Claim Missing Document
Check
Articles

Sanitasi Lingkungan di Pasar Tradisional Izwara, Yarra; Kadaria, Ulli; Pramadita, Suci
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 7 No 4 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v7i4.66294

Abstract

ABSTRAK Sebanyak 85,6% pasar tradisional di Indonesia memiliki fasilitas kurang memadai baik dari sisi keberadaan, kebersihan, dan kelayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sanitasi lingkungan yang ada di Pasar Tradisional Flamboyan Kota Pontianak berdasarkan pada Permenkes RI Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Pasar Sehat. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara dilakukan kepada pengelola pasar, dan kuesioner diberikan kepada 95 pedagang yang dihitung menggunakan rumus slovin serta sampel yang diambil menggunakan metode stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Flamboyan mendapatkan skor 59,7% sehingga dikategorikan belum memenuhi syarat sebagai pasar sehat. Bangunan pasar, bangunan kios/los, suhu, cahaya dan kelembaban, tempat parkir, tempat pembuangan sampah, saluran limbah dan drainase, pengendalian binatang penularan penyakit, keamanan pasar serta perilaku hidup bersih dan sehat belum memenuhi syarat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Pasar Flamboyan dapat menjadi Pasar Sehat apabila melakukan perbaikan seperti penambahan tempat sampah dan tempat cuci tangan serta perbaikan saluran drainase. ABSTRACT In Indonesia, 85.6% of traditional markets require additional amenities in terms of their existence, cleanliness, and feasibility. This study aimed to analyse environmental sanitation at Flamboyan Traditional Market in Pontianak City, based on Regulation of Minister Health of Republic Indonesia Number 17 of 2020 about Healthy Market. This study was descriptive survey using observation, interviews, and questionnaires. Observations were made by direct observation, and interviews were undertaken with market managers. Questionnaires were distributed to 95 traders who were calculated using the solving formula and stratified random sampling. The research findings demonstrated that the Flamboyan Market scored 59.7%, indicating that it did not satisfy the requirements of a healthy market. The criteria did not satisfy the requirements of market buildings, kiosk buildings, temperature, light, and humidity, parking lots, garbage disposal, sewage and drainage, management of disease-transmitting animals, market security, and clean and healthy living behavior. The conclusion is Flamboyan Market can become a Healthy Market if makes improvements such as additional garbage cans and hand washing stations, and repairing drainage canals
Penilaian Risiko Pekerjaan Struktur dan Pondasi pada Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum menggunakan PERMEN PUPR No. 10 Tahun 2021 Fitria, Rizki; Pramadita, Suci; Kadaria, Ulli
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.848

Abstract

Latar Belakang: Identifikasi risiko dan penilaian risiko dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja. Sebab menurut laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan jumlah kecelakaan kerja. Sedangkan suatu pekerjaan konstruksi harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja. Metode: Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penilaian terhadap risiko mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hasil: Rekapitulasi terhadap 46 responden menunjukkan bahwa pekerjaan struktur memiliki 5 risiko dengan tingkat rendah dan 1 risiko dengan tingkat sedang, dengan nilai terendah yaitu 2,21 dan tertinggi yaitu 5,04. Sedangkan pekerjaan pondasi memiliki 5 risiko dengan tingkat risiko rendah dan 1 tingkat risiko sedang, dengan nilai terendah yaitu 2,13 dan tertinggi yaitu 5,43. Kesimpulan: Pekerjaan struktur dan pekerjaan pondasi dalam Pembangunan IPAM memiliki 6 risiko. Pada pekerjaan struktur dan pondasi memiliki 5 risiko tingkat rendah dan 1 risiko tingkat sedang. Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan yang ketat, memberi rambu pada tempat yang membutuhkan, melakukan safety talk sebelum bekerja, menggunakan APD yang sesuai, tepat dan lengkap. Saran: Pekerja diberi bimbingan mengenai metode kerja yang baik dan melakukan pelatihan khususnya terkait pentingnya K3 serta pentingnya APD agar para pekerja dapat lebih waspada.
Studi Kehilangan Air Pada Sistem Distribusi PDAM Tirta Khatulistiwa Dengan Metode Water Balance Pratama, Surya; Purnaini, Rizki; Kadaria, Ulli
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.11-23

