Anhar Solichin
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

Published : 77 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

LAJU PERTUMBUHAN BEBERAPA KARANG BERCABANG PADA PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA, KABUPATEN JEPARA Growth Rate of Some Branching Corals in Karimunjawa Island, District of Jepara Wicaksono, Anangga Rifqi; Purnomo, Pujiono Wahyu; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 1 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.78 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i1.24220

Abstract

ABSTRAK Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan kawasan konservasi bagi lingkungan dan biota, salah satunya adalah terumbu karang. Pengukuran pertumbuhan karang merupakan informasi penting terhadap potensi terumbu karang dimana mampu mengetahui waktu yang diperlukan karang untuk tumbuh secara akurat. Penelitian dilaksanakan di 2 lokasi, Pantai Ujung Gelam yang terletak pada sisi barat pulau Karimunjawa dan Pantai Pancuran yang terletak pada sisi timur pulau Karimunjawa selama 3 bulan yaitu selama April – Juli 2018 dan bertujuan untuk mengetahui jenis karang cabang dominan serta tutupan terumbu karangnya dan mengetahui laju pertumbuhan dari beberapa karang cabang yang ditemukan. Penelitian dilakukan pada kedalaman air berbeda yaitu kurang dari 2 meter dan lebih dalam dari 2 meter, menggunakan 8 individu karang bercabang, setiap individu karang diambil data sebanyak 3 cabang karang dan 3 kali pengulangan. Analisis data laju pertumbuhan karang dilakukan dengan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa karangAcropora robusta dan Acropora formosa ditemukan di stasiun 1, Montipora digitata dan Acropora nobilis ditemukan di stasiun 2, Acropora aspera dan Acropora formosa ditemukan di stasiun 3, dan Acropora formosa dan Porites cylindrica ditemukan di stasiun 4. Rata – rata laju pertumbuhan panjang dan diameter dalam kurun waktu 3 bulan karang jenis Acropora robusta sebesar 0,605 cm/bulan dan 0,2 cm/bulan, karang Acropora aspera sebesar 0,395 cm/bulan dan 0,083 cm/bulan, karang Acropora nobilis sebesar 0,946 cm/bulan dan 0,3 cm/bulan, karang Acropora formosa sebesar 0,491 cm/bulan dan 0,122 cm/bulan, karang Porites cylindrica sebesar 0,58 cm/bulan dan 0,162 cm/bulan, dan karang Montipora digitata adalah 0,541 cm/bulan dan 0,095 cm/bulan. ABSTRACT Karimunjawa National Park  is a conservation area for the environment and biota, coral reefis one of it. Coral growth measurement is a very important information on potential of coral reefs where we can determine time needed for corals to grow accurately. This research was conducted in2 locations,Ujung Gelam beach in westside of Karimunjawa Island and Pancuran beach in eastside of Karimunjawa Island  for 3 months started from April – July 2018 and aims to determine the dominant species of branching coral in each area and its percentage cover and to find out the growth rate of branching coral found in those area. This study was conducted with difference-depth treatment which is less than 2 metres and deeper than 2 metres, using 8 branching corals as a samples where each individual takes 3 branches and 3 repetition data. The experimental test used in this study was simple linear regression. The study result showed that Acropora robusta and Acropora formosa can be found in area 1, Montipora digitata and Acropora nobilis can be found in area 2, Acropora aspera and Acropora formosa can be found in area 3, and Acropora formosa and Porites cylindrica can be found in area 4. The average length and diameter growth rate within 3 months of species Acropora robusta is 0,605 cm/month and 0,2 cm/month,Acropora aspera is 0,395 cm/month and 0,083 cm/month, Acropora nobilis is 0,946 cm/month and 0,3 cm/month, Acropora Formosa is 0,491 cm/month and 0,122 cm/month, Porites cylindrical is 0,58 cm/month and 0,162 cm/month, and Montipora digitata is 0,541 cm/month and 0,095 cm/month
ASPEK BIOLOGI UDANG JERBUNG (Penaeus merguiensis de Man, 1888) DI PERAIRAN KENDAL, JAWA TENGAH Sari, Katrina Dwika; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 2 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.475 KB)

