Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR Sirait, Robin; Subardjo, Petrus; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMakassar sebagai kota berkembang merencanakan untuk melakukan  pembangunan dan pengembangan kawasan di perairan Makassar. Dalam rencana pelaksanaannya perlu dilakukan analisa mengenai kondisi hidrodinamika yaitu pola arus dan sebaran sedimen dasar di perairan Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen dasar akibat pengaruh dari arus sejajar pantai (longshore current) yang ada di perairan Makassar. Penelitian dimulai dari tahap pengambilan data di lapangan pada tanggal 10-25 April 2012 di perairan Makassar dan tahap pengolahan data serta analisa sedimen di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan meliputi data primer berupa arus, pasang surut, peta bathimetri hasil pengukuran lapangan, sedimen dasar dan data sekunder yaitu data angin dan citra satelit Google Earth daerah perairan Makassar tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat eksploratif, penentuan lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive, pengambilan data arus menggunakan metode Euler dan data sedimen menggunakan metode Area Sampling (cluster sampling). Model matematik yang digunakan adalah model 2D depth average yaitu ADCIRC untuk pola arus dan Spatial Analyst untuk sebaran sedimen dasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kecepatan arus bervariasi dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 9,8-11,0 cm/s, kecepatan arus minimum 0,1-0,4 cm/s, dan kecepatan arus maksimum 22,7-26,6 cm/s. Kecepatan arus sejajar pantai (longshore current) adalah 0.94 m/s. Hasil perhitungan verifikasi antara data arus lapangan dan data arus model didapatkan nilai MRE sebesar 24,03%. Hasil analisa sebaran sedimen dasar menunjukkan bahwa jenis sedimen yang mendominasi di perairan Makassar adalah lanau pasiran dan pasir dengan persentase kandungan masing-masing 41,25% dan 32,5% dari total keseluruhan daerah pengambilan sampel yang dipengaruhi oleh pergerakan arus sejajar pantai yang ditimbulkan oleh gelombang pecah yaitu dari arah Timur ke arah Barat perairan Makassar. 
PEMETAAN BATIMETRI SEBAGAI PERTIMBANGAN PENENTUAN ALUR PELAYARAN DI PERAIRAN PULAU PANJANG, JEPARA F. Napitupulu, Rima Melina; Sugianto, Denny Nugroho; Hariyadi, Hariyadi
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Panjang merupakan pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pulau Panjang menjadi salah satu kawasan pariwisata bahari karena memiliki ekosistem terumbu karang, padang lamun dan rumput laut. Kondisi Perairan Pulau Panjang yang dangkal, memerlukan data kedalaman perairan sebagai referensi alur pelayaran menuju Pulau Panjang agar tidak karam saat mengenai terumbu karang. Data kedalaman di dapatkan melalui penelitian batimetri dan pasang surut yang kemudian akan dianalisis untuk menghasilkan peta batimetri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui batimetri di Perairan Pulau Panjang, Jepara untuk pertimbangan penetapan alur pelayaran. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-11 Juni 2014. Kegiatan pemeruman dengan singlebeam echosounder dan tongkat ukur dilaksanakan di Pulau Panjang dan pengukuran pasang surut di LPWP Jepara. Materi yang dijadikan objek studi dalam penelitian ini meliputi batimetri dan pasang surut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Surfer 12, ArcGIS 10, dan Global Mapper 13. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedalaman perairan lokasi penelitian berkisar antara 0,13 m – 11,82 m. Peta batimetri memperlihatkan daerah yang lebih curam karena jarak kontur yang rapat pada sisi sebelah selatan sampai barat dan di sebelah timur jarak kontur semakin jarang sehingga terlihat daerah yang landai. Kondisi tersebut sesuai dengan hasil perhitungan kelerengan dasar laut yang menunjukkan bahwa morfologi perairan termasuk dalam kategori landai dengan nilai 2,24%-3,22% Tipe pasang surut di perairan ini adalah condong harian tunggal dengan nilai Formzahl 1,9175. Alur pelayaran disarankan menggunakan sisi dermaga yang berbeda saat kondisi angin dari timur dan dari barat.