Abstract

Kehilangan air atau non revenue water (NRW) merupakan permasalahan yang sering terjadi di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum termasuk di Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa khususnya pada unit pelayanan IPA Parit Mayor,  hal ini menyebabkan kerugian bagi Perumda Air Minum maupun pelanggan karena air yang hilang tidak memiliki nilai guna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perubahan kehilangan air pada jaringan distribusi yang terjadi dari tahun 2019 hingga 2023 dan mengidentifikasi penyebab kehilangan air pada tahun tersebut, serta rencana tindaklanjut untuk menurunkan angka kehilangan air. Penelitian ini menggunakan metode water balance dengan bantuan software WB-EasyCalc dalam menganalisis besarnya kehilangan air yang terjadi. Hasil penelitian kehilangan air tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 47,06% sedangkan kehilangan air terendah terjadi pada tahun 2023 sebesar 42,48%. Kehilangan air disebabkan oleh kehilangan air fisik yang diakibatkan oleh kebocoran pada pipa induk distribusi di dua titik wilayah pelayanan IPA Parit Mayor dengan diameter 500 mm serta kebocoran pada pipa jaringan lainnya dan kehilangan air non fisik yang disebabkan oleh terdapat meter air buram dan macet serta petugas mengalami kesulitan pencatatan meter yang disebabkan oleh meter air digembok dan terbenam sehingga tidak dapat melakukan pencatatan, hal ini yang menyebabkan tingginya angka kehilangan air di IPA Parit Mayor. Rencana tindaklanjut penurunan kehilangan air dapat dilakukan dengan melakukan audit pada jaringan distribusi paling tidak dua tahun sekali, mengganti aksesoris pipa yang sesuai peruntukkannya, melakukan kalibrasi dan penggantian meter air serta melakukan verifikasi data pembacaan meter air pelanggan sehingga didapat hasil distribusi yang maksimal.
Pengolahan Air Sumur Bor Menjadi Air Bersih Menggunakan Kombinasi Metode Aerasi-Filtrasi (Studi Kasus: Sumur Bor Parit Wa"™gattak, Desa Pal Sembilan, Kecamatan Sungai Kakap) Kasri, Kasri; Kadaria, Ulli; Sutrisno, Hendri
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.79760

Abstract

 Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Masyarakat di Kecamatan Sungai Kakap, Desa Pal Sembilan sebagian besar belum mendapat akses layanan air bersih, sehingga masyarakat menggunakan air sumur bor sebagai atlernatif sumber air bersih. Air sumur bor memiliki karakteristik yang jernih, namun jika dipompakan dan kontak dengan udara, maka besi akan teroksidasi dan membentuk endapan berwarna kuning kecoklatan, endapan tersebut menyebabkan air menjadi keruh dan berwarna kuning. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengolahan air sumur bor menjadi air bersih sesuai dengan standar baku mutu PERMENKES No.32 Tahun 2017. Alat pengolahan air sumur bor mengunakan metode aerasi yakni Spray Aerasi dan Multiple Tray Aerasi serta filtrasi mengunakan media filter pasir kerang. Kombinasi metode aerasi-filtrasi ini dapat memungkinan terjadinya oksidasi sehingga unsur besi (Fe) dalam bentuk ferro (Fe2+) dapat berubah menjadi ferri (Fe3+) dalam bentuk endapan. Selanjutnya air akan menuju bak filtrasi yang berisi media pasir kerang untuk menyaring endapan besi. Berdasarkan rata-rata hasil masing-masing penurunan parameter pada penelitian ini yakni Besi (Fe) 2.82 mg/L menjadi mg/L 0,001 mg/L dengan efisiensi 99,9%, Kekeruhan 147,4 NTU menjadi 11,7 NTU efisiensi sebesar 92,1%, Warna 35,6 Pt-Co menjadi 14,2 Pt-Co dengan efisiensi sebesar 60,1% dan yang terakhir pH 5,6 menjadi pH 7,8.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum (PBPAM) Di Desa Mekar Sari Kecamatan, Kabupaten Kubu Raya Sekarini, Afifah Rizka; Winardi, Winardi; Kadaria, Ulli
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i4.80881

