Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Sediaan Emulgel Antioksidan dan Tabir Surya Mengandung Ekstrak Kulit Buah Cokelat (Theobroma cacao L) Sani Ega Priani; Rizki Anggara Permana; Mira Nurseha; Ratih Aryani
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 3 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i32021.264-270

Abstract

Pendahuluan: Kulit buah cokelat merupakan limbah hasil pengolahan cokelat yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kulit buah cokelat mengandung banyak senyawa polifenol dan flavonoid sehingga berpotensi memiliki aktivitas antioksidan dan pelindung surya. Tujuan: untuk menguji potensi aktivitas antioksidan dan fotoprotektif dari ekstrak etanol kulit buah cokelat secara in vitro dan juga untuk mengembangkan ekstrak menjadi sediaan emulgel yang memiliki karakteristik fisik dan stabilitas yang memenuhi persyaratan. Metode: Proses ekstraksi dari limbah kulit buah cokelat dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah cokelat dilakukan dengan metode DPPH sedangkan uji aktivitas pelindung surya dilakukan dengan metode Mansur berbasis spektrofotometri. Sediaan emulgel dikembangkan dengan minyak zaitun sebagai fasa minyak, natrium lauril sufat dan setostearil alkohol sebagan surfaktan, dan viscolam mac 10 sebagai gelling agent.  Hasil: Ekstrak etanol 70% dari kulit buah cokelat terbukti memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat yang ditandai dengan nilai IC50 16,74 ± 0,72 ppm. Ekstrak juga berpotensi sebagai agen fotoprotektif karena memiliki kemampuan pelindung surya nilai SPF 10,78 ± 0,85 (1000 ppm). Sediaan emulgel dengan ekstrak kulit buah cokelat 2% yang dihasilkan memiliki sifat fisik yang baik didasarkan pada hasil pengujian organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan sifat alir. Sediaan emulgel juga stabil didasarkan pada hasil uji sentrifugasi dan freeze thaw. Kesimpulan: Ekstrak etanol dari kulit buah cokelat diketahui memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dan juga aktivitas pelindung surya serta dapat dikembangkan menjadi sediaan emulgel yang memiliki karakteristik fisik yang sesuai.
PENGEMBANGAN SEDIAAN EMULGEL MENGANDUNG MINYAK BIJI ANGGUR (Vitis vinifera L.) DAN UJI AKTVITAS ANTILUKA TERHADAP TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) Sani Ega Priani; Indah Ayu Lestari; Fetri Lestari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.718 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.233

Abstract

Grape seed oil has wound healing activity since contains compounds such as flavonoids, polyphenols, saponins and linoleic acid. The purpose of this study is formulate emulgel containing grape seed oil with good physical characteristic and observed the wound healing activities of the oil and formulated emulgel. The research was begin with grape seed oil characterization and required HLB determination. The emulgel was made using combination Tween 80 and Span 80 as emulgator and carbomer as gelling agent with variation of oil concentration (10%, 20% and 30%). The formulation then subjected to physical evaluations including organoleptic, pH, spreadability, viscosity and rheology, sterility, and stability tests. Wound healing activity test of selected formula was done on seven groups of male Wistar rats. The emulgel containing grape seed oil with HLB value 8, has good physical, sterility, and stability characteristics. In vivo activity test showed that emulgel containing 20% and 30% grape seed oil have wound healing activity that statistically different compared with control (P<0.05) and the activity was not statistically different with marketed product (P>0.05).
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MIKROEMULSI MINYAK JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP TIGA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Sani Ega Priani; Tati Kurniati; Lanny Mulqie
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.387 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i1.349

Abstract

Black seed oil is known to contain thymoquinone and other active compounds that have antibacterial activity and potential to be developed as an anti-acne agent. The objective of this research is to develop microemulsion gel containing black seed oil and determine the antibacterial activity to three acne-causing bacteria. Black seed oil was characterized and developed to microemulsion gel preparation. Microemulsion gel was prepared using tween 80, glycerine, HPMC as surfactant, cosurfactant, and gelling agent. Microemulsion gel was evaluated including organoleptic, pH, viscosity, rheology, and stability tests. Antibacterial activity was conducted by a well diffusion method to Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. The result shows the formulated microemulsion gives transparent appearance and stabile. The microemulsion gel has an antibacterial activity to Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, and Staphylococcus aureus with an average inhibitory zone 15.00 ± 1.70, 12.7 ± 0.42, 14.39 ± 0.37 mm, respectively.
PENGEMBANGAN SEDIAAN MIKROEMULSI GEL ANTIJERAWAT MENGANDUNG MINYAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl) Sani Ega Priani; Shelma Azhari Abdilla; Anan Suparnan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.5464

