Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ACTIVATED CARBON PRODUCTION FROM TURF SOIL SANI, SANI
Jurnal Teknik Kimia Vol 5, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v5i2.144

Abstract

Indonesia is one of the country that proposed as a country tag has the world's largest peat, whilethe carbon content in peat is quite high, namely ± 60%. To increase the economical value of peat in amanner that is processed into activated carbon. This research aims to make activated carbon from thepeat soil and nutrient concentrations studied the influence of activators and activation times for the qualityactivated carbon produced. Raw materials used to make activated carbon is peat derived from centralKalimantan. H2SO4 solution is used as the activator. While Iod solution, a solution of potassium iodideand thiosulphate solution 0.1 N is used as active carbon absorbent testing agent. Set of variables: 550 0Ctemperature carbonization, carbonization time of 2 hours, peat, coal 40 mesh particle size , weight of 100grams of active carbon, the comparison of the char activator 1: 10 and the drying temperature is 120 0C.Carried out activator concentration are 5%, 10%, 15%, 20% and 25% and time of immersion / activationare 1, 1.5, 2, 2.5, 3 (h). Research results are measured from the active carbon absorbent rate of Iodinesolution. Best results absorbed rate measured as 21.88% were obtained in 20% H2SO4 concentration andactivation time of 2.5 hours.Key words: active carbon, peat, activator, carbonization, absorbent rate
ETANOL GEL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Sani, Sani; Astuti, Dwi Hery; Fathoni, Muhammad; Pratama, Bayu Prima
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i1.825

Abstract

Bahan Bakar Minyak sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Namun karena deposit minyak bumi di Indonesia hanya tinggal  20 tahun maka harus dicari bahan bakar alternatif lain yang dapat menggantikan minyak tanah. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang potensial karena sumbernya mudah diperbaharui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan  volume C2H5OH dan lama pengadukan terhadap hasil nilai flash point etanol gel dari cangkang kerang hijau dan etanol. Cangkang kerang hijau yang telah dihaluskan dimasukkan dalam beaker glass kemudian dicampur dengan asam asetat (CH3COOH), kalsium asetat (Ca(CH3COO)2) yang terbentuk dicampur dengan etanol 85% sesuai variabel volume etanol yaitu (70;75;80;85;90 ml), diaduk selama waktu sesuai variabel yaitu (30;60;90;120;150 menit) kemudian didiamkan sampai terbentuk etanol gel. Kemudian disaring untuk diambil etanol gelnya dan dianalisakan flash pointnya. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengadukan   nilai flash point menurun. Hasil terbaik yang diperoleh yaitu flash point sebesar 16,80 oC yang didapat pada volume etanol 75 ml dan waktu pengadukan 150 menit.
PENURUNAN BOD DAN COD PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI RUMPUT LAUT DENGAN METODE ION EXCHANGE Sani, Sani; Istiqomah, Umi Ary; Prabowo,, Nina Sari; Astuti, Dwi Hery
Jurnal Teknik Kimia Vol 13, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v13i2.1413

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas strategis Indonesia disektor kelautan, disampingudang dan tuna. Dengan banyaknya Industri rumput laut akan menimbulkan permasalahan limbah cairyang mempunyai kandungan BOD awal 5297,78mg/liter dan COD 18.252,55mg/liter. Penelitian inibertujuan untuk menurunkan BOD dan COD dari limbah cair industri rumput laut melalui proses resinpenukar ion, dimana resin yang digunakan adalah resin anion. Variabel berat resin adalah 250, 300,350, 400, dan 450gr, dengan kecepatan pengadukan 200rpm, dan waktu pengadukan 15, 30, 45, 60dan 75menit. Kemudian setelah resin mengalami kejenuhan, maka dilakukan regenerasi, denganmenggunakan larutan NaOH 13%. Hasil penelitian penurunan COD terbaik adalah 9196 mg/literdidapat pada waktu pengadukan 45menit dengan penambahan resin 450gr. Hasil penurunan BODterbaik adalah 3002,66mg/liter didapat pada waktu pengadukan 75menit dan penambahan resin450gr. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.1413
KARBON AKTIF DARI BATUBARA LIGNITE DENGAN PROSES AKTIVASI MENGGUNAKAN HIDROGEN FLOURIDA Novananda, Ajie; Rahmawati, Ira; Sani, Sani; Astuti, Dwi Hery; Suprianti, Lilik
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297

