Anhar Solichin
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

Published : 77 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN HASIL TANGKAPAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN DI DESA AROMAREA DISTRIK KOSIWO, KABUPATEN SARUI KEPULAWAN YAPEN, PAPUA Yapanani, Ethan; Solichin, Anhar; Wibowo, Bambang Argo
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.886 KB)

Abstract

Nelayan Tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha yang kecil, dan teknologi penangkapan yang relatif sederhana. Akibat keterbatasan teknologi, ruang gerak nelayan tradisional sangat terbatas, mereka hanya mampu beroperasi di perairan pantai. Hal ini membuat Masyarakat Aromarea Distrik Kosiwo harus memiliki pemahaman yang baik agar masalah sosial yang dihadapi dapat diatasi secara efisien dan efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang hasil tangkapan dan tingkat kesejahteraan nelayan tradisional dengan alat tangkap jaring insang (gillnet). Dan mengetahui kondisi sosial dan ekonomi Masyarakat Desa Aromarea Distrik Kosiwo Papua. Penelitian ini menggunakan metode field research, tujuannya adalah mendeskripsikan secara detail tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas dari subyek penelitian tersebut. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan di Desa Aromarea Kepulauan Yapen Papua. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabulasi kemudian di analisis secara  deskriptif, yang menghasilkan investasi atau modal, biaya total, pendapatan, dan keuntungan sehingga diperoleh tingkat kesejahteraan nelayan tradisional di Desa Aromarea.  Analisis keragaan ekonomi secara undiscounted criterion menunjukkan bahwa usaha perikanan jaring gillnet di Desa Aromarea menguntungkan, efisien dan layak beroperasi dengan nilai R/C ratio sebesar 1,7 serta rentabilitas sebesar 62% dan payback period (PP) sebesar 1,6. Dan tingkat kesejahteraan nelayan jaring gillnet dengan metode Nilai Tukar Nelayan (NTN) diperoleh hasil NTN pada bulan Juli sebesar 1,4. Hal ini memberikan informasi bahwa keluarga nelayan mampu memenuhi kebutuhan sekunder atau tersiernya dan mampu menyisihkan uang untuk ditabung sebesar Rp. 829.546,00. Jadi, secara umum kehidupan nelayan mempunyai tingkat kesejahteraan cukup baik.
HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN BULU BABI (Echinoidea) DI PANTAI PANCURAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA, JEPARA The Correlation of Seagrass Density with Abundance of Sea Urchins (Echinoidea) in Pancuran Beach Karimunjawa National Park, Jepara Sulistiawan, Rudi; Solichin, Anhar; Rahman, Arif
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 1 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.718 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i1.24223

