Claim Missing Document
Check
Articles

KANDUNGAN MINERAL DAN LOGAM BERAT PADA BIOSALT RUMPUT LAUT Padina sp. Nurdiana Riska; Sri Widodo Agung Suedy; Munifatul Izzati
Jurnal Pro-Life Vol. 6 No. 2 (2019): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

Indonesian is an archipelago that has abundant biological resources, one of which is seaweed. Seaweed is widely used by the community as a standard cake chart, agar and herbal medicinal ingredients. One of the potential of seaweed can produce mineral salts (biosalt). One of the seaweed Biosalt which has not been widely used is from Padina sp. Biosalt Padina sp. contains minerals needed by the human body. The purpose of this study was to determine the amount of salt yield obtained from seaweed Padina sp. and knowing the quality of salt from Padina sp. in terms of the content of macromineral (Ca and Mg), Micromineral (Fe, Mn and Zn) and heavy metals (Cu and Pb). Sampling of Padina sp. Seaweed conducted in Teluk Awur, Jepara. Extraction biosalt Padina sp. carried out at BSF Plant Laboratory, Department of Biology, FSM, UNDIP. Testing with the ICP-OES tool was carried out in the Physical Chemistry laboratory of FMIPA UNNES. Data analysis was descriptive qualitative by comparing the salt content of "biosalt" seaweed with table salt (control). The results showed that the total yield of seaweed biosalt was 9.44 gr / 100 gr or 9.44%. As for that the mineral content of Ca, Mg, Fe, Mn, and Zn in biosalt Padina sp. higher than in table salt. On the other hand, heavy metals Cu and Pb in biosalt Padina sp. lower than table salt. This shows that salt obtained from seaweed Padina sp. safe for humans because they have high mineral content and heavy metal levels which are still below the threshold (<2.0 mg / gr) Keywords: minerals, heavy metals, seaweed, biosalt.
KUALITAS MADU LOKAL DARI LIMA WILAYAH DI KABUPATEN BOYOLALI Nurul Hidayati; Sri Widodo Agung Suedy; Sri Darmanti
Jurnal Pro-Life Vol. 7 No. 3 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

Honey is a natural sugar produced by bees from flower nectar, extra floral or insect excretion. The quality of honey can be measured with water content, diluted sugar content and acidity. This research aim to determine the quality of local honey from 5 villages in Boyolali Regency. The method used for the measurement of water content and total sugar content is refractometry, while the acidity using titration method. The quantitative data analysis of honey quality were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with Duncan's Multple Range Test (DMRT) in extent of 95%. The results showed that differences in geographic areas were affected significantly on the quality of honey, with water content ranged between 20.37% - 27.83%, total sugar content of 69.88-77.770Brix, and acidity of 31.86 - 273.95 ml NaOH / Kg. This suggest that the local honey from some areas at Boyolali Regency which is qualified as a good honey based on the goverment’s rules (SNI No. 3454-2013) is honey sample from Kiringan Village. Keywords: honey, Boyolali, quality, local honey
Energi Bersih dan Ramah Lingkungan dari Biomassa untuk Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim yang Ekstrim Anang Setyo Pramudiyanto; Sri Widodo Agung Suedy
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 3 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.437 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.9990

Abstract

Pertumbuhan penduduk Indonesia dan kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat, menyebabkan kebutuhan energi juga semakin bertambah. Berbagai cara telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi primer terutama dari sumber energi dari berbahan fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) dengan melakukan eksplorasi/penambangan bahkan menambah volume import BBM, namun belum mampu untuk memenuhi kebutuhan energi primer di Indonesia. Permasalahan lain yang muncul akibat penggunaan energi primer dari berbahan fosil adalah meningkatnya pencemaran dari emisi gas buang yang meningkatkan efek Gas Rumah Kaca dan mempengaruhi perubahan iklim yang ekstrim. Guna mengatasi permasalahan kekurangan energi dan pencemaran dari emisi gas buang, pemerintah Indonesia telah berperan aktif dengan mengoptimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan, salah satunya pemerintah Indonesia telah menetapkan rasio elektrifikasi menjadi 100% (KEN) dan mencoba menggantikan sumberdaya energi dari berbahan fosil dengan green energy terutama biomassa yang diubah untuk menjadi biogas, serta biodiesel yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkitan listrik dan bahan bakar kendaraan bermotor yang ramah lingkungan. Pemanfaatan energi biomassa dengan proses gasifikasi telah berhasil mengurangi emisi kadar karbondioksida . Pengolahan sampah  di Indonesia untuk dimanfaatkan baik daur ulang maupun sebagai sumber energi listrik akan dapat menurunkan emisi gas karbondioksida 3-11%.Penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan diharapkan mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca dan dapat mencegah perubahan iklim yang ekstrim.
Pemanfaatan Batubara Kalori Rendah pada IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle) Muhammad Rizaldi Zaman; Sri Widodo Agung Suedy
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.65 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.11156

Abstract

Kekhawatiran akan emisi gas rumah kaca dan krisis energi yang semakin dirasakan negara-negara didunia khususnya di Indonesia menyebabkan perlu dilakukan pengembangan energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan. Teknologi Integrated Gasification Combined Cycle dapat menjadi alternatif terbaik untuk  mengatasi permasalaan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan keuntungan dari proses IGCC berdasarkan penilitian-penelitian yang sudah ada sehingga dapat dilakukan pengembangan pemanfaatan IGCC menggunakan batubara lignit di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, pengumpulan data dilakukan dari penelitian-penelitian yang sudah ada untuk mengetahui dampak dan metode yang digunakan untuk mengeringkan batubara rendah yang memiliki moisture tinggi. Analisis dalam penelitian dilakukan menggunakan perbandingan dari setiap literatur, sehingga diperoleh proses dan teknologi yang sesuai untuk pemanfaatan IGCC. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan teknologi IGCC menggunakan batubara lignit sangat menjanjikan karena walaupun lignit memiliki keterbatasan dalam efisiensi termal karena moisture bahan bakar yang sangat tinggi namun hal ini bisa diminimalisir menggunakan proses drying. Jumlah batubara lignit yang melimpah di Indonesia dapat memudahkan pengembangan IGCC dan emisi yang dihasilkan lebih rendah daripada pembangkit fosil lainnya.
Analysis Effect of Nano Chitosan Coating on The Quality of Shallot Bulbs (Allium ascalonicum L. var. Bauji) Della Widya Puspita; Erma Prihastanti; Sri Widodo Agung Suedy; Agus Subagio
Jurnal Biodjati Vol 7, No 1 (2022): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v7i1.14900

Abstract

Shallots are bulb-shaped commodities that are difficult to maintain in new conditions because they are easily damaged. An effective effort to prevent deterioration of food quality during storage is by coating it using nano chitosan. The effectiveness of nano chitosan is influenced by particle size which related to the ratio of chitosan and STPP (sodium tripolyphosphate). This study aimed to determine the effect of nano chitosan coating with the addition of different ratios of chitosan and STPP and the appropriate ratio of chitosan and STPP on nano chitosan as a coating to maintain the quality of shallot bulbs (Allium ascalonicum L. var. Bauji). This study used a completely randomized design (CRD) method with four treatments and five replications. The treatments of this research were P0= Control, PI= Nano chitosan ratio of chitosan: STPP 1:3, P2= Nano chitosan ratio of chitosan:STPP 1:4, and P3= Nano chitosan ratio of chitosan:STPP 1:5. The variables of this study were the percentage of damage, the percentage of diameter shrinkage, weight loss, color, hardness, and moisture content. Data were analyzed using the ANOVA test and continued with the DMRT test. The application of nano chitosan coating on shallot bulbs could reduce damage, shrinkage of tuber diameter, weight loss, color, hardness, and decrease in water content better than the control treatment. The best results were shown by treatment P3 (1:5) with a percentage of damage of 8%, diameter shrinkage of 20.20%, weight loss of 18.40%, total color change of 54.45, hardness of 226.23 N, and a decrease in water content of 4.65% at the final water content of 79.09%.
Community structure of algae epiphytic in different leaf litter of mangroves Riche Hariyati; Sri Widodo Agung Suedy; Rully Rahadian
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 1, No. 2, Year 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.685 KB) | DOI: 10.14710/niche.1.2.30-34

Abstract

Mangrove is a plant that has the morphological and physiological adaptations to habitats which influenced by a tide. This plant can grow and develop in an environment of high salinity and its soil conditions are less stable and aerobic. Litter mangrove is the main source for the availability of detritus and is the largest component constituent of a food web in a mangrove ecosystem environment. Algae epiphytic microalgae is a group that lives attached to the plant, including the mangrove litter. The study aims to assess the abundance and diversity of epiphytic algae on different types of mangrove leaf litter. The observed mangroves leaf litter were Avicennia alba, Sonneratia sp. and Rhizophora sp. Epiphytic algae were brushed on mangrove leaf litter covering an area of 6.25 cm2 and diluted with distilled water. Samples were observed under a microscope with a magnification of 400 x. Water quality parameters were measured in situ and the organic ingredients, total N and P were analyzed. The results showed that epiphytic algae on each type of mangrove leaf litter were not different. Rhizophora sp is the most abundant and the richest species compared with other types of litter that are equal to 622 individuals / cm2 and 26 species of epiphytic algae. While the abundance of Avicennia alba and Sonneratia sp were 459 ind/cm2 and 321 ind /cm2, in the coastal mangrove areas of Morodemak was found 28 species of epiphytic algae. The common epiphytic algae species found in all types of mangrove litter were Cymbella sp., Coscinodiscus sp., and Synedra ulna. In general, the group of Bacillariophyta (diatoms) is the dominant species in some mangrove leaf. 
Plant diversity based on pollen and spores morphology from sediment lake of Kedung Ombo Purwodadi Retno Puspitasari; Sri Widodo Agung Suedy; Sri Haryanti
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 1, No. 2, Year 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.259 KB) | DOI: 10.14710/niche.1.2.35-41

Abstract

Kedung Ombo Lake was an artificial lake that has formed since 26 years ago. Environmental has changed from the terrestrial environment into the aquatic environment, because of that the diversity of flora around the Lake Kedung Ombo was changed. The diversity of flora can be learned through the morphology of pollen and spores. Aimed of this study was to determine the diversity of plants based on the morphology pollen and spores that found in the Lake Kedung Ombo sediment. Sampling took by coring clay soil sediment in depth of 1 m, located near the outlet of Lake Kedung Ombo. Data were analyzed by making the morphology of pollen and spores description. The result showed that morphology of pollen and spores are found in the Lake Kedung Ombo sediment has a variety of shapes and sizes. The plant's diversity obtained are 25 taxa plants that were categorized into 3 taxa of arboreal pollen (AP), 9 taxa of non-arboreal pollen (NAP) and 13 taxa of spores. The dominance of taxa NAP is Celtis sp. (45,12%), this suggested that shrubs or not plant trees were more developed in Lake Kedung Ombo environment. The study concluded that the value of diversity index categorized as low and the value of similarity index categorized as high, it means that plant diversity was quite similar and there is no significant changes of diversity with their presence were quite stable. 
Effect of Soaking of NaCl Solution on Reduction of Calcium Oxalate and Size of Amylum on Purple Yam (Dioscorea alata L.) Rofi&#039;ana Rofi&#039;ana; Sri Widodo Agung Suedy; Sarjana Parman
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 1, No. 1, Year 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.005 KB) | DOI: 10.14710/niche.1.1.%p

