Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KINERJA UNIT PEREMUK BATUAN (CRUSHING PLANT) DI CV. X DI KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Maria Elvera Bhau Wale; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 14 No 2 (2020): Nopember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.426 KB)

Abstract

Evaluasi kinerja di unit crushing plant dilakukan untuk mengetahui kapasitas alat, nilai efisiensi kerja serta nilai ketersediaan alat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggabungkan studi literatur dan data pengamatan di lapangan, data dari lapangan diolah menggunakan persamaan produktifitas alat. Perhitungan pada setiap rangkaian unit peremuk berdasarkan spesifikasi dan umpan yang masuk pada alat peremuk diperoleh hasil perhitungan kapasitas nyata pada alat jaw crusher I sebesar 52 ton/jam, jaw crusher II sebesar 24 ton/jam, cone crusher 48 ton/jam. Sedangkan kapasitas pada belt conveyor BC01 5,6952 m3/jam, BC02 7,8105 m3/jam, BC03 8,8675 m3/jam, BC04 8,8675 m3/jam, BC05 8,3614 m3/jam, BC06 11,3420 m3/jam, BC07 9,8941 m3/jam, BC08 32,610 m3/jam, BC09 34,310 m3/jam, BC10 35,287 dan perhitungan kapasitas screen deck I 336,49 ton/jam dengan efisensi 70,3%, deck II 219,42 ton/jam dengan efisensi 95%, deck III 166,61 ton/jam dengan efisiensi 26,1%, deck IV 164,96 ton/jam dengan efisiensi 5%. Nilai efisensi dan efektifitas kerja dengan waktu kerja efektif selama 25 hari sebesar 110 jam diperoleh nilai efisiensi kerja 70,9% dan nilai efektifitas 97 %. (3) Nilai ketersediaan alat peremuk hopper (MA;97,3%, PA;97,7%, UA; 86,5%, EU; 84,5%), jaw crusher (MA;96,8%, PA;97,2%, UA; 86,5%, EU; 84,1%), cone (MA;94,7%, PA;95,4%, UA; 86,5%, EU; 82,6%), Belt (MA;98,2%, PA;99,1%, UA; 86,5%, EU; 85,1%). Berdasarkan hasil perhitungan dan evaluasi pada unit peremuk CV. X diperoleh hasil produksi dari semua produk selama 25 hari dengan rata-rata waktu kerja 6,2 jam/hari adalah 2.257,208 ton/bulan dengan total pengumpanan 2.324,92 ton/bulan dan tidak memenuhi target produksi perbulan sebesar 2500 ton/bulan. Setelah dilakukan simulasi upaya peningkatan hasil produksi dengan menekan atau mengurangi waktu hambatan kerja selama 25 hari dengan rata-rata jam kerja 7 jam/hari terjadi peningkatan atau tercapainya hasil produksi sebesar 2.508,132 ton/bulan dengan total pengumpanan sebesar 2.912,75 ton bulan.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI MENGGUNAKAN METODE NET PRESENT VALUE (NPV), METODE INTERNAL RATE of RETURN (IRR) PAYBACK PERIOD (PBP) PADA UNIT STONE CRUSHER di CV. X KAB. KUPANG PROV. NTT Getrudis Maria Abuk; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 14 No 2 (2020): Nopember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.628 KB)

