Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Efektivitas Serbuk Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Serangan Nematoda Meloidogyne spp. Pada Tanaman Tomat Citra Anggraeni Ragil; Elly Liestiany; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 3 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v2i3.281

Abstract

Salah satu tanaman hortikultura adalah tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill).Tanaman tomat ini memiliki nilai komoditas yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani hal yang menyebabkan perbedaan produksi tersebut disebabkan oleh serangan nematoda yang mengakibatkan akar tanaman menjadi bengkak. Nematoda yang menyerang adalah nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dosis terbaik serbuk putri malu (Mimosa pudica L.) dalam menekan nematoda puru akar Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diujikan adalah pemberian serbuk putri malu dengan dosis 25, 50, 75 dan 100 gram yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga jumlah satuan percobaan adalah 25 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari dua tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk putri malu efektif dalam menekan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Perlakuan yang terbaik atau dengan intensitas serangan terendah yaitu dosis 100 gram, terhadap tinggi tanaman perlakuan berpengaruh dengan tinggi pada masing-masing perlakuan adalah 90,48 cm (K), 102,06 cm (A), 116,09 cm (B), 110,67 cm (C) dan 115,39 cm (D), sedangkan terhadap berat buah segar tidak berpengaruh nyata.
Pengaruh Dosis Gliokompos dalam Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai Hiyung (Capsicum frutescens L.) Dessy Herwanti; Ismed Setya Budi; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 3 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v2i3.282

Abstract

Salah satu tanaman hortikultura adalah tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill).Tanaman tomat ini memiliki nilai komoditas yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani hal yang menyebabkan perbedaan produksi tersebut disebabkan oleh serangan nematoda yang mengakibatkan akar tanaman menjadi bengkak. Nematoda yang menyerang adalah nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dosis terbaik serbuk putri malu (Mimosa pudica L.) dalam menekan nematoda puru akar Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diujikan adalah pemberian serbuk putri malu dengan dosis 25, 50, 75 dan 100 gram yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga jumlah satuan percobaan adalah 25 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari dua tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk putri malu efektif dalam menekan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Perlakuan yang terbaik atau dengan intensitas serangan terendah yaitu dosis 100 gram, terhadap tinggi tanaman perlakuan berpengaruh dengan tinggi pada masing-masing perlakuan adalah 90,48 cm (K), 102,06 cm (A), 116,09 cm (B), 110,67 cm (C) dan 115,39 cm (D), sedangkan terhadap berat buah segar tidak berpengaruh nyata.
Kemanjuran Beberapa Jenis Pestisida Botani Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) di Rumah Kawat Intan Febrina; Samharinto .; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.336

Abstract

Salah satu kendala yang menurunkan produksi tanaman kedelai yaitu adanya gangguan organisme pengganggu tanaman. Salah satunya adalah ulat grayak yang menyebabkan kerusakan dan penurunan produksi hasil pada tanaman kedelai. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mengendalikan hama tersebut dengan mengaplikasikan pestisida botani yang ramah dan aman bagi lingkungan, sekaligus bertujuan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Daun Kepayang, daun Kirinyuh dan daun Bintaro diketahui bermanfaat sebagai pestisida botani bagi organisme pengganggu tanaman. Beberapa penelitian menunjukkan ketiga daun tersebut memiliki senyawa kimia yang dapat menjadi anti feedant. Penelitian menunjukkan hasil pemberian pestisida botani Kepayang rata-rata berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak pada perlakuan langsung terhadap ulat dan pestisida botani Kirinyuh rata-rata berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak pada perlakuan langsung terhadap tanaman kedelai.
Kemampuan Larva Haltica spp Mengendalikan Gulma Air Ludwigia hyssopifolia Fazriani Ikhsan; Helda Orbani Rosa; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.415

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap serangga pemakan gulma Haltica spp pada gulma Ludwigia hyssopifolia, yang bertujuan untuk melihat pengaruh populasi larva Haltica spp terhadap kerusakan gulma Ludwigia hyssopifolia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, menggunakan larva Haltica spp dengan jumlah0, 3, 6, 9, dan 12 larva yang diaplikasikan pada gulma Ludwigia hyssopifolia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepadatan populasi larva Haltica spp maka semakin besar pula tingkat kerusakan yang ditimbulkan, seperti pengaplikasian larva Haltica spp dengan jumlah 12 ekor menunjukkan intensitas kerusakan tertinggi yaitu sebesar 96,25%.
Potensi Ekstrak Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilavarpata lugens Stal) Yunita Ambar Wati; Samharinto Soedijo; M Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.520

Abstract

Potensi ekstrak umbi gadung (Discorea hispida Dennst) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilavarpata lugens Stal) telah diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi gadung sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan WBC dan menentukan nilai LD50. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan tingkat konsentrasi K (kontrol), P1 (5%), P2 (7,5%), P3 (10%) dan P4 (12,5%) dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama 192 jam. Hasil penelitian menunjukkan LD50 untuk ekstrak umbi gadung yaitu sebesar 6,05 ml dan ekstrak umbi gadung mampu mematikan WBC dengan mortalitas sebesar 96,67% untuk perlakuan P1, P2, dan P4 setelah 192 jam pengamatan
Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Yang Diaplikasi Dengan Berbagai Pestisida Nabati Ahmad Saipur Rahman; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.521

