Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PKM OPTIMALISASI PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PEMBERDAYAAN KADER DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI KELURAHAN KUDAMATI KECAMATAN NUSANIWE Alisye Siahaya; Valensya Yeslin Tomasoa
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v3i2.888

Abstract

Kelurahan Kudamati merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon dan dipilih sebagai Mitra sasaran. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan bahwa mendapat mengatasi solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh mitra. Adapun permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu : 1) Ketrampilan dan Pemberdayaan Kader dalam melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak belum optimal, 2) Masih kurangnya pemahaman/pengetahuan Kader tentang pentingnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak yang harus dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu solusi yang ditawarkan berdassarkan permasalahan mitra yaitu : 1) Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Deteksi dini tumbuh kembang anak kepada Kader. 2) Melakukan penyuluhan terkait pentingnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dan Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. Target luaran dari kegiatan ini adalah; 1) publikasi artikel pengabdian kepada masyarakat pada jurnal ber-ISSN; (Jurnal nasional pengabdian dan pemberdayaan masyarakat; jurnal maren https://ojs.ukim.ac.id/index.php/maren; ISSN; 2721-4680); 2) publikasi pada media masa; (Tribun Maluku) https://www.tribun-maluku.com/; 3) video kegiatan PkM; (Youtube UKIM TV dan Fakultas Kesehatan UKIM); 4) Peningkatan Pengetahuan Kader tentang Deteksi Dini dan Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dengan kuesioner pre post. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan agar solusi tersebut dapat tercapai. yaitu: 1) FGD teknis pelaksanaan pengabdian dengan mitra dan analisis kebutuhan. 2) Penyuluhan dan pelatihan. 3) Evaluasi dan tindak lanjut.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keseimbangan Lansia Di Panti Tresna Werdha Inakaka, Kota Ambon Valensya Yeslin Tomasoa; Joan Herly Herwawan
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 1 (2021): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i1.710

Abstract

The elderly experience a constant decline both physically and psychologically. Physical changes occur because of morphological changes in older muscles as you get older. Such physical changes cause slowing in motion, short steps, and muscle strength to drop and tend to wobble, resulting in slow aging in anticipation of the slipping, the tripping, the balance. Contributing factors include age, gender, body mass index (BMI) and physical activity. The purpose of this study is to identify factors related to the balance of the elderly in the house of tresna werdha inakaka, the city of ambon. This method of research is a descriptive description of a sectional cross. The sample sampling technique uses an purposive sampling of 49 respondents, with inclusions criteria: older people who can carry out their own activities and be willing to become the responders. Exact results of fisher's test are found with age relative to the balance of the elderly (p value= 0,000), there are genders with the elderly's balance (p value= 0,000), there are body mass indexes with the elderly's balance (p value= 0,000), and there is a relationship of physical activity with the elderly's balance (p value= 0,000).Key words: balance; Age; Gender; Body mass index; Physical activity
SIDIK SIAMA: An instrument for Risk Detection of Stunting Since Pregnancy Devita Madiuw; Feby Manuhutu; Adriana Sainafat; Zasendy Rehena; Vanny Leutualy; Fandro Armando Tasijawa; Valensya Yeslin Tomasoa; Dian Thiofany Sopacua; Joan Herly Herwawan; Arthur Huwae
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.504 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1618

