Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Massa Air di Selat Sunda dan Perairan Lepasnya Moch. Reza Fahlevi; Ahmad Bayhaqi; Denny Nugroho Sugianto; Muhammad Fadli; Huiwu Wang; R. Dwi Susanto; Sam Wouthuyzen
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i2.41323

Abstract

Selat Sunda merupakan selat dengan kondisi fisik dinamis yang menjadi menjadi jalur sirkulasi massa air di perairan Indonesia petemuan Armondo dan Arlindo. Perairan ini didominasi dari Samudera Hindia dengan dinamika perairan yang sebagian besar dipengaruhi oleh angin musim, hal ini dapat memicu percampuran massa air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik massa air di Selat Sunda dan perairan lepasnya. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019 dan data model diperoleh dari situs CMEMS (2015-2019). Pengolahan data menggunakan software Ocean Data View (ODV) dengan metode sebaran vertikal, melintang dan diagram TS. Hasil penelitian menunjukkan temperatur di Selat Sunda relatif lebih tinggi dengan kisaran 29-30,2oC. Sebaran salinitas dan densitas di Samudera Hindia lebih tinggi dengan nilai masing-masing 35-35,2 ‰dan 22,20 kg/m3. Tipe massa air didominasi dari Samudera Hindia terdiri dari Bengal Bay Water (BBW), South Indian Central Water (SICW), Antartic Intermediate Water (AAIW) dan Indonesian Upper Water (IUW). Dua jenis massa air berasal dari Samudera Pasifik yakni Pacific Equatoral Water (PEW) dan Western North Pacific Central Water (WNPCW). Variabilitas massa air menunjukkan pola yang relatif serupa. Sebaran temperatur tertinggi terjadi pada musim peralihan 2 (30,2oC) dan terendah di musim timur (29,2oC). Sebaran salinitas permukaan tertinggi terjadi pada musim peralihan 2 (32,87‰) dan terendah pada musim peralihan 1 (31,74‰).  Sunda Strait is a strait with dynamic physical condition that crossed by Armondo and Arlindo. These waters are dominated by Indian Ocean with dynamics of waters which are largely influenced by monsoons, its condition give an example of mixing water mass. This research aims to determine characteristics and variability of water mass. This study was carried out in November 2019 and satellite data was obtained from CMEMS website (2015-2019). Processing data was performed using software Ocean Data View (ODV) by methods scatter distribution, cross section and TS diagram. The result show that temperature in the Sunda Strait was relatively higher with a range 29-30.2oC. The distribution of salinity and density in the Indian Ocean is higher with values of 35-35.2 o/oo and 22.2 kg/m3. TS diagram shows that water mass dominated by the Indian Ocean consists of Bengal Bay Water (BBW), South Indian Central Water (SICW), Antartic Intermediate Water (AAIW) and Indonesian Upper Water (IUW). Two type of water mass from Pacific Ocean are Pacific Equatorial Water (PEW) and Western North Pacific Central Water (WNPCW). Variability of water mass shows a similar pattern. The highest temperature distribution occurred in transitional season 2 (30.2oC) and the lowest in east season (29.2oC). The highest distribution of salinity occurred in transitional season 2 (32.87 o/oo) and the lowest in transitional season 1 (31.74 o/oo).
Model Distribusi Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang dengan Menggunakan Metode Darbyshire dan Smb di Perairan Semarang Saiful Hadi; Denny Nugroho Sugianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.963 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i3.6907

