Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

EFFECT OF TREE MARIGOLD (Tithonia diversifolia (HEMSL.) A. GRAY) LEAVES INFUSION AND ETHANOL EXTRACT ON BLOOD GLUCOSE LEVEL AND LIVER HISTOPATHOLOGY OF STREPTOZOTOCIN-INDUCED MALE WISTAR RATS Maulidiany, Rachma Ayu; Suhaeni, Eni; Sulistiyana, Catur Setiya; Sari, Ariestya Indah Permata
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 3 (2018)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.222 KB)

Abstract

Background: Common Indonesians often use alternative therapy for Diabetes Mellitus (DM) due to its high prevalence. Tree marigold (Tithonia difersivolia (Hemsl.) A. Gray) leaves show its positive effect in decreasing blood glucose level. Thus, it is important to analyze the negative effect of consuming the proposing alternative including its toxicity level to vital organs. This study aims to observe the blood glucose level and liver histopathology in streptozotocin-induced diabetic male rats treated by infusion and ethanol extract of the tree marigold leaves. Methods: Pretest and posttest with control group design experiment was conducted to analyze effect on blood glucose level and posttest only with control group design was for determining liver histopathology. Twenty-four male white rats (Wistar strain) were randomly divided into 4 groups: normal control group (KN), positive control group (K+) treated with 0.45mg/kg of glibenclamid, treatment group 1 (P1) treated by 100 mg/kg of tree marigold leaves ethanol extract, and treatment group 2 (P2) treated by 1373 mg/kg of tree marigold leaves infusion. The rats at the groups of K+, P1, and P2 were induced by streptozotocin to reach hyperglycemic state. Comparison of blood glucose level effect between infusion and ethanol extract was analyzed by One-Way ANOVA continued by post-hoc test, while comparison of liver histopathology effect was determined by Kruskal-Wallis continued by Mann-Whitney test. Results: Significant differences of blood glucose level decrease were found in all groups. Group P2 significantly decreased blood glucose level more than P1 (p=0.000) as much as 124.97 mg/dl and 101.46 mg/dl respectively. Significant differences of liver histopathology were obtained between KN vs K(+), KN vs P2, K(+) vs P2, and P1 vs P2. Group P2 showed more severe of liver histopathology changes than P1 (p=0.025). Conclusion: Tree marigold leaves extract is more effective in lowering blood glucose level and has less toxic effect to liver histopathology than its infusion. 
BRINGING MEDICAL GENETICS TO THE PUBLIC: THE CHALLENGES FOR INDONESIAN MEDICAL FACULTIES Sulistiyana, Catur Setiya
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.795 KB)

Abstract

-
THE CORRELATION BETWEEN MOTHER’S KNOWLEDGE, EDUCATION AND FAMILY INCOME WITH NUTRITIONAL STATUS OF TODDLER (AGED 1-5 YEARS) Pratiwi, Ika Rena; Alibasjah, Ricardi W; Sulistiyana, Catur Setiya
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.633 KB)