Abstract

Stunting problems need to be detected early so that the interventions given can reduce long-term effects. One of the reasonable periods to detect the risk of stunting is pregnancy. Ironically, there has not been an instrument to detect the risk of stunting since pregnancy. This study aims to develop and test the validity of an instrument for early detection of stunting risk since pregnancy (SIDIK SIAMA). Instrument development uses the seven stages of development from Roberth DeVellis (2017). A total of 20 women were involved in pre-testing, and 100 pregnant women were involved in instrument testing. Based on a literature search, 28 articles were used to construct the item pool and produce 10 items to be tested for validity and reliability. Content validity uses the content validity index (CVI) and construct validity used principal component analysis (PCA). Alpha Cronbach is used to test the reliability of the instrument. The validity test results showed that there were 9 valid and reliable items, with a CVI of 1 and a Measure of Sampling Adequacy (MSA) value of less than 0.5, and a Cronbach Alpha value of 0.682. Thus, the SIAMA SIDIK instrument has achieved good validity and reliability so that it can be used to detect the risk of stunting since pregnancy. Abstrak: Permasalahan stunting perlu dideteksi sejak dini, sehingga intervensi yang diberikan dapat mengurangi efek jangka panjang. Salah satu periode tepat untuk mendeteksi risiko stunting yaitu sejak kehamilan, ironisnya belum teridentifikasi instrumen untuk mendeteksi risiko stunting sejak masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji validitas instrumen deteksi dini risiko stunting sejak kehamilan (SIDIK SIAMA). Pengembangan instrumen menggunakan tujuh tahapan pengembangan dari Roberth DeVellis (2017). Sebanyak 20 wanita terlibat dalam pre-testing dan 100 wanita hamil terlibat dalam pengujian instrumen. Berdasarkan pencarian literatur, 28 artikel digunakan untuk menyusun item pool dan menghasilkan 10 item untuk diuji validitas dan reliabilitas. Validitas isi menggunakan content validity index (CVI) dan validitas konstruk menggunakan principal component analysis (PCA). Alpha Cronbach digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen. Hasil uji validitas menunjukan sebanyak 9 item valid dan reliabel, dengan CVI adalah 1 dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) kurang dari 0.5, serta nilai Cronbach Alpha adalah  0.682. Dengan demikian, instrumen SIDIK SIAMA telah mencapai validitas dan reliabilitas yang baik, sehingga dapat dipakai untuk mendeteksi risiko stunting sejak kehamilan.
Peningkatan Pelaksanaan Identifikasi Pasien Risiko Jatuh oleh Petugas Kesehatan melalui Supervisi Pimpinan dan Sarana Prasarana di Puskesmas Manuhutu, Feby; Tomasoa, Valensya Yeslin
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v6i1.1278

Abstract

Pengurangan risiko pasien jatuh merupakan salah satu sasaran keselamatan pasien, dimana keselamatan pasien menjadi perhatian organisasi kesehatan di dunia maupun di Indonesia. Pengurangan risiko pasien jatuh dapat dilakukan salah satunya dengan assesmen awal yang tepat. Peran pemimpin terkait ketersediaan fasilitas dan pembinaan staf dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja staf. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan supervisi pimpinan dan sarana prasarana dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh oleh tenaga kesehatan di puskesmas. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yaitu 95 responden. Didapatkan hasil yaitu mayoritas responden menyatakan supervisi pimpinan baik dengan pelaksanaan identifikasi risiko pasien jatuh baik 48 responden (50,5%), dan sebagian kecil responden yang menyatakan supervisi pimpinan kurang dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh baik 2 responden (2,1%). Serta mayoritas responden menyatakan sarana prasarana di puskesmas kurang memadai sehingga pelaksanaan identifikasi risiko pasien jatuh kurang sebanyak 49 responden (51,8%), dan tidak ada responden yang menyatakan sarana prasarana kurang memadai dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh baik (0.0%). Berdasarkan uji chi square antara supervisi pimpinan dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh p=0,001, serta antara sarana prasarana dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh p=0,004. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara supervisi pimpinan dan sarana prasarana dengan pelaksanaan identifikasi pasien risiko jatuh oleh petuhgas kesehatan di puskesmas. Rekomendasi penelitian ini yaitu konsistensi dan kontiunitas pimpinan dalam melakukan supervisi terhadap kinerja petugas kesehatan, rerta  pemimpin rumah sakit perlu untuk memfasilitasi petugas kesehatan terkait kesidiaan sarana prasarana memberikan dampak positif terhadap peningkatan sasaran keselamatan pasien di puskesmas.Kata kunci : Identifikasi Pasien Risiko Jatuh; Supervisi Pimpinan; Sarana Prasarana; Puskesmas.
Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar Balita Berdasarkan Status Stunting di Desa Passo Goha, Maria Magdalena; Tiwery, Indah Benita; Tomasoa, Valensya Yeslin
Journal Sport Science, Health and Tourism of Mandalika (Jontak) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jontak.v6i1.4339

Abstract

Stunting is a global public health issue that impacts fine and gross motor development in children. The prevalence of stunting remains high in Indonesia, particularly in areas like Passo Village, Ambon City. This study aims to analyze differences in fine and gross motor development among stunted and non-stunted children. A comparative study with a cross-sectional design was conducted on 40 toddlers (20 stunted, 20 non-stunted) selected via purposive sampling. Motor development was assessed using the Denver Developmental Screening Test II, and height was measured with a microtoise. Data were analyzed using the chi-square test at a significance level of p < 0.05. Among stunted children, 80% were classified as suspect in fine motor skills, compared to 20% in the non-stunted group (p = 0.000). For gross motor skills, 75% of stunted children were classified as suspect, compared to 25% in the non-stunted group (p = 0.000). Stunting significantly affects fine and gross motor development. Early interventions integrating nutritional programs and physical stimulation are essential to mitigate the long-term impact of stunting. Community-based programs focusing on nutrition, parental education, and physical stimulation are recommended to improve motor development in stunted children.
Gambaran Keluhan Kesehatan Mata Anak Usia Sekolah Di SD Negeri 142 Maluku Tengah Herwawan, Joan; Tomasoa, Valensya Yeslin; Pattipawaej, Franesya Krismendo; Siauta, Moomina
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 4, No 3 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v4i3.957