Abstract

Jerawat adalah suatu kondisi kulit dimana terjadi peradangan pada kelenjar pilosebasea. Infeksi bakteri Propionibacterium acnes menjadi salah satu penyebab utama dari proses peradangan tersebut. Minyak kulit batang kayu manis diketahui mengandung senyawa antibakteri sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan mikroemulsi gel mengandung minyak kulit batang kayu manis dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri penyebab jerawat (P. acnes). Sediaan mikroemulsi gel dibuat dengan variasi konsentrasi surfaktan dan  kosurfaktan. Sediaan yang dihasilkan dievaluasi karateristik dan stabilitas fisiknya. Uji aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan metode difusi agar. Uji iritasi dilakukan dengan metode 4 hours patch test. Formula mikroemulsi gel optimum mengandung minyak kulit batang kayu manis 5%,  Tween 80 30%, PEG 400 20%, dan Gel Viscolam 1,6%. Sediaan tersebut memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik dengan ukuran globul rata-rata 119 nm. Sediaan mikroemulsion gel memiliki aktivitas antibakteri yang sangat kuat terhadap P. acnes dengan diameter hambat 37,40 ± 0,426 mm. Hasil uji iritasi menunjukkan bila sediaan bersifat sedikit mengiritasi dengan nilai indeks iritasi 0,876 ±0,607 (skor maksimal 4).
PENGARUH PENGEMBANGAN SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM TERHADAP DISOLUSI, BIOAVAILABILITAS, DAN AKTIVITAS AGEN ANTIHIPERLIPIDEMIA Sani Ega Priani
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i1.8967

Abstract

Hiperlipidemia adalah suatu kondisi peningkatkan kadar lipid plasma yang dapat menjadi faktor resiko berbagai penyakit kardiovaskular. Diketahui beberapa agen antihiperlipidemia bersifat sukar larut dalam air sehingga dapat berpengaruh pada disolusi, bioavailabilitas, dan efek farmakologi yang dihasilkan. Self-nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) merupakan salah satu sistem penghantaran obat  yang diketahui mampu memperbaiki kelarutan zat sukar larut air. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi SNEDDS terhadap disolusi, bioavailabilitas, dan efektivitas dari agen antihiperlipidemia. Kajian berbasis  systematic literature review dengan melakukan pengkajian artikel yang diperoleh dari database bereputasi yang  memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Hasil kajian menunjukkan formulasi SNEDDS terhadap agen antihiperlipidemia dapat menyebabkan peningkatan % disolusi zat sukar larut air hingga mencapai >80%. Formulasi SNEDDS mampu meningkatkan bioavailabilitas zat, yang ditandai dengan peningkatan signifikan dari nilai  Cmax dan AUC (area under curve) dibandingkan dengan bentuk murni/suspensi. Formulasi SNEDDS juga mampu meningkatkan efektivitas antihiperlipidemia, yang ditandai dengan penurunan kadar  kolesterol total, trigliserida, dan LDL yang  lebih baik dibandingkan dengan zat murni/sediaan di pasaran. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pengembangan sediaan SNEDDS potensial untuk meningkatkan disolusi, bioavaibilitas, dan efektivitas terapi dari agen antihiperlipidemia.
FORMULASI SEDIAAN MIKROEMULSI MENGANDUNG MINYAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) DAN MINYAK ZAITUN (Olea europaea L.) Zainab Zahira Azzahra; Sani Ega Priani; Amila Gadri
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i2.3778

