Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dalam mereduksi tingkat learned helplessness pada siswa kelas 10 di salah satu sekolah menengah kejuruan. Learned helplessness merupakan kondisi psikologis ketika individu merasa tidak berdaya, pasrah, dan pesimis dalam menghadapi tantangan, yang pada akhirnya dapat menurunkan motivasi belajar dan kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen One Group Pretest-Posttest. Subjek penelitian berjumlah 8 siswa yang dipilih berdasarkan hasil asesmen awal. Data diperoleh melalui penyebaran angket learned helplessness sebelum dan sesudah intervensi layanan konseling kelompok. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori sedang hingga tinggi, dengan rata-rata skor 82,25 (57%). Setelah mengikuti empat sesi konseling kelompok, terjadi penurunan signifikan dengan rata-rata skor posttest menjadi 68,50 (47%). Hasil uji-t menunjukkan nilai signifikansi 0,034 (p < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Temuan ini menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok efektif dalam mereduksi learned helplessness pada siswa. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pelaksanaan layanan konseling kelompok secara rutin dan terstruktur untuk membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri serta pola pikir yang lebih positif..