Abstract

ABSTRAK Pantai Pancuran merupakan salah satu pantai yang berada di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. Pantai Pancuran memiliki ekosistem lamun yang masih baik. Ekosistem lamun dapat dijadikan habitat untuk biota-biota laut, seperti Filum Echinodermata. Salah satunya yaitu bulu babi (Echinoidea). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan, komposisi lamun dan kelimpahan bulu babi, serta hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan bulu babi di Pantai Pancuran, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis lamun dan jumlah tegakannya, kelimpahan bulu babi. Kerapatan lamun dihitung berdasarkan kategori padat, sedang dan jarang dengan menggunakan transek 1x1 m dengan luasan 5x5 m dengan 3 kali pengulangan. Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu air, salinitas, pH, kedalaman, dan kecerahan. Analisis data yang dihitung yaitu indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan regresi. Hasil penelitian didapatkan jenis lamun yang ada di Pantai Pancuran yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, dan Cymodocea serrulata. Spesies lamun yang paling banyak didapatkan yaitu jenis Thalassia hemprichii. Jumlah tegakan lamun di kerapatan padat didapatkan sebanyak 320 individu/m2, kerapatan sedang 179 individu/m2 dan kerapatan jarang 79 individu/m2. Spesies bulu babi yang ditemukan hanya Diadema setosum, pada kerapatan padat sebanyak 124 individu/75m2, kerapatan sedang sebanyak 144 individu/75m2 dan kerapatan jarang sebanyak 204 individu/75m2. Hubungan antara kerapatan lamun dan kelimpahan bulu babi di Pantai Pancuran memiliki hubungan yang tinggi r = 0,840 yang artinya kerapatan lamun yang tinggi ditemukan kelimpahan bulu babi yang rendah. ABSTRACT Pancuran beach is one of beaches in Karimunjawa National Park, Jepara. Pancuran Beach has a good seagrass ecosystem. Seagrass ecosystems as habitats for many marine life such as Phylum Echinodermata. One of them is Sea urchins (Echinoderms). The purpose of the research was to determine the density, composition of seagrass and abundance of sea urchins, and correlation between seagrass density to abundance of sea urchins at Pancuran beach at May 2018. Research methodology that used is observation method. The sampling method used purposive sampling method. The data in this research are the type of seagrass and the number of seagrass, and abundance of sea urchins. Seagrass density is calculated based on the category of dense, moderate and sparse by using 1x1 m transect with a 5x5 m area with 3 repetitions. Water quality parameters measured are temperature, salinity, pH, depth, and clarity. The analysis data that was calculated were diversity index, uniformity index, dominance index and regression. The result of the research found the types of seagrass in Pancuran Beach is Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata and Cymodocea serrulata. The dominant seagrass species obtained at 3 area are Thalassia hemprichii. The number of seagrass density was 320 individuals/m2, moderate density 179 individual/m2 and in the sparse density 79 individuals/m2. Sea urchin species that only have is Diadema setosum, at a dense density of 1,65 individuals/m2, moderate density of 1,92 individuals/m2 and a sparse density of 2,72 individuals/m2. Correlation between seagrass and abundance of sea urchins with r-coeff = 0,840.
ASPEK BIOLOGI IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) YANG TERTANGKAP PAYANG DI TPI TAWANG, KABUPATEN KENDAL Arifah, Putri Nur; Solichin, Anhar; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.274 KB)

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang berada di pesisir utara laut Jawa. Salah satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terbesar di Kabupaten Kendal adalah TPI Tawang. Ikan  Tongkol umumnya dieksploitasi menggunakan alat tangkap payang. Spesies ikan Tongkol yang dominan tertangkap adalah Euthynnus affinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek biologi perikanan dan CPUE harian ikan Tongkol yang tertangkap Payang di TPI Tawang Kendal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 – Januari 2015. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling atau acak sederhana. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil tangkapan ikan Tongkol diambil pada bulan Desember sebesar 30% dan Januari sebesar 100% dari total hasil tangkapan. Hasil penelitian yang dilakukan pada ikan Tongkol sebanyak 393 ekor, pertumbuhan ikan Tongkol bersifat allometrik negatif dengan nilai b sebesar 2,839. Faktor kondisi yang diperoleh sebesar 1,268 yang tergolong dalam ikan pipih atau tidak gemuk. Nilai Lc50% (307 mm) < Lm50% (413 mm), hal ini diduga ikan yang tertangkap sebagian belum matang gonad, sehingga tidak memberikan kesempatan ikan untuk memijah pertama kali.  Tingkat Kematangan Gonad ikan Tongkol menurut Cassie didominasi oleh TKG I dan II yaitu fase belum matang. Nilai indeks kematangan gonad ikan Tongkol berkisar 0,088% - 2,158%. Fekunditas  terendah ikan  Tongkol sebesar  376.436  butir dengan panjang cagak  405 mm dan berat tubuh 1050 gram, sedangkan nilai tertinggi sebesar 664.582  butir dengan panjang cagak 440 mm dan berat tubuh 1245 gram. CPUE ikan Tongkol selama penelitian mengalami fluktuasi, nilai tertinggi  CPUE terjadi pada tanggal 8 Desember 2015 sebesar 155,667 kg/Trip  dan CPUE terendah pada tanggal 27 Januari 2015 sebesar 2,833 kg/ Trip. Kendal is one area which is on the north coast of Java Sea. The biggest fish auction place in Kendal Regency is Tawang Fish Auction (TPI Tawang). Eastern Little Tuna generally exploited by seine net. The Eastern Little Tuna species that is more dominant to be caught is  Euthynnus affinis. The purpose of this study is to find out the biological aspect and the daily production of  Eastern Little Tuna caught by seine net on TPI Tawang, Kendal. This research started from December 2014  until January 2015. The method used in this research is survey method. The sampling was taken by using simple random sampling. The data that are being used are primary and secondary data. The fish caught in December is 30% while in January is 100% from the total haul. From the research on 393 fish, it can be seen that the growth of Tuna is negative allometric with B value of 2.839. The condition factor of 1.268 are flat fish. LC50 % ( 307 mm ) < Lm50 % ( 413 mm ) , it is suspected the fish is caught mostly immature gonads , so it does not give the fish a chance to spawn the first time The Gonad maturity level of  Eastern Little Tuna based on Cassie is dominated by Gonad maturity level I and II, which are immature phase. The value of Gonad maturity level is about 0,088% - 2,158%.  The lowest fecundity was 376.436 eggs with the  fork length was 405 mm and body weight was 1050 grams while The highest fecundity is  664.582 eggs with fork  length was 440 mm and weight was 1245 grams. The CPUE of  Eastern Little Tuna during the research is fluctuating with the highest fluctuating value on 8 December 2015 is 155,667 kg/Trip and the minimum CPUE on 27 January 2015 is  2,833 kg/ Trip.
KERAGAMAN JENIS DAN BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG Metapenaeus DI PERAIRAN CILACAP, JAWA TENGAH Rizkiyana, Wahyu; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.956 KB)

