Claim Missing Document
Check
Articles

Formulasi dan Karakterisasi SNEDDS (Self Nanoemulsifying Drug Delivery System) Mengandung Minyak Jintan Hitam dan Minyak Zaitun Sani Ega Priani; Sri Yulianingsih Somantri; Ratih Aryani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 7, No 1 (2020): J Sains Farm Klin 7(1), April 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.921 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.7.1.31-38.2020

Abstract

Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) diketahui mampu meningkatkan absorbsi oral dari senyawa senyawa hidrofob. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengkarakterisasi sediaan SNEDDS mengandung kombinasi minyak jintan hitam dan minyak zaitun. Penelitian diawali dengan analisis kandungan senyawa pada minyak jintan hitam dan minyak zaitun dengan metode Gas Chromatography Mass Spectrophotometry (GC-MS). Optimasi formula dilakukan dengan variasi konsentrasi minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. Sediaan SNEDDS selanjutnya dikarakterisasi dengan pengujian persen transmitan, dispersibilitas, robustness, termodinamika (sentrifugasi, heating cooling cycle, freeze thaw cycle), penentuan ukuran serta morfologi globul nanoemulsi. Formula SNEDDS terbaik mengandung surfaktan cremophor RH 40 dan kosurfaktan PEG 400 (3:2) dengan perbandingan fase minyak dan campuran surfaktan kosurfaktan 1:7. Sediaan tersebut memenuhi persyaratan persen transmitan (97,27 ± 0,06%), uji dispersibilitas (grade A), stabil pada pengujian robustness dan termodinamika. Sediaan SNEDDS mampu membentuk nanoemulsi secara spontan dengan rata-rata ukuran globul 99 nm dengan globul berbentuk sferis. Studi ini menyimpulkan bahwa sediaan SNEDDS yang mengandung minyak jintan hitam dan minyak zaitun pada formula optimum memiliki karakteristik fisik yang baik.
Uji Aktivitas Inhibitor Tirosinase Ekstrak Kulit Buah Cokelat (Theobroma cacao L.) dan Formulasinya dalam Bentuk Sediaan Nanoemulsi Sani Ega Priani; Ainul Fatihah Halim; Sri Peni Fitrianingsih; Livia Syafnir
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 1 (2021): J Sains Farm Klin 8(1), April 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.211 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.1.1-8.2021

Abstract

Limbah kulit buah cokelat diketahui mengandung berbagai senyawa aktif seperti polifenol dan flavonoid sehingga berpotensi memiliki aktivitas inhibitor tirosinase. Untuk meningkatkan kemampuan penetrasi ekstrak pada penghantaran topikal akan dikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji aktivitas inhibitor tirosinase ekstrak kulit buah cokelat dan memformulasikannya menjadi sediaan nanoemulsi yang memiliki sifat fisik yang baik. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan selanjutnya diuji aktivitas inhibitor tirosinasenya dengan metode dopakrom berbasis colorimetric enzymatic assay. Sediaan nanoemulsi ekstrak kulit buah cokelat dibuat dengan menggunakan minyak biji anggur, tween 80 sebagai surfaktan, dan gliserin sebagai kosurfaktan untuk selanjutnya dikarakterisasi secara fisik. Hasil uji menunjukkan ekstrak kulit buah cokelat memiliki aktivitas inhibitor tirosinase dengan nilai IC50 199,98 ppm. Sediaan nanoemulsi mengandung ekstrak kulit buah cokelat penampilan fisik yang jernih dan homogen, pH 6,21±0,02, viskositas 1070 ± 24,5 cps, sifat alir Newtonian, dengan ukuran globul 108 ±15 nm. Sediaan nanoemulsi memiliki stabilitas fisik yang baik berdasarkan uji sentrifugasi, heating cooling, dan freeze thaw. Disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah cokelat terbukti memiliki aktivits inhibitor tyrosinase dan telah berhasil diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik.
Desain Primer Gen 12S sRNA dari DNA Mitrokondria Babi (Sus scrofa) secara In Silico sebagai Kandidat Primer dalam Analisis Molekuler Kehalalan Produk Taufik Muhammad Fakih; Salsabilla Wijaya; Sani Ega Priani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 3 (2021): J Sains Farm Klin 8(3), Desember 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.051 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.3.316-322.2021

