskesmas, unsur pendukung berupa sumber daya manusia, sudah cukup memadai. Rata-rata terdapat 6-9 orang, khususnya petugas kesehatan di puskesmas, semua pihak dalam prorgam pengendalian stunting, mau dokter umum, bidan, bidan desa, bidan coordinator, kader, PKK juga ada, tenaga kesling, gizi, perawat, promkes semua punya porsi-porsinya dalam melakukan program pengendalian stunting, ,menurut informasi dari informan, masih banyak puskesmas tidak memiliki computer yang khusus digunakan untuk program pengendalian stunting. Petugas masih menggunakan laptop milik pribadi dalam menunjang tugas dan tanggung jawabnya, menurut informasi dari informan, masih ada kendala dalam pencairan dana yang dibutuhkan untuk program, namun tidak berdampak signifikan. Dari Unsur proses masih banyaknya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan persepsi yang kurang baik terhadap stunting, sehingga terkadang menolak dalam pemberian intervensi terutama pemberian PMT, dukungan dan keterlibatan tokoh masyarakat dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat masih kurang, partisipasi masyarakat dalam kegiatan penyuluhan masih rendah.
PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DISTRIBUSI PIL BESI M. Saidin; Sukati Sukati; Sri Martuti; Sihadi Sihadi; Kodrat Pramudho; Djoko Susanto
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 19 (1996)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2299.

Abstract

Telah dilakukan penelitian "Pendayagunaan Kelembagaan Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Upaya Peningkatan Cakupan Distribusi Pil Besi". Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengidentifikasi lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang berpotensi untuk dilibatkan dalam upaya peningkatan cakupan distribusi pil besi. Penelitian dilakukan di tiga propinsi yaitu Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah penelitian di Jawa Barat adalah Kabupaten Cianjur, meliputi 7 desa perlakuan dan 7 desa kontrol, di NTB penelitian dilakukan di Kabupaten Lombok Barat meliputi 5 desa perlakuan dan 5 desa kontrol. Di NTT penelitian dilakukan di Kabupaten Kupang, meliputi 10 desa perlakuan dan 10 desa kontrol. Di desa perlakuan distribusi pil besi dilakukan oleh kader LSM melalui forum pengajian disamping jalur biasa (Posyandu), sedangkan di desa-desa kontrol distribusi pil besi dilakukan seperti biasanya yaitu melalui Posyandu. Petugas LSM yang terlibat di Jawa Barat adalah anggota pengurus Majelis Ulama tingkat Kecamatan, Majelis Ta'lim dan Karang Taruna. Petugas LSM di NTB adalah anggota/pengurus Fatayat NU, Muslimat Nahdlatul Wathon, Nasiyatul Aisiyah Muhamadiyah, Yayasan Pondok Pesantren Bayyinul Ulum. Di NTT petugas LSM yang terlibat adalah kader masyarakat setempat binaan PLAN International. Petugas LSM di Jawa Barat berperan sebagai motivator, sedangkan di NTB dan NTT berperan sebagai motivator dan distribusi pil besi. Setelah kegiatan berlangsung 3 bulan, di Jawa Barat terjadi kenaikan cakupan distribusi pil besi di daerah perlakuan sebesar 17.4% dan kontrol sebesar 7.6% (p>0.05). Rataan pil besi yang diminum selama 3 bulan per ibu di daerah perlakuan sebanyak 60 pil lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan daerah kontrol sebesar 44 pil. Rataan kenaikan kadar Hb di daerah perlakuan sebesar 0.6±1.438 g/dl dan di daerah kontrol sebesar 0.4±0.744 g/dl (p>0.05). Di NTB terjadi kenaikan cakupan distribusi pil besi di wilayah perlakuan sebesar 22.3% lebih tinggi secara bermakna (p<0.05) daripada di daerah kontrol sebesar 10.6%. Rataan pil besi yang diminum di daerah perlakuan sebesar 85 pil, lebih tinggi secara bermakna (p<0.05) daripada daerah kontrol (60 pil). Rataan kenaikan kadar Hb di daerah perlakuan sebesar 0.6±1.146 g/dl dan di daerah kontrol sebesar 0.3±1.130 g/dl dan secara statistik berbeda bermakna (p<0.05). Di NTT, meskipun cakupan distribusi pil besi di daerah perlakuan lebih tinggi (14.2%) daripada di daerah kontrol (6.6%), tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna. Rataan pil besi yang diminum per ibu hamil selama 3 bulan di daerah perlakuan 52 pil dan di daerah kontrol sebesar 40 pil. Kenaikan kadar Hb di daerah perlakuan sama dengan di daerah kontrol yaitu sebesar 0.4 g/dl.
STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS DALAM KABUPATEN BUNGO Aljupri, Aljupri; Pramudho, Kodrat; Fitri, Rahmat
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44984