Abstract

Telah dilakukan penelitian penggunaan campuran beberapa bahan tumbuhan terhadap larva Spodoptera litura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan beberapa pestisida nabati dalam mengendalikan hama ulat grayak dengan metode sandwich daun. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan yang terdiri dari tiga larutan bahan uji yaitu dari daun mimba (Azadirachta indica A.Juss), dari daun bintaro (Carbera manghas) dan dari daun kepayang (Pangium edule Reinw), satu bahan pembanding yaitu air sebagai kontrol dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi daun kepayang dengan bintaro memiliki persentase mortalitas tertinggi yaitu sebesar 58,75%, diikuti dengan kombinasi daun bintaro dengan mimba sebesar 53,75% dan kombinasi daun mimba dan kepayang sebesar 46,25%.
Pengujian Dua Belas Jenis Trichoderma Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Seftia Diastari; Salamiah .; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.664

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji dua belas jenis Trichoderma untuk mengendalikan penyakit antraknosaColletotrichum gloeosporioides pada pertanaman bawang merah. di Kalimantan Selatan tujuandaripada penelitian ini untuk mengetahui kemampuan 12 jenis Trichoderma spp., dalam menghambatpertumbuhan C. gloeosporioides. Pengujian ini terdiri dari uji antagonis menggunakan mode kulturganda dan uji Trichoderma spp. terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides. Penghambatan yang palingtinggi sebesar 23,93 % isolat dari Trichoderma spp. asal Sinar Baru, Rantau Badauh, KalimantanSelatan. dan penghambatannya yang terendah 7,31 % isolat Trichoderma spp. asal Margasari,Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Keanekaragaman Arthropoda di Permukaan Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) yang Diaplikasi dengan Beberapa Pestisida Di Lahan Pasang Surut Hilmuddin Hilmuddin; Samharinto Soedijo; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.669

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda di permukaan tanah pada tanaman kedelai(Glycine Max L.) yang diaplikasi dengan beberapa pestisida di lahan pasang surut. Penelitiandilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Tempat penelitian di Desa Sidomulyo KecamatanTamban Catur Kapuas. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Keanekaragaman ditentukan dengan indekskeanekaragaman (H’) (Shannon-Winner). Di samping itu juga ditentukan kelimpahan arthropodanya,dengan menghitung arthropoda yang tertangkap. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol (tanpapestisida), pestisida Biologi (pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis), pestisida Piretroid(berbahan aktif Deltametrin), pestisida Nabati ( campuran ekstrak buah cabe jawa dan biji Srikayadengan perbandingan 1:9), pestisida Organofosfat (bahan aktif Propenopos) dan diulang 5 kali. Hasilpenelitian yang menunjukkan nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah perlakuan pestisidaPiretroid (H’= 2,51), diikuti dengan perlakuan pestisida Nabati (H’= 2,39), pestisida Biologi (H’=2,33) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (H’=2,31) dan pestisida Organofosfat (H’=2,51). Nilaikelimpahan arthropoda yang tertinggi yaitu Piretrioid merupakan perlakuan dengan tingkat kelimpahanarthropoda tertinggi sebesar (130 ekor), diikuti dengan perlakuan Biologi (118 ekor), Nabati (112ekor) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (107 ekor) dan Organofosfat (100 ekor).
Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Biji Pinang Muda Terhadap Moluska Non Target Noorjannah Noorjannah; Muhammad Indar Pramudi; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.761

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pestisida nabati biji pinang muda sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas moluska non target.. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 4 perlakuan tingkat konsentrasi E0 (kontrol), E1 (20%), E2 (30%) dan E3 (40%) dengan 3 ulangan. Larutan pestisida nabati biji pinang muda pada konsentrasi 40% mampu mematikan moluska non target dengan mortalitas sebesar 55% untuk siput cangkang, persentase mortalitas sebesar 56,67% untuk siput tutut dan persentase mortalitas 95% untuk keong mas.
Keanekaragaman Arthropoda dan Kelimpahan Musuh Alami pada Empat Jenis Tanaman Refugia Risaldi Risaldi; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.764

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda dan kelimpahan musuh alami pada empat jenis tanaman refugia pada bulan Mei-Juli 2020. Keanekaragaman ditentukan dengan indeks keanekaragaman (H’) (Shannon-Wiener) dan kelimpahan musuh alami ditentukan dengan menghitung jumlah individunya. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman spesies tertinggi dengan waktu penangkapan dan fase yang berbeda, pada bunga kenikir pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=2,92), berbunga muda pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,57) dan berbunga tua juga pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,23), sedangkan indeks keanekaragaman spesies terendah adalah bunga matahari pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=0), berbunga muda pada bunga kenikir jam 12.00-13.00 (H’=0,46) dan berbunga tua pada tanaman bunga matahari jam 16.00-17.00 (H’=0,64). Indeks keanekaragaman spesies tertinggi secara keseluruhan pada fase sebelum berbunga adalah bunga kenikir (H’=2,80), kemudian fasel67 berbunga muda yang tertinggi adalah bunga marigold (H’=2,82) dan fase berbunga tua yang tertinggi juga pada bunga marigold (H’=2,73). Kelimpahan musuh alami secara keseluruhan ditentukan dengan menghitung jumlah yang tertangkap. Pada bunga kenikir predator sebesar 35 dan parasitoid sebesar 96 individu, kemudia pada tanaman bunga kertas predator sebesar 20 dan parasitoid sebesar 22 individu, sedangkan pada tanaman bunga marigold predator sebesar 67 dan parasitoid sebesar 52 individu serta pada tanaman bunga matahari predator sebesar 18 dan parasitoid sebesar 0 individu.