Abstract

ABSTRAK Penangkapan udang P. merguiensis yang dilakukan secara terus menerus dan tidak sesuai kaidah yang baik dapat mengancam keberlangsungan hidup udang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji aspek-aspek biologi udang P. merguiensis seperti komposisi hasil tangkapan, struktur ukuran, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), sifat pertumbuhan, faktor kondisi, dan ukuran pertama kali udang tertangkap (Lc50%). Selain itu, membuat konsep pengelolaan sumberdaya perikanan udang P. merguiensis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei. Pengambilan sampel udang P. merguiensis dilakukan di TPI Bandengan dan TPI Tawang Kabupaten Kendal, pada bulan Mei sampai Agustus 2016. Setiap bulan dilakukan satu kali pengambilan sampel. Sampel udang diambil dari total hasil tangkapan salah satu perahu pada setiap TPI. Hasil penelitian menunjukkan modus panjang karapas 20 mm pada bulan Juni dan Juli 2016, sedangkan pada bulan Mei dan Agustus 2016 modus panjang karapas 22 mm dan 24 mm. Perbandingan nisbah kelamin P. merguiensis jantan betina 1:0,95. Udang P. merguiensis jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan allometrik positif karena nilai b jantan dan betina sebesar 3,29 dan 3,23. Faktor kondisi udang P. merguiensis jantan dan betina sebesar 1,094 dan 1,096. Tingkat kematangan gonad udang P. merguiensis belum ada yang matang. Ukuran Lc50% udang P. merguiensis  jantan dan betina pada ukuran karapas 28 mm dan 27 mm. Konsep pengelolaan udang P. merguiensis di perairan Kendal yaitu mengganti alat tangkap arad menjadi trammel net, dan pengaturan daerah pengoperasian jauh dari pantai agar ukuran udang yang tertangkap adalah udang berukuran layak tangkap. Kata kunci : Penaeus merguiensis, Aspek Biologi, Perairan Kendal ABSTRACT Continuous fishing can threat the sustainability and not according to the rules of P. merguiensis shrimp resources. The objectives of this research were to know biological aspect such as composition of the catch, size of structure, sex ratio, gonad maturities (TKG), growth, condition factor, and first of length capture (Lc50%). In addition, was made management fisheries P. merguiensis shrimp resource. The method used in this research was survei method. Sampling was conducted in shrimp P. merguiensis Bandengan TPI and TPI Tawang Kendal, from Mei to Agustus 2016. Each month one-time sampling.  Shrimp samples were taken is about of the total fishing catch one of the boats at each TPI. The results showed that the mode carapace length of 20 mm in Juni and Juli 2016, while in Mei and Agustus 2016 the mode carapace length of 22 mm and 24 mm. Sex ratio of P. merguiensis shrimp male and female was 1:0,95. Growth of P. merguiensis male and female was positive allometric, because b value male and female was 3,29 and 3,23. Condition factor of P. merguiensis male and female was 1,094 and 1,096. Gonad maturities of P. merguiensis shrimp yet mature. Size Lc50% P. merguiensis shrimp male and female carapas length 28 mm and 27 mm.the concept of management of shrimp P.merguiensis in Kendal water replace the capture tool arad became a trammel net mesh size, and setting the operating areas away from the coast so that the size of the shrimp that are caught are decent-sized shrimp size. Keywords: Penaeus merguiensis, Biological Aspect, Kendal Water 
ANALISIS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN KEPADATAN DAN JENIS PERIFITON DI SUNGAI JABUNGAN, BANYUMANIK, SEMARANG Analysis of Water’s Trophic State Based on Periphyton’s Abundance and Types in Jabungan River, Banyumanik, Semarang Agustin, Arninda Dwi; Solichin, Anhar; Rahman, Arif
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.256 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24254