STUDI BATIMETRI DAN MORFOLOGI DASAR LAUT DALAM PENENTUAN JALUR PELETAKAN PIPA BAWAH LAUT (Perairan Larangan-Maribaya, Kabupaten Tegal) Agus Masrukhin, Muhammad Ali; Sugianto, Denny Nugroho; Satriadi, Alfi
Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Batimetri (bathimetry) dapat diartikan sebagai pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut. Informasi kedalaman laut (batimetri) di suatu perairan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pemanfaatan ruang di wilayah pantai. Depot Pertamina yang semula bertempat di Jl. Menteri Supeno, Kota Tegal akan direlokasi ke Desa Munjungangung, Kabupaten Tegal, dengan demikin Perairan Larangan-Maribaya, Kabupaten Tegal akan menjadi tempat dilaluinya pipa bawah laut. Pipa bawah laut yang dimaksud adalah pipa penyalur minyak yang digunakan sebagai media penyalur minyak dari kapal tanker (tank ship) ke depot. Depot minyak (oil depot) yaitu sebuah tempat penyimpanan hasil-hasil minyak sebelum kemudian didistribusikan kepada konsumen atau ke tempat penyimpanan selanjutnya. Kedalaman 12 meter dipilih sebagai kedalaman single point moornig (SPM). Single point mooring merupakan titik tambat kapal pada saat kapal berhenti di lautan untuk melakukan keperluan tertentu, dalam hal ini yaitu  proses menyalurkan minyak dari kapal tanker ke depot melalui pipa penyalur. Hal tersebut mengharuskan tersedianya informasi kedalaman laut (batimetri) di Perairan Larangan-Maribaya yang akan menjadi lokasi peletakan pipa. Informasi morfologi dasar laut di lokasi rencana peletakan pipa juga diperlukan untuk membantu menganalisis resiko yang dapat terjadi terhadap pipa, dan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan peletakan pipa selanjutnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman (batimetri) dan morfologi dasar laut (seabed characteristics) yang selanjutnya digunakan untuk menentukan jalur peletakan pipa bawah laut di Perairan Larangan-Maribaya, Kabupaten Tegal. Pengukuran kedalaman laut (survei batimetri) dilakukan menggunakan single beam echosounder pada tangal 20 dan 21 Mei 2013, pengambilan sedimen dasar laut menggunakan grab sampler dilakukan pada tanggal 22 dan 23 Mei 2013, pengukuran kemiringan pantai menggunakan selang waterpass pada tanggal 24 Mei 2013 dan pengukuran pasang surut air laut menggunakan palem pasang surut pada tanggal 20-22 Mei 2013. Data hasil pengukuran di lokasi penelitian selanjutnya dianalisis dan diolah menggunakan bantuan perangkat lunak Surfer 11, ArcGIS 10.1, dan Global Mapper 13, sehingga mendapatkan informasi kedalaman laut (batimetri) dan morfologi dasar laut di Perairan Larangan-Maribaya. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman perairan lokasi penelitian berkisar antara 1,09-13,78 meter. Morfologi permukaan dasar laut lokasi penelitian relatif rata (tidak bergelombang dan tidak terdapat cekunagan-cekungan) dengan kemiringan yang sangat landai yaitu 1,35o, dan memiliki sedimen dasar laut yang didominasi oleh jenis silt di bagian perairan. Jalur pipa terbaik yang dipilih yaitu jalur yang memiliki jarak terpendek dari lokasi depot hingga single point mooring (kedalaman 12 meter). Jalur 2 sebagi jalur peletakan pipa bawah laut terpilih dengan jarak 5,75 km dari lokasi rencana depot Pertamina sampai single point mooring.
KAJIAN REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR Barcelona, Arraya Eritha; Sugianto, Denny Nugroho; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.351 KB)