Abstract

Kebutuhan material dalam pelaksanaan pembangunan dari waktu ke waktu semakin meningkat sehingga secara tidak langsung mengharuskan alat beroperasi secara terus menerus dan mengakibatkan kerusakan pada alat (cone crusher). Oleh karena itu, diperlukan pergantian alat guna membantu memenuhi kebutuhan material tersebut dan tentunya membutuhkan biaya (investasi) yang besar serta perlu dilakukan analisa kelayakan investasi dari alat yang akan digunakan. Alat berat yang ditinjau adalah cone crusher tipe HPT300, cone crusher tipe CSB75 dan cone crusher HST100. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur, metode praktek langsung di lapangan, dan metode wawancara. Untuk melakukan pengolahan dan analisis data menggunakan microsoft excel 2007 dan menggunakan 3 metode kriteria penilaian investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR) dan metode Payback Period (PP). (1) Cone crusher tipe HPT300 pada perhitungan Net Present Value (NPV) menghasilkan keuntungan sebesar Rp 8.223.186.001 angka ini lebih besar dari 0 maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan angka 553% dan angka ini lebih besar dari MARR yaitu 25% maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Payback Period (PP) menghasilkan 1.33 dan angka ini lebih kecil dibandingkan umur investasi maka investasi layak dijalankan. (2) Cone crusher tipe CSB75 pada perhitungan Net Present Value (NPV) menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3.101.791.506 angka ini lebih besar dari 0 maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan angka 245% dan angka ini lebih besar dari MARR yaitu 25% maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Payback Period (PP) menghasilkan 1.69 dan angka ini lebih kecil dibandingkan umur investasi maka investasi layak dijalankan. (3) Cone crusher tipe HST100 pada perhitungan Net Present Value (NPV) menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.778.740.695 angka ini lebih besar dari 0 maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan angka 255% dan angka ini lebih besar dari MARR yaitu 25% maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Payback Period (PP) menghasilkan 1.70 dan angka ini lebih kecil dibandingkan umur investasi maka investasi layak dijalankan.
EVALUASI KINERJA CRUSHING PLANT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI MATERIAL BATU PECAH DI CV SUMBER JAYA ATAMBUA KABUPATEN BELU PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Anita Oktoviana L.P.G.M Thomas; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 15 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.243 KB)

Abstract

CV Sumber Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor dan leveransi. CV Sumber Jaya memiliki pabrik peremukan yang berlokasi di Desa Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada kegiatan peremukan material, CV Sumber Jaya menggunakan crusher tipe Shanpau PE 400 x 600 yang dibantu oleh alat muat excavator Hyundai R220-9SH dan alat angkut dumptruck Isuzu Elf NKR 71 HD 125 PS. Permasalahan yang terjadi adalah target produksi material batu pecah sebesar 250 ton/hari yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi kinerja dari alat-alat tersebut dan berpengaruh terhadap nilai produktivitas dari alat muat, alat angkut, serta crusher. Berdasarkan hasil penelitian, produksi material batu pecah hanya mencapai 200 ton/hari, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai produksinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi liniear multivariate untuk mengetahui nilai optimum dari hasil produksi sebagai variabel dependennya dan produktivitas alat muat sebagai variabel dependen (X1), alat angkut sebagai variabel dependen (X2) dan crusher sebagai variabel dependen (X3). Diperoleh persamaan regresi dari penelitian ini yakni Y = 90,6203 + 0,436105X1 + 5,013709X2 + 2,070335X3 Dan berdasarkan peningkatan waktu kerja efektifnya maka nilai minimum untuk produksi berdasarkan estimasi persamaan regresi adalah sebesar 253,8 ton dan nilai maksimumnya sebesar 293,7 ton sehingga target produksi dapat tercapai.
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CLOSED SIDE SETTING (CSS) TERHADAP DISTRIBUSI UKURAN PRODUK PADA UNIT CRUSHING PLANT PT. ABC Christine Nahas; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 15 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.6 KB)