Abstract

Udang Metapenaeus di Kabupaten Cilacap produksinya semakin menurun dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan indikasi dari tingkat pemanfaatan udang Metapenaeus yang sudah sangat intensif. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya informasi tentang keragaman jenis dan beberapa aspek biologi udang Metapenaeus di perairan Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keragaman jenis, aspek biologis, dan konsep pengelolaan udang Metapenaeus. Hasil penelitian tersebut akan dijadikan acuan dalam penyusunan konsep pengelolaan udang Metapenaeus yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode survei. Tempat pengambilan sampel yaitu TPI Lengkong, TPI Kemiren, TPI Menganti Kisik, dan TPI Tegal Katilayu. Sampel udang diambil 10% secara acak dari total hasil tangkapan tiap perahu. Pengambilan sampel empat kali dari bulan September-Desember 2012. Data primer yang dikumpulkan yaitu jenis udang, panjang total dan karapas, berat total, jenis kelamin, TKG, dan mesh size. Data sekunder meliputi jumlah produksi udang Metapenaeus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 spesies yang ditemukan yaitu Metapenaeus affinis, Metapenaeus dobsoni, dan Metapenaeus ensis. Jumlah udang betina lebih banyak daripada jantan. Nilai L50%  ketiganya cukup besar yaitu udang M. affinis 46,5mm, M. dobsoni 40,5mm, M. ensis 49,5mm. Sifat pertumbuhannya allometrik negative, dengan persamaan untuk udang M. affinis betina W=0,0122L1,8225, jantan W=0,0423L1,4684, M. dobsoni betina W=0,0159L1,5693, jantan W=0,0705L1,1512, M. ensis betina W=0,0015L2,3973, jantan W=0,0004L2,7434. Nilai faktor kondisi ketiga jenis udang tersebut memiliki tingkat kemontokan yang sama. Sebagian besar udang Metapenaeus  yang  tertangkap belum matang  gonad, dan nilai  Lm50%  udang  M. affinis 51,0mm, M. dobsoni 46,5mm, M. ensis 58,5mm.
ASPEK REPRODUKSI IKAN WADER IJO (OSTHEOCHILUS HASSELTI) DI DANAU RAWAPENING AMBARAWA, KABUPATEN SEMARANG Nugraha, Muhammad Rizky; Solichin, Anhar; Hendrarto, Boedi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.963 KB)