Abstract

Gelombang merupakan salah satu parameter oseanografi yang sangat mempengaruhi kondisi fisik pantai. Pantai dengan bentuk tanjung seperti di Ujung Pangkah akan mengalami refraksi gelombang akibat dari perbedaan kedalaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik gelombang dan pola refraksi gelombang yang terjadi di perairan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Pengukuran gelombang dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 26 – 28 September 2013.  Palem gelombang digunakan untuk mendapatkan data primer yang berupa tinggi dan periode gelombang, serta GPS untuk mengetahui koordinat titik pengamatan. Data sekunder berupa data angin selama 5 tahun yang didapatkan dari BMKG Maritim Surabaya dan data citra Landsat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Peramalan  gelombang laut menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretchneider) dengan inputan data angin. Penjalaran gelombang menuju pantai disimulasikan dengan software CMS – Wave (Coastal Modelling System – Wave). Hasil dari analisa data gelombang laut lapangan menunjukkan bahwa gelombang di Pesisir Ujung Pangkah merupakan gelombang laut transisi dengan nilai d/L sebesar 0,14. Berdasarkan hasil peramalan gelombang laut, didapatkan Tinggi gelombang maksimum 2,65 meter dan minimum 0,17 meter, periode gelombang maksimum 8,57 detik, minimum 2,18 detik, serta tinggi gelombang signifikan 0,54 meter dan periode gelombang signifikan 3,65 detik. Hasil pemodelan gelombang laut menunjukkan bahwa gelombang mengalami refraksi konvergensi di perairan Ujung Pangkah. Nilai koefisien refraksi (Kr) rata – rata sebesar 0,94. 
KAJIAN KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI KEJAWANAN, CIREBON Kurnianto, Anang; Sugianto, Denny Nugroho; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.232 KB)

Abstract

Pantai Kejawanan merupakan salah satu daerah wisata bahari di Cirebon yang memiliki substrat pasir bercampur lumpur, landai dan kondisi perairan yang keruh. Untuk pengelolaan dan pengembangan wilayah Pantai Kejawanan sebagai daerah wisata yang lebih baik, diperlukan kajian karakteristik gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang di Pantai Kejawanan setiap musimnya. Dalam menganalisa karakteristik gelombang digunakan data angin ECMWF 2006 - 2015 untuk peramalan gelombang dengan metode (Sugianto, 2014) dan pendekatan model matematik hidrodinamika 2D untuk mempermudah dalam menginterpretasi gelombang pada setiap musimnya. Hasil pengolahan data gelombang menunjukkan Musim Barat memiliki Hs maks 2,22 m dan Ts maks 6,89 detik dengan d/L 0,091.Musim Peralihan 1 memiliki Hs maks 1,81 m dan Ts maks 6,38 detik dengan d/L 0,099. Musim Timur memiliki Hs maks 1,38 m dan Ts maks 5,77 detik dengan d/L 0,111. Musim Peralihan 2 memiliki Hs maks 1,2 m dan Ts maks 5,52 detik dengan d/L 0,091. Gelombang merambat dari Laut Jawa menuju Pantai Kejawanan mengalami refraksi gelombang dengan nilai Kr 0,97 dan Ks 1,03 pada Musim Barat, nilai Kr 0,99 dan Ks 1,006 pada Musim Peralihan 1, nilai Kr 0,98 dan Ks 0,976 pada Musim Timur dan nilai Kr 0,95 dan Ks 0,96 pada Musim Peralihan 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa Pantai Kejawanan memiliki karakteristik gelombang laut transisi dan termasuk dalam klasifikasi gelombang gravitasi yang dibangkitkan oleh angin. Musim Barat memiliki Hs maks dan Ts maks paling tinggi dari empat musim. Gelombang yang merambat menuju Pantai Kejawanan memiliki tinggi gelombang tertinggi pada Musim Timur.
Analisis Bathimetri dan Komponen Pasang Surut untuk Penentuan Kedalaman Tambahan Kolam Dermaga di Perairan Tanjung Gundul Bengkayang – Kalimantan Barat Simanjuntak, Benni Leo; Handoyo, Gentur; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 1, No 1 (2012): Journal of Oceanography
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.074 KB)

