Claim Missing Document
Check
Articles

Telaah Literatur ; Komponen Kurikulum IPS Di Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 Jumriani Jumriani; Syaharuddin Syaharuddin; Noorya Tasya Febrylia Witari Hadi; Mutiani Mutiani; Ersis Warmansyah Abbas
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1111

Abstract

Pembelajaran IPS bukan merupakan mata pelajaran yang hanya mengutamakan hafalan. Namun, Mata Pelajaran IPS bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta serta materi yang harus diingat dan diimplementasikan untuk menumbuhkan rasa sadar akan tanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS tersebut diperlukan seperangkat rencana yang dijadikan sebagai elemen penting pedoman pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, memperhatikan elemen kurikulum pada setiap pada pelajaran merupakan kewajiban para pelaksana pembelajaran di Sekolah. Penelitian melalui studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen kurikulum mata pelajaran IPS di tingkat Sekolah dasar, dengan tujuan artikel ini dapat menjadi sumber referensi elemen pokok kurikulum Mata Pelajaran IPS untuk tingkatan Sekolah Dasar. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sesuai, kemudian dilakukan diskusi secara naratif. Hasil diskusi memastikan bahwa kurikulum IPS di tingkat Sekolah Dasar mencakup empat komponen yaitu tujuan, materi, strategi pembelajaran dan evaluasi. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar harus memperhatikan berbagai komponen tersebut yang dijabarkan pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran IPS. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar mampu menciptakan warga negara yang baik, mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah
PENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI SEKOLAH KELAS KHUSUS PASAR LIMA BANJARMASIN Muhammad Adhitya Hidayat Putra; Mutiani Mutiani; Jumriani Jumriani
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.772 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v7i2.5312

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Sekolah Kelas Khusus Pasar Lima dan mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter  bagi anak jalanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil tempat penelitian di Sekolah  Kelas Khusus Pasar Lima Kota Banjarmasin. Pengumpulan data dilakukan  dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Berdirinya sekolah ini sangat membantu anak jalanan yang ada di kota Banjarmasin untuk mendapatkan haknya yaitu dapat mengenyam  pendidikan sehingga mereka tidak lagi menjadi anak di jalanan karena mereka didik dan dibina di sekolah ini. Pelaksanaan pendidikan karakter yang ada disekolah ini memberikan dampak positif kepada peserta didik walaupun dalam memberikan pendidikan karakter tanpa ada rencana tertulis tentang karakter yang di tanamkan.
Analisis Spasial Lanskap untuk Keberlangsungan Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) di Lahan Basah Muhammad Muhaimin; Jumriani Jumriani; Deasy Arisanty; Karunia Puji Hastuti; Parida Angriani
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.12.2.301-316

Abstract

Spatial studies of the proboscis monkey (Nasalis larvatus) habitat landscape are still limited in information to estimate the sustainability of their habitat in wetlands. Spatial analysis of the proboscis monkey habitat landscape is needed as important information for the preservation of the proboscis monkey habitat which is experiencing degradation due to land conversion. This study aims to analyze the spatial characteristics of the proboscis monkey habitat in the wetlands. Analyzing the characteristics of the proboscis monkey habitat, Worldview-3 data is needed to obtain information on land use and land cover by means of a GEOBIA-based classification, then analyzed using Fragstat 4.2 to obtain Class Area (CA), Number of Patch (NP), Edge Density (ED) values, Landscape Shape Index (LSI), Mean Patch Size (MPS), and Mean Shape Index (MSI) as the implementation of Proboscis monkey habitat characteristics. The results showed that the landscape of the Kuala Lupak Wildlife Reserve has an area of 4,952.10 hectares consisting of 3936 patches with an average area of 67,945 hectares/patch and a standard deviation of 409,2696. The total edge has an area of 1191712,536 meters and a density of 240,648 hectares. The Mean Shape Index has a value of 10.6713. The characteristics of the proboscis monkey habitat in the Kuala Lupak Wildlife Sanctuary illustrates the occurrence of fragmentation of the proboscis monkey's habitat and is not ideal for the protection of proboscis monkeys, because it can lead to isolated pockets of habitat. The results of this study are used as basic information for proboscis monkey habitat actions in the Kuala Lupak Wildlife Sanctuary.
Pattern Of Religious Character Development at The Aisyiyah Orphanage In Banua Anyar Village Banjarmasin City Jumriani Jumriani; Ersis Warmansyah Abbas; Uswatun Isnaini; Mutiani Mutiani; Bambang Subiyakto
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.412 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1735