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian di dunia yang dapat timbul karena kondisi hiperlipidemia. Minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun diketahui dapat digunakan dalam terapi hiperlipidemia karena mengandung  thymoquinone dan asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Salah satu bentuk sediaan yang dapat meningkatkan absorbsi dalam saluran cerna adalah mikroemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sediaan mikroemulsi mengandung minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun yang sesuai dengan persyaratan farmasetika. Mikroemulsi minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun (3:1) dibuat dengan variasi konsentrasi surfaktan cremophor RH 40, serta kosurfaktan gliserin dan PEG 400. Pada sediaan akhir ditambahkan pengawet Na-benzoat, antioksidan tokoferol, pemanis Na-sakarin, dan perasa mentol. Sediaan akhir dievaluasi dengan pengamatan organoleptis, persen transmitan, pH, viskositas, sifat alir, dan ukuran globul. Selain itu dilakukan uji stabilitas termodinamika dan uji stabilitas dipercepat pada suhu 250C dan suhu 400C selama penyimpanan 4 minggu. Formula mikroemulsi yang optimum dihasilkan dengan konsentrasi fasa minyak 5%, cremophor RH 40 35%, gliserin 35% dan PEG 400 10%. Sediaan akhir memiliki warna kuning-coklat, bau khas, rasa manis, bentuk yang jernih dan satu fasa, persen transmitan 100,367±1,266, pH 6,721±0,027, viskositas 2306±206,64 cps, sifat alir newton dan ukuran globul 0,267 µm. Sediaan mikroemulsi stabil berdasarkan uji stabilitas termodinamika dan uji stabilitas dipercepat pada pengukuran pH (suhu 250C) dan viskositas (p>0,01).Kata kunci: Minyak biji jintan hitam, minyak zaitun, hiperlipidemia, mikroemulsi
STUDI INTERAKSI MOLEKULAR SENYAWA HESPERIDIN DAN NOBILETIN DARI KULIT BUAH JERUK TERHADAP ENZIM TYROSINASE SECARA IN SILICO Sani Ega Priani; Taufik Muhammad Fakih
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i1.6788

Abstract

Kulit buah jeruk merupakan salah satu limbah yang belum banyak dimanfaatkan. Kulit buah jeruk diketahui mengandung banyak senyawa berkhasiat diantaranya adalah nobiletin dan hesperidin. Senyawa tersebut termasuk golongan senyawa flavonoid yang diketahui berpotensi menginhibisi enzim tyrosinase, suatu enzim yang mengkatalisis sintesis melanin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis secara in silico, interaksi molekular antara senyawa flavonoid utama dari kulit  buah jeruk yakni hesperidin dan nobiletin dengan enzim tirosinase dilihat dari parameter energi ikatan dan jenis ikatan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan secara in silico dengan diawali preparasi makromolekul enzim tyrosinase dan penetapan sisi aktifnya menggunakan tirosin sebagai substrat atau ligan alaminya. Selanjutnya dilakukan studi interaksi molekular antara senyawa nobiletin dan hesperidin terhadap sisi aktif enzim tirosinase dengan metode molecular docking. Hasil uji menunjukkan bahwa nobiletin dan hesperidin memiliki kemampuan untuk berikatan dengan sisi aktif enzim tirosinase dengan besar energi ikatan berturut-turut -6,24 dan -6,73 kkal/mol. Energi ikatan tersebut lebih kuat dibandingkan dengan energi ikatan antara substrat alami (tirosin) dengan sisi aktif enzim, yaitu sebesar -4,91 kkal/mol. Hesperidin dan nobiletin beinteraksi dengan sisi aktif enzim dengan ikatan hidrogen dan intearaksi hidrofobik. Nobiletin juga mampu berikatan dengan logam Cu yang ada pada sisi aktif enzim. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa nobiletin dan hesperidin berpotensi menjadi inhibitor kompetitif enzim tirosinase berdasarkan studi  in silico.
Formulasi Sediaan Nanoemulsi Antiselulit Mengandung Kafein dan Minyak Biji Anggur (Vitis vinifera L.) Sani Ega Priani; Dinnanda Yussepina Wulansari; Fitrianti Darusman
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 2 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i2.1009

Abstract

Caffeine is a methylxantin derivative that has anti-cellulite activity by increasing lipolysis. Grape seed oil containing oligoproanthocyanidin which can also act as an anti-cellulite. The nanoemulsion system is known could increase percutaneous penetration of lipophilic or hydrophilic compounds such as caffeine. This study aims to develop caffeine nanoemulsion containing grape seed oil and to determine the effect of nanoemulsion formulation on the percutaneous penetration of caffeine. Nanoemulsion preparations were made using grapeseed oil as the oil phase, tween 80 as a surfactant, glycerin as a cosurfactant, with various concentration of caffeine as the active substance (1;1,5;and 2%). The preparations were characterized by organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, rheology, spreadability, %transmittance, globule size distribution, and physical stability testings. The percutaneous penetration test was carried out in vitro using franz diffusion cell. The results showed that the nanoemulsion preparation containing 1% caffeine with 5% of grapeseed oil had good physical characteristics with transparent and homogeneous appearance, Newtonian flow properties, percent transmittance value of 99.17 ± 0.06% and globule size of 101 ± 13 nm. Nanoemulsion was able to increase the penetration of caffeine based on in vitro testing compared to the gel dosage form which were statistically significant (p <0.05).
Kajian Pengembangan Sediaan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) untuk Penghantaran Agen Antidiabetik Oral Sani Ega Priani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.86