Abstract

Beberapa produk seperti obat, makanan, dan kosmetika khususnya kolagen dapat berpotensi mengandung turunan babi sehingga diperlukan adanya analisis kehalalan. . Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis sampel secara molekuler. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain kandidat primer dari gen 12S rRNA babi secara in silico. . Metode yang digunakan adalah penelusuran data gen 12S rRNA melalui situs National Center for Biotechnology Information (NCBI), kemudian sekuen gen 12S rRNA dianalisis menggunakan server web Integrated DNA Technologies (IDT) dan MFEprimer-3.1 untuk dilakukan pemilihan kandidat primer terbaik. Kandidat primer terpilih kemudian diidentifikasi menggunakan server web SnapGene Viewer untuk mengamati kemampuan penempelan kandidat primer pada sekuen target. Pada tahap terakhir dilakukan evaluasi kandidat primer menggunakan server web OligoAnalyzer™ Tool agar diperoleh pasangan kandidat primer terbaik yang memenuhi kriteria primer yang baik. Kandidat primer yang terbaik adalah primer forward rRNA-5 (5’ GTACTACTCGCAACTGCCTAAA 3’) dan primer reverse rRNA-6 (5’GCAAGGGTTGGTAAGGTCTATC 3’) karena memenuhi persyaratan primer ideal. . Dengan demikian, kandidat primer tersebut dapat digunakan untuk karakterisasi sampel secara in vitro menggunakan teknik PCR.
Pembuatan dan Karakterisasi Self Emulsifying Drug Delivery Systems(SEDDS) Ibuprofen Secara Oral Fitrianti Darusman; Frida Anggita Amalia; Sani Ega Priani
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 9, No. 2, 2022
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v9i2.31508

Abstract

Self emulsifying drug delivery systems (SEDDS) dikembangkan sebagai metode untuk meningkatkan kelarutan obat lipofilik seperti ibuprofen, serta untuk meningkatkan absorpsi dan laju disolusi obat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi SEDDS ibuprofen yang memenuhi syarat secara farmasetik dan meningkatkan bioavailabilitas ibuprofen. Formula SEDDS diperoleh dari uji kelarutan ibuprofen dan optimasi formula pada berbagai konsentrasi minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Asam oleat, cremophor RH 40 dan propilenglikol masing-masing terpilih sebagai minyak, surfaktan dan kosurfaktan dengan perbandingan fase minyak : (surfaktan + kosurfaktan) 1:9 dan pebandingan surfaktan : kosurfaktan (3:2). Formula SEDDS optimum dievaluasi meliputi pengukuran persen transmitan, pengujian dispersibilitas, pengujian robustness, pengujian stabilitas (sentrifugasi, heating cooling cycle, freeze thaw cycle), penentuan ukuran partikel dan uji laju disolusi. Formula SEDDS ibuprofen terbaik memenuhi persyaratan persen transmitan (99,7% ± 0,872), waktu dispersibilitas (41,48 detik ± 1,3), stabil pada pengujian robustness, tidak terjadi pemisahan fasa pada pengujian stabilitas, serta memiliki ukuran globul dalam kisaran mikrometer yaitu 114,7 ± 0,692 nm. Hasil uji laju disolusi in vitro pada menit ke-10 menunjukkan bahwa sediaan SEDDS ibuprofen lebih tinggi dibandingkan dengan serbuk ibuprofen murni, yaitu masing-masing sebesar 90,04 ± 1,764% dan 59,30 ± 1,638%.
Kajian Formulasi dan Karakterisasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) sebagai Penghantar Agen Antihiperlipidemia Oral Dyah Ayu Nurismawati; Sani Ega Priani
Jurnal Riset Farmasi Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.87 KB) | DOI: 10.29313/jrf.v1i2.455