Abstract

ABSTRAK Sungai Jabungan merupakan salah satu sungai di Kota Semarang yang banyak dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari seperti pemukiman, pertanian, dan perkebunan sehingga mempengaruhi kesuburan perairan. Kesuburan perairan sungai dapat diketahui dengan menghitung kepadatan perifiton yang ada di perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepadatan dan hubungan antara perifiton dengan kandungan nitrat fosfat, serta mengetahui tingkat kesuburan perairan Sungai Jabungan, Banyumanik, Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 di Sungai Jabungan, Banyumanik, Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling di tiga stasiun berbeda yaitu stasiun 1 persawahan, stasiun 2 daerah alami, dan stasiun 3 pemukiman. Analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh yaitu diperoleh 17 genera perifiton dari kelas Bacillariophyceae dan 2 genera dari kelas Cyanophycea dengan kapadatan stasiun 1 sebesar 118.379 individu/cm2, stasiun 2 sebesar 85.324 individu/cm2, dan stasiun 3 sebesar 110.925 individu/cm2. Kandungan nitrat berkisar antara 3,13–3,67 mg/l dan fosfat berkisar antara 0,93–1,33 mg/l. Hubungan kepadatan perifiton dengan kandungan nitrat dan fosfat lemah dengan nilai korelasi 0,28. Tingkat kesuburan di Sungai Jabungan termasuk dalam kategori mesotrofik (kesuburan sedang) hingga eutrofik (kesuburan tinggi). ABSTRACT Jabungan River is one of several rivers in Semarang City that used for daily activities that affect water quality. One of several ways to know the water’s trophic state is counting the abundance of periphyton. The aim of this research is to know the abundance and correlation between periphytons with nitrate and phosphate, and also to know the water’s level of productivity in Jabungan River, Banyumanik, Semarang City. This research was conducted in March 2019 in Jabungan River, Banyumanik, Semarang City. The method in this research is purposive sampling. Data analysis using multiple linear regression methods. The results show 17 genera of periphytons from Bacillariophyceae and 2 genera from Cyanophycea. The abundance in line 1 were 118.379 organisms/cm2, line 2 were 85.324 organisms/cm2, and line 3 were 110.925 organisms/cm2. The number of nitrates were about 3,13–3,67 mg/l and phosphates were about 0,93–1,33 mg/l. The correlation between periphyton’s abundance and nitrate phosphate is weak with the number of correlation was 0,28. The water’s trophic state in Jabungan River between mesotrophic until eutrophic.
The Study Biological Aspects of Parapenaeopsis coromandelica on Cilacap Water, Central Java Widyaningrum, Pramesti Budi; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.991 KB)

Abstract

Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang memilki potensi yang tinggi di bidang perikanan tangkap karena terletak di pesisir pantai selatan Pulau Jawa dimana terdapat pangkalan perikanan yang terbesar. Pemanfaatan udang P.coromandelica yang terus meningkat, menyebabkan tingginya intensitas penangkapan dan menurunnya daya dukung lingkungan perairan Kab. Cilacap, hal ini memungkinkan perkembangan stok dari jenis udang ini terhambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek biologi, status pemanfaatan dan konsep pengelolaan udang P. coromandalica di perairan Cilacap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling yaitu mengambil sampel udang sekitar 10% dari total hasil tangkapan salah satu alat tangkap jaring arad pada setiap TPI. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – Desember 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan udang P.coromandelica jantan dan betina memiliki nilai b 1,657 dan 2,22 ini menunjukan bahwa pertumbuhan udang bersifat allometrik negative. Sebagian besar udang P.coromandelica belum matang gonad dan belum siap memijah. faktor kondisi untuk udang P.coromandelica jantan dan betina menunjukkan 1,054 dan 1,117 bahwa tubuh udang kurus. Nisbah kelamin jantan dan betina adalah 1 : 1,545 artinya bahwa perairan Kab. Cilacap tersebut masih normal. Nilai Lm 41 mm, Lc50% 37 mm dan nilai L∞ jantan dan betina adalah 53,68 mm dan 64,21mm. Nilai Lc50% lebih besar dari nilai setengah L∞, itu berarti udang P. coromandalica sudah layak tangkap.
ASPEK BIOLOGI IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DI PERAIRAN RAWA PENING, KABUPATEN SEMARANG Puspaningdiah, Merantika; Solichin, Anhar; Ghofar, Abdul
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.452 KB)