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik akibat gangguan aktivitas atau sekresi insulin, dengan angka kejadian dan morbiditas yang terus meningkat. Sebagian agen antidiabetik oral diketahui memiliki kelarutan yang rendah dalam air, sehingga perlu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan efektifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sediaan self nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS) mengandung agen antidiabetik oral dan mengkaji pengaruhnya terhadap disolusi, bioavailabilitas, dan efek farmakologinya. Penelitian dilakukan dengan berbasis systematic literature review dengan mengkaji jurnal dari berbagai database bereputasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa SNEDDS sudah diaplikasikan untuk berbagai senyawa antidiabetik oral seperti dapagliflozin, glibenclamid, gliclazid, glimepirid, tolbutamid, repaglinid, polypeptide-k, exendin-4, trans-cinamic acid, sitagliptin, dan curcumin dalam bentuk tunggal atau kombinasi. Sediaan SNEDDS tersebut diformulasi menggunakan minyak, surfaktan, dan kosurfaktan terpilih. Surfaktan yang banyak digunakan adalah kelompok tween dan cremophor sedangkan kosurfaktan yang banyak digunakan adalah PEG400 dan transcutol. Pengembangan sediaan SNEDDS terbukti secara signifikan dapat meningkatkan disolusi agen antidiabetik oral dan juga meningkatkan bioavailabilitasnya yang ditandai dengan peningkatan nilai AUC dan Cmax kadar dobat darah darah. Pengembangan SNEDDS juga terbukti mampu menyebabkan penurunan kadar glukosa darah yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk suspensi atau sediaan pasaran. Dari hasil kajian dapat disimpulkan jika SNEDDS sesuai digunakan untuk penghantaran agen antidiabetik oral terutama yang memiliki kelarutan rendah dalam air.
Identifikasi Aktivitas Inhibitor Enzim Tirosinase Senyawa Turunan Flavonoid pada Kulit Buah Cokelat (Theobroma cacao L) secara In Silico Sani Ega Priani; Taufik Muhammad Fakih
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 17, No 2 (2021): September
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.17.2.45317.168-176