Abstract

Perairan Tanjung Gundul merupakan wilayah pesisir barat yang terletak di Bengkayang Kalimantan Barat yang akan dimanfaatkan pemerintah sebagai kawasan PLTU. Maka  dibutuhkan dermaga sebagai pendukung aktifitas laut. Sehubungan dengan rencana pemerintah tersebut maka dibutuhkan penelitian batimetri dan pasang surut. Analisi batimetri dan komponen pasang surut merupakan parameter penting dalam proses penentuan kolam dermaga. Perairan Tanjung Gundul memiliki  bentuk morfologi flat to almost flat (rata/hampir rata) karena memiliki lereng 0 – 2% memiliki kedalaman 0 – 9,50 meter. Memiliki tipe pasang surut campuran dengan tipe ganda yang menonjol, dimana  MSL 59,6 cm dengan interval pasang surut 110 cm, LLWL (-35,02 cm) dan HHWL (137,8 cm). Dalam penentuan syarat batas aman kolam dermaga kedalaman kolam dermaga terukur (-5,5 m),  sedangkan  kedalaman berdasarkan LLWL  (-5,15 m). Batas aman kedalaman perairan untuk kapal barang curah dengan bobot 150.000 DWT yaitu 20,16 m, maka kedalaman perairan untuk kolam dermaga perairan Tanjung Gundul membutuhkan 14,66 m agar kapal yang singgah aman.
PEMETAAN BATIMETRI DAN SEDIMEN DASAR SEGARA ANAKAN KABUPATEN CILACAP Awaludin, Aji; Zainuri, Muhammad; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.86 KB)

Abstract

Perairan Segara Anakan merupakan perairan yang terletak di Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Perairan ini merupakan tempat bermuara nya tiga sungai besar, yaitu Citanduy, Cibeureum, dan Cimeneng. Dinamika aliran ketiga sungai yang bermuara di Segara Anakan menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup hebat. Hal ini dikarenakan pasokan sedimen yang terbawa masuk oleh aliran sungai menuju wilayah perairan Segara Anakan jumlahnya tidak sebanding dengan yang terbawa keluar kembali menuju perairan lepas yang dalam hal ini ialah Samudera Hindia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi batimetri serta sebaran jenis sedimen dasar perairan yang nantinya akan disajikan dalam bentuk peta kontur batimetri dan peta sebaran jenis sedimen dasar perairan Segara Anakan. Pengukuran data lapangan pada penelitian ini dilaksanakan pada 2-9 Oktober 2015 di perairan Segara Anakan. Pengambilan data batimetri pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pemeruman dengan menggunakan Echosounder Garmin GPSmap 585 dan dengan menggunakan tongkat ukur berskala. Pengambilan sampel sedimen dasar pada penelitian ini sebanyak 17 stasiun, dengan mempertimbangkan bahwa setiap stasiun akan merepresentasikan luasan tertentu dari daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan batimetri/kedalaman pada lokasi penelitian berkisar antara -0,25 meter hingga -12 meter terhadap nilai MSL. Perairan Segara Anakan memiliki jenis sedimen dasar sebanyak 4 macam, yaitu pasir lanauan, lanau lempungan, lempung, dan pasir. Sebaran jenis sedimennya membentuk pola yang bervariatif dan cenderung dipengaruhi oleh fluktuasi muka air laut atau pasang surut.
Kajian Refraksi-Difraksi dan Transformasi Penjalaran Gelombang Laut di Perairan Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu Vimeris, May Trio; Sugianto, Denny Nugroho; S, Wahyu Budi
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2286.84 KB)