Abstract

Perairan Rawa Pening merupakan sumber daya perairan yang memiliki potensi sumberdaya  perikanan yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan petani ikan didalam kegiatan penangkapan dan budidaya ikan. Ikan Gabus memiliki banyak manfaat yang menyebabkan penangkapan terhadap ikan Gabus  semakin meningkat, sehingga populasi menjadi semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji aspek pertumbuhan, mengkaji aspek reproduksi dan strategi pengelolaan ikan Gabus.Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Maret 2014.Metode yang digunakan yaitu metode simple sensus sampling. Materi yang digunakan yaitu  ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) yang tertangkap dengan alat tangkap branjang di Perairan Rawa Pening. Hasil penelitian yang dilakukan pada ikan Gabus yang didapatkan sebanyak 66 ekor, yaitu pertumbuhan ikan Gabus bersifat allometrik negatif dengan nilai b sebesar 2,8019. Faktor kondisi yang diperoleh sebesar 1,099 yang tergolong dalam ikan yang pipih atau tidak gemuk.Ukuran ikan Gabus yang tertangkap belum layak untuk ditangkap, karena L50%< ½ L∞.Tingkat kematangan gonad ikan Gabus menurut Kestevan didominasi oleh TKG II yaitu fase dara berkembang.IKG tertinggi pada ikan Gabus betina selama penelitian yaitu 4,324% sedangkan pada ikan Gabus Jantan sebesar 0,292%. Fekunditas tertinggi sebesar 20035 butir dengan panjang tubuh 480 mm dan berat tubuh 875,6 gram, sedangkan yang terendah sebesar 1282 butir dengan panjang tubuh 318 mm dan berat tubuh 250,2 gram. Perbandingan jumlah ikan jantan dan ikan betina yaitu 1:2,143. Strategi pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu pengaturan ukuran mata jaringalat tangkap branjang, keikutsertaan nelayan melepas ikan berukuran kecil, dan pembatasan jumlah penangkapan.  Rawa Pening has the potential fishery resources that can be utilized by fishermen and fish farmers in fish farming and fishing activities. Snakehead fish is one of the targeted fish that has many benefits which led to more capture of the snakefish that causes the declining population of the fish. The purpose of this study is to examine the aspects of growth, reproduction and examines the management strategies of Snakehead fish aspects.This research was held on January to March 2014. The method used in the research was simple census sampling method. The material used was the snakehead fish (Ophiocephalus striatus) which were caught by branjang fishing tool in Rawa Pening. The research done on the caught snakehead fish as many as 66 fish was the growth was negatively allometric in which b showed 2,8019. The condition factor was 1,099 which indicated that the fish were flat or not fat. Based on the size, the caught snakehead fish was not eligible to be caught because Lc50%< ½ L∞. The gonad maturity level according to Kestevan was dominated by TKG II, the phase of developing virgin. The highest IKG on female snakehead during the research was 4,324% while on male snakehead fish was 0,292%. The highest fecundity was 20035 items with the body length was 480 mm and body weight was 875,5 grams while the lowest fecundity was 1282 items with the body length was 318mm and body weight was 250,2 grams. Comparison of the number of male fish and female fish is 1: 2,143. Management strategies that could be done is to setting mesh size of Branjang fishing gear, fishing participation for removing small fish, and restrictions on the number of arrests.
ASPEK BIOLOGI UDANG CARIDEA (Leptocarpus potamiscus, Kemp 1917) DI PERAIRAN CILACAP, JAWA TENGAH Prayudha, Angga Yan; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.272 KB)

