Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MOTIVASI MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TENTANG KEPUTUSAN MENJADI SUKARELAWAN COVID-19 Grace Solely Houghty; Ballsy C. A. Pangkey; Marianna Rebecca Gadis Tompunu
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v5i1.2068

Abstract

The Ministry of Education and Culture (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) invites final year students in health faculties to volunteer during the Covid-19 pandemic. The number of students in the nursing study program was 1084, and those who registered as volunteers were 174 (16.5%). As a humanitarian professional nurse, there should be many nursing students who have the motivation to volunteer and decide to volunteer. Based on this phenomenon, the researcher is interested in identifying student motivation regarding volunteering at the Pelita Harapan University Nursing Study Program. The research design used a cross-sectional survey research design. The instrument used was a functional model questionnaire from Clary translated by the back-translation method and tested for validity and reliability. The population was 174 nursing study program students who are volunteers. This sampling type is a total sampling of 137 students participating in the study with a response rate of 78.7%. The results showed that the motivation of students for volunteering is high. The highest motivation is in the protective component 78 people (56.93%). The majority of students stated that the motivation of the protective functional model, values, career (carrier), social (social), understanding (understanding), and improvement (enhancement) is in the very important range, very important, and important.
KAJIAN LITERATUR: PENGARUH TELENURSING TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD) [LITERATURE REVIEW: THE EFFECT OF TELENURSING ON THE QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE UNDERGOING CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD)] Ballsy Cicilia Albertina Pangkey; Fendy Yesayas; Fatima Ura Pabane
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v9i2.4926

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) is one of the diseases associated with symptoms or disability that requires long-term management. One of the interventions that can be done in patients with CKD is Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Self-care for patients with CKD requires optimal services for medical, social, mental, and emotional problems. Telenursing can be used as a process of providing management, coordination of care, and health services through information technology and telecommunications, so that patients’ problem related to treatment can be resolved and the quality of life of patients can be improved. The purpose of this study was to determine the effect of telenursing on the quality of life of patients with CKD undergoing CAPD. PICOT framework was utilized to find related journals. The data sources of this researchwere taken from the e-resources database of National Library of Indonesia, PubMed and Google Scholar and then selected using the PRISMA flow diagram to produce nine articles. Each article had been described and criticized in the form of a matrix table using a simplified approach method. Three themes then emerged from the analysis, namely the quality of life of CKD patients who were running CAPD was good, the quality of life of CKD patients who were running CAPD was better than patients who were undergoing hemodialysis, and the quality of life of CKD patients who were running CAPD by telenursing had increased. Telenursing can facilitate patient access in seeking health services and increase the effectiveness of patient time, so that the patient's quality of life can improve.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan pada pasien dengan PGK adalah Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Perawatan diri pada penderita PGK membutuhkan layanan yang optimal terhadap masalah-masalah yang bersifat medis, sosial, mental, dan emosional. Telenursing dapat dijadikan sebagai suatu proses pemberian manajemen, koordinasi asuhan, dan layanan kesehatan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga masalah-masalah yang ada pada pasien terkait pengobatan dapat teratasi dan kualitas hidup pasien dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap kualitas hidup pasien dengan PGK yang menjalani CAPD. Dalam strategi mencari jurnal framework yang digunakan adalah PICOT. Sumber data yang digunakan diambil dari database e-resources Perpusnas, PubMed dan Google Scholar kemudian diseleksi dengan menggunakan flow diagram PRISMA sehingga menghasilkan sembilan artikel. Setiap artikel telah dijabarkan dan dikritisi dalam bentuk tabel matriks menggunakan simplified approach method. Hasil penelitian ditemukan tiga tema yaitu kualitas hidup pasien PGK yang menjalankan CAPD baik, kualitas hidup pasien PGK yang menjalankan CAPD lebih baik dibandingkan dengan pasien yang menjalankan hemodialisis, dan kualitas hidup pasien PGK yang menjalankan CAPD dengan telenursing mengalami peningkatan. Telenursing dapat mempermudah akses pasien dalam mencari pelayanan kesehatan dan menambah efektivitas waktu pasien, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Teknik Rest Ice Compression dan Elevation (Rice) pada Mahasiswa di Satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat Ballsy Cicilia Albertina Pangkey; Rima Mahuni; Kristian Ata Saetban; Ballsy C. A. Pangkey; Masrida Adolina Panjaitan
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i12.7577

