Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pengembangan Soal Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Materi Fluida Untuk SMA Liana, Nova; Suana, Wayan; Sesunan, Feriansyah; ,, Abdurrahman
JOURNAL OF KOMODO SCIENCE EDUCATION Vol 1 No 01 (2018): Science Education in 21st century (NOVEMBER)
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendesain two-tier multiple choice (TTMC) test pada materi fluida melalui analisis Model Rasch. Model pengembangan mengadopsi dari Adams dan Wieman (2011) meliputi menentukan format butir soal, menentukan konstruksi butir soal, menentukan pedoman penilaian, uji Ahli, dan revisi butir soal. Subjek uji coba penelitian yaitu 57 siswa kelas XI MIA SMAN 1 Kotaagung. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Model Rasch dengan aplikasi Winstep 3.73. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa (1) soal tes HOTS yang dikembangkan valid {mencapai rentang yang dapat diterima PT-Measure, Outfit Mean Square (MNSQ) dan nilai Outfit z-standardized (ZSTD)}, (2) soal tes HOTS memiliki reliabilitas sangat baik dengan alpha chonbrach’s sebesar 0,94, (3) terdapat 5 soal sangat sulit, 10 soal sulit, 11 soal mudah, dan 4 soal sangat mudah, (4) responden memiliki konsistensi jawaban yang baik, (5) opsi pengecoh pada semua soal valid, dan (6) semua butir soal memiliki daya beda sangat bagus dengan nilai Pt Measure Corr lebih besar dari 0,40. Soal tes HOTS yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sehingga siswa memiliki penguasaan konsep yang baik. Kata Kunci:  fluida, HOTS, model rasch, TTMC.
Comparison of Learning Outcomes Students between Guided Inquiry and Discovery Learning Models Permatasari, Indah; Sesunan, Feriansyah; Wahyudi, Ismu
JOURNAL OF KOMODO SCIENCE EDUCATION Vol 1 No 01 (2018): Science Education in 21st century (NOVEMBER)
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Model Guided Inquiry dan Discovery Learning Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar antara model guided inquiry dan discovery learning pada materi tekanan zat cair siswa SMPN 8 Bandar Lampung. Desain eksperimen pada penelitian menggunakan bentuk Quasi Eksperimental Design dengan tipe Nonequivalent Control Group Design. Teknik analisis data hasil belajar siswa menggunakan skor N-gain dan pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample T-Test. Nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa antara model guided inquiry dan discovery learning, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata nilai N-gain pada kelas eksperimen I sebesar 0,71 dengan kategori tinggi dan rata-rata nilai N-gain pada kelas eksperimen II sebesar 0,57 dengan kategori sedang. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI Sari, Nova Hartika; Sesunan, Feriansyah; Nyeneng, I Dewa Putu
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jpf.v7i1.1396

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran think pair share ditinjau dari keterampilan berkomunikasi dan pengaruh penggunaan model pembelajaran think pair share terhadap hasil belajar ditinjau dari keterampilan berkomunikasi. Penelitian dilaksanakan di kelas X MIPA1 dan X MIPA3 SMAN 13 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2017/2018 menggunakan desain control group pretest-posttest. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,60 dan pada kelas kontrol sebesar 0,38.  Peningkatan pada kedua kelas memiliki kategori sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran think pair share terhadap hasil belajar dengan nilai sig. pada uji two way anova sebesar 0,00<0,05. Rata-rata nilai keterampilan berkomunikasi siswa pada kelas eksperimen  yaitu 69,71 lebih besar dibandingkan dengan pada kelas kontrol yaitu 61,42. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa semakin tinggi keterampilan berkomunikasi siswa maka hasil belajar yang dicapainya akan semakin tinggi pula.Kata Kunci: Think Pair Share, Hasil Belajar, Keterampilan Berkomunikasi
Pengaruh Pemanfaatan Mobile Instant Messaging pada Pembelajaran Materi Hukum Newton terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Sholihatin, Titin; Suana, Wayan; Sesunan, Feriansyah
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Tarbawi: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.618 KB) | DOI: 10.32939/tarbawi.v15i1.349

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Mobile Instant Messaging (MIM) pada pembelajaran materi Hukum Newton terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi. MIM berupa aplikasi WhatsApp digunakan sebagai media dalam pembelajaran kolaboratif (gabungan tatap muka di kelas dengan aktivitas online). Metode penelitian menggunakan pre experimental design dengan desain one group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan di SMA Islam Kebumen Tanggamus pada semester ganjil&nbsp; tahun ajaran 2018/2019. Populasinya yaitu seluruh kelas X MIA yang berjumlah 91 peserta didik. Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 53 peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan nilai n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan MIM berupa WhatsApp pada pembelajaran materi Hukum Newton berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tinggi yang dilihat dari hasil perhitungan nilai n-gain. Nilai n-gain tertinggi pada indikator C4 sebesar 0,69 sedangkan indikator C5 &nbsp;sebesar 0,32 dan indikator C6 sebesar 0,36 dengan rata-rata nilai n-gain total sebesar 0,41 yang termasuk dalam kategori sedang. &nbsp; &nbsp;
