Salah satu komponen substansial dalam perkembangan anak usia dini adalah kemampuan berbicara, yang berpengaruh pada kemampuan komunikasi, sosial, dan kognitif anak. Faktor lingkungan, khususnya pola asuh orang tua, menjalankan peran krusial dalam memfasilitasi perkembangan kemampuan berbicara anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pola asuh orang tua terhadap kemampuan berbicara anak usia dini di Desa Wanasaba Kidul. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai dampak berbagai pola asuh terhadap perkembangan kemampuan berbicara anak. Dalam penelitian ini, teknik Simak bebas libat cakap, teknik cakap semuka, dan teknik rekam serta catat digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara reduksi/pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memberikan dampak positif terhadap perkembangan kemampuan berbicara anak, karena orang tua cenderung memberikan nasihat dan arahan, serta aktif menstimulasi anak secara verbal. Pola asuh permisif, meskipun memberikan dampak positif dalam hal kebebasan berbicara, namun juga memiliki dampak negatif karena kurangnya kontrol dan pembelajaran yang tepat untuk diberikan kepada anak. Sementara itu, pola asuh otoriter yang cenderung menekan dan membatasi komunikasi anak, berkontribusi pada dampak negatif terhadap kemampuan berbicara anak usia dini. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya pola asuh yang seimbang dan mendukung dalam memfasilitasi perkembangan keterampilan berbicara anak usia dini.