Claim Missing Document
Check
Articles

Development Planning of Clean Water Distribution Network System in Teluk Keramat District of Sambas Regency Ilma Rohaina; Utomo, Kiki Prio; Kadaria, Ulli
Casuarina: Jurnal Teknik Lingkungan Vol 2 No 1 (2024): CEEJ OCT 2024
Publisher : LRI Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/ceej.v2i1.3772

Abstract

Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Tirta Muare Ulakan merupakan usaha milik daerah yang bergerak dalam penyediaan distribusi air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Sambas. SPAM IKK Teluk Keramat hanya melayani 0,046% dari 75.773 jiwa penduduk di Kecamatan Teluk Keramat. Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan pengembangan jaringan distribusi air bersih pada wilayah distribusi SPAM IKK Teluk Keramat. Tahapan analisis data dimulai dari analisis kebutuhan air bersih saat ini. Analisis jaringan distribusi menggunakan software  Epanet 2.2 dengan dua simulasi. Simulasi pertama menggunakan data eksisting serta dilakukan perluasan jaringan, dan simulasi kedua dilakukan perbaikan jaringan pada simulasi pertama. Air yang akan didistribusikan adalah sebesar 35 liter/detik. Jenis pipa yang digunakan adalah Polyvinyl Chloride (PVC) dengan diameter sebesar 100 mm sepanjang 3.385 m dan diameter 75 mm sepanjang 1.729 m. Pada running  kedua Epanet 2.2 dilakukan perbaikan jaringan dengan menambahkan pompa dan mengubah diameter pipa. Hasil running  kedua Epanet 2.2 didapatkan nilai pressure  pada daerah terjauh yaitu node  J54 adalah sebesar 20,33 m. Nilai velocity  pada link pipa L53 sebesar 0,57 m/s dan nilai unit headloss  sebesar 11,03 m/km.
Studi Evaluasi Dan Perencanaan Eksisting Kinerja Proses Pengolahan Air Minum Instalasi Pengolahan Air Arang Limbung Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya Aulia, Sauqiyah; Kadaria, Ulli; Nugraheni, Putranty Widha
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69103

Abstract

Lokasi penelitian berada di IPA 3 Perumda Arang Limbung, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Memiliki kapasitas 120 L/detik serta unit pengolahan pengolahan lengkap. Air baku menggunkan  air Sungai Kapuas dan hasil pengamatan didapatkan kerak dan lumut menempel di dinding bak yang bisa mempengaruhi kualitas dan kuantitas air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air baku dan air hasil olahan IPA 3 Arang Limbung apakah sesuai standar baku mutu serta memberikan rekomendasi optimalisasi IPA pada unit proses. Tahapan penelitian meliputi analisa kualitas air baku, evaluasi kondisi eksisting instalasi dan optimalisasi kinerja unit operasi dan proses pengolahan instalasi, analisa kualitas air produksi dan hasil optimalisasi unit instalasi. Kualitas air baku tidak sesuai baku mutu air kelas I PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu kekeruhan 42,237 NTU, warna 323,333. Kualitas air minum tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yaitu warna 125 Pt.Co, dan pH 4,56. Upaya optimalisasi IPA 3 Arang Limbung yaitu, dilakukan penentuan dosis koagulan dengan percobaan jartest, mendesain ulang beberapa unit operasi instalasi antara lain, bak flokulasi yaitu P = 5 m, T = 5 m, bak sedimentasi P = 14 m, L = 6 m, bak filtrasi P = 8 m, L = 4 m, H = 5,5 m, dan menambah satu unit bak reservoir. Diharapkan dengan dilakukannya evaluasi pada IPA 3 Arang Limbung hasil air olahan sesuai dengan baku mutu Permenkes No.492 Tahun 2010 dan perencanaan unit instalasi pengolahan sesuai dengan SNI 6774-2008.
Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih Riski, Andi; Purnaini, Rizki; Kadaria, Ulli
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.65742

