Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya peserta didik yang mengolok-ngolok berat badan temannya dengan sebutan gemuk, memanggil temannya dengan sebutan warna kulit, memanggil temannya dengan sebutan kribo karena rambutnya yang keriting, mengolok-ngolok temannya karena jerawat diwajah, dan temannya yang merasa tidak nyaman jika ada temannya di ejek karena jerawatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, 1) Body Shaming peserta didik yang terkait dengan fat shaming. 2) Body Shaming yang terkait dengan skinny shaming. 3) Body Shaming yang terkait dengan rambut tubuh/tubuh berbulu. 4) Body Shaming yang terkait dengan warna kulit. 5) Body Shaming yang terkait dengan wajah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi sebanyak 523 orang, teknik pengambilan sampel random sampling, dengan jumlah sampel 207 orang yang menggunakan hasil dari lotre, dan instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil Penelitian ini mengungkapkan bahwa : Persepsi peserta didik terhadap Body Shaming berada pada kategori setuju. Persepsi peserta didik terhadap indikator fat shaming berada pada kategori setuju, skinny shaming berada pada kategori setuju, rambut tubuh/tubuh berbulu berada pada kategori setuju, warna kulit berada pada kategori setuju, dan wajah berada pada kategori setuju. Body Shaming masih dianggap hal yang biasa, maka dari itu perlu memberikan pengetahuan terhadap peserta didik dampak yang terjadi dari body shaming, dan memberikan penguatan kepada korban yang pernah menjadi korban body shaming untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.