Abstract

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan menyediakan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas di Indonesia. Dana kapitasi sebagai komponen utama JKN mendukung operasional Puskesmas, namun pengelolaannya di Kabupaten Bungo masih menghadapi tantangan seperti administrasi yang lemah, perencanaan dan anggaran tidak optimal, serta kurangnya akuntabilitas dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-eksploratif dengan analisis SWOT (matching dan conversion) untuk mengidentifikasi kendala serta merumuskan strategi optimalisasi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen dari Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan Puskesmas di tiga lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi sistem keuangan, penyusunan SOP yang jelas, peningkatan kapasitas SDM, serta penguatan mekanisme pengawasan dan akuntabilitas menjadi strategi utama dalam optimalisasi pengelolaan dana kapitasi. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan dana kapitasi serta kualitas layanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Bungo.
EVALUASI DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Khuzaimah, Siti; Pramudho, Kodrat; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45509

Abstract

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah dana pemerintah yang bertujuan untuk mendukung program kesehatan di Puskesmas dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, pengelolaan BOK masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya kebijakan dari Dinas Kesehatan yang mendukung percepatan realisasi dana, terbatasnya anggaran untuk kegiatan di luar menu BOK, serta minimnya tim yang bertanggung jawab atas evaluasi dan pengawasan penggunaan dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan BOK di Puskesmas Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2024 dengan pendekatan evaluasi kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Kepala Puskesmas, Bendahara BOK, Kepala Bidang, petugas perencanaan Dinas Kesehatan, dan Pengelola Program, serta analisis dokumen terkait. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan analisis input, proses, dan output untuk mengidentifikasi kendala dan merumuskan strategi perbaikan. Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etika dari Universitas Indonesia Maju Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala pada tahap input berupa keterbatasan anggaran, SDM, dan akses wilayah; pada tahap proses terdapat masalah keterlambatan pencairan dana dan kurangnya koordinasi antar instansi; serta pada tahap output, pencapaian indikator kesehatan belum optimal akibat rendahnya kesadaran masyarakat. Beberapa strategi perbaikan yang direkomendasikan meliputi perbaikan perencanaan anggaran, pelatihan peningkatan kapasitas SDM, percepatan pencairan dana, dan edukasi masyarakat untuk meningkatkan efektivitas program kesehatan di Puskesmas.
EVALUASI IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Arsyad, M.; Pramudho, Kodrat; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46079

Abstract

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan salah satu kebijakan strategis yang bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya paparan asap rokok. Namun, implementasi kebijakan KTR di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, lemahnya pengawasan, dan rendahnya kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi kebijakan KTR di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2024, dengan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kepala sekolah, dan masyarakat setempat sebagai sampel yang dipilih secara purposive. Instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam dan kuesioner semi-terstruktur untuk menggali informasi terkait kesadaran, kepatuhan, dan efektivitas implementasi KTR. Data dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis tematik, sementara data kuantitatif dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan KTR memberikan dampak positif, seperti penurunan perilaku merokok di area yang terpantau. Namun, pengawasan yang tidak merata dan lemahnya penegakan hukum masih menjadi kendala utama. Dukungan stakeholder seperti Satpol PP dan pemerintah kecamatan terbatas, sementara partisipasi masyarakat dan pengelola fasilitas umum masih rendah. Koordinasi antar sektor perlu ditingkatkan. Temuan ini menyarankan peningkatan sosialisasi, pengawasan yang lebih ketat, dan penegakan hukum yang konsisten untuk meningkatkan efektivitas kebijakan KTR di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PEKERJA WANITA DALAM GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT DAN PRODUKTIF (GP2SP) Susanti, Ariani; Budiati, Endang; Rahayu, Dewi; Pramudho, Kodrat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 14 No 1 (2025): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v14i1.416