Abstract

Leptocarpus potamiscus atau biasa disebut Bombay Prawn termasuk dalam family Palaemonidae. Perairan Cilacap memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, salah satunya yaitu udang Caridea (Leptocarpus potamiscus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji aspek-aspek biologi udang          L. potamiscus seperti struktur ukuran, ukuran pertama tertangkap, panjang infinity, sifat pertumbuhan, faktor kondisi, dan fekunditas. Selain itu, untuk mengetahui konsep pengelolaan udang L. potamiscus di perairan Cilacap. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu metode survei. Pengambilan sampel udang L. potamiscus dilakukan dari bulan Juni sampai September 2013. Setiap bulan dilakukan satu kali pengambilan sampel (jumlah sampel sekitar 10% dari total hasil tangkapan salah satu perahu pada setiap TPI) yang beragam ukurannya atau belum disortir. Jumlah sampel yang diambil diharapkan sudah mewakili populasi. Hasil penelitian menunjukkan modus panjang karapas yaitu 10,5 mm. Panjang infinity untuk udang L. potamiscus 20,421 mm. Ukuran L50% yaitu memiliki panjang karapas 12,5 mm. Udang ini memiliki sifat pertumbuhan allometrik negatif karena nilai b sebesar 2,394. Faktor kondisi udang L. potamiscus sebesar 1,138.  Hubungan panjang dengan fekunditas didapatkan korelasi sedang karena nilai r=0,665. Hubungan berat dengan fekunditas didapatkan korelasi lemah karena nilai  r=0,46. Leptocarpus potamiscus or so-called Bombay Prawn included in the family Palaemonidae. Cilacap waters have very high biodiversity, one of which is Caridea shrimp (Leptocarpus potamiscus). The purpose of this study is to examine aspects of the biology of L. potamiscus shrimp like structure size, the size of the first caught, length infinity, the nature of the growth, condition factor, and fecundity. In addition, to determine management concept of  L. potamiscus shrimp on Cilacap waters. The method used in the method of survey. Sampling of L. potamiscus shrimp conducted from June to September 2013. Each month one-time sampling (sample size approximately 10% of the total catch one of the boats on each TPI) which vary in size or unsorted. The number of samples is expected to be representative of the population. The results showed that the mode carapace length of 10.5 mm. Long infinity for shrimp L. potamiscus 20.421 mm. Size L50% which has a carapace length of 12.5 mm. This shrimp has a negative allometric growth properties as the value of b was 2.394. Condition factors of  L. potamiscus shrimp is 1.138. The relationship between long and fecundity have a moderate correlation obtained as the value of r = 0.665. The relationship between weight and fecundity have a weak correlation obtained as the value of r = 0.46.
HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT PADA AIR DAN SEDIMEN TERHADAP KERAPATAN LAMUN DI PANTAI PRAWEAN BANDENGAN, JEPARA Relationship The Content of Nitrates and Phosphates in Water and Sediment to The Density Seagrass at Prawean Bandengan Beach, Jepara Setiani, Heny; Solichin, Anhar; Afiati, Norma
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.366 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26485

Abstract

Zat hara nitrat dan fosfat merupakan unsur kimia yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan lamun. Penyerapan nutrien pada kolom air dilakukan oleh daun sedangkan penyerapan nutrien dari sedimen dilakukan oleh akar. Ketersediaan nitrat dan fosfat pada air dan sedimen dipengaruhi oleh ketersediaan bahan organik yang berasal dari aktivitas manusia maupun dari perairan itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan kerapatan lamun, kandungan nitrat dan fosfat pada air dan sedimen serta hubungannya terhadap kerapatan lamun. Metode yang digunakan yaitu metode survei dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics 23. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 5 jenis lamun di Pantai Prawean dengan kerapatan berkisar antara 277 – 421 tegakan/m2 yang masuk dalam kategori sedang hingga rapat. DO berkisar 3,4-5,8 mg/l dan rata-rata bahan organik berkisar 6,34-6,64 mg/l. Rata-rata kandungan nitrat dan fosfat sedimen lebih tinggi dibanding pada air yakni masing-masing berkisar 0,43-0,88 mg/l dan 0,12-0,27 mg/l. Kandungan nitrat dan fosfat pada sedimen memiliki korelasi kuat terhadap kerapatan lamun dengan angka korelasi masing-masing sebesar 0,875 dan 0,718. Hubungan antara nitrat dan fosfat sedimen dengan kerapatan lamun mempunyai angka determinansi regresi (R2) sebesar 0,767 yang berarti kedua nutrien mempunyai pengaruh sebesar 76,7 % terhadap kerapatan lamun. ABSTRACT Nitrate and phosphate are very important chemical elements to support the growth and development of seagrass. Nutrient absorption in the water column is carried out by leaves while absorption of nutrients from sediments is carried out by the roots. The availability of nitrate and phosphate in the water and sediments is influenced by the availability of organic materials derived from human activities as well as from the waters themselves. The research was conducted in May 2019. The purpose of this study was to determine the type and density of seagrass, the content of nitrate and phosphate in water and sediments and their relationship to seagrass density. Survey method with purposive sampling technique were used. Data analysis using IBM SPSS Statistics 23. The results of this study are that there are 5 types of seagrasses on Prawean Beach with densities ranging from 277 - 421 ind/m2 in the medium to tight category. DO ranges from 3.4-5.8 mg/l and the average organic matter ranges from 6.34 to 6.64 mg/l. The average sediment content of nitrate and phosphate is higher than in water, each of which ranges from 0.43-0.88 mg/l and 0.12-0.27 mg/l. The content of nitrate and phosphate in sediments has a strong correlation with seagrass density with correlation factor of 0.875 and 0.718 respectively.  The relationship between nitrate and phosphate sediment with seagrass density has a regression determinant (R2) of 0.767 which means that both nutrients have an effect of 76.7% on seagrass density. 
ASPEK BIOLOGI PERIKANAN CEPHALOPODA PELAGIK YANG DIDARATKAN DI TPI TAMBAKLOROK SEMARANG Perangin-angin, Helfiana Tiuriska; Afiati, Norma; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.042 KB)

