Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFITIK ACTINOMYCETES DARI TANAMAN PADI LOKAL LOMBOK Erna Listiana1; Dwi Ratna Anugrahwati1; Irwan Muthahanas2
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Crop Agro
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Empat isolat endofitik actinomicetes diperoleh dari jaringan sehat tanaman padi lokal Lombok. Isolasi menggunakan dua jenis media yaitu Water Yeast Extract Agar dan Yeast Extract Cassamino Acid Agar. Karakteristik masing-masing isolat berbeda yaitu pada substrat micelia, aerial micelia, spora dan pigmen yang dikeluarkan. Salah satu isolat yaitu EL41 memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan jamur fitopatogenik Fusarium sp. and Rhizoctonia solani. ABSTRACT Four strains of endophytic actinomycetes were isolated from stem and leaves tissues of healthy Lombok local rice. The isolation used 2 types of poor-nutrient media, that is Water Yeast Extract Agar and Yeast Extract Cassamino Acid Agar. Each strain has different characteristics on substrate mycelia, aerial mycelia, spore and reverse pigment. One strain, EL41 has strong ability to inhibit the growth of phytopatogenic fungi Fusarium sp. and Rhizoctonia solani.
The Diversity of Major Insect Pests at Sugarcane Development Center In Dompu Distrcit, West Nusa Tenggara Muhammad Sarjan; Muchlis Muchlis; Irwan Muthahanas
Journal of Science and Science Education Vol. 2 No. 1 (2021): April
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.636 KB) | DOI: 10.29303/jossed.v2i1.712

Abstract

Sugar cane (Saccharum officinarum Linn.) is a tropical plant that is very important because it can be used as one of the raw materials for making sugar. The development of sugar production in the last ten years has decreased by around 1.8% per year, this is due to several factors, one of which is due to the attack of sugarcane insect pests. Therefore, research was conducted to find out the diversity of important insect pests in sugarcane plants in the center of sugarcane development in the Dompu  District. This research was conducted at the Pekat Sub District of Dompu District, West Nusa Tenggara. The method used is a descriptive method with data collection techniques directly and indirectly in the field at a number of observation points. Based on the observations there were 5 species of insect pests in the research area such as Valanga nigricornis, Locusta migratoria, Ceratovacuna lanigera, Scirchopaga nivella F., and Lepidiota stigma. Insect pests with the highest population and dominance are Ceratovacuna lanigera with an average population of 70 insect/plant and a domination index is  0 .199808. Locusta migratoria has a level of damage with criteria for moderate attack intensity, it is found in sugarcane plants aged 3 months. The results of this study indicate that Scirchopaga nivella F. and Lepidiota stigma F. insect pests have the potential as important pest insects on sugarcane crops
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Pada Tanaman Kedelai Di Desa Puyung Mulat Isnaini; Herman Suheri; Hery Haryanto; Irwan Muthahanas
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1502.106 KB) | DOI: 10.29303/jsit.v2i2.55

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di desa Puyung kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Kelompok sasaran adalah kelompok tani yang terbiasa menanam tanaman palawija, jagung dan padi. Kendala yang sering dialami oleh petani tersebut adalah serangan hama pada tanaman kedelai sejak fase vegetatif sampai generatif. Biasanya petani menyemprot dengan pestisida sehingga tidak disadari lama kelamaan akan menyebabkan serangga hama menjadi tahan dan merusak lingkungan. Selain itu, pestisida yang diaplikasi secara terus menerus dapat mengakibatkan matinya organisme bukan sasaran termasuk predator. Sehingga perlu dilakukan inovasi baru untuk mengendalikan hama selain menggunakan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Inovasi baru yang dimaksud adalah menanam tanaman refugia sebagai perangkap musuh alami hama. Metode yang dilakukan adalah teknik survei dengan metode deskriptif eksploratif dilanjutkan dengan kaji tindak (Action Research) dengan menerapkan pendekatan program tindak partisipatif (Partisipatory Action Program) dari anggota kelompok tani melalui diskusi, dan kerja kelompok di seluruh kegiatan. Selanjutnya tahapan pelaksanaan yang diawali dengan pelatihan dengan teknik ceramah dan diskusi, dengan proporsi 30% teori dan 70% praktek lapang. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah dilakukan demonstrasi plot dengan menanam tanaman refugia seperti bunga matahari, kenikir, bunga kertas, di sekitar tanaman kedelai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November 2021. Hasilnya kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa, a) pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok tani meningkat dalam kaitannya dengan pengendalian hama, b) Kelompok tani mau menerapkan tanaman refugia sebagai perangkap musuh alami hama pada tanaman kedelai, c) terbentuknya paket teknologi tentang teknik pengendalian hama dengan memanfaatkan tanaman refugia sebagai tanaman perangkap musuh alami hama.
Inroduksi Produksi Benih Kentang Dengan Teknik Penyetekan Pada Kelompok Penangkar Di Kawasan Sembalun, Lombok Timur M Sarjan; Aluh Nikmatullah; Hery Haryanto; Irwan Muthahanas
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.873 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.607