Abstract

Gelombang merupakan salah satu parameter oseanografi yang sangat mempengaruhi kondisi pantai. Tiga faktor yang menentukan karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh angin yaitu : (1) lama angin bertiup atau durasi angin, (2) kecepatan angin dan (3) fetch (jarak yang ditempuh oleh angin dari arah pembangkitan gelombang atau daerah pembangkitan gelombang) (Baharuddin et all, 2009). Berdasarkan pengolahan data angin tahun 1995 – 2010  didapatkan  durasi dan  kecepatan angin pada musim Barat untuk angin sedang (11-16 knot) durasi  maksimumnya adalah 9 jam dan durasi rata-rata adalah 6 jam, untuk angin agak kuat (17-21 knot) durasi maksimumnya adalah 8 jam dan durasi rata-rata adalah 1 jam, untuk angin kuat (22-27 knot) durasi maksimumnya adalah 2 jam dan durasi rata-rata adalah 1 jam. Untuk musim Peralihan durasi maksimum angin sedang adalah 10 jam dan durasi rata-rata adalah 6 jam untuk angin agak kuat durasi maksimumnya adalah 8 jam dan durasi rata-rata adalah 1 jam, untuk durasi angin kuat durasi maksimum adalah 2 jam dan durasi rata-rata adalah 1. Pada musim Timur durasi maksimum angin sedang adalah 9 jam dan durasi rata-rata adalah 5 jam, untuk durasi maksimum dan rata-rata angin agak kuat adalah 1 jam, untuk durasi maksimum dan rata-rata angin kuat adalah 1 jam.Berdasarkan hasil peramalan gelombang didapatkan untuk musim Barat tinggi gelombang maksimum di Perairan Semarang mencapai 2 meter dengan  periode 6,8 detik, pada musim Peralihan tinggi gelombang maksimum  mencapai 1,99 meter dengan periode 6,8 detik, sedangkan pada musim Timur tinggi gelombang maksimum mencapai 1,49 meter dengan periode 6,1 detik.   Kata Kunci : Gelombang, Durasi Angin, Kecepatan Angin Perairan Semarang
Pengujian Reliabilitas Instrumen Terhadap Variabel Kontinu Untuk Pengukuran Konsentrasi Klorofil- A Perairan Dwi Haryo Ismunarti; Muhammad Zainuri; Denny Nugroho Sugianto; Suradi Widjaya Saputra
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.093 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v9i1.23924

Abstract

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian yang baik diperoleh jika instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen menunjukkan ketepatan atau sejauh mana hasil pengukuran instrumen dapat direplikasi. Reliabilitas menjadi salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas suatu instrumen. Penelitian ini bertujuan untuk memilih statistik uji yang paling tepat terhadap pengujian reliabilitas terhadap instrumen untuk konsentrasi klorofil-a perairan. Data konsentrasi klorofil-a perairan diperoleh dari dua instrumen yaitu : metode spektrofotometri dari 14 stasiun pengamatan di Teluk Semarang Jawa Tengah dan penginderaan jauh. Statistik uji yang paling tepat digunakan adalah Intraclass Correlation Coefficients (ICC). Nilai  ICC adalah rasio antara varians objek terhadap varians total. Hasil penelitian diperoleh nilai ICC = 0,83 artinya 83 % keragaman data disebabkan keragaman objek dalam hal ini stasiun penelitian. Tidak terdapat bias pengukuran konsentrasi klorofil-a dari kedua instrumen, karena reliabilitas kedua instrumen mendekati sempurna. A research instrument is a measuring tool used systematically to collect the data. A good result of the research is obtained if the instrument is reliable. The reliability of the instrument showed accuracy on instrument measurement could be replicated. Reliability is one of the important parameters in determining the quality of the device. This study is aimed at selecting the most appropriate test of statistics in the reliability of the instrument for chlorophyll-a water concentrations. The data of chlorophyll-a waters concentration is gained from two instruments called spectrophotometric method from 14 observation stations in Semarang Bay, Central Java, and remote sensing. The best test statistic is the Intraclass Correlation Coefficients (ICC). The value on ICC is the ratio between the variance of the object at total variance. The results showed that ICC = 0.83, meaning that 83% of a variety of data is due to the diversity of objects in these research stations. There is no bias in measuring the chlorofil-a concentration using the two instruments because the reliability of the two devices is closely perfect.
KAJIAN POLA ARUS DI PANTAI MARINA ANCOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENCANA REKLAMASI Dwi Yuliasari; Muhammad Zainuri; Denny Nugroho Sugianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.326 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i5.6909