Abstract

The problem of neglected children is still a crucial problem seen from the complexity of the problem and the increasing quantity of neglected children. The social problems of neglected children are because they cannot meet the needs of children socially and economically due to internal and external factors of the family. Children's basic needs include survival, growth and development, protection, and participation. The existence of orphanages managed by individuals, groups, and organizations can provide educational space for neglected children. One of the main things is the development of religious character. Religion is the central aspect children must have as a filter to distinguish between good and bad things to live during the times. This article aims to identify the pattern carried out at the Putri Aisyiyah Orphanage, Banua Anyar Village, to instill a religious character. The approach used in this study is qualitative by describing the study's results to describe the cultivation of character education in children at the Aisyiah Orphanage in Banua Anyar Village. Data collection techniques through observation of activities in the orphanage, interviews with administrators, caretakers of the orphanage, and documentation in recordings and pictures. Data analysis uses data reduction based on research objectives, data presentation in words equipped with tables and figures, and data verification by concluding. Finally, test the validity of the data using triangulation, the extension of observation. The study results ensure that the coaching pattern is carried out through three methods, namely habituation, example, and giving advice. In this case, the role of the caregiver affects the growth and development of the religious character of the foster child. Therefore, the Aisyiyah orphanage in Banua Anyar Village has an essential role for foster children to develop religious characters valid for the present and the future.
PENGUATAN PERKEMBANGAN ANAK MELALUI ALUNAN LAGU PENGANTAR TIDUR “DINDANG BANJAR” Rusma Noortyani; Mutiani Mutiani; Syaharuddin Syaharuddin; Jumriani Jumriani; Ersis Warmansyah Abbas
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v19i1.4638

Abstract

Abstract: Literature leaves a deep meaning that can be taken for life. One of the literary works in question is a local literary work, namely Dindang Banjar. In particular, the existence of the Banjar walls that are still maintained today makes it interesting to study. The Dindang Banjar can be called a song when you put your child to sleep. Chanting through the lyrics of the Dindang Banjar is delivered with great affection and deep love from parents to children. This study aims to describe the implementation of the advice in the lyrics of the Banjar songs. The descriptive qualitative is used for the method because it produces data and analysis in the form of phenomenon descriptions. Data collection is used through observation, interview, and documentation techniques. The results found that the lyrics came from the sincere hearts of parents and have a charm that is second to none into the soul of a child. Dindang Banjar implies values, such as; honesty, persistence, and intelligence. This lyric contains praise to Allah SWT, salawat to the Prophet Muhammad, good prayers from parents, parents' hope that children have faith, obey parents, keep away from cheating and feeling lazy, advice there is no sense of resentment and don't there is jealousy, advice away from cheating and keep jealousy. Even though the child who was sung was not yet understood, the message was already heard. Later in its growth, the child will hear the advice in the lyrics of the Dindang Banjar.Keywords: Literature, Dindang banjar, and value Abstrak: Karya sastra menyisakan makna mendalam yang dapat diambil untuk kehidupan. Satu diantara karya sastra yang dimaksud adalah karya sastra lokal yakni Dindang Banjar. Secara khusus, keberadaan Dindang Banjar yang masih terpelihara sampai sekarang menjadikan hal menarik untuk diteliti. Dindang Banjar dapat disebut sebagai lagu saat menidurkan anak. Nyanyian melalui lirik Dindang Banjar disampaikan dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta yang dalam dari orang tua kepada anak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi nilai petuah dalam lirik Dindang Banjar. Metode yang digunakan dengan deskriptif kualitatif karena menghasilkan data dan analisis berbentuk deskripsi fenomena. Pengumpulan data digunakan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian memaparkan bahwa Dindang Banjar keluar dari hati yang tulus orang tua dan memiliki daya tarik yang tidak ada duanya hingga memasuki ke dalam jiwa anak. Dindang Banjar menyiratkan nilai-nilai, seperti; kejujuran, keteguhan, dan kecerdasan. Lirik ini berisi pujian kepada Allah S.W.T., salawat kepada Nabi Muhammad saw., do’a yang baik, harapan orang tua agar anak memiliki iman, patuh kepada orang tua, menjauhkan diri dari kecurangan dan rasa malas, petuah jangan ada rasa dendam dan jangan ada rasa iri, petuah jauhkan dari sifat curang dan jauhkan rasa dengki. Meskipun anak yang didendangkan itu belum mengerti, pesan itu sudah didengarnya. Kelak dalam pertumbuhannya anak memahami petuah dalam lirik Dindang Banjar tersebut.Kata kunci: Karya Sastra, Dinding Banjar, dan Nilai
CULTURAL ACCULTURATION OF CHINESE: ETNOGRAPHIC STUDY IN BANJARMASIN Muhammad Rezky Noor Handy; Mutiani Mutiani; Muhammad Adhitya Hidayat Putra; Jumriani Jumriani; Akhmad Munaya Rahman
JURNAL SOCIUS Vol 10, No 1 (2021): JURNAL SOCIUS
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurnalsocius.v10i1.9013