Abstract

Kelembagaan yang ada di tingkat petani (kelompok tani) memiliki potensi yang cukup baik untuk dilakukan pembinaan penangkaran perbenihan. Jika penangkaran benih bisa berkembang di tingkat kelompok tani maka  kebutuhan akan benih dapat dipenuhi oleh kelompok tani tersebut, sehingga biaya pengadaan benih relatif lebih murah dan akan menambah pendapatan bagi kelompok tani. Dengan demikian keberadaan benih tidak terlalu jauh dari pengguna, sehingga para petani mudah mendapatkan benih yang bermutu, dan juga  memberikan nilai tambah bagi kelompok tani. Kecamatan Sembalun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Timur  yang memiliki potensi pengembangan budidaya hortikultura dataran tinggi termask kentang dengan daya dukung sumberdaya alalam yang melimpah dan tingkat kesesuaian lahan yang cocok untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman kentang  dengan optimal. Hasil kegiatan ini menunjukan Kelompok Penangkar Benih Kentang di Sembalun sangat tertarik untuk menerapkan teknologi produksi benih melalui penyetekan pucuk berulang, namun belum mempunyai sarana  yang cukup untuk menerapkan teknologi secara mandiri . Keterampilan penyetekan pucuk berulang dari sebagian anggota kelompok penangkar  sudah memadai Hasil umbi dari sumber stek masih lebih rendah secara individu tanaman dibanding dengan yang berasal dari umbi. Tetapi secara akumulatif dalam satu musim tanam lebih banyak , sehingga akan membantu penyediaan benih kentang dikawasan Sembalun.  Diperlukan perhatian khusus dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian  melalui  UPT BBI  untuk membantu sarana screen house.Perlu pendampingan secara berkelanjutan baik  dari Perguruan Tinggi maupun dari Instansi Pemerintah terkait  agar diperoleh kelompok penangkar benih kentang yang maju dengan inovasi teknologi pertanian yang ada
APLIKASI BIOPESTISIDA Streptomyces sp. DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI DATARAN MEDIUM Ni Made Dini Widia Handayani; Irwan Muthahanas; Aluh Nikmatullah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 30 No 2 (2020): Jurnal Agroteksos Agustus 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.659 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v30i2.701

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas biopestisida Streptomyces sp. dalam mengendalikan penyakit pada tanaman kentang di dataran medium. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan di UPB BBI Desa Santong Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara NTB, bulan Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017. Metode penelitian yaitu eksperimental. Rancangan penelitian uji in-vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan pada 2 jenis patogen (S. rolfsii dan Fusarium sp.) diulang 3 kali diperoleh 30 unit percobaan. Uji in-vivo menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan varietas kentang sebagai faktor utama Mikaraset (P1), Atlantic (P2), Bliss (P3) yang ditata dalam RAK diulang 3 kali dan uji lama perendaman umbi benih kentang dengan Streptomyces sp. (tanpa perendaman (S0), 30 menit (S1), 40 menit (S2), 50 menit (S3), dan 60 menit (S4) sebagai anak petak diperoleh 45 unit percobaan. Hasil menunjukan Streptomyces isolat BSi memberikan kemampuan terbaik dalam menghambat jamur patogen S. rolfsii dan Fusarium sp. dalam uji in-vitro. Jamur patogen yang menyerang tanaman kentang yaitu P. infestans dan Fusarium sp. Perlakuan (S4) dan varietas (P3) paling efektif menunda masa inkubasi, menekan persentase dari serangan patogen P. infestans dan Fusarium sp.. Interaksi terbaik dalam menunda masa inkubasi penyakit terdapat pada perlakuan perendaman selama 60 menit (S4) dengan varietas Blis (P3). Perlakuan varietas benih kentang dengan perendaman biopestisida Streptomyces sp. selama 60 menit (S4) menghasilkan jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi per petak, berat per umbi dan berat umbi per petak tertinggi. Varietas Blis (P3) menghasilkan jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi per petak, dan berat umbi per petak tertinggi, dan varietas Mikraset menghasilkan berat satuan umbi tertinggi. Adapun interaksi terbaik antara varietas Atlantik (P2) dengan lama perendaman biopestisida Streptomyces sp. isolat BSi selama 60 menit (S4) dan varietas Blis (P3) dengan lama perendaman biopestisida Streptomyces sp. isolat BSi selama 60 menit (S4) menghasilkan berat umbi per petak tertinggi.
POTENSI PREDATOR GENERALIS LABA-LABA (ARANEAE) PADA SENTRA PRODUKSI JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) DI DUSUN AMOR-AMOR Ria Nurmaya Sari1; Tarmizi 2; Irwan Muthahanas3
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.866 KB)