Perbandingan Kemampuan Multirepresentasi Fisika Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Konkret dan Formal Siswa Intan Puspita Sari; Chandra Ertikanto; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 5, No 5 (2017): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to determine the differences of multirepresentation skills in physics at three levels (symbolic, submicroscopic, and macroscopic) between students with concrete thinking skill and students with formal thinking skill. The population in this study was all students of class X IPA SMAN 1 Terbanggi Besar, while the selected sample with purposive sampling technique was the students of class X IPA 1. Data of students concrete and formal thinking skill was obtained from the Science Cognitive Development Test (SCDT) score, while data of students multirepresentation skills was known through the multirepresentation skills test scores. Based on the results of mann whitney and independent sample t test can be concluded that: (1) There is a difference in the multirepresentation skills, submicroscopic representation skill, and symbolic representation skill between students with concrete thinking skill and students with formal thinking skill. (2) There is no difference in the macroscopic representation skill between students with concrete thinking skill and students with formal thinking skill. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan multirepresentasi fisika pada tiga level (simbolik, submikroskopik, dan makroskopik) antara siswa yang berpikir konkret dan siswa yang berpikir formal. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMAN 1 Terbanggi Besar, sedangkan sampel dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu siswa kelas X IPA 1. Data kemampuan berpikir konkret dan formal siswa diperoleh dari skor Science Cognitive Development Test (SCDT) sedangkan data kemampuan multirepresentasi siswa diketahui melalui skor tes kemampuan multirepresentasi. Berdasarkan hasil uji mann whitney dan independent sample t test dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan kemampuan multirepresentasi, representasi submikroskopik, dan representasi simbolik antara siswa yang berpikir konkret dan siswa yang berpikir formal (2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan representasi makroskopik antara siswa yang berpikir konkret dan siswa yang berpikir formal.Kata Kunci:Formal, Konkret, Multirepresentasi, SCDT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TEKNOLOGI, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI PADA MATERI KEMAGNETAN Dewi Setiawati; Nengah Maharta; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This developmental research was intended to make an interactive instructional media of magnetism based on information and communication technology (ICT) that has an interesting quality, easy to use, very useful and effective. Media contains learning materials, animation, simulation, sound, video, exercises and competency tests. Development procedures are used to modify the design of instructional media development by Sadiman, et al. With the stages of work procedure that comprise needs analysis, setting objectives, subject materials, making a synopsis, script initial, prototype production, evaluation by material expert test dan the design expert test, revision, final script, product trials, and the final program. The result of one on one test and field test have proved media has an very interesting quality, very easy to use, and very useful for students. Field test data shows the students achievement of minimum completeness criteria for post-test results as much as 91.30% of the total students so that the product is effective to be used as an instructional media. Keywords: research and development, interactive instructional media, magnetism
PENGEMBANGAN ALAT KONVERSI ENERGI SEBAGAI ALAT PERAGA MATERI PERUBAHAN ENERGI Fajar Swasono; Agus Suyatna; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research to make convertion energy props and LKS. The method of this research was the research and development. The model of development was needed include: the students, the analysis and the characteristic of formularization the purpose of learning, the formularization drafting instrument evaluation, the grain of the matter write the specifications product development, the media in the form of initial products, the validation an expert, the trial of a fieldwork, and the final product in the form of props energy conversion equipped with LKS. The test results showed masterful props in accordance with theory and used as props are worth learning. The field test results had shown the props and LKS effectively had used as media of instruction either independently or in groups. Testing stage one by one and small group, indicates the quality of the props energy conversion: very interesting, very easy to use, and very helpful.Tujuan dari penelitian ini meghasilkan alat konversi energi beserta LKSnya. Metodenya research and development atau penelitian dan pengembangan. Pengembangan alat peraga ini meliputi: analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, perumusan tujuan pembelajaran, perumusan butir-butir materi, penyusunan instrumen evaluasi, penulisan naskah media berupa spesifikasi pengembangan produk, produk awal, validasi ahli, uji coba lapangan, dan produk akhir berupa alat peraga konversi energi dilengkapi dengan LKS. Hasil uji ahli menunjukkan alat peraga sesuai teori dan layak digunakan sebagai alat peraga. Hasil uji lapangan menunjukan alat peraga dan LKS efektif digunakan sebagai media pembelajaran baik secara mandiri atau berkelompok. Uji satu lawan satu dan kelompok kecil menunjukkan kualitas alat peraga konversi energi: sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat.Kata kunci: penelitian pengembangan, alat peraga dan LKS perubahan energi.