Abstract

Sampai saat ini, seluruh produksi Cumi-cumi di Indonesia berasal dari hasil tangkapan di alam. Produksi cumi-cumi harus dijaga kelestariannya, maka dari itu upaya penangkapan harus diperhatikan, sehingga stok cumi-cumi di alam tetap terjaga Upaya pengamatan tentang studi hubungan panjang berat, faktor kondisi, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas diharapkan dapat menjadi gambaran upaya yang seharusnya dilakukan untuk menjaga kelestarian sumberdaya tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara acak (random sampling) yaitu pengambilan sampel secara sistematik pada suatu populasi yang homogen. Variabel yang diukur dalam penelitian meliputi panjang mantel cumi-cumi, berat total cumi-cumi, berat gonad, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, faktor kondisi dan fekunditas. Hubungan panjang berat Photololigo chinensis selama penelitian bersifat Allometrik. Angka b pada empat kali sampling < 3 maka bersifat allometrik negatif dengan nilai faktor kondisi (Kn) 1,02 menunjukkan bentuk bersifat kurus. Tingkat kematangan gonad P. chinensis jantan pada hasil keseluruhan sampling didominasi oleh TKG I dan III dan TKG P. chinensis betina pada hasil keseluruhan sampling didominasi oleh TKG I dan IV. P. chinensis memiliki fekunditas yang cukup besar karena jumlah telurnya berkisar butir 10.010-20.365. The entire production ot the squids in  Indonesian until now is derived from catching on seas. Therefore the production of squids must be considered kept as such not to stock on nature, so stock squids on nature stay awake. Research about lenght-weight relationship, condition factor, visual maturity stages, gonadosomatic index and fecundity hopely can be done stock from that resources. Methods of sampling what used in this research is random sampling, this systematically sampling on one homogeny populate. Variable measured in research such as lenght-weight relationship, condition factor, maturity stages, gonadosomatic index, and  fecundity. Lenght-weight relationship during research. Lenght-weight relationship Photololigo chinensis is Allometric. The value of b for research < 3 then is allometric negatif  with value of condition factor (Kn) 1,02 to describe a thin body. Maturity stages male P. chinensis on the overall sampling dominated by maturity stages I and III, whole Maturity stages female P. chinensis on the overall sampling dominated by maturity stages I and IV. P. chinensis having fecundity large enough since the number of 10.010-20.365
ASPEK BIOLOGI IKAN SEBELAH (Psettodes erumei) YANG TERTANGKAP DAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL Barokah, Leni; Solichin, Anhar; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.754 KB)