Abstract

The impact of worker inactivity in GP2SP (Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif) includes not receiving education and facilities supporting workers' physical and mental health, unmet gender equality in the workplace, and hindered personal development, quality of life, and work productivity. Interview results revealed that only 65% of the GP2SP program's target has been achieved out of 3,000 workers. The purpose of this research is to analyze the factors related to the participation of female workers in the GP2SP. This quantitative study uses a cross-sectional design. The research sample consists of 101 respondents, selected through purposive sampling technique. The results showed a relationship between knowledge with a p-value of 0.010, workers' attitudes with a p-value of 0.021, family support with a p-value of 0.013, social support with a p-value of 0.036, and the role of the GP2SP team in the workplace with a p-value of 0.023. Among these, family support is dominantly related to worker participation in GP2SP with a p-value of 0.023 and an OR of 6.348. It is suggested to plan a mayoral policy to strengthen family support involving all sectors and fields through health education, communication, and guidance to the families of female workers.
Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Neurology di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung Juniar, Deva; Irianto, Sugeng Eko; Rahayu, Dewi; Pramudho, Kodrat; Adila, Naza Tsasbita Hayuning; Novrisa, Dita
Jurnal Dunia Kesmas Vol 13, No 3 (2024): Volume 13 Nomor 3
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v13i3.16081

Abstract

Pendahuluan: Misi rumah sakit merupakan membagikan pelayanan kesehatan yang memberikan kepuasan pada pasien serta terjangkau kepada warga dengan tujuan tingkatkan derajat kesehatan segala warga. Misi rumah sakit universal merupakan membagikan pelayanan kesehatan merata kepada orang, terkoordinasi serta terpadu, dengan aksi promotif serta preventif, tercantum penerapan  referensi, dengan penekanan pada fokus utama yaitu pemulihan serta pengobatan.Tujuan: Penelitian iini ibertujuan iuntuk imengetahui ifaktor-faktor iyang mempengaruhi ikepuasan ipasien irawat iinap iRumah iSakit Abdul MoeloekiBandar iLampung.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 66 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit, kemudian dianalisis, dan disajikan dalam analisis univariat, bivariat, dan multivariat, menggunakan chi square dan regresi logistic.Hasil: terdapat hubungan antara lingkungan, responsiveness, komunikasi dokter, komunikasi obat, kinerja perawat, intensitas Kembali terhadap kepuasan pasien rawat inap dan tidak terdapat hubungan antara net promotor score terhadap kepuasan pasien rawat inap. Faktor yang dominan berhubungan dengan kejadian kepuasan pasien rawat inap neurology di RSUD DR. H Abdul Moeloek Bandar Lampung adalah responsiveness (OR 11.134). Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Dalam data ini berarti responsiveness yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan pasien dengan nilai 11.134.  Kata kunci: kepuasan pasien, Responsiveness,Komunikasi dokter
OPTIMALISASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SARANA PRASARANA UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KIA DI KABUPATEN POSO Mariam Guru; Kodrat Pramudho; Resa Rerungan
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and child health (MCH) is a key indicator of public health development. Poso Regency continues to face challenges related to the limited and uneven distribution of health workers, as well as inadequate infrastructure for MCH services. This study aims to analyze the conditions of human resources (HR) and infrastructure, examine their relationship with service quality, and formulate optimization strategies for MCH services in Poso. This operational qualitative research involved 31 informants, including health office officials, primary health center heads, midwives, MCH program coordinators, cadres, and patients. Data were collected through in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and observations, and analyzed using Miles & Huberman’s interactive model. The findings revealed that shortages and unequal distribution of health workers, combined with limited infrastructure (such as the absence of ultrasound machines, incubators, and maternal-child ambulances), significantly reduced the quality of MCH services. The proposed optimization strategies include continuous training for health workers, redistribution of staff based on workload, provision of essential medical equipment, strengthening health cadres, and cross-sectoral coordination. This study highlights the importance of an integrated approach combining HR and infrastructure to enhance the quality of MCH services in Poso Regency.
Analisis Peran Kader Dalam Menemukan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Epiyanti, Lidia; Pramudho, Kodrat; Fitri, Maiyulia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.13904