Abstract

Abstract. Hyperlipidemia is one of the risk factors of various cardiovascular diseases. Several oral antihyperlipidemic agents are known to belong to BCS class II where the active substance has low solubility in water so that it has the impact of low production of dissolution profile and pharmacological effects. One of the delivery systems that can improve the solubility of hydrophobic pharmaceutical active substances is SNEDDS (Self-nanoemulsifying Drug Delivery System). This literature study aims to determine the SNEDDS formulation and its characteristics. The method used is the systematic literature review which consists of a series of stages including designing, searching, retrieving, selecting, and determining articles based on inclusion criteria. Several active substances that formulated into SNEDDS consisted of rosuvastatin, atorvastatin, ezetimibe, gemfibrozil, and perillaldehyde. Different compositions in each SNEDDS formula provide a various characteristic (particle size, polydispersity index, zeta potential value, and emulsification time) of the resulting nanoemulsion. The best formula is ezetimibe-loaded SNEDDS with a particle size of 54,07 nm; zeta potential of -38,76 mV; and emulsification time of 0,6 second. Abstrak. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor resiko penyebab berbagai penyakit kardiovaskular. Diketahui beberapa agen antihiperlipidemia oral termasuk ke dalam BCS kelas II dimana zat aktif memiliki kelarutan yang rendah dalam air sehingga berdampak pada rendahnya profil disolusi dan efek farmakologi yang dihasilkan. Self-nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) merupakan salah satu sistem penghantaran yang mampu memperbaiki kelarutan zat aktif farmasi hidrofobik. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui formulasi SNEDDS dan karakteristiknya. Metode yang digunakan yaitu systematic literature review yang terdiri atas serangkaian tahap meliputi perancangan, pencarian, pengambilan, seleksi, dan penentuan artikel berdasarkan kriteria inklusi. Beberapa senyawa aktif yang diformulasikan menjadi SNEDDS terdiri dari rosuvastatin, atorvastatin, ezetimib, gemfibrozil, dan perillaldehyde. Komponen bahan yang berbeda dalam setiap formula menghasilkan variasi karakteristik (ukuran partikel, indeks polidispersitas, nilai zeta potensial, dan waktu emulsifikasi) nanoemulsi yang dihasilkan. Formula yang paling memenuhi kriteria adalah SNEDDS ezetimibe dengan ukuran partikel 54,07 nm; nilai zeta potensial -38,76 mV; dan waktu emulsifikasi 0,6 detik.
Insights into Molecular Interaction of Flavonoid Compounds in Citrus Peel Bound to Collagenase and Elastase Enzymes: A Computational Study Priani, Sani Ega; Fakih, Taufik Muhammad
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 8, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citrus peels contain various phytochemical active compounds such as flavonoids that are useful for antiaging cosmetic products. This study was conducted to identify the anti-collagenase and anti-elastase activities of flavonoid compounds in citrus peel and to determine the molecular interaction mechanism using the molecular docking method. The study was carried out through several stages, including preparation of enzyme macromolecules, preparation of flavonoid compound molecules, validation of molecular docking, identification of binding-free energy, visualization of interaction conformations, and predictions of molecular skin toxicity. The result showed that the flavonoid compounds in citrus peel (hesperidin, naringin, nobiletin, and tangeretin) could bind to collagenase and elastase enzymes. Naringin has the highest affinity for the collagenase enzyme with the binding-free energy of −9.52 kcal/mol, while nobiletin has the highest affinity for the elastase enzyme with the binding-free energy of −6.44 kcal/mol. Compared to EGCG (epigallocatechin gallate), the flavonoid compounds have a lower affinity for the collagenase enzyme but a higher affinity for elastase enzymes. Hydrogen bonds and the hydrophobic interactions dominate the interaction between citrus peel’s flavonoids against the enzymes. When applied to the skin, flavonoid compounds are predicted to have no risk of skin toxicity. The flavonoid compounds of citrus peels are expected to have anti-collagenase and anti-elastase activities.
Kajian Pengembangan Sediaan Floating Sustained Release Tablet Nazela Constantia Hilyatul Aulia; Sani Ega Priani; Ratih Aryani
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.713 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.3122