Abstract

Kedatangan dari orang Cina ke Indonesia termasuk ke Banjarmasin hingga sekarang membaur sekaligus juga mempertahankan kebudayaan mereka sampai sekarang dengan akukturasi kebudayaan antara orang Tionghoa dengan Banjar sendiri hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Hubermen dengan cara reduksi data, display data dan kesimpulan/verifikasi. Proses akulturasi kebudayaan orang Tionghoa di Banjarmasin dan menetap di wilayah yang sekarang bernama Pacinan sudah sejak lama dan budaya-budaya Tionghoa Pacinan Banjarmasin bertahan hingga sekarang yang didapatkan oleh peneliti antara lain Religi seperti perayaan Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan, Tarian Barongsai, sistem mata pencaharian hidup, bahasa dan lainnya.The arrival of the Chinese to Indonesia, including to Banjarmasin until now, has blended and at the same time preserved their culture until now with the cultural structure between the Chinese people and the Banjar itself until now. This research uses a research method using a qualitative approach to data collection through observation, interviews, and documentation studies. Data were analyzed using Miles and Hubermen models by data reduction, data display, and conclusion/verification. The process of acculturation of Chinese culture in Banjarmasin and settled in the area now called Pacinan has been a long time and Chinese culture of Banjarmasin Pacinan survives until now obtained by researchers including religions such as Chinese New Year Celebration or Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan, Barongsai dance, economic system livelihood, language and more.
Promoting Creative Learning in Social Studies by Exploring Floating Cage Fish Cultivation Activities as Learning Resources Mutiani Mutiani; Ersis Warmansyah Abbas; Hendry Alfiani Ari Sandi; Syaharuddin Syaharuddin; Jumriani Jumriani
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.078 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1744

Abstract

This article describes how creative learning is by integrating contextual social studies learning resources. This matter is based on social studies learning must be able to accommodate students' critical and creative thinking. As a research instrument, the researcher conducted structured interviews and non-participatory observations. Data analysis using the interactive model of Miles and Huberman reduces interview and documentation data; presentation of data through descriptive narratives; documentation; and concluding. The study results describe the activities of floating net cage fish farming in Banua Anyar Village in RT 03, RT 04, and RT 05. In terms of floating net cage fish farming activities, there are two main activities: production and consumption. The floating net cage fish farming activity in Banua Anyar Village indicates the suitability of the Human, Place, and Environment learning material for class VII semester I. This material is presented in social studies subjects which cover the discussion of the natural conditions of Indonesia (the physical condition of the region), which includes the discussion of actions, motives, and economic principles. The relationship between floating net cage fish farming activities as social studies learning resources provides room for confirmation of contextual examples from students' closest lives. Therefore, the formulation of creative learning can be designed based on floating net cage fish farming activities as social studies learning resource.
The relevance of social capital in efforts to develop entrepreneurship education Herry Porda Nugroho Putro; Rusmaniah Rusmaniah; Mutiani Mutiani; Jumriani Jumriani; Bambang Subiyakto
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 16, No 3: August 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.053 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v16i3.20384