Abstract

Limbah kulit buah cokelat diketahui mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk di antaranya adalah golongan flavonoid. Senyawa flavonoid diketahui berpotensi memiliki aktivitas inhibitor enzim tirosinase, suatu enzim yang menstimulasi proses pembentukan melanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interaksi antara senyawa flavonoid dari kulit buah cokelat dengan enzim tirosinase menggunakan metode penambatan molekuler secara in silico. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan yakni preparasi makromolekul enzim, pemodelan molekul senyawa uji, identifikasi sisi aktif molekul enzim, identifikasi dan evaluasi penambatan molekuler, serta simulasi dinamika molekuler senyawa uji dengan molekul enzim. Hasil simulasi penambatan molekuler antara molekul enzim dengan ligan alaminya yakni tirosin memberikan energi ikatan sebesar -4,91 kkal/mol. Senyawa flavonoid dari kulit buah cokelat yakni apigenin, epikatekin, katekin, kaemferol, kuersetin, dan kuersitrin  diketahui memiliki afinitas pada sisi aktif enzim tirosinase dengan energi ikatan berturut turut -6,14; -6,17; -6,01; -5,89; -6,13; -6,81 kkal/mol. Hasil simulasi dinamika molekuler menunjukkan kuersitrin memiliki stabilitas yang baik dengan nilai RMSD rata-rata dan nilai energi bebas ikatan MM/PBSA masing-masing sebesar ±1,73 Å dan -80,12 kJ/mol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa turunan flavonoid tersebut mampu berikatan dengan sisi aktif enzim tirosinase dengan afinitas yang lebih baik dibandingkan dengan ligan alaminya diamati dari nilai energi ikatannya. Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam kulit buah cokelat berpotensi menjadi inhibitor kompetitif dari enzim tirosinase.Identification of In Silico Tyrosinase Inhibitory Activity of Flavonoid Derivative Compounds in Cocoa Pod Husk (Theobroma cacao L.). Cocoa pod husk was known to contain several active compounds, such as flavonoids. Flavonoid compounds are known to potentially have inhibitory activity of the tyrosinase, the enzyme which stimulates melanin synthesis.This study was conducted to evaluate the molecular interaction between flavonoids from cocoa pod husk with tyrosinase enzyme using in silico molecular docking method. The study was carried out through several stages, including preparation of enzyme macromolecules, modeling the molecule of the test compound, identifying the active site of the enzyme molecule, identifying and evaluating molecular docking, and molecular dynamics simulations of the test compound with the enzyme molecule. Molecular docking simulation between the enzyme and its natural ligand (tyrosine) produces binding energy of -4.91 kcal/mol. Flavonoid compounds from cocoa pod husk, including apigenin, epicatechin, catechin, kaempferol, quercetin, dan quercitrin, have an affinity on the active site of the enzyme with binding energy were -6.14; -6.17; -6.01; -5.89; -6.13; -6.81 kcal/mol, respectively. Then the molecular dynamics simulation shows quercitrin has good stability interaction with the average RMSD value and the MM/PBSA binding-free energy values of ±1.73 Å and -80.12 kJ/mol, respectively. The results showed that flavonoids of cocoa pod husc extract have an affinity to the active site of the enzyme, with a stronger binding energy than the original ligand. The flavonoid compounds of cocoa pod husk potential as a competitive inhibitor of the tyrosinase enzyme.
Co-Authors Ainul Fatihah Halim Aisyah Nurul Fitri Aisyah, Nurul Siti Almirah Azis Amila Gadri Anan Suparman Anan Suparman Anan Suparnan Anindi Febrilia Annisa Khansa Pratiwi Aprian Dwiatama Arini Gania Shapira Aulia Fikri Hidayat Clarisa Ananda Putri Putri Darijanto, Sasanti Tarini Debby Prihasti Ayustine Delfiana Aura Efrida Desti Puspa Rahayu Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dinda Ayu Fauziyah Dinnanda Yussepina Wulansari Dinnanda Yussepina Wulansari Dona Indriastuti Dwiatama, Aprian Dyah Ayu Nurismawati Efrida, Delfiana Aura Eka Darma, Gita Cahya Faqih Radina Fetri Lestari Fetri Lestari Fida Surtiniyati Shofia Fitri Mellyna Cantika Fitrianti Darusman Frida Anggita Amalia G.C. Eka Darma Gita Cahya Eka Darma Gita Cahya Eka Darma Halim, Ainul Fatihah Hanifa Rahma Hanifa Rahma Hasna Syakira Fauziah Hilmi Fauzan Nurhakim Indah Ayu Lestari Indra T Maulana Indra Topik Maulana Iwo, Maria Immaculata Jahra Farhanuddin Lanny Mulqie Linda Nur'Aini Livia Syafnir Maria Immaculata Iwo Maria Immaculata Iwo Melati Sasabila Mentari Luthfika Dewi Mentari Luthfika Dewi Mira Nurseha Muhammad Taufik Septian Mulkiya, Kiki Nadya Lutfiah Nashita Rafawziya Nazela Constantia Hilyatul Aulia Neneng Alifia Nur Fauziah Nurrayyan Nurrayyan Nurrayyan, Nurrayyan Nurul Siti Aisyah Pedriantini Iqlima Subekti Putri, Clarisa Ananda Radina, Faqih Rafanisa Apriansah Rafika Susun Nursunda Raisha Az Zahra Ratih Aryani Ratih Aryani Ratih Aryani Ratih Aryani, Ratih Ratri Putri Chairunnisa Restianti Mutiara Reyhan G Reza A K Rizki Anggara Permana Rizza F. Nurasyfa Robby Prayitno Saadiya Noerman Salsabilla Wijaya Salwa Fajriati Maulida Mudakir Sasanti Tarini Darijanto Sasanti Tarini Darijanto, Sasanti Tarini Setianty, Tia Nur Shelma Azhari Abdilla Sifa Tamhaz Siti Anggina Ismiyati Solihat Soewondo, Budi Prabowo Somantri, Sri Yulianingsih Sri P. Fitraningsih Sri Peni Fitrianingsih Sri Yulianingsih Somantri Syafira Nissa Fahira Syafnir, Livia Syifa Siti Fatimah Azzahro Tati Kurniati Taufik Muhammad Fakih Tri Suciati Vina Azzahra Siti Nurhedian Widad Aghnia Shalannandia Wijaya, Salsabilla Wulan Kartika Dewi Yasmin Ramadania Burhanudin Zainab Zahira Azzahra Zalfa Ainun Rozak