Abstract

Background: The role of mothers in the growth and development of toddlers is very important. Mothers must know and understand what is needed for that process because this will affect the nutritional status of toddlers. This relates to knowledge, education, and mother?s income which will affect the provision of food intake for infants. Nutritional status of children is still one of the problems in the world. The incidence of malnutrition in the world reached 104 million children and malnutrition is one-third causes of child mortality worldwide. Basic Health Research in 2007, the prevalence of toddler malnutrition in Indonesia was 18.4%, an increase from 2013 to 19.6% and decreased again in 2018 to 17.7% in the year.Aims: To find out the correlation between mothers? knowledge level, education and family revenue with nutritional status of toddler.Methods: This research used  Cross Sectional design, used Accidental sampling techniques. The samples were taken 289 toddlers (1-5 years). The data obtained were analysed using spearman test.Results: Spearman test results showed there is no significant correlation (p> 0.05) between mother?s knowledge level, education and family revenue with nutritional status of toddler.Conclusion: There is no correlation between mother?s knowledge level, education and family revenue with nutritional status of toddler in Kalitanjung Cirebon Health Center. Keywords: Knowledge level, Mother?s education, Revenue, Nutritional status of toddler
Hubungan Pengetahuan Masyarakat tentang Obat Anti Nyeri Terhadap Pengobatan Sendiri pada Nyeri Akut (Studi Di Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka) Catur Setiya Sulistiyana; Yogi Irawan
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 1, No 2 (2014): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit. Apabila dilakukan dengan benar, maka pengobatan sendiri merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri terhadap pengobatan sendiri pada nyeri akut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional study) yang dilakukan terhadap masyarakat RW 07 Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dan pengobatan sendiri pada nyeri akut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 80 kuesioner yang disebar, hanya 45 orang yang memilih melakukan pengobatan sendiri, yang sering melakukannya sebanyak 25 orang (55.6%), dan yang kadang-kadang sebanyak 20 orang (44.4%). Sedangkan, berdasarkan pengetahuan tentang obat anti nyeri sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (58.8%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (18.8%), dan yang berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (22.5%). Selain itu, berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh hasil rs = 0,27 dengan tingkat kemaknaan p = 0,02.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang lemah dan bermakna antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut.Kata kunci      : Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care. Self Treatment is the efforts of community to resolve complaints or symptoms of disease. If it’s done correctly, self treatment give major contribution for national health care. The aims of this study is  analyzing the correlation of community knowledge about analgesic with self treatment in acute pain.The design of this study is analytic survey study using cross sectional design, which were conducted in the area on society of Rw.07 Village Wadowetan sub-district Bantarujeg Majalengka. The variables studied were community knowledge about analgesic and self treatment in acute pain. The conclusion of this study is based on knowledge about analgesic, from 80 respondents 47 (58.8%) have low knowledge, average 15 (18.8%), and high 18 (22.5%). Forty five (45) people choose to self-treatment, which 25 did very often, and 20 occasionally. Spearman correlation test rs = 0.27, with a significance level of p = 0.02. Therefore, it can be concluded that there was a weak correlation and significant between the community knowledge about analgesic with self treatment in acute pain. Keywords        : Community knowledge about the analgesic, self-treatment in acute pain.
Uji Perbandingan Efektivitas Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan Asam Mefenamat pada Mencit Catur Setiya Sulistiyana; Jusa Samara Brajamusti
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 4 (2016): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri merupakan gejala yang timbul akibat peradangan pada sel tubuh dan merupakan masalah kesehatan yang memaksa penderitanya mengunjungi fasilitas kesehatan. Pengobatan yang ada memiliki efektivitas baik, tetapi permasalahan mengenai efek samping obat masih diperdebatkan. Mengkudu (Morindacitrifolia L.) merupakan salah satu tanaman obat alternatif analgesik Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas analgesik ekstrak etanol buah mengkudu (Morindacitrifolia L.) dengan asam mefenamat pada mencit. Metode: Penelitian eksperimental dengan Pretest-Postest With Control Group Design. Subjek menggunakan mencit (Mus musculus) sebanyak 25 ekor. Terdiri dari kelompok kontrol positif,negatif, dan tiga kelompok uji yang masing-masing mendapatkan 5 ekor. Analisis data menggunakan Repeated ANOVA dengan post hoc bonferroni dan uji General Linear Modeldengan post hoc bonferroni. Hasil: Efek analgesik EEBM dosis 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, dan 4 g/70KgBB memilki ­(p<0,05) pada menit ke 60-120 dan menit ke 0-120. EEBM dosis 2 g/70KgBB dan 4 g/70KgBB memiliki (p<0,05) pada menit ke 0-60. Efektivitas analgesik EEBM dosis 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, dan 4 g/70KgBB memiliki (p>0,05) pada menit ke 60-120 dan menit ke 0-120. EEBM dosis 2 g/70KgBB memiliki (p<0,05) pada menit ke 0-60 sedangkan lainnya (p>0,05). Simpulan: EEBM dosis 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, dan 4 g/70KgBB memiliki efek analgesik pada menit ke 60-120 dan 0-120, sedangkan