Abstract

Abstract. Floating sustained release tablets were developed to increase the elimination half-life and bioavailability of the drug because it is able to release the active substance for a long duration by a floating mechanism in gastric fluid. This study aims to examine the development of floating tablets for the purpose of sustained release in terms of formulation and manufacturing methods, as well as the effect of developing floating sustained release tablets on pharmacokinetic parameters. The research method used is a systematic literature review by searching for international articles from reputable publishers. The results showed that floating sustained release tablet preparations had been developed for active substances such as alfuzosin HCl, baclofen, cephalexin, famotidine, imanitib mesylate, meberevine HCl, metformin HCl, and troxipide which had met the requirements of a good preparation, namely having a floating lag time in the range 5-600 seconds and a floating duration time of more than 12 hours. The most widely used manufacturing method is the effervescent with the addition of polymer and the presence of an effervescent , namely the reaction between sodium bicarbonate and organic acids (citric acid or tartaric acid). Floating sustained release tablets were able to increase the value of pharmacokinetic parameters such as t1/2, tmax and increase AUC in the range of 2.74-133.8%. Abstrak. Sediaan floating sustained release tablet dikembangkan untuk meningkatkan waktu paruh eliminasi dan ketersediaan hayati obat karena mampu melepaskan zat aktif dalam durasi yang panjang dengan mekanisme mengapung di dalam cairan lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sediaan floating tablet untuk tujuan sustained release dalam hal formulasi dan metode pembuatan, serta pengaruh pengembangan sediaan floating sustained release tablet terhadap parameter farmakokinetik. Metode penelitian yang digunakan yaitu systematic literatur review dengan cara mencari artikel internasional dari penerbit bereputasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sediaan floating sustained release tablet sudah dikembangkan untuk zat aktif seperti alfuzosin HCl, baclofen, cephalexin, famotidine, imanitib mesylate, meberevine HCl, metformin HCl, dan troxipide yang dimana telah memuhi persyaratan sediaan baik yaitu memiliki nilai floating lag time dalam rentang 5-600 detik dan floating duration time lebih dari 12 jam. Metode pembuatan yang paling banyak digunakan yaitu metode effervescent dengan penambahan polimer serta adanya agen effervescent yaitu reaksi antara natrium bikarbonat dengan asam organik (asam sistrat atau asam tartarat). Sediaan floating sustained release tablet mampu meningkatan nilai parameter farmakokinetik seperti t1/2, tmax dan peningkatan AUC dalam rentang 2,74-133,8 %.
Formulasi Sediaan Nanoemulsi Mengandung Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) Syifa Siti Fatimah Azzahro; Sani Ega Priani; Fitrianti Darusman
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.147 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.3910

Abstract

Abstract. Clove is one of the natural ingredients that can be used in the health sector. The essential oil contained in the clove plant contains eugenol compounds, which have anti-inflammatory and analgesic effects. This study aims to develop nanoemulsion containing clove oil with good characteristics and physical stability. This research was initiated with the optimization of 5% clove oil nanoemulsion with variation of concentrations between tween 80 as surfactant and PEG 400 as cosurfactant. Then the nanoemulsion of clove oil was evaluated for pharmaceuticals including organoleptic test, homogeneity, pH, viscosity, rheology, dispersibility, measurement of transmittance, globule size, polydispersity index, and centrifugation. The results showed that the clove oil nanoemulsion F6 consisting of 5% clove oil, 30% tween 80, and 15% PEG 400 had fulfilled the evaluation requirements of pharmaceutical preparations with clear visuals, globule size of 18,7 ± 0,1 nm, the polydispersity index value was 0,177 ± 0,01, and it was stable without any phase separation. Abstrak. Cengkeh merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Minyak atsiri yang terkandung pada tanaman cengkeh dengan kandungan senyawa eugenol, memiliki efek sebagai antiinflamasi dan analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan nanoemulsi yang mengandung minyak cengkeh dengan karakterstik dan stabilitas fisik yang baik. Penelitian ini diawali dengan melakukan optimasi sediaan nanoemulsi minyak cengkeh 5% dengan variasi konsentrasi tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 400 sebagai kosurfaktan. Kemudian sediaan nanoemulsi minyak cengkeh dilakukan evaluasi farmasetika meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, rheologi, daya sebar, pengukuran nilai transmitan, rata-rata ukuran globul, nilai PDI, dan sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukan sediaan nanoemulsi minyak cengkeh F6 yang terdiri dari minyak cengkeh sebanyak 5%, tween 80 sebanyak 30%, dan PEG 400 sebanyak 15% telah memenuhi persyaratan evaluasi sediaan farmasetika dengan visual sediaan yang jernih, ukuran globul sebesar 18,7 ± 0,1 nm, nilai indeks polidispersitas sebesar 0,177 ± 0,01, dan stabil tanpa adanya pemisahan fase.
Kajian Pengembangan Sediaan Nanokapsul Terkonjugasi Asam Folat untuk Penghantaran Tertarget Agen Sitotoksik pada Terapi Kanker Neneng Alifia Nur Fauziah; Sani Ega Priani; Dina Mulyanti
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.684 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4137

