Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Terpadu

PEMANFAATAN SISTEM BIOFILTRASI TANAMAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI RUMPUT LAUT I Made Gde Sudyadnyana Sandhika; Ni Luh Utari Sumadewi; Rahmadi Prasetijo
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.123 KB)

Abstract

ABSTRAK Industri rumput laut terutama dari proses pencucian rumput laut menghasilkan jumlah air limbah yang cukup banyak dan dapat mencemari lingkungan jika langsung dibuang tanpa melakukan pengolahan. Proses pencucian rumput laut tersebut menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bagi lingkungan sebelum rumput laut diproses lebih lanjut menjadi aneka olahan yang berbahan baku rumput laut. Kandungan BOD dan COD yang dihasilkan dari proses ini cukup tinggi sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengolahan agar sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Penelitian mengenai pemanfaatan sistem biofiltrasi tanaman untuk menurunkan konsentrasi BOD dan COD dari limbah industri rumput laut telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini selain untuk menurunkan kandungan BOD dan COD juga untuk mengetahui efektivitas dan kapasitas pengolahan dari sistem biofiltrasi tanaman. Hasil menunjukkan bahwa sistem biofiltrasi tanaman mampu menurunkan konsentrasi BOD hingga 28,6 ppm dan memiliki efektivitas 87,27 % selama 48 jam pengolahan. Konsentrasi COD turun hingga 70,5 ppm dan memiliki efektivitas pengolahan sebesar 83,93 %. Kapasitas pengolahan untuk BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 6,81 ppm/m3jam dan 12,78 ppm/m3jam. Kata kunci: Biofiltrasi, BOD, COD ABSTRACT The seaweed industry, especially from the seaweed washing process, produces a large amount of wastewater and can pollute the environment if it is directly disposed of without processing. The seaweed washing process uses chemicals that are harmful to the environment before the seaweed is further processed into various products made from seaweed. The concentrations of BOD and COD produced from this process are quite high, so it is necessary to make an effort to process them in accordance with the established quality standards. Research on the use of plant biofiltration systems to reduce BOD and COD concentrations from seaweed industrial waste has been carried out. The purpose of this study was to reduce the BOD and COD content as well as to determine the effectiveness and processing capacity of the plant biofiltration system. The results showed that the plant biofiltration system was able to reduce the concentration of BOD up to 28.6 ppm and had an effectiveness of 87.27% for 48 hours of processing. The COD concentration decreased to 70.5 ppm and had a treatment effectiveness of 83.93%. The processing capacity for BOD and COD was 6.81 ppm/m3 hour and 12.78 ppm/m3 hour, respectively. Keywords:Biofiltration, BOD, COD
DIET TINGGI KOLESTEROL MENURUNKAN SEKRESI HORMON TESTOSTERON: STUDI LITERATUR I Gede Widhiantara; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v7i1.2496

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pola makan tinggi kolesterol menyebabkan kadar kolesterol dalam darah dan jaringan melebihi kadar normal sehingga meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh terutama lipid peroksida yang merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria. Telah banyak penelitian yang membuktikan hubungan peningkatan radikal bebas dengan gangguan fungsi reproduksi pria khususnya penurunan sekeresi testosteron. Testosteron merupakan hormon reproduksi utama pada pria atau hewan jantan yang dihasilkan melalui proses steroidogenesis pada sel Leydig testis. Dampak tingginya kadar kolesterol dalam darah menurunkan sekresi testosteron antara lain melalui peningkatan produksi radikal bebas sehingga menghambat sekresi Luteinizing Hormone (LH), menghambat enzim-enzim atau protein yang berperan dalam steroidogenesis seperti StAR, enzim sitokrom p450scc, 3β-hydroxysteroid dehydrogenase, 17β- hydroxysteroid dehydrogenase, dan secara seluler merusak morfologi serta fungsi sel Leydig.
POLIMER ALAM SEBAGAI BAHAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN: KAJIAN PUSTAKA Dewi, Pande Putu Indira Prima; Widhiantara, I Gede; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v7i2.2790

Abstract

Polimer alam dapat berasal dari hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan sebagai makromolekul protein dari asam amino yang diikat oleh peptida. Polimer alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramah lingkungan dalam menciptakan plastik yang mampu terurai dalam waktu singkat oleh mikroorganisme. Polimer alam seperti amilum, selulosa, karagenan, kitin, kitosan, alginat dan pektin dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan plastik ramah lingkungan atau yang umum disebut plastik biodegradable. Plastik biodegradable dapat dijadikan alternatif mengurangi penggunaan plastik sintetis yang tidak ramah lingkungan. Plastik biodegradable memiliki sifat mudah terurai sehingga dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan polimer alam dalam pembuatan plastik ramah lingkungan. Plastik ramah lingkungan yang disintesis dari polimer alam memiliki kualitas mendekati standar ketahanan air yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).