pada menit ke 0-60 yaitu EEBM 2 g/70KgBB dan 4 g/70KgBB.EEBM dosis 2 g/70KgBB memiliki efektivitas analgesik yang sama dengan asam mefenamat 500 mg/70KgBB pada menit ke 0-60.Kata Kunci: Asam mefenamat, Efek analgesik, Efektivitas analgesik, dan Ekstrak Buah Mengkudu (Morindacitrifolia L.) Background: Pain was a symptom that occured which caused by cell body inflammation and it was a problem of health that forces sufferer to be cured in a public health. The medical therapeutic had been an appropriate efectiveness but there was still a debatable problem namely the side effect of a medicine. A Noni (Morindacitrifolia L.) was a herbal medicine that could be an alternative analgesic. Object: To observ the comparison analgesic effectiveness of ethanol extract noni fruit (Morindacitrifolia L.) agains mefenamic acid in mice. Methods: It was the experimental research with pretest-postest with control group design. The subject was mice (Mus musculus) and there were twenty five mice.  In each group there were five mice that divided into positive control group, negative control group, and three experimental group. The data analyze used repeated ANOVA with Post hoc bonferroni and General Linear Model test with Post hoc bonferroni. Result: The analgesic effect of EEBM 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, and 4 g/70KgBBthey had p values<0,05 on the 60-120 minute and 0-120 minute. EEBM 2 g/70KgBB and 4 g/70KgBB had p value<0,05 on the 0-60 minute. Analgesic effectiveness of EEBM 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, and 4 g/70KgBB had p value>0,05on the 60-120 minute and 0-120 minute. EEBM 2 g/70KgBB had p value<0,05 on the 0-60 minute and p values>0,05 in the others group.  Conlusion: The EEBM 1 g/70KgBB, 2 g/70KgBB, and 4 g/70KgBB had analgesic effect on the 60-120 minute and 0-120 minute, and then on the 0-60 minute was EEBM 2 g/70KgBB and 4 g/70KgBB. EEBM 2 g/70KgBB had analgesic effectiveness it was the same as mefenamic acid 500 mg/70KgBB on the 0-60 minute.Keywords: Mefenamic acid, Analgesic effect, Analgesic effevtiveness, andEthanol extract noni fruit (Morindacitrifolia L.)
Pendekatan Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam Menghadapi OSOCA (Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung jati Cirebon) Uswatun Khasanah; Catur Setiya Sulistiyana; Tissa Octavira Permatasari; Vivi Meidianawaty
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu metode pembelajaran yang diterapkan di Fakultas kedokteran adalah Problem based learning (PBL) yaitu suatu metode pembelajaran yang menggunakan kasus untuk membantu mahasiswa mamahami materi. Metode PBL mendorong mahasiswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah. Teknik yang digunakan untuk mengukur pencapaian belajar mahasiswa setelah PBL adalah Objective Student Oral Case Analysis (OSOCA). Ujian ini dilaksanakan secara lisan dan menuntut mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah dalam bentuk kasus, mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar dan menganalisis suatu kasus secara menyeluruh sesuai kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendekatan belajar yang digunakan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dalam menghadapi ujian OSOCA. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif, sampel penelitian sebanyak 135 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 93 mahasiswa (68,9 %) menggunakan deep approach dan sebanyak 42 mahasiswa (31,1 %) menggunakan surface approachKata kunci : Pendekatan belajar, OSOCAABSTRACTOne of the learning methods applied in the Faculty of medicine is Problem Based Learning (PBL). PBL is a learning method that uses cases to help students achieve learning objection. The PBL method encourages students to learn how to work together in groups to find solution the problems. The Assessment technique that used to assess student achievement after PBL is Objective Student Oral Case Analysis (OSOCA). This test requires students to identify problems in the form of cases, and analyze a case as a whole according to competence. This study aims to describe the learning approaches used by students in the Faculty of Medicine, University of Swadaya Gunung Jati Cirebon in facing OSOCA exam. The research method used descriptive study, with 135 students. The result showed that 93 students (68,9%) use deep approach and 42 students (31,1%) using surface approachKeyword : Learning Approach, OSOCA 
Tingkat Kepuasan Pasangan Keluarga terhadap Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon Jawa Barat Catur Setiya Sulistiyana; Yuelsa Febriyanti
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu manajemen untuk balita sakit yang dilaksanakan secara terpadu di Puskesmas.  Ditinjau dari hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) 2007, angka kematian balita sangat tinggi dan masih harus diatasi. Sehingga peningkatan pelayanan program MTBS yang baik diharapkan dapat memberikan kepuasan pada pasangan keluarga untuk ikut berperan dalam mengurangi tingginya permasalahan angka kematian balita tersebut.  Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasangan keluarga terhadap pelayanan manajemen terpadu balita sakit (MTBS).  Metode:Metode penelitian ini adalah deskriptif survey analitik dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dikumpulkan dari 36 responden pasangan keluarga yang membawa balita yang sedang menunggu di poli MTBS puskesmas sitopeng kota cirebon dengan wawancara mendalam dan di pandu kuesioner penelitian. Hasil: Dari 36  pasangan keluarga Responden suami yang membawa balita ke puskesmas sitopeng kota Cirebon merasa puas terhadap pelayanan MTBS dengan tingkat kepuasan 94%, sedangkan sebagian responden istri memiliki tingkat kepuasan sebanyak 88,9%.  