Abstract

ABSTRAK Jarak pagar merupakan salah satu tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif, tetapi produksi biji jarak pagar masih rendah karena adanya kendala gangguan oganisme pengganggu tanaman (OPT). Penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama tersebut kurang efektif sehingga dicari alternatif, yaitu dengan menggunakan musuh alami. Laba-laba merupakan salah satu musuh alami yang ditemukan di pertanaman jarak pagar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi (Keanekaragaman, Kelimpahan, dan Dinamika Populasi) laba-laba sebagai predator generalis pada pertanaman jarak pagar. Penelitian dilakukan di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Lombok Utara dari bulan September sampai Desember 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif. Pengamatan dilakukan dengan pemasangan perangkap yellow pan trap dan pit fall trap masing-masing 12 dan 20 buah diletakkan secara acak di blok sampling secara diagonal. Konsep Shannon-Wiener dan Rumus michael 1995 digunakan untuk menghitung besarnya nilai indeks keragaman dan kelimpahan laba-laba, sedangkan gambaran dinamika populasi dibuat berdasarkan jumlah laba-laba yang ditemukan setiap pengamatan. Hasil penelitian ditemukan 19 spesies dari 6 famili laba-laba dengan indeks keragaman termasuk dalam katagori keragaman sedang (H’ 2,49). Oxyopes matiensis mendominasi dari spesies lainnya dengan nilai kelimpahan 25,25 % diikuti oleh Pardosa sumatrana (14,43%), sementara spesies lain kelimpahannya hampir seragam berkisar antara 0,66-5,25% . Dinamika populasi masing-masing famili laba-laba berfluktuasi selama pertumbuhan tanaman jarak pagar. ABSTRACT POTENCY OF SPIDERS (ARANEAE) AS GENERALIST PREDATOR IN CASTOR PLANT (Jatropha curcas L.) PRODUCTION CENTER IN AMOR-AMOR Castor is one of the plants that can be used as alternative energy resource. However, the yield of castor seed is still low caused of the pests. The use of pesticides is less effective to control pests so that alternative method to control pests needed such as using natural enemies. Spider is one of the natural enemies found in castor plantation. The aim of this research is to observe the potencies (diversity, abundance, and population dynamics) of the spiders as generalist predators in castor plantation. This research was conducted in Amor-amor, Gumantar Village, North Lombok Regency from September to December 2013. The method used in this research was descriptive method using 12 yellow pan traps and 20 pit fall traps. The traps were put randomly on the sampling block diagonally. Shannon-Wiener Concept and the formula to calculate variety index and abundance of spiders made by Michael (1995) were used, whereas the diversity index of population was made based on the number of spiders found in each observation. The results are 19 species of 6 families of spiders found with diversity index (H’) 2.49, which means that the diversity of spiders in the castor plantation was moderate. The abundance value of Oxyopes matiensis dominated other species with abundance value 25.25% followed by Pardosa sumatrana (14.43%) while the abundance of other species was about 0.66-5.25%. population dynamic of each family of spiders fluctuated during the growth of castor plant.
KARAGAMAN HAMA SERANGGA TANAMAN PAPRIKA (Capsicum annum L.) DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN LOMBOK UTARA Hairul Anas; Hery Heryanto; Irwan Muthahanas
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 31 No 3 (2021): Jurnal Agroteksos Desember 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.831 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v31i3.681