Abstract

ABSTRAK Ikan Sebelah (Psettodes erumei) merupakan ikan demersal yang hidup di dasar perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek biologi ikan Sebelah di Perairan Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling atau acak sederhana. Data primer meliputi panjang berat, tingkat kematangan gonad, dan fekunditas untuk mengetahui aspek biologi ikan Sebelah, sedangkan data sekunder meliputi data produksi ikan Sebelah selama penelitian. Hasil penelitian menunjukan ukuran panjang ikan Sebelah mempunyai kisaran 140 mm – 310 mm dan berat dengan kisaran 31 gram – 332 gram, ukuran pertama kali ikan tertangkap (L50%) adalah 228 mm. Sifat pertumbuhanya bersifat allometrik positif  dengan nilai Kn adalah 1,19. Tingkat kematangan gonad ikan Sebelah jantan didominasi oleh TKG III dan IV, sedangkan tingkat kematangan gonad ikan Sebelah betina didominasi oleh TKG IV. Nilai indeks kematangan gonad terendah pada ikan Sebelah jantan adalah 0,07% dan nilai IKG tertinggi adalah 1,03%, sedangkan nilai IKG terendah pada ikan Sebelah betina adalah 0,24% dan nilai IKG tertinggi adalah 4,41%. Fekunditasnya berkisar antara 38.832 – 64.318 butir. Diameter telur terkecil pada TKG IV dan terbesar pada TKG VI. CPUE tertinggi pada sampling minggu ke 1 yaitu sebesar 5.607 kg/kapal sedangkan CPUE terendah terjadi pada sampling minggu ke 4 yaitu sebesar 3.623 kg/kapal. Kata Kunci : Ikan Sebelah (Psettodes erumei), Perairan Kendal, Pola Pertumbuhan. ABSTRACT Flatfish (Psettodeserumei) is kind of demersal fish that lives in seabed. The aimed of this research is to find out the biological aspect of flatfish of Kendal Regency waters. The research was done in May to June of 2016. The method used in this research is descriptive method. In taking the sample, it uses simple random sampling method. The primary data include long weight, gonad maturity level and fecundity to know the biological aspect of flatfish. Secondary data include flatfish production data during research. The result shows the flatfish length is about 140 – 310 mm and its weight is about 31– 332 gram. The length of first caught flatfish (L50%) is 228 mm. Its nature of growth is allometrikpositif, and its Kn value is 1,19. The gonad maturity level of male flatfishis dominated by TKG III and IV, and the gonad maturity level of female flatfish is dominated by TKG IV. The lowest value of gonad maturity level of male flatfish is 0,07% and the highest IKG value is 1,03%, while the lowest IKG value of female flatfish is 0,24% and the highest IKG value is 4,41%. The fecundity is about 38.832 – 64.318 egg. The smallest egg diameter is in TKG IV and the biggest is in TKG VI. The highest CPUE of first week sampling is 5.607 kg/ship, while the lowest CPUE is occurred on the fourth week, i.e. 3.623 kg/ship. Keywords:Flatfish (Psettodeserumei), Kendal waters, Growth pattern.
ASPEK BIOLOGI IKAN MENDO (Acentrogobius sp) DI WADUK MALAHAYU KABUPATEN BREBES Soekiswo, Yasintia Aryanov; Widyorini, Niniek; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.609 KB)