Abstract

Pemanfaatan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Sekitar 60% anak Indoensia menggunakan media elektronik atau gadget lebih dari 2 jam. Penggunaan yang berlebihan ini dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mata dan muskuloskelektal. Hal ini disebabkan karena penggunaan dalam durasi yang lama, posisi yang kurang tepat atau baik saat menggunakan gadget dan kurangnya intensitas cahaya.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan kesehatan mata ank usia sekolah. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini mempelajari mengenai gambaran perilaku penggunaan gadget dan kesehatan mata anak usia sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 pada SD Negeri 142 Maluku Tengah sebanyak 37 responden. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah total sampling. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi untuk pemeriksaan fisik mata responden. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki kebiasaan penggunaan gadget lebih dari 2 jam sebanyak 67,6%, responden yang biasanya menggunakan gadget dalam keadaan cahaya yang kurang baik (redup atau kondisi gelap) sebesar 48,6%, responden yang menggunakan gadget dalam posisi berbaring atau tiduran sebesar 55,8% dan responden yang menggunakan gadget dengan jarak yang dekat dengan mata sebesar 64.9%. Serta responden yang mengeluh mata merah sebesar 37,8%, mata berair sebesar 29,7%, mata kering 59,5%, padangan kabur 27,0%, mata lelah 67,6% dan mata perih sebesar 40,5%.
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kesehatan Mata Anak Usia Sekolah Di SD Negeri 142 Maluku Tengah Tomasoa, Valensya Yeslin; Herwawan, Joan Herly
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v4i1.937

Abstract

Improvement in technology is the impact of the development of civilization, one of which is the existence of gadgets, which will facilitate the level of communication regardless of distance and space. For school-aged children, good eyesight is a very important factor because it supports children's learning, so that if a disturbance occurs it will hamper the child's achievement and education, thus impacting the child's achievement. For this reason, the purpose of this study was to see the relationship between the use of gadgets and the eye health of school-age children at SD Negeri 142 Central Maluku. The type of research is descriptive correlation which was conducted at SD Negeri 142 Central Maluku with a sample of 37 respondents. The sampling technique used is total sampling. The instrument used is a questionnaire). The statistical analysis used to see the relationship between the two variables is chi square. The results showed that there was a relationship between the use of gadgets and the eye health of school-age children at SD Negeri 142 Central Maluku with a p value of 0.003 (0.05). Keywords: Eye Health; child; Use of Gadgets.
Pengaruh Warm Ginger Compress terhadap Penurunan Nyeri pada Lansia dengan Gout Valensya Yeslin Tomasoa; Syamsul Anwar; Dewi Anggreany; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15nk121

Abstract

The elderly are an age group of humans who have entered the final stages of their life and will go through the aging process. The aging process will have an impact on life, both socially, economically and health. Judging from the health aspect, the elderly are more vulnerable to various physical complaints due to natural factors or disease. One of the diseases that often appears is gout with symptoms of pain, swollen joints that become reddish, which can be treated with pharmacological treatment such as analgesics and non-pharmacological treatments that can be done independently such as warm ginger compress therapy. The aim of this research was to describe the effect of warm ginger compress on reducing pain in elderly people with gout in Kudamati Village, Ambon City. This research implemented a pre-test and post-test with control group design. The sample size was 40 elderly people taken using a total population sampling technique of 40 elderly people divided into 2 groups. In both groups, pain levels were measured. Data were analyzed using the Wilcoxon test. The analysis results show a p value = 0.000 for the treatment group and 1.000 for the control group. So it can be concluded that warm ginger compress has an effect on reducing pain in elderly people with gout.Keywords: warm ginger compress; elderly; painful; gout ABSTRAK Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya yang akan melalui proses penuaan. Proses penuaan akan berdampak pada kehidupan, baik secara sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Ditinjau dari aspek kesehatan, lansia lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik karena faktor alamiah maupun penyakit. Salah satu penyakit yang sering muncul yaitu gout dengan gejala nyeri, sendi bengkak hingga menjadi kemerahan, yang dapat ditangani dengan pengobatan farmakologis seperti analgesik dan non farmakologis yang dapat dilakukan secara mandiri seperti terapi warm ginger compress. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengaruh warm ginger compress terhadap penurunan nyeri lansia dengan gout di Kelurahan Kudamati, Kota Ambon. Penelitian ini menerapkan rancangan pre-test and post-test with control group. Ukuran sampel adalah 40 lansia yang diambil dengan teknik total population sampling terhadap 40 lansia yang dibagi 2 kelompok. Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran tingkat nyeri. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,000 untuk kelompok perlakuan dan 1,000 untuk kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa warm ginger compress berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada lansia dengan gout.Kata kunci: warm ginger compress; lansia; nyeri; gout
Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja (Posrem) Sebagai Support Health Group Generasi Berkualitas Maelissa, Sinthia Rosanti; Tomasoa, Valensya Yeslin
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku3686