Abstract

Lignit merupakan jenis batu bara yang mengandung banyak pengotor dan memiliki nilai kalor relatif rendah sehingga tidak banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar, tetapi mengandung senyawa karbon yang cukup tinggi sehingga mempunyai peluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan karbon aktif. Pada penelitiaan ini dilakukan sintesa lignit menjadi karbon aktif dengan menggunakan aktivator Hidrogen Florida (HF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator HF dan suhu aktivasi pada pembuatan karbon aktif dari batubara lignit. Proses sintesa lignit menjadi karbon aktif diawali dengan melakukan preparasi batubara melalui proses karbonasi pada temperatur 500oC selama 2 jam. Selanjutnya serbuk batu bara dihaluskan dan  diayak untuk diperoleh ukuran yang seragam 100 mesh. Serbuk batu bara direndam pada larutan HF dengan perbandingan 1:10. Konsentrasi larutan HF bervariasiasi sebesar: 2, 2,5, 3, 3,5, 4 % volume. Perendaman dilakukan selama 5 jam pada temperatur 30oC, kemudian larutan disaring dan residu batu bara diaktivasi menggunakan furnace dengan variabel temperatur 700; 750; 800; 850; 900 oC selama 2 jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karbon aktif terbaik didapatkan pada konsentrasi HF 4% dan suhu aktivasi 900oC dengan daya serap terhadap iodin (I2) sebesar 810,75 mg/g, kadar air 1,9992%, kadar zat terbang 0,192%, kadar abu 5,408% dan fixed carbon mencapai 92,401%.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297
PENGARUH KEPUASAN WAJIB PAJAK, PENEGAKAN SANKSI PAJAK DAN KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KOTA PONTIANAK JOKO SUSENO; SANI SANI
Jurnal Ekonomi Integra Vol 8, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : STIE 'INDONESIA' Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51195/iga.v8i1.113

Abstract

The aims of study are analyzing the impact of satisfaction from the taxpayers, tax sanction enforcement and distributive justice on taxpayer compliance, especially taxpayer of construction service companies. Data has been collected by closed questionnaire with Likert scale between 1 and 5. From the statement, it can know the level of taxpayer compliance as the respondent to the problem determined by the way of providing value to answers result from the respondents. Multiple regression analysis has been used to analyze data. Based on the research, it shows that taxpayer satisfaction variable can be proved by having a positive and significant influence on taxpayer compliance especially taxpayer of construction service company by coefficient result β = 0,383 with p-value equal to 0,0095 smaller than α= 0,05 , variables Enforcement of tax sanctions has been proven by having a positive and significant impact on taxpayer compliance, especially Construction Services Company coefficient β = 0.943 with p-value of 0.014 smaller than α = 0.05. And distributive justice variable has positive and significant influence on taxpayer compliance especially Construction Service Company with result of coefficient β = 0,749 with p-value equal to = 0,0185 smaller than α = 0, 05
PENENTUAN PERSAMAAN LANGMUIR DAN FREUNDLICH PADA ADSORPSI LOGAM CU(II) DI AIR LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN SILIKA DARI ABU VULKANIK GUNUNG BROMO Desy Nuriyah Alifa Rusdiyana; Anisa Ety Purnamawati; Dwi Hery Astuti; Sani Sani
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i2.8071

Abstract

Industri elektroplating di Indonesia semakin berkembang sehingga menimbulkan limbah cair yang berpotensi dapat mencemari lingkungan. Salah satu alternatif pengurangan kandungan logam berat dalam limbah buangan industri yaitu menggunakan senyawa yang disintesis untuk menyerap logam berat tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan dan membandingkan persamaan Langmuir dan Freundlich agar diperoleh persamaan yang sesuai pada proses adsorpsi logam Cu(II) dengan silika dari Abu Vulkanik Gunung Bromo. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap ekstraksi silika, sintesis silika, dan adsorpsi logam Cu(II) menggunakan limbah elektroplating dengan variabel massa silika 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram; 2 gram dan 2,5 gram serta variabel waktu adsorpsi 40 menit; 60 menit; 80 menit; 100 menit dan 120 menit. Silika yang dihasilkan memiliki kandungan SiO2 sebesar 41,1 %, dimana konsentrasi limbah elektroplating sebesar 187 mg/L dan volume 10 mL dengan massa silika 2 gram selama 80 menit dapat mengadsorpsi logam Cu(II) hingga 99,0481% menggunakan persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan diperoleh persmaan linier y = 1,635x – 0,021 dengan nilai R2 sebesar 0,9701. Daya adsorpsi silika terhadap logam Cu(II) meningkat seiring dengan bertambahnya massa adsorben dan lamanya waktu adsorpsi hingga mencapai titik optimumnya, setelah mencapai titik optimumnya massa adsorben dan waktu adsorpsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Pemanfaatan Limbah Padat Penyulingan Daun Cengkeh Menjadi Biobriket Di Desa Kalipucang Af'ida, Layyinatul; Sani, Sani; Siswati, Nana Dyah
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/madani.v2i2.8685