Abstract

ABSTRACT Acute injury is physical damage to the human body that occurs suddenly. Acute injuries can be treated using the RICE technique, which is a technique that is carried out as soon as possible after the injury and can reduce pain and prevent further injury. Good knowledge of students involved in Football UKM at One Private University in Western Indonesia about the RICE technique so that they can carry out early treatment of acute injuries faster. To describe the level of knowledge of RICE techniques in students at One Private University of Western Indonesia. Using quantitative methods with analytical descriptive research design. The sampling technique used a total sampling of 40 students from UKM Soccer. The research instrument used a questionnaire consisting of 30 statements. This research was conducted on 1-28 February 2022. The data analysis technique used was univariate data analysis. This study shows the level of knowledge of students involved in soccer UKM about RICE techniques in the good category as many as 29 (72.5%) respondents. Characteristics of respondents based on age who participated in UKM Soccer, the average age was 19.95 years with a minimum age of 18 years and a maximum age of 22 years. Then, the characteristics of the respondents based on the most widely found information 34 (85%) respondents had received a lot of information about Rest, Ice, Compression, and Elevation (RICE) techniques and the level of knowledge in the good category about the RICE technique was 29 (72.5%) respondents and the least was the poor knowledge category as many as 1 (2.5%) respondent. Keywords: Acute Injury, R.I.C.E, Risk Factors  ABSTRAK Cedera akut merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang terjadi secara tiba-tiba. Cedera akut dapat ditangani dengan menggunakan teknik RICE yaitu teknik yang dilakukan segera mungkin setelah terjadinya cedera dan dapat mengurangi nyeri serta mencegah cedera lebih lanjut. Pengetahuan yang baik dari mahasiswa yang terlibat dalam UKM Sepak Bola di Satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat tentang teknik RICE sehingga dapat melakukan penanganan awal cedera akut yang lebih cepat. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan teknik RICE pada mahasiswa di Satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Teknik sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 40 mahasiswa UKM Sepak Bola. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan. Penelitian ini dilakukan pada 1-28 Februari 2022. Teknik Analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat. penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa yang terlibat UKM sepak bola tentang teknik RICE dalam kategori baik sebanyak 29 (72.5%) responden. Karakteristik responden berdasarkan usia yang mengikuti UKM Sepak Bola, didapatkan hasil rata-rata usia adalah 19.95 tahun dengan usia minimal yaitu 18 tahun dan usia maksimal yaitu 22 tahun. Kemudian, karakteristik responden berdasarkan informasi ditemukan hasil yang paling banyak pernah mendapatkan informasi tentang teknik Rest, Ice, Compression, dan Elevation (RICE) yaitu sebanyak 34 (85%) responden serta tingkat pengetahuan dalam kategori baik tentang teknik RICE sebanyak 29 (72.5%) responden dan paling sedikit adalah kategori pengetahuan kurang berjumlah 1 (2.5%) responden. Kata Kunci: Cedera Akut, R.I.C.E, Tingkat Pengetahuan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Pada Mahasiswa Di Satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Manullang, Dian Riccen; Simbolon, Maya Rani; Naibaho, Ranita Fitriani; Panjaitan, Masruda A
Jurnal Keperawatan Malang Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v9i1.235

Abstract

Background: Vaccination is an option used to prevent the spread of COVID-19. Vaccination is a very reliable primary prevention measure against disease. As for the implementation of vaccination activities, it will cause a reaction known as a Post-Immunization Adverse Event (AEFI). Methods: Quantitative method with descriptive analytic design. Sampling using a total sampling technique with a total of 235 student respondents.The research instrument was the AEFI incidence questionnaire. This studywas conducted from February 01 to 28, 2022 with univariate data analysis. Result: The type of vaccine that caused the most AEFI was the Sinovacvaccine. The type of AEFI experienced by most respondents was pain in theinjection area, totaling 100 respondents (92.6%), and the types of AEFI that were not experienced by respondents were fainting and axillary gland enlargement. Implications: The COVID-19 vaccine raises KIPI, the most common ofwhich is pain in the injection area. Pain is one of the local reactions of KIPIthat falls into the mild category and can be immediately resolved with a coldcompress on the painful area. Keywords: COVID-19; AEFI; Vaccines    
SEMINAR KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DAN DAMPAK DIABETES MELLITUS TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Manurung, Evanny Indah; Veronica Gultom, Eva Chris; Pakpahan, Martina; Theresia, Theresia; Hutasoit, Elissa Oktoviani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1997

