p-Index From 2020 - 2025
6.969
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ANTHROPOS: JURNAL ANTROPOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA (JOURNAL OF SOCIAL AND CULTURAL ANTHROPOLOGY) JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini JURNAL MUQODDIMAH : Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora community: Pengawas Dinamika Sosial Jurnal Sosiologi Agama Edumaspul: Jurnal Pendidikan Unes Law Review SANGKEP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Journal of Humanities and Social Studies JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Jurnal Ilmiah Al-Hadi JURNAL PENDIDIKAN IPS Warisan: Journal of History and Cultural Heritage PEMA: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Journal of General Education and Humanities Tsaqofah: Jurnal Penelitian Guru Indonesia Cendekia: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Hulondalo Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu komunikasi (JIPIK) Multiverse: Open Multidisciplinary Journal Local History & Heritage Jurnal Riset Akuntansi Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Asian Journal of Islamic Studies and Da'wah SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling Tabsyir: Jurnal Dakwah Dan Sosial Humaniora Jurnal Edukatif Khidmat : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Algebra Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Sosial Simbiosis: Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Jurnal Kualitas Pendidikan PERSPEKTIF: Journal of Social and Library Science International Journal of Social Science and Humanity Wissen: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Claim Missing Document
Check
Articles

The Martahi Tradition as a Social Practice of Mutual Assistance for the Mandailing Community in Bahap Village, North Sumatra Ade Sakina Pane; Sakti Ritonga
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 15 No. 3 (2025): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v15i3.3326

Abstract

The Martahi tradition is a form of customary deliberation (musyawarah) that continues to be upheld by the people of Bahap Village. This tradition serves not only as a means of mutual cooperation in easing the financial burden of wedding ceremonies but also embodies strong values of kinship and social solidarity. This study employs a qualitative approach with descriptive methods. Data sources include both primary and secondary data, obtained through observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman model, with data validation conducted through source triangulation, methodological triangulation, and member checking. The findings reveal that Martahi is a hereditary practice of communal deliberation that has become a social mechanism for strengthening social cohesion, fostering interpersonal relationships, and preserving local cultural values. This tradition not only reflects the spirit of mutual assistance but also aligns with Islamic principles such as ukhuwah (brotherhood), ta’awun (mutual assistance in goodness), and collective consultation (shura) in resolving community matters.
Pariwisata Berkelanjutan di Desa Timbang Lawan: Upaya Edukasi dan Pelestarian Lingkungan Ramadhan, Ilham; Zuningsih, Lydia Sri; Harahap, Aisyah; Fitriana, Fitriana; Akbar, Muhammad Rifky; Nasution, Riska Fadhila Nurul Falah; Ritonga, Sakti
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1756

Abstract

Pariwisata berkelanjutan di Desa Timbang Lawan merupakan salah satu upaya strategis dalam mengembangkan potensi wisata alam dan budaya yang tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran masyarakat lokal dalam mengelola pariwisata berbasis edukasi serta menekankan pentingnya kesadaran lingkungan bagi wisatawan maupun penduduk desa. Melalui pendekatan observasi dan wawancara, ditemukan bahwa kegiatan pariwisata di Desa Timbang Lawan tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mendorong terbentuknya sikap peduli lingkungan melalui program edukasi, seperti pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai guna serta pelestarian ekosistem sekitar kawasan wisata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pariwisata berbasis masyarakat dengan prinsip keberlanjutan mampu meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal, memperkuat identitas desa sebagai destinasi wisata ramah lingkungan, sekaligus mendukung terwujudnya pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada generasi mendatang.
INTERAKSI SOSIAL DAN NILAI-NILAI KERUKUNAN DI SIPIROK, TAPANULI SELATAN Dinda Oktovia; Ritonga, Sakti
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 22 No. 2 (2025): In Progres
Publisher : Research Institute and Community Engagement of UIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v22i2.22123

Abstract

This research aims to examine how social interaction and values of harmony between Muslims and Christians take place in Huta Suhut Village, Sipirok Sub-district, South Tapanuli. The study employed a qualitative descriptive approach by collecting data through in-depth interviews with traditional leaders, religious leaders, the village head, youths, and the general community. The findings show that the Sipirok community is diverse in terms of religion, social life, economy, and culture. However, harmony is maintained through strong kinship ties, clan relations, and shared traditions. Traditional leaders and community figures also play an important role in maintaining intergroup relations so that differences do not lead to conflict. The practice of religious harmony and tolerance can be observed in three main aspects: social life, cultural life, and religious practices. Thus, it can be concluded that conflict does not surface because of the strong kinship ties and the role of community leaders in uniting various social groups.
Implementasi Sekolah Ramah Anak Dalam Pencegahan Tawuran Pelajar Siregar, Ariq Azky; Ritonga, Sakti
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jmp.v13i2.12935