Abstract

Waduk Malahayu memiliki luas 620 Ha, terletak di Kabupaten Brebes. Waduk yang memiliki jenis ikan dari ikan domestik dan introduksi, berpotensi untuk dimanfaatkan salah satunya dibidang perikanan seperti kegiatan penangkapan dan budidaya ikan. Ikan Mendo adalah salah satu ikan domestik yang masih jarang di kenal masyarakat luas, ikan yang memiliki potensi sebagai salah satu komuditas penangkapan. Belum banyak informasi tentang ikan Mendo dan menurunnya populasi di alam menjadi permasalahan untuk populasinya, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dan pengelolaan lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aspek biologi (aspek pertumbuhan dan aspek reproduksi) dan melihat perkembangan produksinya. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2014. Metode yang digunakan yaitu metode simple random sampling. Dalam penelitian ini diperlukan data primer dan sekunder. Data primer merupakan 10% dari total tangkapan, sedangkan data sekunder meliputi data produksi ikan Mendo tahun 2006 sampai 2011. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada ikan Mendo sebanyak 822 ekor, pertumbuhan ikan Mendo bersifat allometrik negatif dengan nilai b sebesar 2,202. Faktor kondisi yang diperoleh sebesar 1,088 yang tergolong dalam ikan yang pipih atau tidak gemuk. Ukuran ikan Mendo yang tertangkap sudah layak untuk ditangkap, karena Lc50% > ½ L∞ dan ikan sudah pernah melakukan pemijahan, karena Lm50% < Lc50%. Tingkat kematangan gonad ikan Mendo menurut Holden dan Raitt (1974) didominasi oleh TKG III dan IV yaitu fase matang. IKG tertinggi pada ikan Mendo selama penelitian yaitu 22,50%. Fekunditas tertinggi sebesar 8250 butir dengan panjang tubuh 28 mm dan berat tubuh 0,7 gram. Pada perkembangan produksi ikan Mendo terjadi penurunan pada tahun 2009 hingga sekarang. Malahayu Reservoir has an area of 620 Ha, which located in Brebes Town. The reservoir which has a kind of fish from domestic and introduction of fish, one of which has the potential to be used as fishing activities in the field of fisheries and fish cultivation. Mendo fish is one of the domestic fish were still rare in the general public know, which have potential as one of the commodities arrest. There has not been much information about the Mendo fish and the declining populations in the world became problems for the population, therefore it is necessary to more conduect research and management. The purpose of this research is to know the biological aspects (aspect of growth and reproduction aspect) and see the development of production. This research has been done in Juni to July 2014. The metode used is simple random sampling method. This research needed primary and secondary data. Primary data is 10% from all catches, while secondary data includes data production of Mendo fish in 2006 to 2011. The result of this research which has been done with 822 Mendo fishes, the growth of Mendo fish has the quality negative allometric of the b value is 2,202. The condition factor of obtained is 1,088 classified to the flat or not fat. The size of Mendo fish which caught was suitable, because Lc50%> ½ L∞.The gonad maturity level of Mendo fish based on Holden & Raitt (1974) is domination by TKG IV, it is mature fase. The highest IKG of Mendo fish during the research is 22,50%. The highest fecundity is 8250 eggs with the lenght of the body is 28mm and the weight is 0,7 gram. In the development of production Mendo fish, there was a decrease in 2009 until now.
Co-Authors A'in, Churun Abdul Ghofar Abdul Ghofar Abdul Ghofar, Abdul Adi, Faiz Prasetya Afifatul Isroliyah Afina Nursa Dewi, Afina Nursa Agustiari, Arinta Maulidina Agustin, Arninda Dwi aliffyana, firanika Amalia Nur Istigfarin, Amalia Nur Andani, Yustutik Angga Yan Prayudha Aninditia Sabdaningsih Anjayanti, Lulu Anthonius Hot Arios Arif Rahman Asrika Yupina Sembiring Astari, Findiani Dwi Ayu Okta Widjayana, Ayu Okta A’in, Churun Bambang Argo Wibowo Bambang Sulardiono Boedi Hendrarto Churun Ain Delahoya, Christian DIAH AYUNINGRUM Dian Wijayanto Dimas Rahmat Ramadhian, Dimas Rahmat Dimas Surya Mahendra Wijayanto Djoko Suprapto Ethan Yapanani Farida, Latiful Febyansyah Nur Abdullah, Febyansyah Nur Gustilah, Lillah Haeruddin Haeruddin Hanggoro, Adnan Lintang Hanifah, Diah Helfiana Tiuriska Perangin-angin Huda, Anisa Arifatul Iin Ika Wahyuni Kartika Widya Iswara Katon, Muhammad Rajes Kharisma Ayu Zeina Halisah Kurnia, Rahanti Kusumaningtyas, Nurul Fadhilah Laksana, Mahalani Jati Leni Barokah, Leni Marbun, April Yani Marwulandari, Riyani Maulana Dhimas Kuncoro Max Rudolf Muskananfola Merantika Puspaningdiah Monica, Soraya Chandra Niniek Widyorini Nisak, Yuyun Khoirun Norma Afiati Novrizal Soni Riswandha, Novrizal Soni Nugraha, Muhammad Rizky nurul latifah Nurul Mukhlish Bakhtiar Oktavianto Eko Jati Pramesti Budi Widyaningrum Pratik Primas Akbar Pujiono Wahyu Purnomo Putri Nur Arifah, Putri Nur Qonitah, Afifah Ririn Vianita Ristina, Mafi Rosa Anggraeni, Rosa Sakina, Kurnia Sakti, Akbar Parasukma Sarah Az Zahra Sari, Katrina Dwika Sari, Verina Setiani, Heny Siti Rudiyanti Siti Yuliani Rochmatin Sofiana Sofiana, Sofiana Sri Lestari Subiyanto - Sulistiawan, Rudi Suradi Wijaya Saputra Suradi Wijaya Saputra Sutrisno Anggoro Syiva Nur Anggraeni, Syiva Nur Taufani, Wiwiet Teguh Tyas, Diani Estining Viyoga, Handika Wahyu Wahyu Kurniawan Wahyu Rizkiyana Wicaksono, Anangga Rifqi Wiwiet Teguh Taufani Yasintia Aryanov Soekiswo Yuliani, Tina Anggun Yulianti, Aida Tri Ziana, Silvia Mei Zuleca, Maulidina Ziva