Abstract

AbstrakPantai Tapak Paderi Kota Bengkulu merupakan pantai yang telah beralih fungsi dari kawasan pelabuhan menjadi kawasan pantai wisata akibat kurangnya informasi terkait penjalaran gelombang laut di perairannya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi transformasi penjalaran gelombang terkait refraksi dan difraksi gelombang di perairan Tapak Paderi Kota Bengkulu berdasarkan jalur pengamatan. Proses pengolahan data terdiri dari konversi gelombang per musim dari data angin 10 tahun dan proses model simulasi penjalaran gelombang menggunakan BOUSS2D dari program Surface Water Modeling System 11. Hasil pengukuran lapangan selama tiga hari di perairan Tapak Paderi menghasilkan tinggi signifikan 1,6 m dan periode signifikan 7,75 s. Hasil konversi angin menggunakan metode SMB mengasilkan resume data gelombang per musim selama sepuluh tahun. Gelombang signifikan tertinggi di perairan Tapak Paderi terjadi pada musim Timur dan peralihan II, masing-masing memiliki tinggi signifikan 2,23 m dan 2,0 m dengan periode signifikan 7,12 s dan 7,0. Gelombang di perairan Tapak Paderi memiliki dua arah datang dominan, yakni gelombang datang dari kelompok fetch barat laut dan kelompok fetch selatan. Hasil analisis simulasi model berdasarkan jalur pengamatan menunjukkan bahwa gelombang mengalami refraksi di jalur pengamatan 1, mengalami difraksi setelah adanya Gosong Patasembilan di jalur pengamatan 2, mengalami difraksi setelah adanya anak Gosong Patasembilan dan konvergensi gelombang pada Tanjung Pantai Tapak Paderi di jalur pengamatan 3, mengalami konvergensi pada daerah tanjung dan divergensi pada daerah teluk di jalur pengamatan 4. Sedangkan untuk tinggi gelombang terendah sebesar 0,29 m terjadi pada musim peralihan II pada titik pengamatan di belakang ujung bangunan pantai Tapak Paderi.
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI KAWASAN KILANG GAS ALAM PT ARUN NGL, PANTAI UJONG BLANG, KOTA LHOKSEUMAWE, ACEH Irfan, Muhammad; Sugianto, Denny Nugroho; Handoyo, Gentur
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.344 KB)

Abstract

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu meredam energi gelombang yang datang. Sering pertahanan alami pantai tidak mampu menahan serangan aktifitas laut (gelombang, arus, pasang surut) sehingga pantai dapat tererosi, namun pantai akan kembali kebentuk semula oleh pengaruh gelombang normal.. Simulasi model dengan menggunakan perangkat lunak NEMOS dapat digunakan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi dan memprediksikannya. Data yang digunakan mencakup data primer dan sekunder. Data primer yaitu data gelombang, batimetri, dan sampel sedimen dasar laut. Sedangkan data sekunder yaitu data angin dan data pasang surut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan metode analitis dan pendekatan model menggunakan perangkat lunas CEDAS-NEMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perubahan garis pantai Ujong Blang selama 2008 – 2018 diperkirakan mundur sebesar 53,10 meter sepanjang 1,73 km dengan luas lahan yang mengalami kemunduran garis pantai (erosi) sebesar  86.318,90 m2 (8,63 Ha) dan maju sebesar 51,61 meter sepanjang 0,42 km dengan luas lahan yang maju (akresi) sebesar 22.755,55 m2 (2,27 Ha). 
STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI LASEM, KABUPATEN REMBANG Pasaribu, Fridholin Hatoguan; Rochaddi, Baskoro; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.814 KB)