Abstract

Berkembangnya pembangunan dan insfrastruktur di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengakibatkan peningkatan permintaan pasar akan batu pecah sebagai bahan dasar konstruksi bangunan dan jalan. Mengatasi kebutuhan batu pecah tersebut PT. ABC memproduksi batu pecah jenis, 3/5, 2/3, ½, split dan abu-batu. Pada bulan Oktober terjadi peningkatan permintaan konsumen terhadap batu pecah jenis 2/3 sehingga perusahaan melakukan upaya peningkatan produksi batu pecah 2/3 dengan cara melakukan perubahan closed side setting (CSS) pada secondary jaw crusher. Sebelum dilakukan peningkatan produk batu pecah 2/3, PT. ABC memproduksi batu pecah 3/5 distribusi ukuran -75+38 mm sebesar 57,87% atau 12,28 ton/jam, batu pecah 2/3 distribusi ukuran -38,1+19,1 sebesar 28,43% atau 6,03 ton/jam, batu pecah ½ distribusi ukuran -19,1+9,6 mm sebesar 2,77% atau 0,5 ton/jam, split distribusi ukuran -13,2+6,3 mm sebesar 5,19% atau 1,10 ton/jam dan abu batu distribusi ukuran -6,3 mm sebesar 5,73% atau 1,21 ton/jam, dengan distribusi ukuran produk yang dominan berukuran - 75+50,8 mm. Ukuran closed side setting secondary jaw crusher yang dipakai 70 mm. Berdasarkan data-data tersebut perusahaan mengharapkan peningkatan produksi batu pecah 2/3 dengan ukuran fraksi -30+20 mm menjadi sebesar 50 %. Upaya perusahaan untuk meningkatkan produksi batu pecah 2/3 sebesar 50% dengan melakukan pengaturan ulang closed side setting menjadi 50 mm. Setelah dilakukan perubahan closed side setting menjadi 50 mm maka didapatkan target produksi perusahaan untuk batu pecah 2/3 distribusi ukuran -38,1+19,1 mm sebesar 53,52% atau 12,28 ton/jam. Adapun terjadi peningkatan pula pada produksi batu pecah ½ distribusi ukuran -19,1+9,6 mm sebesar 5,72 % atau 1,31 ton/jam, split distribusi ukuran -13,2+4,75 mm sebesar 6,94% atau 1,6 ton/jam, dan abu batu distribusi ukuran -6,3 mm sebesar 14,98 % atau 3,43 ton/jam. Sedangkan produk 3/5 distribusi ukuran -50,8+25,4 mm menurun menjadi 18,81% atau 4,31 ton/jam.
KARAKTERISTIK LEMPUNG DAN PASIR PANTAI SEBAGAI BAHAN BAKU GERABAH DI DESA AMPERA KECAMATAN ALOR BARAT LAUT KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR Irmayanti Jamila Bambali; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 15 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.451 KB)

Abstract

Desa Ampera merupakan desa di Kabupaten Alor yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai pembuat keramik gerabah. Perajin keramik gerabah ini sudah dilakukan secara turun temurun. Proses pembuatan keramik gerabah di desa ini memanfaatkan lempung sebagai bahan baku utama dan pasir pantai sebagai bahan tambahan. Sebagai bahan baku keramik gerabah penggunaan lempung dan pasir pantai di Desa Ampera pada umumnya belum diketahui dengan tepat karakteristiknya berupa sifat-sifat fisik, struktur mineral dan jenis mineralnya. Hal ini pun mengakibatkan proses pencampuran lempung dan pasir pantai yang jika tidak sesuai dapat membuat kerusakan dan hangus pada badan keramik gerabah saat proses pembakaran. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lempung dan pasir pantai serta mengetahui komposisi terbaik lempung dan pasir pantai sebagai bahan baku gerabah yang berkualitas baik di daerah penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah perhitungan matematis dan metode grafik dengan pengujian sifat fisik dan kimia berupa XRD, XRF, Analisis ukuran butir, Atterberg Limit, berat jenis, susut kering, uji plastisitas sederana, susut bakar, porositas dan kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lempung pada lokasi penelitian termasuk dalam lempung organik berbutir halus dengan plastisitas rendah sampai sedang dengan nilai kadar air 28,48%, pengujian Atterberg Limit: LL 46,12%, PL 27,21%, IP 18,4%, pengujan distribusi ukuran butir saringan no 10 sebesar 94,11%, lolos saringan no 40 sebesar 84,8% dan lolos saringan no 200 sebesar 75% dan Pengujian berat jenis (sfecific gravity) sebesar 2.45 gr/cm. Komposisi mineral lempung diketahui melalui analisis XRD didominasi mineral-mineral Halloysite, Quartz, Albite, Magnetite, Illite dan Nontronite, pada pengujian XRF senyawa oksida SiO2 memiliki presentase tertinggi yakni 46,91% sehingga tanah liat pada lokasi penelitian termasuk ke dalam tanah liat Earthenware. Pada pengujian distribusi ukuran butir pasir pantai termasuk dalam golongan pasir berbutir halus dengan pengujian XRD pasir pantai pada lokasi penelitian memiliki unsur silika lebih banyak dari unsur oksida yang mengandung mineral Albite, Anorthoclase, Quartz, Magnetite dan Illite. Pada pengujian komposisi terbaik keramik gerabah nilai susut kering 10%, susut bakar 2,20%, nilai porositas 24,47% dan nilai kuat tekan 118.51 Kgf/cm2. Dari hasil uji coba maka diperoleh komposisi lempung dan pasir pantai sebagai bahan Baku gerabah yang baik adalah komposisi lempung dan pasir pantai (5:1).
KARAKTERISTIK DAN PENGUJIAN KUAT TEKAN BATA RINGAN CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE (CLC) DARI BATUGAMPING (CaCO3) PULAU TIMOR SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAERAH LAHAN KERING Yusuf Rumbino; Fani K. Y. Serangmo; Maria Arkanjela Giriani Muti
Jurnal Teknologi Vol 15 No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.538 KB)