Abstract

Abstract. Cytotoxic agents used in cancer therapy generally have low selectivity. The development of targeted drug delivery systems can be selected to increase the selectivity of cytotoxic agents. Nanocapsules can be used as carriers in targeted delivery systems to be conjugated by targeting moiety that can bind specifically to receptors. The receptor that is overexpressived on cancer cells is the folate receptor, so the targeting moiety used is folic acid. This study aims to examine the formulation and manufacturing method of folic acid conjugated nanocapsules containing cytotoxic agents, examine the effect of developing folic acid conjugated nanocapsules on cytotoxic activity, and examine the effect of folic acid conjugation in nanocapsules on cytotoxic selectivity. This study was conducted using the Systematic Literature Review (SLR) method. The results showed that folic acid conjugated nanocapsules had been developed for cytotoxic agents such as coumarin, 4-nitrochalcone, doxorubicin, tamoxifen, and quercetin, with interface deposition methods as well as chitosan polymer and PLGA-PEG polymer combination which were widely used. The development of nanocapsules conjugated with folic acid can increase cytotoxic activity characterized by % inhibition of cell growth/IC50/% cell viability. Folic acid conjugation in nanocapsules was able to increase cytotoxic selectivity characterized by % cell viability and fluorescence intensity. It can be concluded that the development of a targeted cytotoxic agent delivery system can increase the selectivity and safety of its use in cancer therapy. Abstrak. Agen sitotoksik yang digunakan pada terapi kanker umumnya memiliki selektivitas yang rendah. Pengembangan sistem penghantaran obat tertarget dapat dipilih untuk meningkatkan selektivitas agen sitotoksik. Nanokapsul dapat digunakan sebagai pembawa pada sistem penghantaran tertarget yang akan dikonjugasikan oleh agen penarget yang dapat berikatan secara spesifik dengan reseptor. Reseptor yang banyak diekspresikan pada sel kanker yaitu reseptor folat, sehingga agen penarget yang digunakan yaitu asam folat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai formulasi dan metode pembuatan nanokapsul terkonjugasi asam folat mengandung agen sitotoksik, mengkaji pengaruh pengembangan sediaan nanokapsul terkonjugasi asam folat terhadap aktivitas sitotoksik, dan mengkaji pengaruh konjugasi asam folat pada nanokapsul terhadap selektivitas sitotoksik. Kajian ini dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR). Hasil penelitian menunjukkan sediaan nanokapsul terkonjugasi asam folat sudah dikembangkan untuk agen sitotoksik seperti kumarin, 4-nitrokalkon, doxorubicin, tamoxifen, dan quercetin, dengan metode deposisi antarmuka serta polimer kitosan dan kombinasi PLGA-PEG yang banyak digunakan. Pengembangan sediaan nanokapsul terkonjugasi asam folat mampu meningkatkan aktivitas sitotoksik ditandai dengan % penghambatan pertumbuhan sel/IC50/% viabilitas sel. Konjugasi asam folat pada nanokapsul mampu meningkatkan selektivitas sitotoksik ditandai dengan % viabilitas sel dan intensitas fluoresensi. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem penghantaran agen sitotoksik tertarget mampu meningkatkan selektivitas dan keamanan penggunaannya pada terapi kanker.
Formulasi dan Karakterisasi Fitosom Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Yasmin Ramadania Burhanudin; Sani Ega Priani; Gita Cahya Eka Darma
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.112 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4259

