Claim Missing Document
Check
Articles

The Level of Student Learning Independence: Between the Future Goals and Facts Sofyan Rofi; Dahani Kusumawati; Tri Endang Jatmikowati
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v7i1.463

Abstract

The level of student learning independence is a representation of the manifestation of various aspects both from internal and external factors of the students. The existence of motivation has an impact on self-awareness, creative, and critical attitudes of the students. It is also related to the effectiveness and efficiency of learning experienced by students. The role and the influence of learning independence can encourage student success in competency development. This study aims to look at the level of student learning independence in three SMP Muhammadiyah (Muhammadiyah Junior High School) in Jember, both as a whole and based on the gender of the students. This study uses a qualitative approach which research instrument is in the form of a questionnaire. The form of the answer is a choice using Likert scale which score range is 5-1 meaning positive-negative scale. The research respondents were 491 students of three schools. The data analysis techniques use percentages linked to five tabulation categories. The research results of those three schools illustrate that the level of student learning independence are good. Meanwhile, based on the gender aspect, the female students level of learning independence is higher than male students. Besides, the indicators having the lowest percentage on the aspect of student independence are making question examples and summaries of learning material.
Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap Quality Assurance Sekolah Lembaga PAUD Aisyiyah Kabupaten Jember Angraeny Unedia Rachman; Nurul Imamah; Tri Endang Jatmikowati
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1096

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwa kepemimpinan merupakan kekuatan penting dalam pengelolaan organisasi, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan dari suatu organisasi yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan visioner terhadap quality assurance suatu lembaga pendidikan, dikarenakan sebagai pemimpin di lembaganya harus mampu membawa lembaga ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Metode Penelitian yang digunakan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil Penelitian diperoleh bahwa nilai dari Pearson Correlation untuk Persampahan (%) sebesar 1, artinya adalah hubungan antara quality assurance sangat berpengaruh untuk menumbuhkan kepemimpinan Visioner. Dalam proses menjalankan tugas kepemimpinanya, terkait dengan mutu sekolah, kepala sekolah berpedoman pada quality assurance agar mampu untuk pengembangan proses pendidikan sesuai dengan standar proses yang telah disepakati.
Peningkatan Kemampuan Mengenal Keaksaraan Awal Melalui Project Based Learning (PJBL) pada Anak Kelompok A di Pacitan Yuli Silvi Mukharomah; Fitri Amilia; Angraeny Unedia Rachman; Tri Endang Jatmikowati
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan keaksaraan awal Anak Usia Dini melalui pembelajaran proyek (Project Based Learning) di TK Muslimat NU Pacitan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahapan dalam pelaksanaan tiap siklusnya yaitu terdiri dari 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan; 3) Pengamatan; dan 4) Refleksi. Penelitian ini terdiri dari empat siklus. Subyek penelitian terdiri dari 18 yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan pada kelompok A di rentang usia 4-5 tahun. Tekhnik pengumpulan data menggunakan tekhnik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan peningkatan kemampuan keaksaraan awal anak usia 4-5 tahun melalui pembelajaran proyek terlihat terdapat peningkatan anak dari siklus 1 sebanyak 70% anak sudah mampu untuk melakukan kegiatan menebalkan tulisan dan 50% anak dapat menghubungkan gambar dengan namanya dengan benar. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 yaitu anak mampu mengurutkan huruf membentuk kata yang ditentukan secara berkelompok, diperoleh hasil bahwa sebanyak 70% anak mampu menuliskan nama buah yang disukai. Pada siklus 3 terdapat 75% Anak mampu menebalkan kata dengan rapi dan memasangkan gambar dengan namanya. Pada Siklus 4 hasilnya adalah sebanyak 80% anak mampu meniru tulisan nama-nama bunga, dan membuat papan nama taman dan sudah mencapai indikator keberhasilan, untuk itu penelitian pada siklus 4 dihentikan.
SAKRALITAS KETELADANAN SEBAGAI MANIFESTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PROSES PENDIDIKAN Tri Endang Jatmikowati; Bahar Agus Setiawan; Sofyan Rofi; Badrut Tamami
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 1 (2022): Maret
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v6i1.331