Abstract

Remaja sebagai generasi penerus bangsa membutuhkan perhatian khusus untuk menghadapi berbagai tantangan baik secara fisik maupun psikisnya. Berbagai permasalahan yang dihadapi remaja tentunya membutuhkan perhatian tidak hanya dari keluarga namun semua pihak termasuk pelayanan kesehatan. Kader posyandu remaja dapat diberdayakan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu mengatasi masalah kesehatan remaja mulai dari deteksi dini sampai dengan pendampingan keluarga. Ada beberapa permasalahan yang dialami mitra antara lain: 1) Minimnya SDM kader posyandu remaja (posrem); 2) Kurangnya pengetahuan kader terkait masalah kesehatan remaja; 3) Belum pernah dilakukannya pendampingan kader untuk skrining kesehatan remaja; 4) Belum teridentifikasi status kesehatan remaja di kelurahan Urimessing. Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang disepakati bersama adalah: 1) Melakukan perekrutan kader posyandu remaja (posrem); 2) Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang masalah kesehatan remaja; 3) Melakukan pelatihan skrining anemia dan status gizi serta skrining kesehatan lainnya menggunakan instrumen HEEADSSS. 3) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi remaja di kelurahan Urimessing. Metode yang digunakan adalah perekrutan, simulasi dan praktik bersama. Pemberdayaan kader melalui edukasi dan simulasi sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang pentingnya posyandu remaja untuk menjaga kualitas remaja sebagai generasi emas bangsa; Kader mampu melakukan praktik/simulasi pengukuran status gizi dan hemoglobin serta melakukan skrining Anemia dan kesehatan mental remaja dengan menggunakan instrumen HEEADSSS dengan baik.
Upaya Peningkatan Cakupan Skrining Melalui Deteksi Risiko Kanker Serviks Dengan Sinara di Maluku Madiuw, Devita; Tomasoa, Valensya Yeslin; Tahapary, Westy; Maelissa, Sinthia Rosanti; Sumah, Dene Fries; Rehena, Zasendy; Pattipeiluhu, Lisse; Sopacua, Dian Thiofany; Leutualy, Vanny; Orno, Theosobia Grace
Karya Kesehatan Siwalima Vol 4, No 1 (2025): Maret
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v4i1.1519

Abstract

Kasus kanker serviks terus meningkat, namun kesadaran wanita melakukan skrining masih sangat rendah. Permasalahan yang ditemukan di Negeri Karlutu Warasiwa, bahwa sebagian besar wanita tidak mengetahui skrining melalui IVA maupun Papsmear dapat mendeteksi dini kanker serviks. Hal ini karena belum pernah diadakan edukasi kesehatan maupun skrining kanker serviks pada wilayah tersebut.  Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Negeri Karlutu Warasiwa, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dengan sasaran wanita usia subur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kanker serviks pada wanita usia subur di Negeri Karlutu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pre dan post-test, serta instrumen Sinara. Hasil evaluasi kuesioner pre dan post-test menunjukkan, sebesar 27 peserta (100%) mengalami peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan. Selain itu, hasil skrining menunjukkan semua peserta (100%) mengalami risiko sedang hingga tinggi mengalami kanker serviks. Direkomendasikan bagi pemerintah negeri agar dapat berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat, untuk dilakukan kegiatan skrining kanker serviks bagi wanita usia subur di wilayah tersebut.