Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMASI PARAMETER OPERASIONAL TROMMEL SCREEN DALAM PREPARASI BATUAN PEMBAWA LOGAM Mn SKALA LABORATORIUM Yusuf Rumbino; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 16 No 2 (2022): Nopember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Timor memiliki potensi bijih mangan dalam bentuk mineral pyrolusite dan saat saat ini dikelola oleh beberapa investor tambang. Pengambilan mangan melalui proses pemisahan mineral mangan menggunakan system hand sorting dimana para pemilah hanya bisa mengumpulkan bijih mangan yang berukuran diatas 5cm. Hal tersebut disebabkan mangan yang berukuran di bawah 5 cm bercampur aduk bersama tanah pengotor. Penelitian dan uji coba menggunakan trommel screen ini bertujuan mengambil bijih pyrolusite yang masih tertinggal di stockpile menggunakan mekanisme pemisahan antara tanah pengotor yang berukuran -1cm dari mangan yang berukuran -2+1 cm menggunakan trommel screen. Variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan mendapatkan mangan bersih yang telah terpisah dari material pengotor adalah pengaturan kemiringan trommel (o) sebesar 2, 4, 6, 8 dan kecepatan putar trommel (rpm) sebesar 20, 30, 40, 50, 60 yang akan menghasilkan efek cataracting dan cascading yang dapat mempengaruhi peningkatkan material yang lolos (undersize) lubang ayakan. Hasil percobaan digunakan untuk pengukuran efisiensi kinerja alat yang menunjukkan efisiensi pemisahan tertinggi 83,75% pada kemiringan 4 derajat dan efisiensi 82,5 pada putaran 40 rpm.
EVALUASI PRODUKSI BATUGAMPING DAN UMUR TAMBANG BERDASARKAN KEMAJUAN TOPOGRAFI PENAMBANGAN DAN PRODUKSI ALAT GALI MUAT PADA IPR KELOMPOK MASYARAKAT SUKA BERSAUDARA DESA BATAKTE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Marselino Andriano Lerong; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara adalah salah satu tambang rakyat yang ada di Kabupaten Kupang yang berfokus pada penambangan batugamping, sebagai tambang kelompok ini belum pernah melakukan survei secara berkala pada kegitan penambangannya sehinggga tidak terdapat data mengenai bagaimana perubahan topografi pada area penambangan untuk mengevaluasi volume dan kemampuan produksi akan tetapi perusahaan dapat melihat progress atau perkembangan penambangan melalui data pencatatan produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang ada pada perusahaan yakni excavator Seringkali terdapat perbedaan antara data hasil survei dan produksi alat gali muat hal ini sangat berpengaruh terhadap ongkos produksi, dan faktor ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume serta perbedaan antara data hasil pemetaan kemajuan topografi dan produksi alat gali muat (Excavator) beserta selisihnya dan untuk mengetahui umur tambang apabila laju produksinya tetap, dengan menggunakan software microsoft excel, penelitan ini difokuskan pada perhitungan produksi berdasarkan alat gali muat (excavator) yang dihitung selama lima minggu kerja dimana data yang dikumpulkan yakni jumlah isisan bucket excavator per dump truck, jumlah rite dump truck, fill factor bucket excavator, serta kapasitas bucket excavator, data sekunder yang digunakan yakni hasil pemetaan kemajuan topografi,sumberdaya, dan batas IPR. Volume material hasil pemetatan topografi kemajuan tambang adalah sebesar m3 dan volume produksi alat gali muat sebesar 38.571,4 m3 selisih volume antara kedua data sebesar 1.791,15 m3 atau sebesar 4,7%. Umur tambang apabila laju produksinya tetap sebesar 497857.36 m3/Tahun maka umur tambang sekitar 3.8 tahun atau apabila dihitung mulai tahun 2022 akan habis pada Tahun 2026.
PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUGAMPING DAN PERENCANAAN TAMBANG PADA IPR KELOMPOK MASYARAKAT SUKA BERSAUDARA DESA BATAKTE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Andhini Bebby Noviyanti Lesik; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara yang dimulai Tahun 2008 hingga saat ini belum diketahui berapa banyak batugamping yang sudah tertambang. Penambangan batugamping IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara memiliki 4 Pit yaitu Pit Selatan, Pit Tengah, Pit Timur, dan Pit Barat. Untuk mengetahui penambangan berkelanjutan diperlukan perencanaan desain tambang dan menghitung sumberdaya yang masih bisa ditambang. Perhitungan volume tertambang dihitung dengan cara membandingkan topografi awal dan topografi sekarang. Topografi awal didapat dari hasil digitasi di Google Earth, namun topografi awal Tahun 2008 yang tertutup awal sehingga yang diambil adalah topografi Tahun 2005 dan topografi sekarang diambil dari hasil pemetaan di lapangan menggunakan drone. Topografi Tahun 2005 dan topografi Tahun 2022 diambil dalam bentuk DEM (Digital Elevation Model) kemudian diolah di Software ArcGIS 10.8 untuk membuat kontur, kemudian dibawah ke AutoCAD Civil 3D dan dijadikan surface. Topografi Tahun 2005 dan Topografi Tahun 2022 yang sudah dijadikan surface langsung dibandingkan dan dihitung volume tertambangnya Tahun 2008 sampai Tahun 2022 dan didapatkan hasil 1.795.808,30 m3. Penambangan lebih lanjut yang ingin dilakukan untuk menghitung volume sumberdaya yang masih bisa ditambang dapat dihitung berdasarkan desain tambang. Desain tambang yang dibuat adalah desain Pit dan desain jalan tambang. Desain Pit di desain pada surface Tahun 2022 dengan kriteria kemiringan lereng berdasarkan kondisi saat ini dilapangan yaitu 84,30 dan di grading hingga batas bawah penambangan yaitu 150 mdpl. Kriteria desain jalan tambang yang dibuat yaitu dimulai dari elevasi 210 mdpl hingga elevasi 150 mdpl dengan kemiringan jalan 9,16%, Panjang jalan 663 meter, lebar jalan 10 meter, lebar bahu jalan masing-masing 2 meter, lereng jalan bagian kiri di desian 78,70 dan bagian kanan didesain lurus untuk memotong gundukan material yang nantinya akan dihitung sebagai volume yang masih bisa ditambang. Desain Pit dan desain jalan tambang yang telah dibuat di bandingakan dengan surface tahun 2022 dan dapat dihitung sumberdaya yang masih bisa ditambang dan di dapatkan hasil 1.926.243,70 m3.
ANALISIS PENURUNAN KESADAHAN PADA AIR SADAH SINTETIS (CaCl2) OLEH ZEOLIT ALAM ENDE Katharina B. V. Ngere; Yusuf Rumbino; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesadahan merupakan masalah yang sering ditemukan pada air. Kesadahan dapat diatasi menggunakan zeolit sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan zeolit alam Ende dalam menurunkan kesadahan dengan variasi ukuran butir yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode titrasi untuk mengetahui kadar kesadahan sampel, kadar kesadahan sampel sebelum perlakuan 80 mg/l, setelah diberi perlakuan oleh zeolit ukuran 60 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 20 mg/l. Sedangkan setelah diberi perlakuan oleh zeolit 100 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 50 mg/l. Setelah diberi perlakuan oleh zeolit 200 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 20 mg/l. Untuk mengetahui kemampuan zeolit, hasil dari penelitian ini dibandigkan dengan penelitian sebelumnya tentang penurunan kesadahan menggunakan arang aktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin kecil ukuran butir dan semakin lama waktu kontak maka semakin besar kesadahan yang diserap zeolit.
ANALISIS PENGARUH FREKUENSI SENTAKAN DAN DEBIT AIR DECK MEJA TERHADAP RECOVERY PASIR BESI MENGGUNAKAN ALAT SHAKING TABLE (MEJA GOYANG) Maria Febrianti Cici Malairuli; Yusuf Rumbino; Matilda Metboki
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasir besi pada umumnya terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses penghancuran batuan asal oleh proses pelapukan dan erosi. Khususnya di Wini, tujuan dari penelitian ini adalah: mengetahui berapa recovery pasir besi pada frekuensi sentakan meja goyang. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan pengambilan sampel dipantai Wini dengan ukuran 0,425 mm dan 0,3 mm, selanjutnya pemisahan konsentrat dan tailing dengan shaking table dengan kemiringan 4o, 5o, dan 6o. Untuk pengukuran deck meja menggunakan aplikasi clinometer dengan berat sampel 500 gram. Hasil hubungan kemiringan dek meja berpengaruh terhadap kadar dan recovery yang dihasilkan. Semakin besar sudut kemiringan deck meja maka kadar konsentrat akan semakin tinggi tetapi recovery akan semakin rendah. Recovery tertinggi diperoleh pada kemiringan 4o, sedangkan kadar konsentrat tertinggi diperoleh pada kemiringan 6o.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH BATUBARA TERHADAP KUALITAS GERABAH Meltri K. Funuk; Yusuf Rumbino; Matilda Metboki