Abstract

Arus merupakan parameter penting dalam proses pengangkutan pasir dari mulut teluk menuju wilayah hulunya, kolam pelabuhan dan estuaria. Arus di Pantai Marina, Ancol memperlihatkan pola yang kompleks dan lebih banyak dipengaruhi oleh angin, meskipun bangunan dan reklamasi pantai juga turut mempengaruhi. Secara keseluruhan terbentuknya arus di Pantai Marina, Ancol merupakan resultan dari beberapa jenis arus seperti arus yang dibangkitkan oleh pasang surut, angin dan arus sejajar pantai. Pemisahan arus menggunakan software World Current 1.03 didapatkan hasil kecepatan arus total = 2,67 m/det, arus pasut = 0,41 m/det, dan arus residu = 2,64 m/det. Hubungan antara fluktuasi arah dan kecepatan arus dengan pola pasang surut yang terjadi dapat ditunjukkan dengan pendekatan model menggunakan software SMS versi 8.0 dan 8.1. Hubungan ini dapat dilihat dengan adanya pergerakan arah arus yang cenderung bolak-balik, yaitu  pada saat kondisi pasang arah arus cenderung ke arah Timur Laut – Barat dan pada saat surut arah arus ke arah Barat –Timur laut dengan kecepatan arus 0,004 m/det – 0,13 m/det. Hasil simulasi model pola arus untuk rencana reklamasi pantai menunjukan tidak adanya perubahan pola arus yang signifikan dibandingkan dengan pola arus di pantai Marina, Ancol sebelum reklamasi pantai, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya rencana reklamasi pantai di Ancol, tidak berpengaruh terhadap pola arus di pantai Marina, Ancol.   Kata Kunci : Arus, Pasang Surut, Pantai Marina, Ancol, Reklamasi
Studi Penjalaran Gelombang Laut di Pulau Panjang, Kabupaten Jepara Tri Widya Laksana Putra; Muhammad Zainuri; Denny Nugroho Sugianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i1.34299

Abstract

Pulau Panjang terletak di sebelah barat pantai Kota Jepara memiliki luas wilayah teritorial 30 Ha dan dimanfaatan sebagai wisata pulau, wisata ziarah, dan lokasi penangkapan ikan. Kombinasi kondisi gelombang ekstrim dan air pasang mengakibatkan tekanan kuat di pesisir Pulau Panjang sehingga menimbulkan kerusakan pada fasilitas wisata. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya analisis mengenai karakteristik penjalaran gelombang laut untuk menunjang segala jenis kegiatan masyarakat. Analisis penjalaran gelombang dilakukan melalui pendekatan pemodelan numerik hidrodinamika dua dimensi (two-dimensional hydrodynamic model). Data primer yang digunakan adalah data pengukuran langsung nilai gelombang menggunakan instrument Acoustic Doppler Current Profiler dan pengukuran langsung data batimetri menggunakan instrument single-beam echosounder. Data sekunder meliputi data angin (1999 – 2019) yang didapatkan dari portal unduh data di www.ogimet.com, data pasang surut BMKG dan data batimetri dari Badan Informasi Geospasial. Tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode signifikan (Ts) didapatkan dari konversi data angin menjadi nilai Hs dan Ts dengan metode DNS. Nilai Hs dan Ts maksimal setiap arah mata angin mmenjadi input perhitungan model hidrdodinamika. Hasil spasial penjalaran gelombang tertinggi terjadi pada arah datang gelombang dari arah timur laut, tenggara dan barat.  Penjalaran gelombang di Pulau Panjang menciptakan daerah terlindung di sisi seberang dari arah datang gelombang dan saat gelombang endekati pantai penjalaran gelombang mengikuti kontur garis pantai diikuti dengan melemahnya kecepatan rambat gelombang. Panjang Island is located on the west coast of Jepara City and has a territorial area of 30 hectares and is used as island tourism, pilgrimage tours, and fishing locations. The combination of extreme wave conditions and high tide resulted in strong force on the coast of Panjang Island causing damage to tourist facilities. Based on this, it is necessary to have an characteristics analysis of the sea waves propagation to support all types of community activities. Analysis of the propagation of the waves was carried out using a two-dimensional hydrodynamic model approach. The primary data used are direct measurement data of wave values using the Acoustic Doppler Current Profiler instrument and direct measurement of bathymetric data using a single-beam echosounder instrument. Secondary data includes wind data (1999 - 2019) obtained from the data download portal at www.ogimet.com, BMKG tidal data and bathymetry data from the Geospatial Information Agency. Significant wave height (Hs) and significant period (Ts) are obtained from the conversion of wind data into Hs and Ts values using the DNS method. The maximum Hs and Ts values for each cardinal direction are the input for calculating the hydrodynamic model. The highest spatial results of wave propagation occur in the coming direction of waves from the northeast, southeast and west. The wave propagation in Panjang Island creates a protected area on the opposite side from the direction of the waves coming and when the waves approach the coast the propagation of the waves follow the contours of the coastline followed by a weakening of the wave propagation speed.
Analisis Nitrat dan Fosfat Terhadap Sebaran Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kesuburan Perairan Muara Sungai Bodri Imam Mishbach; Muhammad Zainuri; Widianingsih Widianingsih; Hermin Pancasakti Kusumaningrum; Denny Nugroho Sugianto; Rudhi Pribadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i1.34645

