ABSTRACTSimulation and prediction of extreme waves are important issues in disaster mitigation and coastal infrastructure governance. Kijing Beach is one of the beaches in the West Kalimantan region, Mempawah, which often experiences high wave phenomena, one of which occurred on July 14, 2021, at 02.00 WIB which resulted in the collapse of the connecting road between the pier and the Kijing Port. Information on the mechanism of the occurrence of this large wave is quite important to study in more depth. This research applies a computational approach to fluid dynamics with Delft3D software using input data in the form of tidal components from TPXO 08, surface pressure wind components u and v from the European Center for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), and bathymetry data from the General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO). Wave modeling has been successfully carried out, which is validated using tidal data from the Automatic Weather Station (AWS) from the Pontianak Maritime Meteorological Station by showing the percentage value of the Mean Absolute Error (MAE) of 0.089. The value is included in the small category, and the correlation coefficient value is in a very strong category with a value of 0.96. Significant wave height analysis has also been successfully carried out by analyzing sampling points and spatial models, which show wave height results around Kijing Port ranging from 0.03 m to 0.21 m, and the dominant direction moves from the south to the northwest, north, and northeast.Keywords: Computational Fluid Dynamics, Delft3D, Kijing Beach, Ocean waves, Significant wave height.ABSTRAKSimulasi dan prediksi gelombang ekstrem merupakan suatu isu penting dalam melakukan mitigasi bencana dan tata kelola infrastruktur pesisir pantai. Pantai Kijing merupakan salah satu pantai di wilayah Kalimantan Barat, Mempawah yang sering mengalami fenomena gelombang tinggi, salah satunya terjadi pada tanggal 14 Juli 2021 pukul 02.00 WIB yang mengakibatkan jalan penghubung antara dermaga dan Pelabuhan Kijing roboh. Informasi mekanisme terjadinya gelombang besar ini cukup penting dikaji secara lebih mendalam. Penelitian ini menerapkan pendekatan komputasi dinamika fluida dengan software Delft3D menggunakan data input berupa komponen pasang surut dari TPXO 08, tekanan permukaan komponen angin u dan v dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), dan data batimetri dari General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO). Pemodelan gelombang telah berhasil dilakukan yang divalidasi menggunakan data pasang surut dari Automatic Weather Station (AWS) dari Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak dengan menunjukkan nilai persentase kesalahan rata-rata absolut atau Mean Absolute Error (MAE) sebesar 0,089 dan nilainya tersebut masuk pada kategori kecil, kemudian untuk nilai koefisien korelasi masuk pada kategori yang sangat kuat dengan nilai sebesar 0,96. Analisis tinggi gelombang signifikan juga telah berhasil dilakukan dengan menganalisis sampling point dan spasial model yang menunjukkan hasil tinggi gelombang di sekitar Pelabuhan Kijing berkisar antara 0,03 m hingga 0,21 m dan arahnya dominan bergerak dari arah selatan menuju ke barat laut, utara dan timur laut.Kata kunci: Delft3D, Gelombang laut, Komputasi dinamika fluida, Pantai Kijing, Tinggi gelombang signifikan.