Abstract

Keteladanan memiliki popularitas sebagai sebuah metode yang dapat digunakan dalam proses pendidikan. Padahal keteladanan bukan hanya metode, namun memiliki sakralitas sebagai dimensi yang harus melekat dan menjadi jatidiri guru yang terejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Konteks ini tidak lepas atas sandaran ketelanan merujuk konsep uswatun hasanah yang disandarkan pada profil Nabi Muhammad SAW yang memiliki kemaksuman. Penelitian ini berbasis pada library reseacrh dengan mengklasifikasi sumber-sumber berbasis pustaka baik sebagai data primer dan sekunder. Proses validitas dan realibiltas data menggunakan konfirmabilitas, dengan analisis data triangulasi sumber dokumen. Hasil analisa dari uraian penelitian ini menjelaskan bahwa konteks ketelandan yang hanya dipahami sebatas pada aspek teknis dan metode, mereduksi sakralitas keteladanan sebagai jati diri guru. Keteladanan sebagai manifestasi kompetensi kepribadian guru harus dipahami secara komprehensif dan universal yang merujuk pada uswatun hasanah sebagai dasarnya. Keteladanan bukan hanya tataran kompetensi, namun jati diri dan profil ideal yang memiliki sakralitas tinggi sebagai manifestasi guru dalam kehidupan sehari-hari.
Kesadaran Beragama Ritual dan Verbal Pada Anak Sebagai Perwujudan Pilar Belajar Untuk Mempercayai Dan Meyakini Tuhan Yang Maha Esa Tri Endang Jatmikowati; Bahar Agus Setiawan; Sofyan Rofi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.1874

Abstract

Belajar untuk mempercayai dan meyakini Tuhan yang Maha Esa (learning to believe and convince almighty of god), menjadi paradigma baru terkait dengan pilar pendidikan dalam konteks ke-Indonesiaan. Corak pilar ini selaras dengan dasar filosofi yaitu ketuhanan yang maha Esa, sila pertama Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Perwujudan pilar tersebut dapat didorong dari bidang pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini pada jenjang umur 5-6 tahun. Salah satu kesadaran beragama yang dapat disenergikan dengan konsep pilar yaitu kesadaran beragama secara verbal dan ritual. Kesadaran beragama secara verbal dapat hubungkan dengan hafalan do’a-doa, surat-surat pendek dan kemampuan dalam membaca al-qur’an. Adapun untuk kesadaran ritual disandarkan pada praktek ibadah sholat dan puasa. Penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat kesadaran beragama baik secara verbal dan ritual, menggunakan 11 sekolah jenajang TK/PAUD sebagai tempat penelitian. Kuantiatif dengan corak analisis data kuantitatif deskriptif menjadi basis metode penelitian yang digunakan. Hasil penelitian menguraikan bahwa perkembangan kesadaran beragama baik secara verbal dan ritual pada tingkatan baik, dengan pembiasaan sebagai metode pembelajaran pilihan yang digunakan guru maupun orang tua
The Implementation of Outing Class in Project Based Learning at TK ABA Jember Misyana; Tri Endang Jatmikowati; Ifrohatul Husnah
International Conferences on Early Childhood Education Proceedings Vol 1 No 1 (2023): International Conference on Early Childhood Proceeding
Publisher : Universitas Panca Sakti Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51714/icec.v1i1.97

Abstract

Outing class also considered as learning activity outside the classroom or field trip that are one of the series or stages in project-based learning. The purpose of the research is to know how the implementation of outing class on project-based learning. The research was conducted in TK ABA in Jember regency that has implemented project-based learning based on local content. The research method used is qualitative. The aim of this research is to describe the implementation of outing class in project-based learning. To strengthen the result of the research was done by data triangulation through observation, interview and documentation. The object of this research are early child around 5 to 6 years old which are involved in outing class activity on project-based learning. The result of this research shows that outing class activity in project-based learning create the learning atmosphere more challenging and enjoyable since the children can interact with other people beside their teacher so that it can affect their critical thinking ability. collaboration, communication and creativity improved related to the expectations during the process in project activity. Keywords: Outing Class, Project Based Learning
Effective Thinking: Representation Implementation Word Square Learning Model on Islamic Religious Education Bahar Agus Setiawan; Sofyan Rofi; Tri Endang Jatmikowati; Dahani Kusumawati; Finta Meifah Nada
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v8i1.508