Abstract

Nitrat dan fosfat adalah unsur nutrien yang menjadi pembatas kelimpahan fitoplankton. Kandungan nitrat dan fosfat di perairan muara akan dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika dan kimia perairan, yang menyebabkan timbulnya suatu persebaran. Hal tersebut menjadi permasalahan di Muara Sungai Bodri, Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kandungan nitrat dan fosfat beserta pola persebarannya, serta keterkaitannya dengan struktur populasi fitoplankton sebagai bioindikator kesuburan perairan di Perairan Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal. Penelitian dilaksanakan berdasarkan metoda observasi dengan pendekatan spatio-temporal. Sejumlah 9 stasiun penelitian dan 3 kali waktu sampling yaitu 30 Juni, 1 September dan 27 Oktober 2018. Kandungan nitrat dan fosfat serta kelimpahan fitoplankton ditetapkan sebagai variabel terikat. Sedangkan parameter fisika dan kimia perairan seperti suhu, salinitas, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut, kecerahan dan arus ditetapkan sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan nitrat berkisar 0,49-0,9 mg/l serta kandungan fosfat berkisar 0,01-0,29 mg/l yang menunjukkan bahwa perairan Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal dalam kondisi subur/eutrofik. Kelimpahan fitoplankton menunjukkan nilai kisaran diantara 2.356 sampai dengan 162.626 sel/l, yang tersusun oleh 5 kelas dan 45 jenis/species dengan pola persebaran berbentuk konvergen yang bertumpu pada stasiun 3 dan 5. Perairan Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal menunjukkan tingkat kesuburan yang tinggi atau eutrofik.   Nitrate and Phosphate are the nutrient element which influence as limiting factor to the phytoplankton population. Nitrate and Phosphate in the water were influence by physical and chemical factors, and will affect to the distribution. The distribution of nitrate and phosphate will affect the distribution of phytoplankton population. The purpose of the research is to analyze the distribution of phytoplankton population due to the influence of nitrate and phosphate contents at Bodri Estuary, Kendal. The research was apllied based on the spatio-temporel approach. There are 9 stations and triple sampling of 30 June, 1st Septembre and 27 Octobre, 2018. The nitrate and phosphate contents and phytoplankton abundance was set as dependent variables. The parameters temperature, salinity, pH, Dissolved Oxygen, transparency and current were used as variable control. The research result show the nitrate content range between 0,49-0,9 mgr./l and the phosphate content range between 0,01-0,29 mgr./l, which indicate that the Bodri Estuary, Kendal is eutrophic. The distribution of nitrate and phosphate contens show a model of convergen on west area of sampling and tend to along the coastline in the east part. The phytoplankton abundance show a range of 2.356 - 162.626 cell /l, which composed of 5 Class and 45 species.
Studi Pola Sebaran Buangan panas PT. Pertamina Up V Balikpapan Di Perairan Kampung Baru, Teluk Balikpapan Rizkiyah Rizkiyah; Denny Nugroho Sugianto; Purwanto Purwanto
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2003.083 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i1.11290