Abstract

Universities in Indonesia create millions of graduates, but the labor market does not absorb most graduates, so they become unemployed. One of the ways to overcome unemployment is through entrepreneurship education to encourage them to become entrepreneurs to create their jobs. The success of entrepreneurship is determined by utilizing capital, one of which is social capital. This study aimed to find out how the relevance of social capital in developing entrepreneurship education. This was qualitative study, and data was gathered through in-depth interviews, observation, and documentation. Data analysis went through the stages of reduction, presentation, and conclusion drawing and was finally verified. The results of the research explained that the elements of social capital, including networks, norms, and trust was built through entrepreneurship education.
Strengthening Islamic Environmental Awareness through Exploring Poetry as a Learning Resource in Social Studies Mutiani Mutiani; Rusma Noortyani; Tetep Tetep; Jumriani Jumriani; Triani Widyanti
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 6, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.059 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v6i2.3387

Abstract

This article aims to describe how an anthropocentric perspective can lead to an ethical solution to resolving the ecological crisis. The ecological crisis should be seen as a misrepresentation of the role of human beings in exceeding the limits of environmental exploitation as mandated in Islam. Therefore, education should be used in offering solutions and innovations in the various scholarly disciplines, such as social studies. One innovation is the use of poetry as a learning resource for social studies. Poetry exploration is devoted to utilizing the value of local poetry. A qualitative approach is used to describe a value-based social studies learning concept. This study focuses on the poem of Huma Yang Perih, which describes agricultural conditions in South Kalimantan that have begun to be abandoned by farmers. Even though the poem was published in 1978, this condition has persisted to this day. Through Huma Yang Perih, it is hoped that we can reflect on the importance of human continuity at all times, so that humanity no longer underestimate the changing lifestyles rural people and their migration to cities. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan pandangan antroposentrisme sebagai cara etis untuk menuntaskan krisis ekologi. Krisis ekologi, patut dipandang sebagai bentuk kesalahan peran manusia dalam melampaui batas eskploitasi lingkungan sebagaimana diamanatkan dalam Islam. Oleh karena itu, diperlukan ruang edukasi sebagai satu solusi dan inovasi di bidang pembelajaran, seperti IPS. Satu inovasi yang dimaksudkan adalah pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS. Eksplorasi puisi dikhususkan dengan pemanfaatan nilai dari puisi lokal. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan makna yang relevan dengan konsep pembelajaran IPS berbasis nilai. Hasil penelitian menjelaskan puisi Huma Yang Perih yang menggambarkan kondisi pertanian di Kalimantan Selatan yang sudah mulai ditinggalkan petani. Meski puisi tersebut terbit tahun 1978, kondisi tersebut tetap bertahan hingga saat ini. Melalui Huma Yang Perih, diharapkan kita bisa merefleksikan betapa pentingnya kesinambungan manusia setiap saat. Sehingga masyarakat tidak lagi menganggap remeh untuk mengubah gaya hidup pedesaan dan bermigrasi ke perkotaan
Telaah Literatur ; Komponen Kurikulum IPS Di Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 Jumriani Jumriani; Syaharuddin Syaharuddin; Noorya Tasya Febrylia Witari Hadi; Mutiani Mutiani; Ersis Warmansyah Abbas
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1111

Abstract

Pembelajaran IPS bukan merupakan mata pelajaran yang hanya mengutamakan hafalan. Namun, Mata Pelajaran IPS bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta serta materi yang harus diingat dan diimplementasikan untuk menumbuhkan rasa sadar akan tanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS tersebut diperlukan seperangkat rencana yang dijadikan sebagai elemen penting pedoman pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, memperhatikan elemen kurikulum pada setiap pada pelajaran merupakan kewajiban para pelaksana pembelajaran di Sekolah. Penelitian melalui studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen kurikulum mata pelajaran IPS di tingkat Sekolah dasar, dengan tujuan artikel ini dapat menjadi sumber referensi elemen pokok kurikulum Mata Pelajaran IPS untuk tingkatan Sekolah Dasar. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sesuai, kemudian dilakukan diskusi secara naratif. Hasil diskusi memastikan bahwa kurikulum IPS di tingkat Sekolah Dasar mencakup empat komponen yaitu tujuan, materi, strategi pembelajaran dan evaluasi. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar harus memperhatikan berbagai komponen tersebut yang dijabarkan pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran IPS. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar mampu menciptakan warga negara yang baik, mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah