Suwendar Suwendar
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Bandung, Indonesia

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Terkait Suplemen atau Vitamin yang Dapat Menunjang Imunitas pada Masa Pandemi Covid-19 Sri wahyuningsih; Suwendar; Sri Peni Fitrianingsih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.907 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4144

Abstract

Abstract. Covid-19 is an infectious disease caused by SARS-CoV-2, a type of coronavirus. Covid-19 is categorized as a pandemic. During a pandemic, many people flock to buy vitamins that can increase immunity. Some people do not have enough knowledge about the vitamins they buy. In this study, a study was conducted on the knowledge of the people of Tanjung Pandan sub-district regarding the supplements or vitamins they bought during Covid-19 using descriptive analysis with a prospective study approach. The number of respondents was taken using the Slovin formula according to the exclusion and inclusion criteria. The sampling technique used was the Non Probability Sampling technique, namely quota sampling. Furthermore, the distribution of questionnaires that have been tested for validity and reliability with Google Forms is carried out. Then data processing using Google Spreadsheet program, Microsoft excel 2016, and Statistical Products and Solution Services. From these data, it was found that almost all the people of the Tanjung Pandan sub-district understand about supplements or vitamins that can support immunity during the Covid-19 pandemic and there are no factors that greatly affect the knowledge of the people of the Tanjung Pandan sub-district. Abstrak. Covid-19 adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Covid-19 dikategorikan sebagai pandemi. Pada saat pandemi banyak masyarakat yang berbondong-bondong membeli vitamin yang dapat meningkatkan imunitas. Beberapa masyarakat belum mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai vitamin yang mereka beli. Pada penelitian ini dilakukan studi pengetahuan masyarakat kecamatan Tanjung Pandan mengenai suplemen atau vitamin yang mereka beli pada saat Covid-19 menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan studi prospektif. Jumlah responden diambil dengan rumus slovin sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Non Probability Sampling yaitu Sampling kuota. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan realibilitas dengan Google Formulir. Kemudian pengolahan data menggunakan program Google Spreadshet, Microsoft excel 2016, dan Statistical Products and Solution Services. Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa hampir seluruh masyarakat kecamatan Tanjung Pandan paham mengenai suplemen atau vitamin yang dapat menunjang imunitas pada masa pandemi Covid-19 dan tidak ada faktor yang sangat berpengaruh pada pengetahuan masyarakat kecamatan Tanjung Pandan.
Studi Literatur Aktivitas Senyawa Aktif Antibakteri Madu terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Herlan Azzahra Salsabila; Suwendar; Sri Peni Fitrianingsih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.043 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4163

Abstract

Abstract. The incidence of antibiotic resistance can be caused by various things, including the use of antibiotics without a prescription. To overcome this, new alternative antibacterial compounds from natural sources are needed. One of the natural sources in question is honey. The research was conducted using a literature review method from articles and research journals that have been published nationally and internationally. The purpose of this literature study was to examine the antibacterial activity of honey against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) and to determine the active compounds in honey that have activity against these bacteria. The inclusion criteria for data collection were journals in Indonesian or English, fully accessible, and having the keywords "Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus" "Honey" "Anti bacterial Effect" "Active Compound of Honey". The exclusion criteria were review articles, scientific articles that could not be fully accessed. After passing the screening article review stage, 9 articles were obtained the inclusion criteria that could be studied further. From the results of the literature study, it was found that honey has the potential to inhibit the growth of Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) by means of the active compounds in honey in the form of hydrogen peroxide, methylglioxal, methyl syringate and leptosperin which have antibacterial properties against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Abstrak. Kejadian resistensi antibiotik dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah penggunaan antibiotik tanpa resep. Untuk mengatasi hal ini diperlukan senyawa antibakteri alternatif baru dari sumber alami. Salah satu sumber alami yang dimaksud ialah madu. Penelitian dilakukan dengan metode systematic literature review dari artikel maupun jurnal penelitian yang telah dipublikasikan secara nasional maupun internasional. Tujuan studi literatur ini adalah mengkaji adanya aktivitas anti bakteri madu terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan mengetahui senyawa aktif pada madu yang memiliki aktivitas terhadap bakteri tersebut. Kriteria inklusi pengambilan data adalah jurnal berbahasa indonesia atau bahasa inggris, dapat diakses lengkap, dan memiliki kata kunci “Senyawa Aktif” “Antibakteri”, “Madu”, “Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus”. Kriteria ekslusi berupa artikel review dan artikel ilmiah yang tidak bisa diakses full text. Setelah melewati tahapan skrining artikel review, diperoleh sebanyak 9 artikel yang memenuhi kriteria inklusi untuk dikaji secara lebih lanjut. Dari hasil studi literatur didapatkan bahwa madu berpotensi menghambat pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dengan kandungan senyawa aktif pada madu berupa hidrogen peroksida, methylglioxal, methyl syringate dan leptosperin yang memiliki sifat antibakteri terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Pengetahuan Masyarakat Desa Cikole Lembang Kecamatan Kabupaten Bandung Barat pada Swamedikasi dalam Mengatasi Penyakit Gastritis Shifa Fadillah Indreswari Puja; Suwendar; Umi Yuniarni
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.351 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4170