Abstract

ABSTRAK Ikan Wader Ijo (O. hasselti) merupakan ikan khas di Danau Rawapening.  Populasinya saat ini diduga mengalami penurunan, akibat penangkapan ikan Wader Ijo yang sedang bertelur dan penggunaan alat tangkap dengan mesh size kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek reproduksi ikan Wader Ijo, faktor lingkungan dan mesh size gill net yang aman digunakan. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel acak. Penelitian dilaksanakan Juli - Agustus 2016 di Danau Rawapening. Sampel diperoleh 93 ekor menggunakan gill net mesh size 2 inchi, dengan panjang total 111 – 210 mm. Nisbah kelamin 1:6,75 dengan dominasi ikan betina. Sampel didominasi ikan matang gonad pada TKG IV. Berdasarkan analisa PCA, Ikan Wader Ijo pada TKG II, III dan IV memiliki korelasi negatif dengan pH, arus dan oksigen terlarut. Angka Indeks Kematangan Gonad tertinggi betina diperoleh 30,30%, sedangkan jantan 19,67%. Ikan Wader Ijo yang tertangkap belum mengalami recruitment overfishing karena ukuran ikan pertama kali matang gonad jantan 100,63 mm dan betina 110,90 mm lebih kecil dari ukuran rata-rata yang tertangkap153 mm. Fekunditas diperoleh 80.862 – 19.880 butir/individu. Berdasarkan analisa Regresi Power, fekunditas Wader Ijo dipengaruhi oleh panjang tubuhnya. Diameter telur yang diperoleh berkisar 0,01 – 1,01 mm. Berdasarkan analisa Chi-Square, bagian yang berbeda dalam ovarium memiliki hubungan dengan ukuran diameter telur. Mesh size gill net yang aman digunakan minimal berukuran 1,54 inchi. Kata Kunci : Wader Ijo; Aspek Reproduksi;  Rawapening ABSTRACT Bonylip Barb (O. hasselti) is a local fish in Rawapening lake which population of this species in Rawapening already decrease, because of exploitation spawning Bonylip Barb and the used of fishing gear with small mesh size. This research aimed to know reproduction aspects of Bonylip Barb, environmental factors and mesh size of gill net. The method used in this research was descriptive with random sampling method. A total of 93 specimens were collected by gill net mesh size 2 inch from July to August 2016 at Rawapening. Specimens have total lenght 111 – 210 mm. Sex ratio was 1 : 6,75 dominated by female. Gonadal stage dominated by mature fish on level IV. Based on PCA analysis, gonadal stage level II, III and IV have negative correlations with pH, current and dissolved oxygen. The highest Gonadosomatic Index on female was 30,30%, while the male one was 19,67%. Length of first maturity not only male 100,63 mm but also female 110,90 mm smaller than average length of capture 155 mm, it means that Bonylip Barb in Rawapening still safe from recruitment overfishing. Fecundity ranged from 80.862 to 19.880 granules/individual. Based on power regression, fecundity was determined by the total length. Egg diameter ranged from 0,1 to 1,01 mm. Based on Chi-Square, different path of ovary have a corelation  with  egg diameter. Mesh size gill net that used in Rawapening was not recommended under 1,54 inch. Keywords: Bonylip Barb, Reproduction Aspect, Rawapening 
ASPEK REPRODUKSI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI PERAIRAN RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG Kuncoro, Maulana Dhimas; -, Subiyanto; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.728 KB)

Abstract

Rawa Pening merupakan salah satu perairan yang potensial dengan sumberdaya ikan. Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dijadikan salah satu target penangkapan oleh nelayan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek reproduksi dan pertumbuhan. Metode penelitian adalah  metode survei yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple sensus sampling. Pengambilan sampel ini dilakukan setiap satu bulan sekali selama tiga bulan yaitu bulan Mei, Juni, Juli 2012. Pengumpulan data dilakukan di laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan Nila selama 3 bulan penelitian bersifat allometrik negatif, bulan Mei dengan nilai b = 2,102, bulan Juni 2,211 serta bulan Juli 2,964, faktor kondisi menunjukkan kurang pipih (bertubuh kurus), ukuran rata-rata tertangkap (L 50%) sekitar 133 mm, L∞ sekitar 263 mm dan 1/2 L∞ = 131 mm, yang artinya ukuran tersebut layak tangkap. Nilai IKG berkisar 0,03-2,5. Pada bulan Mei rata – rata fekunditasnya berjumlah 123 butir, bulan Juni berjumlah 398 butir, dan Juli berjumlah 587 butir. Prosentase ikan Nila di perairan sebesar 56,89% ikan jantan, dan 43,10% ikan betina.
ASPEK BIOLOGI UDANG Metapenaeus conjunctus DI PERAIRAN BATANG DAN KENDAL, JAWA TENGAH (Biological Aspect Assessment of Metapenaeus conjunctus Shrimp on Batang and Kendal Waters, Central Java) Monica, Soraya Chandra; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 4 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.344 KB)

Abstract

Udang penaeid di perairan utara Jawa banyak tertangkap nelayan, salah satunya udang Metapenaeus conjunctus. Jumlah produksi udang M. conjunctus di perairan Kendal dan Batang tidak tercatat dengan baik, karena tidak semuanya dilelang. Penangkapan udang menggunakan jaring arad dengan mesh size 19,05 mm. Perlu dilakukan pengkajian terhadap aspek biologi udang M. conjunctus di perairan Kendal dan Batang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aspek biologi dari udang M. conjunctus di kedua perairan tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk menduga status stok sumberdaya udang M. conjunctus. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di TPI Bandengan Kendal, TPI Tawang Kendal, dan TPI Roban Batang pada September 2016 - Januari 2017. Metode yang digunakan adalah metode survey. Sampel yang diambil sebanyak 10% dari total hasil tangkapan dalam sekali penangkapan. Data primer yang dikumpulkan yaitu data panjang karapas dan panjang total, berat udang, TKG, dan mesh size. Hasil penelitian menunjukkan udang betina jauh lebih banyak jumlahnya dibanding udang jantan baik di perairan Kendal maupun perairan Batang. Nilai L50% udang jantan 77 mm dan udang betina 73 mm. Sifat pertumbuhan udang jantan di perairan Kendal bersifat allometrik negatif dengan nilai b = 2,881 dan udang betina bersifat isometrik dengan nilai b = 3,029, sedangkan di perairan Batang udang jantan dan udang betina bersifat isometrik dengan nilai b = 2,911 dan b = 3,033. Nilai faktor kondisi udang jantan dan betina rata-rata memiliki kemontokan yang sama. Udang jantan dan betina di perairan Kendal 1,089 dan 0,845, sedangkan di perairan Batang untuk udang jantan 0,827 dan udang betina 1. Udang M. conjunctus belum ada yang matang gonad. Penaeid shrimp in Java's northern waters was caught by many fishermen; one of them is Metapenaeus conjunctus shrimp. The number of M. conjunctus shrimp production in Kendal and Batang waters is not well recorded, because not all of them are auctioned. Catching shrimp is using arad net with mesh size 19,05 mm. An assessment of the biological aspects of M. conjunctus shrimp in Kendal and Batang waters is required. The purpose of this research is to know the biological aspects of shrimp M. conjunctus in both waters. The results of  this study was to determine the stock status of shrimp resources M. conjunctus. The sampling was conducted at TPI Bandengan Kendal, TPI Tawang Kendal, and TPI Roban Batang in September 2016 - January 2017. The method used was survey method. 10% of total catch in one catch was taken as a sample. The primary data collected were data of  length of carapace and total length, shrimp weight, TKG, and mesh size. The result showed that female shrimp is much more numerous than the male shrimp both in waters of Kendal and Batang waters. The L50%’s value of male shrimp is  77 mm and female shrimp  is 73 mm. The characteristic of male shrimps growth in Kendal is allometric  negative with b = 2,881 and female shrimp is isometric with b = 3.029, while in the Batang the male shrimps and female shrimps are isometric with b = 2,911 and b = 3,033. The value factor of the male and female shrimp condition on average has the same plumage. Male and female shrimp in Kendal waters 1,089 and 0.845, while in Batang waters for male shrimp 0.827 and female shrimp 1. M. conjunctus shrimp has not been ripe gonad.
ASPEK BIOLOGI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis) YANG DIDARATKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TAWANG KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Abdullah, Febyansyah Nur; Solichin, Anhar; Saputra, Suradi Wijaya
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.534 KB)