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oesu’u merupakan Wilayah di Kabupaten Kupang yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai pembuat keramik gerabah. Proses pembuatan keramik gerabah di Oesu’u memanfaatkan lempung sebagai bahan baku utama dan pasir sebagai bahan tambahan. Selain pasir banyak bahan tambahan yang bisa digunakan sebagai campuran dalam pembuatan gerabah seperti abu sekam padi, jerami, dan limbah sisa lainnya yang mengandung banyak unsur silikat. Dalam penelitian ini bahan tambahan yang digunakan adalah fly ash, disisi lain fly ash memiliki sifat pengikat bila dicampur dengan air serta memiliki sifat-sifat pembentuk semen dan juga mengandung unsur slikat yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash batubara terhadap kualitas gerabah ditinjau dari porositas, kuat tekan, dan juga mengetahui komposisi mineral dari tanah liat dan fly ash serta komposisi campuran terbaik. Variasi persentase fly ash yang ditambahkan adalah 0%, 10%, 20%, 30%, dengan sampel dicetak berbentuk kubus 5x5x5 cm. Pembakaran dilakukan selama 24 jam dengan suhu antara 800-1000oC. Dari hasil analisis XRD yang dilakukan komposisi mineral pada tanah liat aluminium silikat hidroksit (kaolinit) pada fly ash clinozoisite fly ash jenis ini termasuk dalam fly ash kelas C. Nilai porositas dengan persentase fly ash 0% : 6.2%, 10% : 15.3%, 20% : 26.0%, 30% : 29.3%. Nilai kuat tekan dengan persentase fly ash 0% : 31.08 Mpa, 10% : 25.03 Mpa, 20% : 14.85 Mpa, 30% : 13.85 Mpa. Komposisi pencampuran terbaik berdasarkan standar adalah dengan persentase fly ash 10%.
PENDAMPINGAN KEPADA KELOMPOK TANI DI DESA NUNMAFO DALAM PENGELOLAAN LAHAN KEBUN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI “ALLEY CROPPING” UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI Zainal Arifin; Yusuf Rumbino
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar lahan potensial menyebar di Desa Nunmafo namun banyak bidang lahan yang dimiliki penduduk tidak tergarap secara intensif sehingga kurang/tidak produktif. Kurang produktifnya lahan ini disebabkan keterbatasan sumberdaya petan dalam menolah lahani. Agar meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok tani dalam mengelola lahan yang produktif dan komersial, maka beberapa pengurus kelompok tani dan / atau tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kawasan lahan kurang produktif sangat mengharapkan transfer teknologi dalam menggarap potensi yang ada di Desa Nunmafo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Nunmafo adalah teknologi “alley cropping”. Melalui teknologi ini diharapkan para petani memiliki pemasukan atau pendapatan dari penjualan hasil kebunnya setiap hari (melalui panen pisang kepok, pepaya), pendapatan mingguan dari hasil penjualan sayuran (cabe, terong, sawi), pendapatan triwulan (jagung, palawija), dan pendapatan tahunan (buah naga, buah mangga). Tanaman pagar digunakan tanaman cendana yang diharapkan dapat dinikmati hasilnya setelah 20 tahun kemudian. Pendapatan petani yang semula hanya dari hasil penjualan jagung dan palawija saat ini mendapatkan pemasukan secara rutin dari berbagai produk tanaman yang ditanam dengan system lorong ini, dan yang lebih terpenting adalah terciptanya ketahanan pangan dengan adanya pisang kepok yang merupakan makanan keseharian penduduk terjamin ketersediannnya.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT PENGUSAHA GERABAH DI OESU’U KELURAHANA TUATUKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Matilda Metboki; Yusuf Rumbino; Andreas Sinuhaji; Herry Z. Kotta; Margaretha M. Klau; Fransiskus Sese
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar masyarakat Oesu’u, Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang merupakan masyarakat kecil menengah dengan mata pencaharian sebagai pengusaha gerabah. Berdasarkan prasurvei yang dilakukan, pengarajin gerabah masih menghadapi bebeapa permasalahan yaitu saran/alat pembuat gerabah yang masih tergolong sangat sederhana dan juga produk yang dihasilkan tidak bervariasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam kegiatan pendampingan masyarakat ini diberikan sosialisasi mengenai mutu dan kualitas gerabah serta pelatihan mendesain gerabah dan pengadaan alat meja putar untuk menunjang proses pembuatan gerabah. Program pengabdian ini dilaksanakan dan berjalan ddengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan juga hasi sosialiasi dan pelatihan yang dilakukan terlihat bahwa masyarakat pengrajin gerabah memahami akan pentingnya peningkatan kualitas gerabah dengan menggunakan peralatan yang berkualitas dan desain gerabah yang kebih bervariasi dapat meningkatkab permintaan dan pendapatan.