Abstract

Implementation of Child-Friendly Schools in the Prevention of Student BullyingThis study aims to analyze the implementation of the Child Friendly School (CFS) program at SMP Negeri 39 Medan and to identify its supporting and inhibiting factors. A qualitative approach was employed, using in-depth interviews with the school counselor and the principal as key informants. The findings reveal that the CFS program has been implemented through several concrete measures, including curriculum adjustments emphasizing tolerance and respect, teacher training to prevent bullying, parental involvement through parenting classes, as well as the provision of a student complaint system and counseling services. School discipline is also applied in a more humanistic way, making students more compliant because they feel respected rather than afraid of punishment. Nevertheless, this study also highlights several challenges, such as limited supporting facilities (health unit and library) and the persistence of student conflicts. Overall, SMP Negeri 39 Medan is on the right track in implementing CFS, although continuous evaluation, facility improvement, and synergy with stakeholders are required to achieve the ideal objectives of a truly child-friendly school. 
Analisis Kesejahteraan Finansial Guru PAUD dalam Mendukung Transisi Pendidikan Anak Usia Dini: Studi pada Lembaga PAUD di Binjai Barat Bantali, Ampun; Gunawan, Hadi; Ritonga, Sakti; Sari, Yunita; Al-Amin, Al-Amin
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 6 (2025): In Progress
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i6.7304

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengalaman guru PAUD dalam menghadapi tantangan kesejahteraan finansial serta dampaknya terhadap dukungan mereka dalam proses transisi pendidikan anak usia dini. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi di tiga lembaga PAUD wilayah Binjai Barat, wilayah non-metropolitan yang masih jarang dieksplorasi dalam studi serupa. Hasil menunjukkan bahwa ketidakstabilan finansial, seperti honorarium tidak tetap dan minimnya tunjangan, menimbulkan tekanan psikologis, menurunkan kepuasan hidup, dan memengaruhi kualitas interaksi dengan anak. Namun demikian, guru tetap menunjukkan motivasi intrinsik yang tinggi. Temuan ini dianalisis menggunakan Subjective Well-Being Theory, Stress and Coping Theory, dan Self-Determination Theory. Penelitian ini menawarkan kontribusi baru dengan menyoroti dinamika kesejahteraan guru PAUD dalam konteks lokal yang belum banyak diteliti, serta merekomendasikan kebijakan afirmatif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial guna mendukung transisi pendidikan anak usia dini secara optimal.
Tradisi Rebu Ngerana Sebagai Bentuk Pantangan Dalam Berbicara Terhadap Pernikahan Adat Karo di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Puja Khairani; Sakti Ritonga; Ismail Ismail
WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/wissen.v2i2.83

Abstract

This research aims to provide knowledge about one of the customs and traditions in Beganding Village. The rebu custom is a prohibition on talking between in-laws and sons-in-law and also between in-laws of the opposite sex. The author uses a descriptive method with a type of qualitative research that describes how the practice of banning rebu is carried out and how the Islamic community views the rebu tradition. Data was obtained through observation, interviews and documentation. Next, the presentation and analysis of the data is narrated descriptively. The results of the research show that the Rebu Ngerana tradition is a tradition originating from the Karo community which means taboo/prohibition on speaking. The parties at issue include the man-in-law with the daughter-in-law and the daughter-in-law with the son-in-law and finally the brother-in-law of the opposite sex. There are several forms of rebu in Karo society, namely rebu ngerana or prohibition on talking, prohibition on sitting next to each other between in-laws and daughters-in-law, prohibition on direct eye contact, prohibition on touching body parts, prohibition on one house if there are only parents-in-law and son-in-law in it, prohibition on one field (garden). . based on the informant's explanation that Islam can influence the rebu tradition. Islam teaches kindness and the rebu tradition also teaches good behavior towards in-laws. So both of them teach about things that are good.
Nilai dan Fungsi Upacara Tumbuk Erdemu Bayu Bagi Masyarakat Muslim Karo Sebagai Tanda Pernikahan di Kabupaten Karo Bangun, Anisah Br; Ritonga, Sakti
Jurnal Community Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v10i2.10423