Abstract

Muara sungai Lasem mengalami pendangkalan akibat pengendapan sedimen tersuspensi. Pendangkalan ini akan berdampak negatif terhadap kondisi perairan antara lain; terhambatnya aliran sungai ke laut dan alur pelayaran kapal nelayan terganggu.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi dan pengaruh arus terhadap sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi di perairan Lasem, Kabupaten Rembang.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan memanfaatkan dan mengelola lingkungan muara sungai antara lain normalisasi muara sungai dan dasar perencanaan untuk mengatasi pendangkalan.Materi yang digunakan dalam penelitian ini data primer  terdiri dari sampel sedimen tersuspensi dan arus tanggal 12 sampai dengan 15 April 2014, sedangkan data sekunder diantara lainnya, Peta LPI, Peta RBI dan data pengamatan  pasang surut selama 15 hari dari tanggal 12 sampai dengan 27 April 2014 . Pemodelan arus menggunakan model 2Ddepth average pada ADCIRC dan analisis spasial pada ArcGIS10.1 untuk sebaran sedimen tersuspensi dengan metode interpolasi spline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konsentrasi sedimen tersuspensi saat kondisi pasang dan saat surut di perairan Lasem berkisar antara 0,1-0,4 g/l. Hasil analisis bahwa pola arus di perairan Lasem dipengaruhi oleh arus pasut. Arus pasang membawa sedimen tersuspensi dari laut mengendap di muara sungai serta saat arus surut sedimen tersuspensi yang berada di muara sungai terbawa arus menuju laut dan menyebar. Kecepatan arus di kedalaman 0,2d berkisar antara 0,003 – 0,369 m/dt, 0,6d kecepatan arus antara 0,004 – 0,278 m/dt dan Kedalaman 0,8d kecepatan arus antara 0,001 – 0,253 m/dt dengan arah dominasi arus ke arah barat laut, timur dan tenggara. 
Co-Authors A Aziz Alfani Abdillah Ranadipura Agitta Raras Putri Agus ADS Agus Sabdono Ahmad Bayhaqi Ahmad Fadlan Ahsan Habib Ai Yuningsih Aida Astuti Cahyaningwidi Rahayu Sutopo Aldion Adin Nugroho Alfi Satriadi Ambariyanto , Ambariyanto Ambariyanto Andika B Candra Anindya Wirasatriya Anistia Malinda Hidayat Anjani, Gemala Annisa Shalsabilla Argian Nisyar Amirullah Arifiyana Arifiyana, Arifiyana Aris Ismanto Arraya Eritha Barcelona Awaludin, Aji Azis Rifai Aziz Rifai Bakhri, Syaeful Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Benni Leo Simanjuntak Benny Tyson Siagian Dessy Ariyanti Dewangi, Chandra Leveraeni Dewi, Amalia Dian Lestari Anggraini Diana Nur Afifah, Diana Nur Dimas Nopriansyah Dinda Yulvia Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Yuliasari Dwi Yuliasari Dwinawaty, Aziza Maulida Egi Febriansyah Elinna Putri Handayani Elis Indrayanti Erlangga, Lucki Erni Setyowati Etika Ratna Noer Eunike Dorothea Hutapea Fadhly Ilhami Fadhly Ilhami, Fadhly Ferancha Retika Fransiska Krisna Wahyu Nanda Pratiwi Fridholin Hatoguan Pasaribu Fuad Muhammad Galuh Hardaningsih, Galuh Galuh Permatasari Geby Ayunda Gentio Harsono Gentur Handoyo Ginnia Julianti Utomo H., Muhammad Ikhsanudin Handayani, Elinna Putri Hanna Noen Aunillah Hapsari, Farida Diyah Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi, Hariyadi Harryando, Dicky Hastuti, Vivilia Niken Hendana Pristiwan Hendry Syahputra Ropinus Siagian Heriyoso Setyono Hermin Pancasakti Kusumaningrum Heryoso Setiyono Huiwu Wang I Wayan Eka Darma Ibnu Pratikto Imam Mishbach Indah Susilowati Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Jarot Marwoto Johannes Hutabarat Julita Budi Prasetyo Kunarso Kunarso Kurnianto, Anang Lilik Maslukah Luh Putu Ratna Sundari Lukman, Annisa Aulia Maemonah, Maemonah Mahardiani Putri Naulia Batubara Marisa, Agnia MARTHA ARDIARIA May Trio Vimeris Meida Yustiana Mira Yosi Moch. Reza Fahlevi Mochamad Arief Budihardjo Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Ali Agus Masrukhin Muhammad Fadli Muhammad Faiq Marwa Noercholis Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Irfan Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nabilah Rizki Nico Tri Wibowo Niken Dwi Prasetyarini Nugroho Agus D Nur Taufiq-Spj Nurul Hickmah Okky Muda Hardani Parichat Wetchayont Parichat Wetchayount Petrus Subardjo Pinardo Sidauruk, Pinardo Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Putranto Kondang Wijaya Putri, Agitta Raras R. Dwi Susanto Raden Ario Resti, Nina Retno Hartati Ricky Daniel Aror Rikha Widiaratih Rima Melina F. Napitupulu Rizkiyah Rizkiyah Robin Sirait Rudhi Pribadi S. Suripin Sabilu, Kadir Saiful Hadi Sam Wouthuyzen Sri Yulina Wulandari Sugeng Widada Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Suharyanto Suharyanto Sunaryo Sunaryo Suradi Widjaya Saputra Suryono Suryono Syahrial Varrel Canavaro Tamara Centong Mandey Tiara Anggita Tri Widya Laksana Putra Wahyu Budi S Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Wita Melisa Yoga Yuniadi Yos Johan Utama