Abstract

Latar Belakang Wanita memiliki peranan penting dalam sebuah keluarga, baik sebagai ibu, istri, dan sebagai bagian dari masyakarat. Ketika seorang wanita sehat, hal tersebut menjadi indikator keluarga yang sehat. Dalam proses kehidupan, wanita diperhadapkan dengan menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause, sehingga wanita tidak luput dengan permasalahan reproduksi. Wanita mempunyai sistem reproduksi yang sensitif terhadap kerusakan seperti disfungsi atau penyakit. Jemaat Gereja HKBP Gading Serpong memiliki populasi wanita sebanyak 100 orang dengan rata-rata usia diatas 17 tahun. Banyaknya kelompok wanita dalam komunitas ini akan memicu banyaknya permasalahan reproduksi. Salah satu permasalahan yang sudah terjadi adalah terdapat jemaat wanita yang meninggal akibat kanker serviks dan kanker payudara. Banyak faktor yang dapat memengaruhi permasalahan kesehatan reproduksi, salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus, dimana penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi itu sendiri. Oleh karena itu pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan edukasi tentang kesehatan reproduksi ini sangat penting. Tujuan Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wanita terkait pentingnya kesehatan reproduksi dan dampak diabetes mellitus terhadapnya. Metode Pemeriksaan GDS dan penyuluhan dengan ceramah. Sebelum dan setelah seminar peserta diuji pengetahuannya dengan mengisi pre-test dan post-test. Hasil Hasil analisis pada pre-test ditemukan nilai rata-rata peserta yaitu 60.68, sedangkan pada post-test ditemukan nilai rata-rata peserta yaitu 75.36.
Study Analysis of Brisk Walking Exercise Effects on Cardio-Respiratory Fitness Among Middle Age Adult People: Literature Review Tompunu, Marianna R. G.; Pangkey, Ballsy C. A.
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 12 No 03 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (JIIKI) Volume 12 Number 03 September
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.648 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v12i03.2017

Abstract

Background: Non-Communicable Disease (NCD) are diseases that cannot be transmitted from one individual to another. In other words, the disease does not harm other people. The community belongs to one main NCD group with the same risk factor (common underlying risk factor). Non-communicable diseases can be prevented by avoiding risk factors and achieving a good level of fitness. One way to improve fitness is by doing brisk walking. Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of brisk walking on cardio-respiratory fitness in the middle adult age group. Methods: In the strategy to find the journal framework used is PICOT. The data sources used were taken from the e-resources database of the National Library of Indonesia, Pubmed, and Google Scholar, then selected using the PRISMA flow diagram to produce nine articles. Each article has been described and criticized in the form of a matrix table using a simplified approach method. Results: The results of the study found that brisk walking had a significant effect on cardio-respiratory fitness in the middle adult age group. Conclusion: This exercise can also be recommended for anyone who wants to live a healthy life and is recommended to be done at home with the implementation according to the recommendations. The ineffectiveness of brisk walking can also be influenced by several factors so before doing this exercise, the indications and contraindications should be considered.
Compliance of Nurses in the Use of Personal Protective Equipment (PPE) During the COVID-19 Pandemic in a Private Hospital in Western Indonesia Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Purba, Bella Kezia Elisabeth; Daeli, Winestin; Zalukhu, Elice; A. Panjaitan, Masrida
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 13 No 04 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (JIIKI) Volume 13 Number 04 December 2
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiiki.v13i04.2827

Abstract

Background: Corona Virus Disease (COVID-19) is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2, which spreads through droplets, aerosols, and contact with the eyes, nose, or mouth with hands contaminated by the virus. One preventive measure is the use of personal protective equipment (PPE). Nurse compliance in using PPE can have positive impacts on nurses. The research objective is to assess the overview of nurse compliance in the use of PPE during the COVID-19 pandemic. Objectives: This research aims to determine nurse compliance with the use of Personal Protective Equipment (PPE) during the COVID-19 pandemic. Methods: The research method employs a quantitative approach with an analytical descriptive research design. A Purposive sampling technique was used to select 49 nurses as the research sample. The instrument used was a questionnaire, and univariate data analysis was conducted. The study was conducted from March 30 to April 13, 2022. Results: The findings of this research indicate that the level of nurse compliance in using PPE during the COVID-19 pandemic falls into the compliant category, with all 49 nurses (100%) exhibiting compliance. Conclusion: Nurses demonstrate compliance in using PPE during the COVID-19 pandemic.
SIAP BERTINDAK: WEBINAR MEMPERDALAM PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA (FIRST AID) DI SMK NEGERI 1 SULUUN TARERAN MINAHASA SELATAN Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Watania, Lani N.; Pangemanan, Alice Y. Y.; Tahulending, Peggy S.
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2280