Abstract

Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di Ponpes Al-Fatah, Desa Sungai Itik. Keperluan dalam sehari-hari Ponpes Al-Fatah menggunakan sumber air yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk keperluan MCK, namun air hujan belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari aspek kontinuitas, sedangkan air sungai dari aspek kualitas. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan air bersih tepat guna untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air sungai didepan Ponpes Al-Fatah, dan merancang teknologi pengolahan air tepat guna berdasarkan kualitas air baku yang dimanfaatkan. Metode pengolahan air yang dipilih adalah unit pengolahan lengkap. Hasil Analisis kualitas air baku sungai didepan Ponpes Al-Fatah Desa Sungai Itik, pH 7,18, kekeruhan 6,89 NTU, warna 109 TCU, TDS 603 mg/l, suhu 36℃, dan total coliform 33 APM/100 ml. Pengolahan air dengan unit operasi dan proses yang sudah dirancang mampu mengolah air baku menjadi air bersih, nilai pH 6,8 mg/l, kekeruhan 1,8 NTU, warna 2 TCU, TDS 872 mg/l, suhu 30,6 ℃, dan total coliform sebesar 0 APM/100 ml. Pengolahan air dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air sungai memenuhi standar Permenkes No.2/MENKES/2023.
Perencanaan Sistem Plambing Air Hujan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Pontianak Almutahar, Syarifah Farah Oktavianda Armelia; Purnaini, Rizki; Kadaria, Ulli
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i1.73278

Abstract

Sekolah merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang dibangun untuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh murid dan guru agar dapat meningkatkan taraf hidup. Kegiatan belajar mengajar yang berjalan selama 8 jam sehari, tentunya membutuhkan air bersih untuk keperluan sanitasi Kota Pontianak memiliki curah hujan sebesar 3286 mm/tahun dengan tingginya curah hujan tersebut maka air hujan tersebut dapat dipakai untuk sumber air bersih. Tujuan dari perencanaan ini ialah untuk merencanakan sistem plambing dengan air hujan sebagai sumber air bersihnya. Metode perencanaan sistem plambing dengan menggunakan metode perkiraan kebutuhan air bersih berdasarkan Unit Beban Alat Plambing (UBAP). Hasil perencanaan yang didapatkan Ukuran dimensi pipa air bersih sebesar 3/4-2 inchi dan pipa yang akan digunakan ialah pipa PVC.
Analisis Potensi Riam Jolan sebagai Sumber Air Baku IPA Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Asikin, Uray Adisti Ratnasari; Utomo, Kiki Prio; Kadaria, Ulli
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.9696

Abstract

One of the problems with the need for clean water in each region is the inadequate availability of existing raw water. The Jagoi Babang WTP is one of the Clean Water Treatment Plants that once operated with a discharge of 30 liters/second, but it stopped temporarily because the previous source of raw water, namely the Gombul River, did not have sufficient discharge, causing raw water needs to not be met. There is an alternative source of raw water in Jagoi Village, namely Riam Jolan, physically the water quality is very clear, and the flow is very adequate. The aim of this research is to determine the availability and quality of raw water in Riam Jolan. The research approach applied is descriptive quantitative by analyzing the availability of raw water using the mock method with a probability of 99%, analyzing instantaneous discharge, and testing the quality of raw water. The results of this research show that the calculation of reliable discharge using the Mock model with a probability of 99% Riam Jolan obtained the maximum reliable discharge in December, namely 0.0227 m3/second or 22.7 liters/second, and the minimum reliable discharge in September was 0.0018 m3/second or 1.8 liters, then the instantaneous discharge calculation shows a figure of 0.0855 m3/s or the equivalent of 85.5 liters/second, the instantaneous discharge obtained meets the raw water requirements for the Jagoi Babang WTP. The results of the Riam Jolan water quality laboratory test show that the water is suitable for use as a clean water source and meets water quality class I.
HUBUNGAN SEBARAN TITIK PANAS (HOTSPOT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT KOTA PONTIANAK Rozi, Fachrur; Akbar, Aji Ali; Kadaria, Ulli
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i2.43531