Abstract

The purpose of this article is to describe the value and function of the “Tumbuk Erdemu Bayu” ceremony for the Karo Muslim community in Sukajulu Village, Barusjahe Sub-district, Karo District. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection techniques were obtained by using interviews, observation, and documentation. Thise focus of this research, will explore more deeply how the Value and Function of the “Tumbuk Erdemu Bayu” ceremony for the Karo Muslim community in Sukajulu Village. Then the data is processed and analyzed descriptively. The results of this study indicate that the value of the traditional wedding ceremony “Tumbuk Erdemu Bayu” for the Karo Muslim Community in Sukajulu is as a legitimization of the validity of a marriage according to customary law and as a sign of social identity and recognition for them that the Muslim community will remain part of them even though Islam is a minority religion in the village. The “Tumbuk Erdemu Bayu” ceremony also has a function as a sign of unity among interfaith communities, fostering harmony within the community, as a medium for cultural preservation, as a strengthening of individual identity in traditional culture and as a binding kinship relationship.
Penyelesaian Konflik dengan Mediasi dan Rekonsiliasi dalam Kehidupan Transmigran Jawa melalui Sanksi Adat Masyarakat Islam di Tanah Gayo: Studi Kasus Masyarakat Desa Paya Tungel Kecamatan Jagong Jeget Niswah, Sayyidatin; Ritonga, Sakti; Desky, Ahmed Fernanda
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 3 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i3.708

Abstract

This research discusses conflict resolution in the lives of Javanese transmigrants in the Paya Tungel Village, Jagong Jeget district, through the mediation of the Jagong Jeget district, which depends on the customary law applied by the indigenous population in Gayo land. In the customary law of the Islamic community in Jagong Jeget, conflict resolution involves the role of Tuha Peut (Village Government). A descriptive qualitative research method was used to obtain in-depth explanations through four informants who are Tuha Peut (Village Government) in Paya Tungel Village. The results show that conflict resolution in Paya Tungel uses mediation, reconciliation, and sanctions/laws to deter perpetrators, as well as guidance by Tuha Peut (Village Government) if the problem cannot be resolved within the family. Ralf Dahrendorf suggests mediation and reconciliation methods in resolving conflicts, as well as through compromise (Consensus) by recognizing differences in interests and seeking common ground acceptable to all parties involved.
STUDI TENTANG PEMENUHAN HAK-HAK KOSTITUSIONAL BAGI PENGANUT PARMALIM DI KOTA MEDAN Manik, Ahmad Reza; Ritonga, Sakti; Muary, Rholand
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Juli - Desember
Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54248/alhadi.v8i1.4470

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan negara terhadap hak-hak konstusional penganut parmalim di kota medan. Landasan teoritis yang relevan dengan penelitan ini adalah Teori Identias Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan atau putusan MK No.97/PUU-X1V/2016 memberikan jaminan yang berarti bagi pemenuhan hak-hak Parmalim di Kota Medan. Keputusan ini telah berhasil memutuskan rantai diskriminasi yang dilakukan oleh negara terhadap para penganut parmalim di kota Medan, khususnya diskriminasi di bidang pemenuhan hak dan kebebasan beragama, hak menjalankan ajaran agama, dan hak untuk mencatat identitas keagamaan pada dokumen kependudukan (KTP) pendidikan dan perkawinan
BATAK PARDEMBANAN: Social Construction and the Choice of Malay-Islamic Identity Ritonga, Sakti
Jurnal Sosiologi Agama Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsa.2023.172-01

Abstract

Studi ini mengkaji bagaimana identitas berkembang sebagai sebuah pilihan melalui kasus orang-orang Batak Toba yang bermigrasi ke wilayah pantai Timur Sumatera di wilayah perbatasan Asahan. Perantauan dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan keterputusan terhadap wilayah asal dan kekaburan silsilah tarombo, seperti pada kasus Simargolang dan Nahombang marga raja-raja kampung, sebagai unit analisis studi. Strategi adaptasi memudahkan perpindahan dilakukan melalui pengambilan identitas Melayu-Islam dengan cara mengganti nama diri, penyembunyian marga dan masuk Islam. Siasat adaptasi tersebut dilakukan orang Batak Toba disebabkan menguatnya konflik kelompok kesukuan antara Melayu-Islam dengan kelompok suku lain di wilayah pesisir Pantai Sumatera, kaitannya dengan politik kolonisasi Belanda. Studi ini menemukan sesungguhnya istilah Pardembanan adalah konstruksi sosial dari orang luar kelompok mereka, konstruksi para etnografer, penulis sejarah awal serta bentukan kolonial Belanda yang kemudian dilanjutkan para peneliti tentang studi migran Batak Toba untuk membedakan migran Batak Toba berdasarkan karakternya. Satu karakter penting pada orang Batak Pardembanan adalah masuknya pengaruh Islam sebagai unsur utama pada praktik kehidupan mereka. Pada konteks studi Antropologi tentang identitas kelompok sosial temuan penelitian ini signifikan menunjukkan bahwa identitas merupakan pilihan dan ditentukan kelompok sosial itu sendiri.