Abstract

The philosophy of the learning process carries out at least five main dimensions, namely active, innovative, creative, effective and fun. The content of Islamic religious education learning materials such as the Koran, hadith, morality and others, requires a plurality of learning models. Harmony between the content of learning materials and the models used was a necessity that cannot be ruled out. One of the learning models that can be used in learning Islamic religious education is the word square. This study aims to examine more deeply the benefits of word squares in improving and developing the ability to think effectively as an indicator of the learning model. The research instrument used written interviews, with a questionnaire model with five component indicators of the ability to think effectively. The number of respondents was 35 students of class X at SMAN Darussholah Singojuruh Banyuwangi. The average research results for measuring the five component indicators of the ability to think effectively reach 93.7 per cent which confirms that the word square learning model played a role in improving and developing students' effective thinking.
Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Nuriya, Siti; Jatmikowati, Tri Endang; Misyana, Misyana
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2023): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jtp.v1i1.35

Abstract

Penerapan proyek profil pelajar pancasila dirancang dengan beberapa tahapan yang pertama dengan identifikasi masalah, menentukan topik, meyetujui topik dan melaksanakan topik yang terakhir melakukan evaluasi untuk perbaikan. Implemntasi proyek penguatan profil pelajar pabcasila menggunakan acuan dari enam dimensi dalam profil pelajar pancasila hal ini dapat memudahkan guru untuk membantu perkembangan karakter pada anak. Penerapan proyek profil pelajar pancasila sangat memerlukan kreatifitas guru dalam pembelajaran agar kelas tidak membosankan bisa lebih menarik dan anak-anak senang dalam pelaksanaannya. Pada implemntasi yang dilakukan guru pada proyek penguatan profil pelajar pancasila memilki kegiatan yang berkesinambungan. Aritinya proyek yang dilakukan tidak selesai dalam satu waktu. Profil pelajar pancasila ini juga merupakan jawaban yang diberikan oleh pemerintah dalam menjawab pertanyaan tentang pelajar dengan profil atau kompetnsi seperti apa yang dihasilkan oleh sistem Pendidikan yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang berguna untuk mendeskripsikan penerapan proyek profil pelajar pancasila yang penerapannya menggunakan acuan dari enam diemensi pada profil pelajar pancasila.
Effective Thinking: Representation Implementation Word Square Learning Model on Islamic Religious Education Bahar Agus Setiawan; Sofyan Rofi; Tri Endang Jatmikowati; Dahani Kusumawati; Finta Meifah Nada
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v8i1.508

Abstract

The philosophy of the learning process carries out at least five main dimensions, namely active, innovative, creative, effective and fun. The content of Islamic religious education learning materials such as the Koran, hadith, morality and others, requires a plurality of learning models. Harmony between the content of learning materials and the models used was a necessity that cannot be ruled out. One of the learning models that can be used in learning Islamic religious education is the word square. This study aims to examine more deeply the benefits of word squares in improving and developing the ability to think effectively as an indicator of the learning model. The research instrument used written interviews, with a questionnaire model with five component indicators of the ability to think effectively. The number of respondents was 35 students of class X at SMAN Darussholah Singojuruh Banyuwangi. The average research results for measuring the five component indicators of the ability to think effectively reach 93.7 per cent which confirms that the word square learning model played a role in improving and developing students' effective thinking.
FOUNDATION OF VISION AND MISSION FORMULATION EARLY CHILDHOOD EDUCATION INSTITUTIONS (MULTI-SITE STUDY ON AUM PAUD IN JEMBER) Jatmikowati, Tri Endang; Misyana, Misyana; Setiawan, Bahar Agus; Rofi, Sofyan; Kusumawati, Dahani
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 03 (2024): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v13i03.6272

Abstract

Background: The main basis of this research is based on the importance of understanding the vision and mission of school institutions as ideals that want to be realized. Formulating the school's vision and mission certainly has a foundation of values ​​that form its spirit, so that there is harmony between the activities carried out by the school and the realization of the vision and mission that have been formulated. Purpose of the Study: This research aims to determine the basis for formulating the school's vision and mission at the early childhood education level. This research approach is qualitative, with data collection techniques using documentation. Methods: The data analysis technique uses content analysis using Nvivo 12. The research was conducted in 5 early childhood education schools. Results: The results of the research show that the formulation of vision. Mission in early childhood education schools is based on religious values ​​and general or non-religious values. Conclusion: The conclusion of the research results, explicit value content in the formulation of the school's vision and mission, namely religious and non-religious or general values.