Abstract

Teluk Balikpapan merupakan wilayah industri di Kalimantan, salah satunya terdapat industri pengolahan minyak dan gas bumi PT Pertamina UP V. Aktivitas pengolahan minyak dan gas bumi menghasilkan buangan sisa industri, salah satunya adalah buangan panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran buangan panas yang bersumber dari buangan PT. Pertamina UP V Balikpapan yang dipengaruhi oleh pola pergerakan arus. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data arus,  pasang surut, peta batimetri, teperatur perairan, data temperatur dan debit buangan panas. Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Perairan Kampung Baru, Teluk Balikpapan . Studi pola sebaran buangan panas dikaji dengan menggunakan pendekatan model hidrodinamika. Hasil simulasi model menunjukan bahwa kecepatan arus di Perairan Teluk Balipapan sebesar 0,01 m/det – 0,53 m/det dengan arah arus dominan selatan dan utara. Jarak terjauh sebaran panas terjadi saat kondisi purnama periode pasang tertinggi yaitu bergerak sejauh 1,44 km ke arah selatan dari titik outlet dengan temperatur buangan sebesar 36˚C hingga temperatur normal perairan sebesar 29˚C. Kata Kunci : Sebaran buangan panas, arus, temperatur perairan, Teluk Balikpapan.
MONTHLY VARIATION CHARACTERISTICS OF WAVE HEIGHT IN NORTH SULAWESI Ahmad Fadlan; Ricky Daniel Aror; Denny Nugroho Sugianto; Muhammad Zainuri
Waste Technology Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2173.149 KB) | DOI: 10.14710/5.1.21-26