Abstract

Abstract. Secang wood is known to contain high polyphenol compounds and has potential as anticancer. In general, polyphenol compounds are polar, so it is necessary to increase the permeation ability with a delivery system called phytosome technology. The phytosome system is able to increase the permeability of the active compounds of the polyphenol group. This study aims to develop a phytosome formulation from ethanol extract of secang wood which has good characteristics. Determination of total polyphenol extract levels was carried out using the Folin-Ciocalteu method. The phytosome formulation was carried out using the solvent evaporation method with various ratio of extract and phosphatidiylcholine concentration, including 1:2 (F1), 2:3 (F2), 1:1 (F3), 3:2 (F4), dan 2:1 (F5). The results showed that ethanol extract of secang wood had a total polyphenol compounds of 527,16 mg GAE/gram ± 0,11. The best phytosome formula was obtained at ration 1:1 with an efficiency encapsulation of 95,44 ± 1,20%, particle size of 362,33 ± 37,32 nm, polydispersity index of 0,497 ± 0,04, and zeta potensial of -31,07 ± 0,91 mV. Abstrak. Kulit kayu secang diketahui mengandung senyawa golongan polifenol yang tinggi dan berpontensi sebagai antikanker. Pada umumnya, senyawa golongan polifenol bersifat polar, sehingga dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan permeasinya dengan sistem penghantaran berupa teknologi fitosom. Sistem fitosom mampu meningkatkan permeabilitas dari senyawa aktif golongan polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi fitosom dari ekstrak etanol kulit kayu secang yang memiliki karakteristik yang baik. Penetapan kadar polifenol ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Formulasi fitosom ini dilakukan menggunakan metode solvent evaporation dengan berbagai perbandingan konsentrasi ekstrak dan fosfatidilkolin, yaitu 1:2 (F1), 2:3 (F2), 1:1 (F3), 3:2 (F4), dan 2:1 (F5). Hasil dari penelian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit kayu secang memiliki kadar polifenol total sebesar 527,16 mg GAE/gram ± 0,11. Formula fitosom yang terbaik diperoleh pada perbandingan 1:1 dengan nilai efisiensi penjerapan 95,44 ± 1,20%, ukuran partikel sebesar 362,33 ± 37,32 nm, nilai indeks polidispersi sebesar 0,497 ± 0,04, dan potensial zeta sebesar -31,07 ± 0,91 mV.
Co-Authors Ainul Fatihah Halim Aisyah Nurul Fitri Aisyah, Nurul Siti Almirah Azis Amila Gadri Anan Suparman Anan Suparman Anan Suparnan Anindi Febrilia Annisa Khansa Pratiwi Aprian Dwiatama Arini Gania Shapira Aulia Fikri Hidayat Clarisa Ananda Putri Putri Darijanto, Sasanti Tarini Debby Prihasti Ayustine Delfiana Aura Efrida Desti Puspa Rahayu Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dina Mulyanti Dinda Ayu Fauziyah Dinnanda Yussepina Wulansari Dinnanda Yussepina Wulansari Dona Indriastuti Dwiatama, Aprian Dyah Ayu Nurismawati Eka Darma, Gita Cahya Faqih Radina Fetri Lestari Fetri Lestari Fida Surtiniyati Shofia Fitri Mellyna Cantika Fitrianti Darusman Frida Anggita Amalia G.C. Eka Darma Gita Cahya Eka Darma Gita Cahya Eka Darma Halim, Ainul Fatihah Hanifa Rahma Hanifa Rahma Hasna Syakira Fauziah Hilmi Fauzan Nurhakim Indah Ayu Lestari Indra T Maulana Indra Topik Maulana Iwo, Maria Immaculata Jahra Farhanuddin Lanny Mulqie Linda Nur'Aini Livia Syafnir Maria Immaculata Iwo Maria Immaculata Iwo Melati Sasabila Mentari Luthfika Dewi Mentari Luthfika Dewi Mira Nurseha Muhammad Taufik Septian Mulkiya, Kiki Nadya Lutfiah Nashita Rafawziya Nazela Constantia Hilyatul Aulia Neneng Alifia Nur Fauziah Nurrayyan Nurrayyan Nurrayyan, Nurrayyan Nurul Siti Aisyah Pedriantini Iqlima Subekti Putri, Clarisa Ananda Radina, Faqih Rafanisa Apriansah Rafika Susun Nursunda Raisha Az Zahra Ratih Aryani Ratih Aryani Ratih Aryani Ratih Aryani, Ratih Ratri Putri Chairunnisa Restianti Mutiara Reyhan G Reza A K Rizki Anggara Permana Rizza F. Nurasyfa Robby Prayitno Saadiya Noerman Salsabilla Wijaya Salwa Fajriati Maulida Mudakir Sasanti Tarini Darijanto Sasanti Tarini Darijanto, Sasanti Tarini Setianty, Tia Nur Shelma Azhari Abdilla Sifa Tamhaz Siti Anggina Ismiyati Solihat Soewondo, Budi Prabowo Somantri, Sri Yulianingsih Sri P. Fitraningsih Sri Peni Fitrianingsih Sri Yulianingsih Somantri Syafira Nissa Fahira Syafnir, Livia Syifa Siti Fatimah Azzahro Tati Kurniati Taufik Muhammad Fakih Tri Suciati Vina Azzahra Siti Nurhedian Widad Aghnia Shalannandia Wijaya, Salsabilla Wulan Kartika Dewi Yasmin Ramadania Burhanudin Zainab Zahira Azzahra Zalfa Ainun Rozak