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit menular. Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan beban kasus TBC terbanyak setelah India. Menurut  BPS-Statistic Provinsi Bengkulu (2022) Angka capaian CDR TB Paru di Provinsi Bengkulu baru mencapai 0,4%  hal ini masih jauh dari target tahun 2022 sebesar 48% . Kader mempunyai peran penting membantu tim kesehatan untuk menemukan ILTB, dalam menjalanakan perannya sebagai kader berhubungan dengan beberapa factor seperti pengetahuan,  pelatihan, motivasi, imbalan jasa, tingkat Pendidikan, masa kerja untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  peran kader dalam menemukan infeksi laten tuberkulosis (ILTB) di Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif  merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 112 kader, informan pada wawancara mendalam 4 orang yang berasal dari Pukesmas yang menjadi sampel yaitu  Pukesmas Air Manjuto, Bantal, Pondok Suguh dan Rentak Mudik. Analisis  data yang digunakan univariat untuk mendapatkan gambaran data tentang distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti serta analisis Bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kinerja kader, terdapat hubungan signifikan antara pelatihan dengan kinerja kader, terdapat hubungan signifikan antara imbalan dengan kinerja kader, terdapat hubungan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja kader. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yang tidak terdapat hubungan signifikan yaitu pendidikan  dan masa kerja dengan kinerja kader. wawancara mendalam mendapatkan rekomendasi perlu diadakan pelatihan untuk kader TB dan ILTB  dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, penerbitan SK dari Pemerintah Desa setempat dimana kader bertugas. Pemanfaatan dana  dari sumber lain seperti dana desa untuk alokasi bagi kader selain fokus pada TB dengan invasi jumantuk maka diperlukan juga kemampuan kader dalam mendeteksi ILTB agar kasus TB tidak bertambah. Perlu dibuat kebijakan untuk kader khusus TB dan ILTB sehingga mereka dapat fokus untuk menemukan kasus karena pada saat ini kader juga menjadi kader posyandu.
Faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan IVA pada WUS di Kabupaten Mesuji Tri, Sawitri; Rahayu, Dewi; Pramudho, Kodrat; Eko Irianto, Sugeng
Jurnal Dunia Kesmas Vol 12, No 3 (2023): Volume 12 Nomor 3
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v12i3.10227

Abstract

Persentase pemeriksaan kanker serviks telah mengalami penurunan, di Kabupaten Mesuji, tahun 2020, hanya mncapai 0,6% dari total populasi sasaran, tahun 2021, mencapai 5,5% dan tahun 2022, mencapau 4,23%. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor determinan terhadap pemeriksaan kanker serviks dengan metode IVA di Kabupaten Mesuji. Jenis penelitian, kuantitatif dengan desain pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh wanita usia 30-50 tahun dengan jumlah 29.730 orang, sampel penelitian 100 responden. Teknik sampling simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,003), dukungan suami (p-value 0,018, OR 2,950), dukungan petugas kesehatan (p-value 0,013, OR 3,630), peran tokoh masyarkaat (p-value 0,006, OR 3,578), akses ke pelayanan kesehatan (p-value 0,027, OR 2,753), akses informasi (p-value 0,030, OR 3,313), motivasi (p-value 0,007, OR 3,678), dan media informasi (p-value 0,022, OR 2,861) dengan pemeriksaan kanker dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) di Kabupaten Mesuji tahun 2022. Saran diharapkan dinas kesehatan dapat menjadi fasilitator dalam penguatan kolaborasi tokoh masyarakat, organisasi masyarakat dan petugas kesehatan dalam peningkatan edukasi dan kemudahan akses informasi tentang kesehatan kepada masyarakat