Abstract

Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terjadinya titik panas (hotspot). Titik panas (hotspot) adalah sumber utama terbentuknya asap yang merupakan sumber pencemaran yang mengandung partikulat yang apabila terhirup dalam konsentrasi tinggi akan menganggu pernapasan. Penelitian ini di lakukan untuk melihat titik panas (hotspot) karena kebakaran hutan atau lahan di kota Pontianak menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis pergerakan perubahan titik panas (hostpot) dari tahun 2019 periode bulan Juli "“ September dan melakukan pemetaan. Metode analisis data menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NO P.8/ ME NLHK/ SETJEN/ KUM.1 / 3/ 2018 Tentang Prosedur Tetap Pengecekan Lapangan Informasi Titik Panas Dan/Atau Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasil penelitian menunjukkan selama periode sebaran titik panas (hotspot) pada bulan Juli total 136 titik, bulan Agustus total 1.738 titik, bulan September 5.165 titik dengan total jumlah titik panas (hotspot) sebanyak 7.039 titik. Pengaruh titik panas (hotspot) menunjukan dampak pada kesehatan masyarakat Kota Pontianak yang dimana data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak penderita pasien ISPA pada bulan Juli 2.700 orang, bulan Agustus 4.044 orang, bulan September 5.046 orang dengan total 11.790 pasien ISPA. Sedangkan data dari seluruh Puskesmas Kota Pontianak penderita pasien ISPA pada bulan Juli 4.542 orang, bulan Agustus 5.225 orang, bulan September 6.141 orang dengan total 15.908 pasien ISPA.
PLANNING FOR THE DEVELOPMENT OF A DRINKING WATER DISTRIBUTION SYSTEM NETWORK IN SUNGAI PINYUH Muhammad, Vira Fadila; Kadaria, Ulli; Purnaini, Rizki
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2024): Vol 24, No 2 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v24i2.78461

Abstract

The increasing water demand due to population growth and territorial expansion has significantly outpaced the natural water supply in Sungai Pinyuh, Kalimantan Barat. This sub-district, part of the Mempawah Regency, faces challenges such as insufficient access to clean water, deteriorating pipe infrastructure, and environmental pollution affecting water quality. To address these issues, a study has been undertaken to plan a comprehensive development of the drinking water distribution system in Sungai Pinyuh, guided by the Regional Regulation of Mempawah Regency No. 3 of 2014. The planning utilizes EPANET software, a tool developed by the U.S. Environmental Protection Agency (EPA), which allows for the simulation of dynamic conditions in the water distribution system. EPANET helps create detailed maps of the pipe network, determine pump and reservoir locations, and specify pipe characteristics. The software"™s ability to simulate various scenarios, such as changes in demand or disruptions, is crucial for ensuring a reliable water supply. The analysis incorporates primary data from field observations and secondary data from population statistics and existing water supply documents. The proposed distribution system will employ HDPE pipes of various diameters and a pump with a capacity of 200 L/s and a head of 5 meters. Simulation results indicate that the system's velocity, ranging from 0.3 to 0.72 m/s, and other parameters, such as head loss and pressure, are within acceptable limits. Additionally, reservoir capacity planning is based on the maximum daily water demand, with a calculated capacity of approximately 3,347.839 m ³ to ensure adequate supply. This study provides a strategic framework for improving the drinking water distribution system, addressing current deficiencies, and preparing for future needs.
Pengolahan Air Gambut Menggunakan Magnetit dan Filtrasi Dengan Pasir Kerang Asbanu, Govira Christiadora; Kadaria, Ulli
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2024): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v10i1.1985