Abstract

Sejalan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan bertambah luasnya permukiman, maka tingkat pelayanan air bersih menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.   Beberapa wilayah masih belum memiliki akses air bersih yang memadai, termasuk Desa Mekar Sari yang termasuk dalam daerah tersebut. Oleh karena itu, telah disusun perencanaan untuk Sistem Penyediaan Air Bersih yang akan mencukupi kebutuhan selama 15 tahun ke depan. Tujuan penelitian adalah Mengetahui kualitas air baku serta menentukan jenis sistem pengolahan yang akan digunakan, Mengetahui dan menghitung jumlah kebutuhan air untuk melayani masyarakat hingga 15 tahun mendatang, dan Merencanakan dan mendesain Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Mekar Sari. Metode penelitian mencakup pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer meliputi pengambilan sampel air di Sumber Air Baku, pengukuran debit permukaan air, dan analisis kondisi eksisting lokasi perencanaan IPA. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah penduduk dan fasilitas di Desa Mekar Sari. Hasil pengujian kualitas air menunjukkan bahwa parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), Nitrit (N), Boron (B), Besi (Fe), Seng (Zn), dan Timbal (Pb) tidak memenuhi standar baku mutu air minum, sehingga diperlukan pengolahan yang dapat menurunkan parameter-parameter tersebut. Jenis pengolahan yang dipilih adalah pengolahan konvensional lengkap. Proyeksi kebutuhan air pada tahun 2037 menunjukkan bahwa masyarakat Desa Mekar Sari membutuhkan air sebesar 20 L/detik pada kondisi harian maksimum dan 30,14 L/detik pada kondisi debit jam puncak. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk perencanaan PBPAM ini adalah sebesar 8.054.344.887. Perencanaan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Desa Mekar Sari untuk jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat  setempat.
Pengolahan Air Gambut dengan Menggunakan Pengolahan Lengkap di Sungai Putat Kota Pontianak Syahrul, Gusti; Kadaria, Ulli; Nugrahaeni, Putranty Widha
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 13, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v13i1.89192

Abstract

Water used for daily needs must meet the quality of clean water in accordance with applicable laws and regulations. Peat water has high levels of iron (Fe), pH, color and turbidity so that it is not suitable for daily use because it will have a negative impact on health. The purpose of this study was to analyze the quality of peat water after peat water treatment using complete treatment in the Putat River, Pontianak City. The method used is through the process of neutralization, coagulation - flocculation, sedimentation and filtration. Laboratory analysis data from the treatment results showed a decrease in iron (Fe) levels before treatment with an average of 1.6311 mg / L and after treatment with an average of 0.1391 mg / l with a reduction effectiveness of 91.47%. The color before treatment with an average of 570 TCU after treatment with an average of 23 TCU with a reduction effectiveness of 95.96%. The pH before treatment with an average of 4.41 after treatment with an average of 6.82. Turbidity before processing with an average of 19 NTU after processing with an average of 2.5 NTU with a reduction effectiveness of 86.84%. Keywords : Color, Filtration, Iron (Fe),   Peat water, pH dan Turbidity
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA KOAGULAN LIDAH BUAYA DAN TAWAS DALAM MEMPERBAIKI KUALITAS AIR GAMBUT Mulyana, Tineke; Kadaria, Ulli; Nugraheni, Putranty Widha
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v8i1.3964

Abstract

Karakteristik air gambut berwarna merah kecokelatan yang mengandung bahan organik dan keasaman tinggi, sehingga belum layak untuk dimanfaatkan sebagai air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air gambut sebelum dilakukan jar test, perbedaan efektivitas antara koagulan lidah buaya dan tawas dalam memperbaiki kualitas air gambut dan pengaruh variasi dosis koagulan lidah buaya dan tawas terhadap kekeruhan, warna, dan pH. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi pembuatan koagulan, jar test, dan pengujian parameter. Hasil karakteristik awal kualitas air gambut, nilai warna air gambut adalah 1050 Pt.Co, kekeruhan 12 NTU, dan pH 4,33. Berdasarkan penelitian, koagulan tawas pada dosis 60 ml/l mampu menurunkan kekeruhan sebesar 78,3% hingga memenuhi baku mutu <3 NTU, warna 86,3% dan pH 3,50. Sedangkan, koagulan lidah buaya pada dosis 40 ml/l mampu menurunkan warna 41,3%, pH 4,13 dan belum efektif untuk menurunkan kekeruhan pada sampel air gambut.
Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SDIT Wisata Hasanah melalui Kuliah Lapangan ke TPA Batu Layang: indonesia Kadaria, Ulli; Nugraheni, Putranty Widha; Aprillia, Ricka; Pramadita, Suci; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 07, Issue 02, September 2025
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol7.iss2.art5