Abstract

Ikan Kuniran merupakan salah satu ikan demersal yang saat ini produksinya semakin menurun karena tingkat penangkapan yang meningkat sehingga perlu dijaga kelestariannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek biologi, tingkat pemanfaatan dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan Kuniran di Perairan Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling atau acak sederhana. Data primer meliputi panjang berat ikan, tingkat kematangan gonad, dan fekunditas untuk mengetahui aspek biologi ikan Kuniran, sedangkan data sekunder meliputi data produksi sumberdaya ikan Kuniran selama 5 tahun terakhir (2009-2013). Hasil penelitian menunjukkan ukuran panjang ikan Kuniran dengan kisaran 105 mm - 193 mm dan berat dengan kisaran 12,3 gram - 90 gram, ukuran pertama kali ikan tertangkap (L50%) adalah 145,6 mm. Sifat pertumbuhannya adalah allometrik positif dengan nilai Kn adalah 1,051. Tingkat kematangan gonad ikan Kuniran jantan didominasi oleh TKG III dan TKG IV, sedangkan tingkat kematangan gonad ikan Kuniran betina didominasi oleh TKG IV. Nilai indeks kematangan gonad terendah pada ikan Kuniran jantan adalah 0,193 % dan nilai IKG tertinggi adalah 1,195 %, sedangkan nilai IKG terendah pada ikan Kuniran betina adalah 1,26 % dan nilai IKG tertinggi adalah 3,89 %. Ikan Kuniran jantan dan betina pertama kali matang gonad (Lm) berukuran masing-masing sebesar 150,5 mm dan 166,4 mm, artinya ikan Kuniran jantan lebih cepat matang gonad daripada ikan Kuniran betina. Fekunditasnya berkisar antara 6.565-17.301 butir. Nilai CPUE selama tahun 2009-2013 berkisar antara 2,525-6,804. Nilai MSY dan Foptimum yang didapatkan masing-masing adalah 9.928,084 kg dan 2551 trip. Nilai tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan Kuniran pada tahun 2009 sampai 2013 berkisar antara 77,24%-98,72%. Upaya pengelolaan Ikan Kuniran di Perairan Kabupaten Kendal adalah dilakukan dengan cara memperbesar mesh size atau ukuran mata jaring alat tangkap. Goldband goatfish is one of the demersal fish which needs to be preserved because of increasing capture efforts. The objective of the study was to observe the biological aspects, utilization level and strategies to manage goldband goatfish resources in Kendal Regency waters. The study was conducted in June-July 2014 use descriptive methods. The samples were obtained use simple random sampling method. Primary data includes length and weight of the fish, gonad maturity level, and fecundity to identify the goldband goatfish biological aspects, while the secondary data includes the production of goldband goatfish for the recent 5 years (2009-2013). The study has shown that the lengt of the goldband goatfish ranges from 105 mm to 193 mm and weigh 12,3g-90g, and the size of the first captured fish (L50%) was 145,6 mm. The growth observed was positive allometric showing the value of Kn 1,051. The gonad maturity level for male goldband goatfish was dominated by TKG III and TKG IV, while for female goldband goatfish was dominated by TKG IV. The lowest gonad maturity index for male goldband goatfish was 0,193 % and the highest was 1,195 %, while for female fish the lowest gonad maturity index was 1,26 % and the highest index was 3,89 %. For both male and female fish, first mature gonad was obtained when they were 150,5 mm and 166,4 mm, male fish mature faster rather than female fish gonads. The fecundity ranged from 6.565  to 17.301 items. The CPUE value during 2009-2013 ranged from 2,525 to 6,804. The MSY and Foptimum obtained was 9.928,084 kg and 2551 trips. The goldband goatfish level of utilization during 2009-2013 ranged from 77,24% to 98,72%. The effort to manage goldband goatfish in Kendal waters was done by enlarging the mesh size.
ASPEK PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI PERAIRAN RAWA PENING KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Rochmatin, Siti Yuliani; Solichin, Anhar; Saputra, Suradi Wijaya
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.195 KB)