Abstract

Peat soil is composed mainly of organic matter, which directly impacts on the water quality in peatlands. The water in peatlands, also known as peat water, is high in organic matter, low in pH, and brown in colour. To make it suitable for daily use, such as bathing and toilet flushing, peat water must be treated. This research aims to treat peat water using Fe3O4 to reduce organic matter and a filtration process with shell sand to overcome pH and turbidity issues. The research results showed that the maximum dose of Fe3O4 to reduce turbidity is 0.0002 g/mL. Higher doses of Fe3O4 were found to increase turbidity due to the dissolution of Fe in peat water. The filtration process of peat water treated with Fe3O4 in improved pH levels that meet the quality standards. However, it also increased the turbidity due to the dissolution of fine shell sand particles in the peat water. To obtain the best conditions for effective adsorption of particles that cause turbidity, pH conditioning must be carried out before adding Fe3O4. It is also necessary to standardize the particle size of shell sand to minimize the dissolution of fine particles that can increase turbidity.
Pengolahan Air Sumur Bor Menjadi Air Bersih Menggunakan Proses Koagulasi-Filtrasi Anggun, Anggun Rasmini; Sanjaya, Rendy Eka; Kadaria, Ulli; Asbanu, Govira Christiadora
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2024): March
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v9i2.1990

Abstract

The community's need for clean water is a complex matter in meeting needs such as washing, cooking, bathing and other needs, so the quality and quantity need to be maintained. The Jalan Parit Wagattak area still uses drilled well water to fulfill daily needs because there is no distribution route from PDAM. The quality of iron (Fe) parameters at the research location does not meet the quality standards, namely still 1.52 mg/L. This research aims to make the drilled well water used suitable by processing it using a coagulation-filtration process. The optimum dose of chlorine obtained from the Jar Test results was 5 mg/L with a maximum stirring time of 30 minutes. The zeolite filter media used has a height of 20 cm with a PVC pipe container diameter of 3 inches. The results of the allowance for turbidity parameters from 221 NTU to 12.67 NTU (94.26%), color from 32.9 Pt-Co to <1.45 Pt-Co (95.59%), iron (Fe) 1.52 mg/L decreased to 0.04 mg/L (97.36%), Escherichia coli 16 MPN/ml to 0.89 MPN/ml (94.43%), pH increased from 6.4 to 7.2, and the remaining free chlorine (Cl2) from 0.03 mg/L to 0.04 mg/L. Based on the research carried out, it is necessary to determine the contact time between water and zeolite to eliminate turbidity and Escherichia coli happens to the maximum.
IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK DI SUNGAI KAPUAS Kadaria, Ulli; Sulastri, Aini
Jurnal Reka Lingkungan Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v13i1.1-12

Abstract

Perubahan pola hidup masyarakat yang lebih memilih berbelanja online dengan menggunakan aplikasi e-commerce tertentu berdampak pada meningkatnya jumlah sampah plastik yang dihasilkan dari proses pengemasan paket menggunakan bubble wrap. Sampah plastik yang dibuang ke badan air permukaan lama kelamaan akan terdekomposisi menjadi ukuran yang kecil disebut mikroplastik. Mikroplastik adalah salah satu pencemar yang menjadi ancaman bagi lingkungan karena dapat mencemari lingkungan, merusak sistem rantai makanan, dan menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan dan manusia apabila terakumulasi di dalam tubuh. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan kelimpahan mikroplastik di air Sungai Kapuas, tepatnya di dekat intake air baku Perumda Tirta Khatulistiwa Pontianak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah air baku air minum mengandung pencemar mikroplastik atau tidak. Sampel air sungai diambil dengan menggunakan plankton net. Setelah dilakukan pengambilan sampel air maka dilanjutkan dengan analisis laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Tanjungpura. Adapun tahapan analisis laboratorium dimulai dari persiapan sampel, penyisihan / degradasi zat organik, pemisahan densitas, pemilahan sampel / filtrasi, identifikasi secara visual dengan mikroskop, dan analisis kelimpahan mikroplastik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 39 partikel mikroplastik yang terdapat di Sungai Kapuas, yang didominasi oleh bentuk fiber dan fragment. Kelimpahan mikroplastik sebesar 0,39 partikel/liter.