Abstract

Paprika memiliki nama latin Capsicum annum L. adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Budidaya paprika umumnya dilakukan pada dataran tinggi. Namun seiring dengan kebutuhan paprika yang kian hari semakin meningkat, untuk itu budidaya paprika ini dilakukan di dataran medium. Salah satu penyebab menurunya produktivitas tanaman paprika disebabkan oleh hama. Hama jenis serangga yang berpotensi menyebabkan kehilangan hasil pada tanaman paprika diantaranya thrips (Thrips parvispinius), kutu putih (B. tabaci), tungau (Polypahagotarsonemus latus), kutu daun (Myzus persicae) ulat grayak (S. litula), dan lalat bauh (Bactrocera sp.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman hama tanaman Paprika (Capsicum annum L.) di dataran medium Lombok Utara. Percobaan ini mengunakan metode deskriptif dengan tehnik survei secara langsung pada lapangan dan koleksi spesimen. Tehnik survei lapangan digunakan untuk pengambilan sampel dan koleksi spesimen digunakan untuk keperluan identifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 8 jenis serangga hama yang ditemukan berasosiasi dengan tanaman Paprika di dataran medium Kabupaten Lombok Utara antara lain Bactrocera dorsalis, Bactrocera umbrosa, A. gossypii, M. persicae, Paracoccus sp., valangga sp., Lacusta sp., S. litula. Nilai indeks keragaman serangga hama menunjukan H’ 0.843 yang tergolong rendah, hal tersebut menunjukan bahwa produktifitas dan kondisi ekosistem cukup rendah. Serangga hama dengan populasi dan kelimpahan tertinggi yaitu Bactrocera dorsalis dengan kelimpahan sebesar 71.56%.
Inovasi Produk Pengolahan Kopi Susu Gula Aren Serta Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Sambik Bangkol Lombok Utara Muhammad Fasihul Lisan; Zulkipli; Nisa; Wulandari; Ni Nyoman Putri Utami; Mauly Riski Andini; Daiyyan Bisri; Asmara Yauma Putri Fara Diba; Wiratul Aini; Farizal Ramadhan; Sonia Astuti Astuti; Irwan Muthahanas
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i1.3247

Abstract

Kopi merupakan produk pertanian unggulan di Indonesia dan komoditas unggulan di sektor perkebunan. Wilayah Indonesia yang menyumbang penyebaran kopi di nusantara salah satunya pulau Lombok, lebih tepatnya desa Sambik Bangkol. Desa sambik bangkol memiliki potensi sumber daya alam cukup melimpah. Selain itu desa Sambik Bangkol terdapat beberapa UMKM yaitu salah satunya kelompok tani kopi samba namun masih belum maksimal dalam hal inovasi pengolahan kopi. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan kopi melalui produk inovatif yaitu kopi susu gula aren yang merupakan kelompok minuman dan mempunyai peluang dan nilai ekonomi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan minuman kopi susu gula aren menunjukkan bahwa seluruh peserta antusias dalam mengikuti kegiatan dan pada sesi pelatihan para peserta mampu membuat minuman kopi susu gula aren secara mandiri. Pada sesi pendampingan, kelompok masyarakat yang telah dibentuk mampu untuk memasarkan produknya. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini yaitu telah terbentuk kelompok masyarakat yang mengelola UMKM Kopi Susu Gula Aren. Kelompok masyarakat telah memperoleh pengetahuan tentang sejarah kopi di dunia, strategi pemasaran dan pengemasan produk yang baik. Kelompok masyarakat dapat memproduksi secara mandiri produk minuman kopi susu gula aren serta telah mampu melakukan penjualan minuman kopi susu gula aren.
Keragaman Hama di Pertanaman Kubis (Brassica oleracea L.) yang diperlakukan dengan Net Protection Ririn Nurattul Awalliyah; Tarmizi; Irwan Muthahanas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i2.1438

Abstract

Kubis (Brassica oleracea L.) adalah komoditas sayuran bernilai ekonomi tinggi. Petani di Desa Jagaraga Indah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB telah lama membudidayakan kubis dengan pola sederhana atau tanpa net protection. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh net protection terhadap populasi, indeks dominansi, dan indeks keragaman pada tanaman kubis (Brassica oleracea L.). Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan analisis data dengan Uji T-Parsial. Hasil penelitian ditemukan 13 famili terkoleksi pada perlakuan net protection (Tephritidae, Chrysomelidae, Pyralidae, Muscidae, Plutellidae, Tenebrionidae, Acrididae, Coccinellidae, Gryllidae, Noctuidae, Dermestidae, Pentatomidae, dan Blattidae). Perlakuan tanpa net protection ditemukan 15 famili terkoleksi, 13 di antaranya sama dengan famili hama perlakuan net protection, sedangkan dua famili lainnya adalah Alydidae dan Plataspidae. Perlakuan net protection pada populasi famili serangga hama tidak berpengaruh siginifikan terhadap populasi. Sementara itu, pada indeks dominansi, dan indeks keragaman berpengaruh nyata. Indeks dominansi famili serangga hama dengan kategori tinggi di perlakuan tanpa net protection menunjukkan delapan famili termasuk kategori tinggi dan tujuh famili kategori rendah. Indeks dominansi net protection yaitu 10 famili kategori rendah, dan tiga kategori tinggi. Indeks keragaman net protection ditemukan 12 famili kategori rendah, dan satu famili kategori tinggi (Tephritidae). Pada perlakuan tanpa net protection ditemukan lima famili kategori tinggi (Tephritidae, Chrysomelidae, Pyralidae, Muscidae, dan Plutellidae), dua famili kategori sedang (Pentatomidae dan Tenebrionidae), dan delapan famili kategori rendah (Acrididae, Coccinellidae, Gryllidae, Noctuidae, Dermestidae, Plataspidae, Alydidae, dan Blattidae).
Pengaruh Dosis Biokompos Limbah Kotoran Sapi Fermentasi Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu Fusarium Beberapa Varietas Bawang Merah M. Heldian Habib; I Made Sudantha; Irwan Muthahanas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2120