Abstract

ABSTRACTIndonesia is a maritime country which most of the territory is ocean, where many people have activities at sea.  Information about variations and characteristics of wave height in some region is very important to support safety and efficiency of the activity. The purpose of the research is to know and analysis the characteristics of the monthly variations of wave height in the water of North Sulawesi. The data used in this study is a surface wind that processed into Windwaves-05 wave model. This model calculates wave height based on energy from surface wind that blows above the sea surface. The research results showed that variations of sea waves in the waters of North Sulawesi generally are closely related to the monsoon wind patterns that occur in Indonesia. When Asian west monsoon in November to April, the average wave height in the waters of North Sulawesi is higher than wave height at Australian east monsoon in May to October.  The highest average wave occurred in January with maximum wave height to 3.5 m and lowest average wave occurred in October with a maximum height to 1.25 m. Generally, the average wave height in the waters which bordering the ocean is higher than the waters close to all major islands.
Simulation of Coastal Erosion Model to Support Disaster Mitigation in Coastal Sayung, Demak District Ahsan Habib; Suripin Suripin; Denny Nugroho Sugianto
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coastal Sayung, Demak has occurred agricultural land and mangroves conversion for opening the ponds. Land use change inflict 2 small villages sink, namely Tambaksari (1997) and Rejosari (2004). The small villages are damaged by coastal erosion. This coast is an area affected by tides. The study aims to evaluate the erosion in coastal Sayung, by simulation model with mathematic model. The simulation results are calibrated with March and June 2016 bathymetry data. Bathymetry data is obtained by echosounder to acquiring contour depth. Wind data was obtained from NOAA for 10 years. Sediment sampling results indicate the type of silt (72%), clay (24%), and fine sand (4%), with specific gravity 1.51 – 1.85 tons/m3. The data used for hydrodynamics and erosion modeling with mathematic model. The simulation results indicate the greatest erosion value occurs in the transition season I, which is 94,000 m3. Patterns of erosion strongly influenced by the current patterns of a particular season. When the West, current and erosion patterns move towards northeast, and otherwise with the East. The most eroded villages are Sriwulan and Bedono, then Timbulsloko, and the smallest is Surodadi. The results of this study can be used to support disaster mitigation in the coastal Sayung, Demak. Keywords: bathymetry, coastal Sayung, erosion, mathematic model, sediment
The Influence of Coastal Protective Building against Erosion in Sayung Coastal, Demak Dwi Yuliasari; Suripin Suripin; Denny Nugroho Sugianto
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 1980, land conversion of mangrove occur in large numbers since the opening of the Causeway. Flooding and Rob have already begun to be felt since the year 1995 and beginning in 2000 has been sinking a Dukuh village near by Bedono. Year 2000 erosion occurred in district Sayung, Demak and in 2013 the large area known erosion area of 400 – 1300 acres along the coastline. To reduce and overcome the damage done by the shore, re-purposed soft structure (conservation) and hard structure (breakwater). The purpose of this research is to know the influence of the building protective coast against erosion. The method used is the quantitative methods i.e. include survey field and numerical modelling methods. Research results in the form of changes in the rate of erosion in Coastal Sayung Keywords: Coastal, Coastal Building, Erosion, Sediment.
Co-Authors A Aziz Alfani Abdillah Ranadipura Agitta Raras Putri Agus ADS Agus Sabdono Ahmad Bayhaqi Ahmad Fadlan Ahsan Habib Ai Yuningsih Aida Astuti Cahyaningwidi Rahayu Sutopo Aldion Adin Nugroho Alfi Satriadi Ambariyanto , Ambariyanto Ambariyanto Andika B Candra Anindya Wirasatriya Anistia Malinda Hidayat Anjani, Gemala Annisa Shalsabilla Argian Nisyar Amirullah Arifiyana Arifiyana, Arifiyana Aris Ismanto Arraya Eritha Barcelona Awaludin, Aji Azis Rifai Aziz Rifai Bakhri, Syaeful Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Benni Leo Simanjuntak Benny Tyson Siagian Dessy Ariyanti Dewangi, Chandra Leveraeni Dewi, Amalia Dian Lestari Anggraini Diana Nur Afifah, Diana Nur Dimas Nopriansyah Dinda Yulvia Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Yuliasari Dwi Yuliasari Dwinawaty, Aziza Maulida Egi Febriansyah Elinna Putri Handayani Elis Indrayanti Erlangga, Lucki Erni Setyowati Etika Ratna Noer Eunike Dorothea Hutapea Fadhly Ilhami Fadhly Ilhami, Fadhly Ferancha Retika Fransiska Krisna Wahyu Nanda Pratiwi Fridholin Hatoguan Pasaribu Fuad Muhammad Galuh Hardaningsih, Galuh Galuh Permatasari Geby Ayunda Gentio Harsono Gentur Handoyo Ginnia Julianti Utomo H., Muhammad Ikhsanudin Handayani, Elinna Putri Hanna Noen Aunillah Hapsari, Farida Diyah Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi, Hariyadi Harryando, Dicky Hastuti, Vivilia Niken Hendana Pristiwan Hendry Syahputra Ropinus Siagian Heriyoso Setyono Hermin Pancasakti Kusumaningrum Heryoso Setiyono Huiwu Wang I Wayan Eka Darma Ibnu Pratikto Imam Mishbach Indah Susilowati Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Jarot Marwoto Johannes Hutabarat Julita Budi Prasetyo Kunarso Kunarso Kurnianto, Anang Lilik Maslukah Luh Putu Ratna Sundari Lukman, Annisa Aulia Maemonah, Maemonah Mahardiani Putri Naulia Batubara Marisa, Agnia MARTHA ARDIARIA May Trio Vimeris Meida Yustiana Mira Yosi Moch. Reza Fahlevi Mochamad Arief Budihardjo Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Ali Agus Masrukhin Muhammad Fadli Muhammad Faiq Marwa Noercholis Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Irfan Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nabilah Rizki Nico Tri Wibowo Niken Dwi Prasetyarini Nugroho Agus D Nur Taufiq-Spj Nurul Hickmah Okky Muda Hardani Parichat Wetchayont Parichat Wetchayount Petrus Subardjo Pinardo Sidauruk, Pinardo Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Putranto Kondang Wijaya Putri, Agitta Raras R. Dwi Susanto Raden Ario Resti, Nina Retno Hartati Ricky Daniel Aror Rikha Widiaratih Rima Melina F. Napitupulu Rizkiyah Rizkiyah Robin Sirait Rudhi Pribadi S. Suripin Sabilu, Kadir Saiful Hadi Sam Wouthuyzen Sri Yulina Wulandari Sugeng Widada Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Suharyanto Suharyanto Sunaryo Sunaryo Suradi Widjaya Saputra Suryono Suryono Syahrial Varrel Canavaro Tamara Centong Mandey Tiara Anggita Tri Widya Laksana Putra Wahyu Budi S Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Wita Melisa Yoga Yuniadi Yos Johan Utama