Abstract

Rawa Pening merupakan perairan umum yang potensial di Jawa Tengah dan tempat mata pencaharian utama bagi nelayan sekitar. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) adalah salah satu ikan air tawar asli perairan umum Indonesia yang dapat ditemukan di Rawa Pening. Saat ini ikan Nilem dieksploitasi tidak hanya untuk dikonsumsi dagingnya saja tetapi juga telurnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan agar stok ikan di alam tetap terjaga dengan  mengkaji dari aspek pertumbuhan dan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek pertumbuhan dan reproduksi ikan Nilem serta strategi pengelolaan yang baik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014– Maret 2014 di Rawa Pening Kecamatan Tuntang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang bersifat deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel simple sensus sampling. Data yang digunakan yaitu data primer. Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selama penelitian didapatkan 78 ekor sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa sifat pertumbuhan ikan Nilem adalah alometrik negatif, dengan nilai b sebesar 2,8392. Faktor kondisi ikan Nilem sebesar 1,144 yaitu kurang pipih (bertubuh kurus). Ukuran rata – rata pertama kali tertangkap ikan Nilem 135 mm dan ukuran pertama kali matang gonad 102,93 mm, menunjukkan ukuran tersebut layak tangkap. Tingkat Kematangan Gonad didominasi TKG IV dan V yaitu dalam keadaan matang gonad. Nilai Indeks Kematangan Gonad tertinggi ikan betina diperoleh 45,32%  sedangkan IKG tertinggi pada ikan Nilem jantan sebesar 23,07%. Fekunditas tertinggi sebanyak 156.695 butir sedangkan nilai fekunditas terendah sebanyak 2966 butir. Perbandingan jantan dan betina 1:1,29. Strategi pengelolaan yang dapat dilakukan adalah dengan cara mempertahankan ukuran mata jaring, mengurangi intensitas penangkapan dan penegakan hukum. Rawa Pening is a water source which is potential in Central Java and the main livelihood for fishermen living around. Nilem fish (Osteochilus hasselti) is one of the native freshwater fish in Indonesia, and can be found in Rawa Pening. Currently, Nilem is exploited not only for its meat but also its eggs to be consumed. Therefore, it is necessary that conserving fish in nature should be examined based on the aspects of growth and reproduction. The research was intended to determine some aspects of reproduction and growth, as well as good management strategy. The research was done from January 2014 – March 2014 in Rawa Pening, District Tuntang. The research method used was descriptive survey using simple sampling method to collect the data. Primary data was used in the research and the sample was done once in two weeks. During the study 78 samples obtained. The results of the research has shown that Nilem has negative alometric growth showing b value as much as 2,8392. The condition factor of Nilem has indicated that the fish was flat (thin) based on value 1,144. The average first caught Nilem has the size 135 mm and the first measurement of gonad maturity was 102,93 mm, showing that the fish was suitable catching. The gonad maturity was dominated by level TKG IV and V, showing that the fish were mature. The highest index of gonad maturity in female fish was 45,32%, while in male fish was 23,07%. The highest fecundity was 156.695 while the lowest was 2.966. The ratio of male and female fish was 1 : 1,29. The management strategy that can be use were maintain the mesh size, minimize the intensity of catch and law enforcement.
Analisis Panjang-Berat dan Faktor Kondisi pada Udang Rebon (Acetes japonicus) di Perairan Cilacap, Jawa Tengah Akbar, Pratik Primas; Solichin, Anhar; Saputra, Suradi Wijaya
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.55 KB)