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu jenis komoditas penting bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi dan obat tradisional, selain itu masih tingginya penyakit Layu Fusarium pada bawang merah jadi persoalan sehingga perlunya sebuah penggunaan Trichoderma spp. sebagai agen hayati dalam menekan penyakit Layu Fusarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas bawang merah terhadap aplikasi beberapa dosis biokompos Tricoderma spp. serta untuk mengetahui varietas bawang merah yang tahan terhadap penyakit Layu Fusarium. Percobaan dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2022 di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Kaca Gaharu Fakultas Pertanian Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari faktor varietas dan faktor dosis biokompos. Hasil Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Sedangkan faktor dosis signifikan terhadap parameter insiden penyakit, jumlah daun, dan jumlah anakan, serta tidak ada interaksi antara faktor dosis dan faktor varietas. Varietas Bali Karet menunjukkan hasil paling baik dalam menekan penyakit Layu Fusarium pada tanaman bawang merah dengan rata-rata 12,21%. Varietas Keta Monca menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan paling baik dibandingkan varietas Bali Karet. Dosis yang paling baik dalam tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan adalah dosis biokompos 10 g/tanaman tanpa inokulasi Fusarium.
Co-Authors A. Farid .Hemon Ahmad Subarja Aini, Kuratun Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Amrul Jihadi Anisa Putri, Baiq Annisa Riska Wahyuni Asmara Yauma Putri Fara Diba Asyari, Adam Azis, Fathul Baiq Mona Kotma Chantika Bambang Budi Santoso Bambang Budi Santoso Bambang Supeno, Bambang Daiyyan Bisri Damayanti , Elsa Dwi Putra Buana Sakti Dwi Ratna Anugrahwati Ebi Suanto Erna Listiana Erna Listiana1 Farizal Ramadhan Fikrina, Garin Hairul Anas Handayani, Ridhatul Herman Suheri Hery Haryanto Hery Haryanto Hery Heryanto Husnah, Nur Jumratul I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit, I Ketut I Komang Damar Jaya2 I Made Sudantha Ida Ayu Putu Sri Widnyani Imam Rozy Zarkasih, Muhammad Irfan Saputra Irna Tristanti Jayaputra Joko Priyono Kurniawan Yuniarto M. Heldian Habib M. Taufik Fauzi Mauly Riski Andini Mery Windarningsih Mohamad Taufik Fauzi Mohamad Taufik Fauzi Muchlis Muchlis Muhamad Lutfi Muhammad Adya Purnama Muhammad Fasihul Lisan Muhammad Sarjan Muhammad Sarjan Mulat Isnain*3 Mulat Isnaini Mulat snaini1 Ni Made Dini Widia Handayani Ni Made Laksmi Ernawati Ni Nyoman Putri Utami Nika Pranggana Aranda nindi faridatul hasanah*1 Nisa Nurizal, Imam Nurrachman Petrunella Thei, Ruth Stella Ramadan, Galih Rendi Irawan Resmayanti, Resmayanti Ria Nurmaya Sari1 Rifaldi Syahwal RINI RINI Ririn Nurattul Awalliyah Septiandani, Risna Septiandani Sinta Nuryah Sonia Astuti Astuti Sri Rahayu Sudirman Sudirman Sudirman Sudirman Tarmizi Tarmizi 2 Thei, Ruth Stella Petrunela Wahyu Astiko Wiratul Aini WULANDARI Yuhendra AP Yuni Fitrianti2 Zahratul Aeni