SOSIALISASI GEOWISATA SPELEOLOGI DUSUN BONEN, DESA BAUMATA (DALAM MENDUKUNG DESA BINAAN FAKULTAS) Noni Banunaek; Herry Z. Kotta; Andreas Sinuhaji; Aisyah Ahmad; Yusuf Rumbino
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu destinasi geowisata, Dusun Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, perlu dikembangkan, ditata dan dilestarikan. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber mata air yang keluar dari rongga dan gua karst dengan total debit rata-rata >150 ltr/dtk, yang keluar dari cekungan air tanah Karst Baumata. Mata air dan air tanah di daerah keluaran (discharge) perlu dijaga kuantitas dan kualitasnya, mengingat penurunan kuantitas air tanah dapat terjadi apabila fungsi daerah imbuhannya terganggu. Penurunan kualitas akibat pencemaran air tanah sangat mudah terjadi karena prinsip aliran air tanah daerah karst yang dapat berupa sungai bawah tanah. Keseimbangan dan saling ketergantungan antara pengembangan penataan potensi wisata dengan pelestarian sumber daya alam karst, hutan wisata perlu selalu terjaga. Disisi yang lain sebagai daerah yang dekat dengan ibu kota provinsi, perubahan lahan, pertumbuhan permukiman, dapat menyebabkan perubahan kawasan bentang alam karst dan potensi pencemaran air tanah. Maka dari itu, staf pengajar di Prodi Teknik Pertambangan mendukung kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dengan melakukan kegiatan Sosialisasi Geowisata Speleologi Dusun Bonen, Desa Baumata (dalam mendukung desa binaan fakultas). Kegiatan Sosialisasi ini juga dilakukan bersamaan dengan kegiatan penelitian berupa pemetaan dan identifikasi jalur gua (speleologi), melakukan wawancara dengan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BKSDA NTT), tokoh masyarakat, dan pemerintah desa. Kemudian melakukan ceramah berupa sosialisasi bentang alam karst, peran hutan wisata dan Geowisata Speleologi.
OBSERVASI PENURUNAN TEKANAN (PRESSURE DROP) PADA SISTEM PERPIPAAN: PENGARUH PANJANG DAN DIAMETER PIPA, ELBOW, DAN TEE Nuryoto, Nuryoto; Rahmayetty, Rahmayetty; Yusuf Rumbino; Astrilia Damayanti; Doni Rahmat Wicakso
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 15 No. 2 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v15i2.1666

Abstract

The piping system is a fundamental process equipment in the industry. The phenomena that occur in piping systems vary depending on the conditions of the pipes and the fluids flowing through them. Therefore, research related to piping systems requires attention to minimize and understand the occurring phenomena. There have been many studies related to piping analysis, but what sets this research apart from previous studies is that it focuses on examining the contribution of each component of the piping system to friction loss-pressure drop. Furthermore, the data obtained is used to determine the deviation or difference between experimental data and theoretical calculations. This research aims to study the correlation between friction loss and pressure drop in piping systems (including pipes, elbows, and tees) and to determine the extent of deviation between theoretical calculations and actual conditions, as well as to understand the trend of such deviations. Results show that as the length of the pipe increases, there is an increase in pressure drop, especially for pipe lengths of 0.6, 0.8, and 1.4 meters, the values are 275.26, 367.0, and 642.27 Pa over density, respectively. Conversely, as the pipe diameter increases, the resulting pressure drop becomes smaller, namely for pipe diameters of 0.5, 0.75, and 1.25 inches, the values are 266.64, 93.33, and 13.33 Pa over density, respectively. In the observation of the influence of fittings, it is shown that the pressure drop generated by elbows is greater than that of tees, with values of 26.66 and 13.33 Pa over density, respectively. When calculating the percentage deviation, there is a tendency for longer pipes and larger diameters will increase the percentage of deviation. For pipe lengths of 0.4, 0.6, and 1.4 meters, the percentage deviations are 3.23, 10.11, and 17.50%, respectively. For variations in pipe diameter, the percentage deviations are 3.23, 41.74, and 47.15% for diameters of 0.5, 0.75, and 1.25 inches, respectively. Meanwhile, the percentage deviation for tees is greater than that of elbows, with values of 84.78% (for elbows) and 185.02% (for tees).