Abstract

Dalam pembuatan bata ringan, agregat merupakan salah satu komponen penting. Agregat sendiri adalah butiran material yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton dan menempati kisaran 70% dari volume mortar atau beton tersebut. Agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortar atau beton, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian yang penting dalam pembuatan mortar atau beton. Bata ringan yang ada saat ini, sebagian besar menggunakan agregat pengisi seperti pasir kuarsa atau pasir silika. Untuk menciptakan sesuatu yang baru pada bata ringan, maka dilakukan inovasi penggantian agregat pengisi dengan menggunakan material lokal lain yang ada. Agregat pengganti yang digunakan dalam pembuatan bata ringan ini adalah tanah putih. Tanah putih yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah putih yang berasal dari lokasi penambangan Manulai. Dalam penelitian ini, ukuran butir yang digunakan sebagai agregat adalah ukuran butir lolos ayakan 2 mm tertahan 1 mm (-2+1). Kuat tekan, berat jenis dan daya serap air bata ringan setelah 28 hari adalah: 10,97 MPa; 619,25 kg/cm3; 20%. Kondisi pembuatan benda uji adalah dengan water cement ratio 0,4 dengan perbandingan campuran semen terhadap tanah putih adalah 1:3; 1:5 dan 1:7. Adapun foam yang ditambahkan sesuai dengan petunjuk bahan yaitu perbandingan 1liter bahan foam dengan penambahan 40 liter air.
PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN ESTIMASI BIAYA DALAM PEKERJAAN PENIMBUNAN TANGGUL PENGKRISTALAN GARAM DI DESA WEOE KECAMATAN WEWIKU KABUPATEN MALAKA Arsantri Tridiatna Fuel; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 16 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.491 KB)