Abstract

Pertolongan pertama pada kecelakaan (first aid) ialah pertolongan atau pengobatan awal yang diberikan pada seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mendadak atau cedera sebelum kedatangan tenaga medis atau sebelum diangkut ke rumah sakit. Kecelakaan dan cedera dapat terjadi dimana saja, termasuk di lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah siswa berpotensi terjadi kecelakaan karena lingkungan sekolah adalah lingkungan yang ramai sehingga insiden seperti cedera, terpeleset atau tersandung bisa terjadi. Pusat Studi G20 berinisiatif dan membuat satu program kerja yaitu pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan Tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Dalam program ini Pusat Studi G20 menetapkan Sulawesi Utara sebagai studi kasus dan priority region. Dalam upaya mendukung program tersebut maka kami tim PkM bermitra dengan SMK Negeri 1 Suluun Tareran. SMK ini memiliki tiga jurusan yaitu otomotif, teknik informatika, dan asisten keperawatan. SMK ini belum pernah mendapatkan edukasi tentang first aid, sehingga mereka sangat mengharapkan edukasi ini boleh dilakukan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai first aid. Metode: Webinar kesehatan dengan metode ceramah melalui aplikasi zoom. Webinar ini dilaksanakan pada bulan Maret 2024. Sebelum dan setelah edukasi siswa diuji pengetahuannya dengan mengisi pre-test dan post-test. Hasil: Hasil analisis pre-test menunjukkan nilai rata-rata siswa sebesar 66,66, sedangkan post-test menunjukkan nilai rata-rata siswa sebesar 80,00. Kesimpulan: Pengetahuan siswa tentang first aid mengalami peningkatan.
Analisa Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Pencegahan Komplikasi Fiolenty Sitorus; Ballsy C. A. Pangkey
Jurnal Pustaka Medika (Pusat Akses Kajian Medis dan Kesehatan Masyarakat) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pustaka Medika (Pusat Akses Kajian Medis dan Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamedika.v2i1.394

Abstract

Desain penelitian ini adalah kajian literatur sistematik untuk menganalisa perawatan diri pasien diabetes melitus (DM) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mencegah terjadinya komplikasi DM. Strategi pencarian artikel menggunakan dua database yaitu Perpustakaan Nasional dan Pubmed. Pencarian artikel juga menggunakan sumber dari Google Scholar. Pencarian kata kunci dalam penelitian ini menggunakan term “AND”. Kata kunci terdiri dari “Self Care” “AND” “Diabetes Mellitus”. Kriteria inklusi adalah penelitian primer, artikel full text, artikel berbahasa Inggris dan non-Inggris, responden adalah pasien dewasa, dan artikel terbitan 2015-2022. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah artikel kajian literatur, non-full text, responden pasien anak, artikel terbitan diluar tahun 2015-2022. Tiga database digunakan untuk mencari artikel, masing-masing ditemukan di 219 hasil pencarian dari Perpustakaan Nasional Indonesia, 458 hasil pencarian dari PubMed, dan 1236 hasil pencarian dari Google Scholar, setelah itu mendapatkan 327 artikel dan akhirnya lima artikel yang memenuhi kriteria review terhadap lima artikel mengungkapkan bahwa kualitas hidup sebagian besar pasien diabetes telah berubah. Berdasarkan tinjauan literatur terhadap lima jurnal penelitian, dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan tindakan perawatan diri untuk mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi.
Pelecehan Seksual di Lahan Praktik pada Perawat di Wilayah Indonesia Sette, Anita Enjellika; Maryanto, Caroline Margaretha; Kitu, Viktoria Joanne; Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Cicilia, Sarah Lidya
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.6099

Abstract

Kasus pelecehan seksual di dunia masih sering terjadi, dan korban yang paling banyak adalah perempuan. Risiko pelecehan seksual pada perawat setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu sebanyak 5%. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pelecehan seksual pada perawat yang bekerja di lahan praktik di wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Indonesia. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel penelitian berjumlah 80 perawat. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Sexual Experiences Questionnaire (SEQ) dengan jumlah 16 pertanyaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kategori perhatian seksual yang tidak diinginkan sebanyak 65 perawat (81.3%), kategori permusuhan seks (jenis kelamin) sebanyak 71 perawat (88.8%), kategori permusuhan seksual yaitu sebanyak 72 perawat (90.0%), kategori paksaan seksual yaitu sebanyak 11 perawat (13.8%). Berdasarkan hasil tersebut, maka institusi rumah sakit harus membuat sebuah kebijakan baik sebagai upaya pencegahan pelecehan seksual ataupun penanganan pelecehan seksual.