Abstract

Daun cengkeh kering dari hasil penyulingan minyak atsiri daun cengkeh seringkali dipandang sebagai limbah industri yang pemanfaatannya masih kurang. Limbah daun cengkeh ini biasanya hanya digunakan sebagai bahan bakar tambahan untuk proses penyulingan di Desa Kalipucang. Sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi biobriket dengan campuran arang sekam padi. Biobriket adalah sumber energi alternatif yang terbuat dari campuran biomassa dengan proses karbonisasi bersuhu tinggi. Tujuan dari pemanfaatan limbah daun cengkeh yaitu untuk mengurangi limbah yang terbuang dan menjadikannya produk yang memiliki nilai jual bagi masyarakat Desa Kalipucang. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu pembuatan biobriket daun cengkeh dan penyuluhan kepada masyarakat. Hasil capaian kegiatan ini adalah briket daun cengkeh yang ramah lingkungan. Pembuatan biobriket daun cengkeh ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif terhadap limbah penyulingan daun cengkeh di Desa Kalipucang.
Nugget Jantung Pisang Sebagai Usaha Diversifikasi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Di Desa Kalipucang Aisyah, Aurela Naura; Sani, Sani; Suprihatin, Suprihatin
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/madani.v2i2.8713

Abstract

Salah satu unsur tanaman pisang yang dapat dijadikan bahan makanan adalah jantung pisang. Namun karena kebanyakan orang hanya mengetahui cara memanfaatkan jantung pisang untuk membuat sayuran, maka pemanfaatan jantung pisang untuk keperluan makanan belum maksimal.Banyaknya jantung pisang tidak benar – benar dimanfaatkan secara maksimal, bahkan dibuang begitu saja mendorong untuk mengubah suatu limbah menjadi produk yang dapat memberikan nilai ekonomis dan juga dapat membuka suatu usaha bagi masyarakat setempat. Usaha untuk meningkatkan nilai ekonomis dari jantung pisang tersebut adalah dengan menjadikannya suatu produk. Salah satunya yaitu membuat suatu inovasi pangan Nugget Jantung Pisang.Dengan program diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal di Desa Kalipucang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari masyarakat Desa Kalipucang
Program Bina Desa Kalipucang Dalam Pemanfaatan Limbah Batang Pisang Untuk Pembuatan Biobriket Aristio, Rivaldi; Sani, Sani; Puspitawati, Ika Nawang
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/madani.v2i2.8882

Abstract

Program Bina Desa Kalipucang menggunakan limbah batang pisang untuk membuat biobriket. Batang pisang limbah dapat digunakan sebagai sumber pati (5-10%), 20% hemiselulosa, 5% kandungan lignin, dan selulosa (±63%) yang diubah menjadi karbon selama proses pembakaran. Dengan demikian, pisang limbah dapat dicetak menjadi briket. Dengan jumlah batang pisang yang sangat sedikit digunakan, limbah pisang dapat digunakan sebagai pengganti untuk membuat briket. Kegiatan bina desa ini menggunakan limbah batang pisang yang diproses menjadi produk bernilai tinggi. Briket batang pisang ini dibuat melalui proses karbonisasi dengan lubang pada kaleng bekas. Hasil dari kegiatan bina desa ini adalah bahwa program kerja ini memberi tahu warga desa tentang cara mengolah limbah batang pisang menjadi briket dan memberikan sosialisasi tentang peluang bisnis untuk meningkatkan pendapatan desa.
Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Dan Serbuk Gergaji Di Desa Kalipucang Sebagai Bahan Biobriket abdillah, nabil zhillan; Sani, Sani
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/madani.v2i2.8928

Abstract

Kalipucang Village's residents generally have professions as cattle breeders, but there are some who are coffee farmers. Coffee skin waste is usually sold directly by coffee farmers at a cheap price, where the coffee skins can actually be processed into biobriquettes and the selling price will increase. Coffee skin has a small water content and high calorific value and can be an alternative fuel product, while sawdust has a carbon chain that plays a role in combustion. The quality of the briquettes is obtained by calculating the right composition ratio so that it will produce high quality calorific value and suit people's needs. The thing that must be considered when making briquettes is determining the right ratio of ingredients to increase the heat of the briquettes and their use. It is hoped that making biobriquettes is relatively easy by processing coffee husk waste and sawdust and can become a business idea and for consumption by the Kalipucang community in everyday life.