Abstract

Tahap penimbunan tanggul pengkristalan garam yang berlokasi di Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka akan menggunakan alat gali muat dan alat angkut untuk memindahkan material sebagai bahan penimbunan tanggul ke lokasi penimbunan tanggul. Maksud dari penelitian ini adalah menghitung jumlah kebutuhan alat gali muat dan alat angkut dalam pekerjaan penimbunan tanggul pengkristalan garam dari segi keserasian kerja alat, waktu dan biaya. Dan tujuan dari penelitian adalah menghitung volume tanggul pengkristalan garam sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan alat gali muat dan alat angkut serta biaya yang dibutuhkan pada pekerjaan penimbunan tanggul. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dan studi pustaka. Jenis data yang diambil adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat yang dibutuhkan pada Kombinasi 1 adalah 1 unit excavator pc 160 dengan kapasitas bucket 0,70 m³ diserikan dengan 3 unit dump truck kapasitas 7 ton di dapatkan nilai MF sebesar 1.06 dengan durasi 97 hari. Kombinasi 2 adalah 1 unit excavator pc 160 dengan kapasitas bucket 1.20 m³ diserikan dengan 4 unit dump truck kapasitas 7 ton di dapat nilai MF sebesar 1.01 dengan durasi kerja 57 hari. Biaya yang dibutuhkan pada kombinasi 1 adalah Rp.2.149.520.000 dan kombinasi 2 adalah Rp.1,627,570,000.
ANALISIS PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PROSES PENAMBANGAN PASIR DI (QUARRY) PT. BUMI INDAH DESA BENU, KECAMATAN TAKARI, KABUPATEN KUPANG Feria Tak; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 16 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.93 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Bumi Indah yaitu penambangan pasir. Permasalahan yang terjadi adalah belum tercapainya target produksi sebesar 10.000 m3/bulan. Pada penelitian ini, terdapat faktor yang mempengaruhi sehingga Dump Truck bekerja tidak optimal yang mengakibatkan target produksi hanya mencapai 8.776 m3/bulan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan dalam softwere SPSS yaitu (X1) hambatan yang dapat dihindari, (X2) hambatan yang tidak dapat dihindari dan (Y) produksi aktual dengan tingkat kepercayaan 95% atau a = 0,05 dan jumlah sampel yang digunakan dalam pengolaan data sebanyak 30 data. Tujuan menganalisis data menggunakan softwere SPSS yaitu agar dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antar variabel (X1 dan Y), (X2 dan Y) dan variabel (X1, X2 dan Y) dengan pengujian antara lain : uji normalitas menunjukkan nilai sig (2-tailed) 0,200>0,05, uji T menunjukkan variabel X2 berpengaruh teradap Y yang dibuktikan dengan hasil uji >0,05 yang berarti H2 ditolak. Uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung 16,086 > f tabel 3,34, koefesien determinasi (R square) menunjukkan bawa X1 dan X2 berpengaruh teradap produksi aktual Y sebesar 0,510 atau 51,0%. Dari hasil pengolahan maka perlu adanya peningkatan waktu kerja efektif sehingga efesiensi kerja dari DT 01 semula 78,52 % menjadi 91,84 % dan DT 02 semula 78,13 % menjadi 90,42 % sehingga dapat tercapai target produksi sebesar 10.789 m3/bulan. Untuk merekomendasikan waktu hambatan diperoleh persamaan regresi linear, yaitu Y = 439,728 – 0,765 X1 – 0,171 X2. berdasarkan rekomendasi, maka nilai terendah untuk waktu hambatan sebesar 40 menit dan 60 menit, sehingga targer produksi dapat tercapai.
PENERAPAN IPTEK KEPADA KELOMPOK PEMILAH MANGAN DI KABUPATEN KUPANG Yusuf Rumbino; Herry Zadrak Kotta; Fani K. Y. Serangmo; Rizhard Ndolu; Noni Banunaek; Woro Sundari; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu Eki; Ika Fitri Krisnasiwi; Andreas Sinuhaji
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di Desa Ekateta Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Ada yang memiliki pekerjaan sebagai pemilah batuan yang mengandung logam mmangan (Mn). Para pekerja merupakan penduduk desa yang dilibatkan oleh suatu perusahaan yang memiliki Ijin Usaha Tambang (IUP) untuk memisahkan mangan dari batuan pengikutnya dengan cara “hand sorting”. Para pekerja ini tidak dilengkapi peralatan K3 maupun fasilitas dalam memilah mangan. Jumlah pekerja tidak menentu tergantung banyaknya tumpukan mangan yang digali oleh alat berat perusahaan. Permasalahan utama dari para pekerja adalah mereka tidak dapat memilah batuan mangan yang berukuran kurang dari 2 cm karena selain lebih mudah mengumpulkan batuan mangan yang berukuran lebih besar dari 5 cm. Metode kegiatan berupa penyampaian materi mengenai teknis penambangan mangan, K3 dalam usaha pertambangan, perhitungan ekonomis yang didapatkan jika bisa mengambil mangan yang berukuran kurang dari 2 cm menggunakan alat bantu mekanis berupa trommel screen dan log washer. Dampak dari kegiatan pengabdian ini adalah menimbulkan motivasi para pemilah untuk bermitra dengan kampus dalam menghasilkan prototipe alat yang bisa digunakan sebagai pemilah mekanis untuk mendapatkan batuanpembawa mangan yang berukuran kurang dari 2 cm.
PEMANFAATAN POTENSI AIR TANAH BERUPA PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI DAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DESA OHAEM Andreas Sinuhaji; Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu; Matilda Metboki; Herry Kotta
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ohaem memiliki 3 sumber mata air yang berpotensi memenuhi kebutuhan air warga desa. Permasalahan yang ada ialah sumber air jauh dari pemukiman penduduk dan membutuhkan waktu dan tenaga yang besar menuju sumber air. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa Ohaem sebagai perlu dilakukan Sistem Transmisi Dan Distribusi air dari sumbernya menjadi lebih dekat ke pemukiman penduduk dan fasilitas umum melalui bak penampungan air. Data yang di perlukan kualitas dan kuantitas air, letak sumber air dan pemukiman penduduk, rata – rata pemakaian air per hari. Data di analisis siecara komputerisasi untuk mengasilkan Peta jalur perpipaan. Peta perencanaan dapat dipakai dalam perancangan pendistribusian air unutk memenuhi kebutuhan air desa Ohaem.