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI SCIENTFIC APPROACH Marlia Eka Fitriani; Chandra Ertikanto; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this research were to develop portfolio assessment on science integrated learning through scientific approach and describe the opinion of teachers according the suitability, easiness, and effectiveness of using portofolio assesment through scientific approach. The method of this research was research and development by Sugiyono with the steps are consisted of analysis of potential measures and issues, data collection, product design, design validation, design revision, product test, product revision, application test, product revision, and production. Based on the result of expert validation test, it obtained an average percentage by high criteria (85.42% for the construction aspect, 88.33% for the substance the aspect, and 77.78% for the language aspect). Based on trial results, it obtained the average percentage by high criteria(74.17% for suitability, 74.74% for ease, and 77.08% for the usefulness), so it can be concluded that the portfolio assessment product was useful to be used.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat penilaian portofolio pada pembelajaran IPA Terpadu melalui scientific approach serta mendeskripsikan pendapat guru mengenai kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan penggunaan perangkat penilaian portofolio melalui scientific approach. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada Sugiyono dengan langkah-langkah analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi. Berdasarkan uji validasi ahli diperoleh rata-rata persentase dengan kriteria tinggi (aspek konstruksi 85,42%, aspek subtansi 88,33%, dan aspek bahasa 77,78%). Berdasarkan hasil uji coba pemakaian diperoleh rata-rata persentase dengan kriteria tinggi (kesesuaian 74,17%, kemudahan 74,74%, dan kemanfaatan 77,08%, sehingga produk penilaian portofolio layak untuk digunakan.Kata kunci: penilaian portofolio, pembelajaran IPA Terpadu, scientific approach
PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP David Nissius Siregar; Eko Suyanto; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this study were: to determine the increasing of cognitive learning outcomes of students, to build the students Science Process Skills, to create character of students, to build activity, to build the attitudes of students toward the use of ICT media as a supplement tutorial demonstration on measuring instruments . This research was conducted in the first semester of the academic year 2013/2014 at the Junior High School 1 Pesisir Selatan, West Lampung. The population of this research was every students of class VII and the sample was class VII A of 26 students. The research design used is a One-Shot Case Study. The results is that by using the tutorial ICT media as a supplement to demonstrate on measuring instruments learning there is an increase in cognitive learning outcomes of students, to build KPS students, to create the character of the students, to build the activities of the students, and to build a positive attitudes of the students.Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pertambahan hasil belajar ranah kognitif, membangun KPS, menciptakan karakter, membangun aktivitas, membangun sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK Tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada alat ukur. Penelitian ini dilakukan di semester ganjil pada tahun ajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Pesisir Selatan, Lampung Barat. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII sedangkan sampel yaitu kelas VII A dengan jumlah 26 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih 1 kelas secara random dari 4 kelas yang ada. Hasil penelitian menggunakan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur terdapat peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa, dapat membangun KPS siswa, dapat menciptakan karakter siswa, dapat membangun aktivitas siswa, dan dapat membangun sikap positif siswa.Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, karakter, keterampilan proses sains, media, ranah kognitif, sikap
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Lucia Dewanti Maharani; Nengah Maharta; Feriansyah Sesunan
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study were to (1) grow students' critical thinking ability by implementing problem based learning model, and (2) describe the application of problem based learning model in an experiment class. The design of this research used non-equivalent control group design. The results showed that (1) problem based learning model had grown students' critical thinking ability, which was proven by the experiment and control class obtained N-gain 0.71 (high category) and 0.55 (medium category), and (2) problem based learning model has been applied in average score 3.82 (good category).Penelitian ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, dan (2) mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada kelas eksperimen. Desain penelitian menggunakan non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran berbasis masalah mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa terbukti pada kelas eksperimen diperoleh skor N-gain 0.71 dengan kategori tinggi sementara pada kelas kontrol skor N-gain 0.55 dengan kategori sedang, dan (2) model pembelajaran berbasis masalah terlaksana dengan rata-rata nilai sebesar 3.82 (terlaksana dengan kategori baik).Kata kunci: model pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah, berpikir kritis.