Simpulan: Pasangan keluarga merasa cukup puas terhadap pelayanan program MTBS di Puskesmas Sitopeng Kata kunci :Kepuasan pasangan keluarga, MTBS Background: Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) is a pain management for infants conducted in an integrated manner at the health center. Judging from the results of Indonesia Demographic Health Survey (SKDI) 2007, the mortality rate is very high and still must be overcome. Thus improving service good IMCI program is expected to give satisfaction to the partner families to participate in reducing the high mortality rate of the problem. Purpose: This study aims to determine the level of satisfaction of parent with services program Integrated Management of Childhood Illness (IMCI).  Methods: This research method is analytic survey with cross sectional design. Collecting data collected from 36 respondents couple families with children under five who are waiting in poly IMCI sitopeng health center Cirebon city west java using questionnaires, blaside deeph interview. Result: Of the 36 couples families Respondents husband who brings toddler to the sitopeng healt center Cirebon west java is satisfied with the level of satisfaction with the IMCI services 94%, while the majority of respondents had a wife as much as 88.9% satisfaction rate. Conclusion: Couple family feel quite satisfied with the service IMCI program in Healt Center SitopengKey word: Satisfaction of parent, IMCI
Pengaruh Kebiasaan Sarapan dan Perilaku Hidup Bersih Sehat terhadap Status Gizi Anak Eni Suhaeni; Uswatun Khasanah; Catur Setiya Sulistiyana; Dela Destiani Aji
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Status gizi adalah kondisi yang mencerminkan keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Masalah kesehatan anak di Indonesia banyak disebabkan oleh status gizi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki status gizi anak adalah membiasakan sarapan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh kebiasaan sarapan dan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap status gizi Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Total responden sebanyak 180 anak kelas 1 sd 6 SD Jatisura Majalengka. Data status gizi diukur langsung berdasarkan berat badan dan tinggi badan, dan data lain diambil menggunakan kuestioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji rank spearman. Hasil: Sebanyak 121 siswa (67,23 %) memiliki status gizi baik, 27 siswa (15,00%) kurus, dan 18 siswa (10%) obesitas. Data PHBS menunjukan bahwa 124 siswa (68,90%) memiliki kebiasaan PHBS yg baik dan hanya 2 siswa (1,1 %) buruk. Kebiasaan sarapan memiliki pengaruh yang signifikan dengan peningkatan status gizi (p=0001), sedangkan pengaruh PHBS secara statistik tidak signifikan (p=0.084) terhadap peningkatan status gizi anak. Simpulan: Kebiasaan sarapan yang baik mempengaruhi peningkatan status gizi anak.Kata kunci : Status gizi, Kebiasaan Sarapan,  Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Prevalensi Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kota Cirebon Sri Marfuati; Catur Setiya Sulistiyana; Uswatun Khasanah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu program Indonesia untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk adalah program keluarga berencana. Program ini diatur oleh pemerintah untuk diikuti oleh semua keluarga Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penggunaan keluarga berencana dan jenis keluarga berencana yang digunakan oleh masyarakat di daerah pedesaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 118, Data diambil menggunakan kuesioner, kemudian diolah untuk menentukan distribusi frekuensi pengguna KB dan jenis KB yang digunakan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan keluarga berencana adalah 72 (61%). jenis KB yang digunakan adalah hormonal sebanyak 68 (94,4%) dan non hormonal sebanyak 4 (5,6%). Simpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa program keluarga berencana baru dilaksanakan oleh bagian dari masyarakat desa, dan sebagian besar menggunakan kontrasepsi hormonal.Kata kunci: Prevalensi, Keluarga Berencana, kontrasepsi hormonal. ABSTRACTBackground: One of the Indonesian government's programs to reduce the growth rate of the population is the family planning program. This program is set by the government to be followed by all Indonesian families, both in urban and rural areas. This study aims to determine the prevalence of family planning use and the type of family planning used by people in rural areas Methods: This research is a descriptive study with a total sample of 118, Data was taken using a questionaire, then processed to determine the frequency distribution of users of KB and the type of KB used. Results: The results showed that the prevalence of family planning use was 72 (61%). the type of KB used was hormonal as many as 68 (94.4%) and nonhormonal as many as 4 (5.6%). Conclusions: These results indicate that the new family planning program is implemented by a part of the village community, and most use hormonal contraception.Keywords: Prevalence, Family planning, hormonal contraception. 
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI AUDIOVISUAL UNTUK OSCE (OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION) Risnandya Primanagara; M. Duddy Satrianugraha; Catur Setiya Sulistiyana
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi menjadi penunjang di era modern, termasuk di dunia medis dalam bidang pendidikan kedokteran. Dalam pendidikan kedokteran, Sistem Informasi  digunakan dalam membantu kelancaran pendidikan kedokteran, baik untuk pengajaran, pengujian hingga penilaian. Metoda pengujian dalam Pendidikan kedokteran salah satunya adalah OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Pelaksanaan OSCE membutuhkan sumber daya yang besar. Sistem Informasi diintegrasikan dengan sistem audio visual diterapkan untuk meningkatkan efisiensi sumber dayanya didesain untuk pelaksanaan OCSE di fakultas Kedokteran Unswagati. Kemudian desain yang dibuat diujicobakan dalam lingkup sendiri dengan harapan bahwa penerapan Sistem Informasi terintegrasi audiovisual, menjadikan pelaksanaan OSCE  reliabel, valid dan efisien