Abstract

The Integrated Islamic Elementary School (Sekolah Dasar Islam Terpadu, abbreviated as SDIT) Wisata Hasanah is one of the elementary schools in Pontianak City that implements the independent Murikulum Merdeka. In this curriculum, there is the Pancasila Student Profile Strengthening Project (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, abbreviated as P5), where students actively address relevant issues in their surroundings. In a previous P5 activity, training on waste sorting based on its types—organic and inorganic—was conducted. A field lecture was held at the Final Disposal Site (TPA) of Batu Layang, Pontianak in this community service activity to raise awareness and concern for the environment, develop responsibility, independence, and critical thinking skills. Waste management education needs to be carried out from an early age to produce human resources with expertise in science and technology, in line with achieving Indonesia’s Golden Vision 2045. The students currently in elementary school will be the next generation to continue the nation's development. Activities at the TPA included delivering material, discussions, observations, and student feedback in the form of resumes and responses containing experiences, suggestions, input, and hopes. At the TPA site, students directly observed the facilities, infrastructure, and operational techniques of waste processing. The results of this activity included an increase in students' knowledge about waste management, an understanding of the impact of indiscriminate waste disposal and burning, and a commitment to environmental preservation. Community service is a form of collaboration and knowledge transfer between higher education institutions, elementary schools, and the government (Environmental Agency). Through this activity, it is hoped that students will develop environmental awareness and concern not only at school but also in their surrounding environment.
PENERAPAN IPTEK SEKOLAH ADIWIYATA SMP NEGERI 4 PONTIANAK GUNA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS Rahmahwati, Ratih; Kadaria, Ulli; Nurdini, Asriah
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i1.2157

Abstract

The partner in this PKM program is SMPN 4 Pontianak. Based on  observations and interviews with partners, SMPN 4 Pontianak has been designated as an Adiwiyata school at the Pontianak city level. Currently, SMP Negeri 4 Pontianak aims to become a provincial-level Adiwiyata school. However, several problems have been faced, one of which is the low level of innovation in Adiwiyata activities. So this PKM activity aims to solve partner problems through the transfer of knowledge and technology related to processing waste into finished products that have added value from an economic perspective. In this PKM activity, several Adiwiyata training were carried out, namely training and assistance in using organic waste chopping machines and composters, eco-printing training, eco-bricks training, and Adiwiyata management training. It is hoped that this PKM Adiwiyata activity can help accelerate SMP Negeri 4 Pontianak to become a sustainable Adiwiyata school.
Pengaruh Limbah Pasar Ikan Terhadap Status Mutu dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai di Kecamatan Singkawang Barat Julia, Julia; Kadaria, Ulli; Desmaiani, Herda
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 13, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v13i2.89855

Abstract

Pasar Ikan Bersih in Singkawang is a fish market located on GM Situt Street, West Singkawang District. The fish market activities produce waste water from the remaining fish washing which is directly dumped into the river. This activity causes a decrease in the quality of river water around the fish market. The study was conducted to determine the water quality, water quality status using the pollutant index method and the pollution load capacity using the Streeter Phelps. The parameters to be studied are temperature, pH, DO, BOD, COD, and TSS. Parameters such as temperature, pH, and DO are analyzed manually.on site, while other parameters were analyzed in the laboratory. The results obtained from the water quality analysis were that there were several parameters that exceeded the quality standards of class II PP No. 22 of 2021, namely DO, BOD, and COD. In addition, the results obtained from the analysis of water quality status showed that the river was classified as lightly polluted with a value range of 2.36 - 3.44. From these calculations, it shows that the river in Singkawang is able to accommodate a pollution load of 2189.18 kg/day.