Abstract

Purple yam (Dioscorea alata L.) is a traditional food as a source of alternative carbohydrates and potentially as food functional ingredients. Purple yam contains high carbohydrate and some antioxidant compounds but contains high enough Ca oxalate. This study aims to reduce the content of Ca oxalate by soaking in NaCl solution and analyze its effect on amylum size in purple yam. The research used Completely Randomized Design (CRD) with the single factor of NaCl concentration. Treatment of soaking with different concentrations of 5%, 10%, 15% and with four replications for each treatment. The parameters observed were number and size of crystal Ca oxalate (μm), Ca oxalate content (ppm) and decrease percentage, and amylum size (μm). The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) at 95% confidence level and continued by multiple-range test Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that soaking in NaCl solution had an effect on Ca oxalate content of each treatment but did not affect on the number and size of crystals Ca-oxalate and amylum size. The best treatment was found in the treatment of P2 (10% NaCl) which can reduce Ca oxalate to 22.89% with oxalate content of 78.92 ppm. The higher concentration of NaCl in the solution increasingly affect the reduction of oxalate content on purple yam. . Keywords: Amylum, Ca oxalate, Dioscorea alata L., Purple yam.
Pengaruh Pupuk Nanosilika Terhadap Jumlah Stomata, Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Padi Hitam (Oryza sativa L. cv. japonica) Fevi Mawadhah Putri; Sri Widodo Agung Suedy; Sri Darmanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.1.2017.72-79

Abstract

Tanaman padi membutuhkan silika lebih banyak dari pada tanaman lainnya, sementara lahan pertanian di Indonesia banyak yang mengalami leaching unsur hara mikro termasuk Si.Unsur hara Si untuk tanaman padi selama ini hanya didapat dari keberadaannya di lahan sawah dan tidak dilakukan penambahan dari luar, hal ini menyebabkan ketersediaan Si akan terus berkurang dari waktu ke waktu, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pemupukan silika. Penggunaaan pupuk silika dalam bentuk nano lebih menguntungkan bagi tanaman karena lebih reaktif, distribusi lebih merata dan langsung mencapai target, serta hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian pupuk nanosilika terhadap jumlah stomata,kandungan klorofil dan pertumbuhan padi hitam (Oryza sativa L. cv.  Japonica). Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu konsentasi pupuk nanosilika dengan lima taraf perlakuan:0 ml/L; 2,5 ml/L; 5 ml/L; 7,5 ml/L; 10 ml/L.Data yang diperoleh dianalisis menggunakanAnalisys of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test(DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk nanosilika dengan konsentrasi 7,5 ml/L dapat meningkatkan pertumbuhan yaitu; jumlah stomata sebesar 142 %, tinggi tanaman sebesar 33% dan tebal daun sebesar 100% dibandingkan kontrol. Namun pemberian pupuk nanosilika tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, bobot basah, bobot kering dan kandungan klorofil. Kata kunci: beras hitam; nanosilika; pertumbuhan; stomata; klorofil
Pengaruh Cara dan Waktu Penyimpanan terhadap Susut Bobot, Kadar Glukosa dan Kadar Karotenoid Umbi Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L. Var Granola) Edi Purnomo; Sri Widodo Agung Suedy; Sri Haryanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.107-113