Abstract

Udang Rebon merupakan jenis udang berukuran kecil yang hidup diperairan pantai yang dangkal dan berlumpur serta merupakan jenis udang yang memiliki sifat fototaksis positif. Fototaksis positif adalah tingkah laku udang yang tertarik untuk mendekati sumber cahaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sampel atau data menggunakan metode random sampling. Data yang digunakan adalah data panjang total (mm) dan berat (gram) dari udang Rebon serta ukuran mata jaring (mesh size) arad sebagai alat tangkapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat pertumbuhan dari udang Rebon adalah allometrik negatif, bentuk tubuhnya kurus, dan jaring arad yang digunakan untuk menangkap udang Rebon tergolong tidak selektif. Sifat pertumbuhan allometrik negatif memiliki arti bahwa pertambahan panjang udang Rebon lebih cepat dari pertambahan beratnya. Nilai ukuran pertama kali udang Rebon tertangkap (L50%) adalah 24,6 mm, nilai L infinite (L~) sebesar 33,89 mm, Faktor Seleksi (FS) sebesar 2,05 dan mesh size jaring arad 0,5 inchi. Ukuran udang Rebon layak tangkap sebesar 16,95 mm.
Co-Authors A'in, Churun Abdul Ghofar Abdul Ghofar Abdul Ghofar, Abdul Adi, Faiz Prasetya Afifatul Isroliyah Afina Nursa Dewi, Afina Nursa Agustiari, Arinta Maulidina Agustin, Arninda Dwi aliffyana, firanika Amalia Nur Istigfarin, Amalia Nur Andani, Yustutik Angga Yan Prayudha Aninditia Sabdaningsih Anjayanti, Lulu Anthonius Hot Arios Arif Rahman Asrika Yupina Sembiring Astari, Findiani Dwi Ayu Okta Widjayana, Ayu Okta A’in, Churun Bambang Argo Wibowo Bambang Sulardiono Boedi Hendrarto Churun Ain Delahoya, Christian DIAH AYUNINGRUM Dian Wijayanto Dimas Rahmat Ramadhian, Dimas Rahmat Dimas Surya Mahendra Wijayanto Djoko Suprapto Ethan Yapanani Farida, Latiful Febyansyah Nur Abdullah, Febyansyah Nur Gustilah, Lillah Haeruddin Haeruddin Hanggoro, Adnan Lintang Hanifah, Diah Helfiana Tiuriska Perangin-angin Huda, Anisa Arifatul Iin Ika Wahyuni Kartika Widya Iswara Katon, Muhammad Rajes Kharisma Ayu Zeina Halisah Kurnia, Rahanti Kusumaningtyas, Nurul Fadhilah Laksana, Mahalani Jati Leni Barokah, Leni Marbun, April Yani Marwulandari, Riyani Maulana Dhimas Kuncoro Max Rudolf Muskananfola Merantika Puspaningdiah Monica, Soraya Chandra Niniek Widyorini Nisak, Yuyun Khoirun Norma Afiati Novrizal Soni Riswandha, Novrizal Soni Nugraha, Muhammad Rizky nurul latifah Nurul Mukhlish Bakhtiar Oktavianto Eko Jati Pramesti Budi Widyaningrum Pratik Primas Akbar Pujiono Wahyu Purnomo Putri Nur Arifah, Putri Nur Qonitah, Afifah Ririn Vianita Ristina, Mafi Rosa Anggraeni, Rosa Sakina, Kurnia Sakti, Akbar Parasukma Sarah Az Zahra Sari, Katrina Dwika Sari, Verina Setiani, Heny Siti Rudiyanti Siti Yuliani Rochmatin Sofiana Sofiana, Sofiana Sri Lestari Subiyanto - Sulistiawan, Rudi Suradi Wijaya Saputra Suradi Wijaya Saputra Sutrisno Anggoro Syiva Nur Anggraeni, Syiva Nur Taufani, Wiwiet Teguh Tyas, Diani Estining Viyoga, Handika Wahyu Wahyu Kurniawan Wahyu Rizkiyana Wicaksono, Anangga Rifqi Wiwiet Teguh Taufani Yasintia Aryanov Soekiswo Yuliani, Tina Anggun Yulianti, Aida Tri Ziana, Silvia Mei Zuleca, Maulidina Ziva