Penelitian ini menganalisis tingkat keselamatan lalu lintas di persimpangan empat yang tidak dilengkapi dengan sinyal di Jalan Trunojoyo, Kota Malang menggunakan metode Traffic Conflict Technique (TCT). Latar belakang penelitian adalah tingginya volume kendaraan dan perilaku pengemudi yang kurang disiplin, berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas dan kecelakaan di persimpangan tanpa pengaturan sinyal. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan dengan observasi langsung terhadap kecepatan kendaraan, jarak antar kendaraan saat konflik, serta tindakan pengemudi menghindari kecelakaan seperti pengereman mendadak, mengelak, dan mempercepat laju kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan konflik lalu lintas didominasi kendaraan roda dua, khususnya sepeda motor yang sering terlibat konflik dengan sesama sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Konflik paling sering adalah jenis crossing (memotong jalur) dengan kecepatan kendaraan 12,6-39,7 km/jam, jarak antar kendaraan 1-3 meter, dan nilai Time to Accident (TA) 0,10-0,47 detik. Faktor utama risiko kecelakaan meliputi perilaku pengemudi tidak tertib, volume lalu lintas tinggi, dan minimnya fasilitas keselamatan. Metode TCT terbukti efektif mengidentifikasi potensi konflik dan titik rawan kecelakaan di simpang tak bersinyal. Penelitian merekomendasikan peningkatan fasilitas keselamatan seperti rambu peringatan, marka jalan jelas, penegakan hukum ketat, serta peningkatan kesadaran dan disiplin berlalu lintas pengguna jalan untuk menurunkan risiko konflik dan kecelakaan di persimpangan sejenis.