Abstract

Penyimpanan produk pertanian merupakan hal yang penting dilakukan dalam penanganan pasca panen. Kentang merupakan produk hortikultura yang mudah rusak, sehingga dibutuhkan penanganan yang baik untuk mempertahankan kualitasnya sebagai salah satu bahan pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara dan waktu penyimpanan terhadap kualitas pada kentang konsumsi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor  pertama yaitu cara penyimpanan; disimpan pada wadah terbuka (K1) dan disimpan pada wadah berpenutup (K2). Faktor  kedua  adalah waktu penyimpanan dengan (T1); 2 minggu, (T2); 4 minggu, (T3);    6 minggu, (T4); 8 minggu, (T5); 10 minggu. Penelitian terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 ulangan. Parameter penelitian terdiri: susut bobot kadar glukosa dan kadar karotenoid. Analisis data yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyimpanan di wadah terbuka (K1) cenderung meningkatkan angka susut bobot dibandingkan cara penyimpanan pada wadah berpenutup (K2), sedangkan waktu penyimpanan (T) cenderung menurunkan kadar glukosa dan kadar karotenoid umbi kentang konsumsi. Interaksi antara cara dan waktu penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap susut bobot, kadar glukosa dan kadar karotenoid (p>0,05). Penyimpanan umbi kentang konsumsi sebaiknya dijauhkan dari adanya kehadiran cahaya dengan masa simpan kurang dari 4 minggu. Kata kunci: cara penyimpanan; waktu penyimpanan; Solanum tuberosum L.; kualitas
Co-Authors . Suwardi . Suwardi Abdul Khafid Adityarini, Devi Agus Subagio Agus Subagio Aini, Nabilah Aisyah, Ajeng Aulia Alivia Prima Laksmita Amni Z. Rahman Anang Setyo Pramudiyanto Ardiyanti Ardiyanti Arif Surahman Asmoro Widagdo, Asmoro Atang Sutandi Atin Temon Sari Bayu Pradika Bima Adistya Della Widya Puspita Della Widya Puspita Devi Adityarini Ditasya Putri, Novika Edi Purnomo Endah Dwi Hastuti Endah Dwi Hastuti Endang Saptiningsih Enita Simbolon Erma Prihastanti Erma Prihastanti Fella Suffah Meinaswati Fendy E. Wahyudi Fevi Mawadhah Putri Hida Kumalawati Ibnul Qoyim, Ibnul Iffa Illiyya Fatma Ika Shintya Imam Firmansyah Imelda Anastasia Jafron Wasiq Hidayat Jumari Jumari, Jumari Junita Junita Kurnianto, Ikhwan Zain Lily Nur Inda Sary Maliya, Ikhsanti Marcelinus Christwardana Mega Rizqi Utami Monica Dewi Sisca Mudlikatun Khasanah Muhadiono Muhadiono, Muhadiono Muhammad Farras Ilham Muhammad Rizaldi Zaman Munifatul Izzati Munifatul Izzati Nazaruddin Sinaga Ni Putu Tasya Savitri Nintya Setiari Nintya Setiari Noor Laila Safitri Noor Laila Safitri Novi Sultonia Farida Nurdiana Riska Nurrahmah Azizah Nurrahmah Azizah, Nurrahmah Nurul Hidayati Nurul Hidayati Olivia, Theresia Bianca Lucretia Peter Gell Purna Sulastya Putra Purna Sulastya Putra Putri, Marieshafa Salsabila Rachmad Setijadi, Rachmad Rafika Amalia Rahmat Setijadi, Rahmat Rasyid Abdulaziz Relita Aprisa Retno Puspitasari Retno Robiatul Al Adawiyah Riche Hariyati Rina Budi Astuti Rini Budihastuti Rofi&#039;ana Rofi&#039;ana Rofiqotul Khasanah Rully Rahadian Sarah, Solifa Sarjana Parman Sarjana Parman Satwika Paramasatya, Satwika Savitri, Ni Putu Tasya Septriono Hari Nugroho Septriono Hari Nugroho Siti Umi Shofiyatin Skolastika Dara Sabatini Skolastika Dara Sabatini Slamet Ifandi, Slamet Sofian, Arif Ardianto Sri Darmanti Sri Hariyati Sri Haryanti Sri Haryanti Sri Haryanti Sugianto, Deny Nugroho Sunarno Sunarno surur, Mukhammad akmal Titi Nurul Oodriyyah, Titi Nurul Titi Nurul Qodriyyah Tri Retnaningsih Soeprobowati Udi Harmoko Widiartanto Widiartanto Wisalyakarini, Priscilla Citta Kirana Yanty Yosephin Yulita Nurchayati Zaenul Muhlisin