Abstract

Abstract. Public knowledge of disease is important for achieving a better quality of life so that they will care and comply with drug identification, so that errors do not occur, in dealing with health problems or medication errors. Understanding of performing an act of self-medication of disease is very necessary because the slightest mistake made by the patient will be fatal and even death. Based on the survey results, in general, people are more likely to do self-medication if they feel a health symptom. Such as, influenza, fever, diarrhea, ulcers (gastritis) and others, with only minimal educational knowledge and information. light. The perceived benefits of self-medication include drugs that are easy to obtain because they are sold freely in stalls, pharmacies and drug stores. Without having to attach a doctor's prescription. Thus, the cost of treatment is cheaper. According to information, disease data from the Cikole Community Health Center in Lembang District shows that the disease occupies the top 6 every month (Cikole Public Health Center, 2021). The purpose of this study was to determine the extent of understanding of the community in Cikole Village, Lembang District in identifying the right drug, using descriptive research methods through questionnaires. which are often used are Antacids (91.1%), tablet dosage forms (66.6%) and in the use of gastritis drugs and their storage are in the good category (86.43%). Abstrak. Pengetahuan masyarakat terhadap penyakit merupakan hal penting untuk tercapainya kualitas kehidupan yang lebih baik sehingga akan peduli dan patuh terhadap identifikasi obat, agar tidak terjadi kesalahan dalam menangani masalah kesehatan atau medication error. Pemahaman melakukan suatu tindakan swamedikasi penyakit sangatlah diperlukan karena kesalahan sedikit saja yang dilakukan penderita akan berakibat fatal bahkan kematian. Berdasarkan hasil survei pada umumnya masyarakat lebih cenderung melakukan swamedikasi apabila merasakan suatu gejala kesehatan. Seperti, influenza, demam, diare, maag (gastritis) dan lainnya, dengan hanya berbekal pengetahuan edukasi dan informasi yang minim. swamedikasi merupakan penggunaan obat oleh seseorang untuk pengobatan diri sendiri berdasarkan diagnosa gejala sendiri, tanpa berkonsultasi dengan dokter biasanya dilakukan dalam mengatasi keluhan penyakit ringan. keuntungan yang dirasakan dari swamedikasi obat mudah didapat karena dijual bebas diwarung, Apotek dan toko obat. tanpa harus dilampirkan resep dokter. Sehingga, biaya berobatpun lebih murah. Menurut informasi data penyakit dari Puskesmas Cikole Kecamatan lembang bahwa penyakit gastritis setiap bulannya menempati 6 besar (Puskesmas Cikole, 2021). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat Desa Cikole Kecamatan lembang dalam mengidentifikasi obat yang tepat, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. dan penyebaran melalui kuesioner, dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat Desa Cikole pada swamedikasi penyakit gastritis termasuk kategori baik (90,79%) obat yang sering digunakan adalah golongan Antasida (91,1%), bentuk sediaan tablet (66,6%) dan dalam penggunaan obat gastritis dan penyimpanannya termasuk kategori baik (86,43%).
Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis Kategori I di UPT Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Anisa Rahayu Eka Putri; Suwendar
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.916 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4231

Abstract

Abstract. Tuberculosis is an infectious disease that is still a problem in society and its prevalence highty in Indonesia. One reason for the treatment stopped is side effect. The severity of the side effects experienced will have an impact on patient compliance in taking medication and will even result in a high rate of treatment dropouts. This study aims to obtain information on the incidence of side effects of Anti Tuberculosis Drugs, the causes of side effects, and the treatment of side effects occur. This type of research is descriptive observational with monitoring of side effects for 2 months of intensive care. The number of samples used in this study were 54 people. The results showed that the highest percentage of side effects that occurred during the intensive phase of treatment was in the first month, there are reddish urine (89%), nausea (50%), arthritis (50%), and the second month there are reddish urine (94%), nausea (39%), arthritis (31%), followed by other side effects such as dizziness, skin rash, anorexia, gastrointestinal disorder, dyspnea, tingling, palpitation. The side effects that occur are caused by Anti Tuberculosis Drugs. Treatment for category I tuberculosis patients sustain side effect is given vitamin B6. Based on this study, It is necessary to monitor the side effects of antituberculosis drugs on a regular basis to improve patient compliance in treatment. Abstrak. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah di masyarakat dan prevalensinya cukup tinggi di Indonesia. Salah satu penyebab penghentian pengobatan pada pasien adalah efek samping obat. Berat ringannya efek samping yang dialami akan berdampak pada kepatuhan pasien dalam meminum obat bahkan akan mengakibatkan tingginya angka putus pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kejadian efek samping Obat Anti Tuberkulosis, penyebab efek samping, dan pengobatan efek samping yang terjadi. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pemantauan efek samping selama 2 bulan perawatan intensif. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 54 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase efek samping tertinggi yang terjadi selama pengobatan fase intensif adalah pada bulan pertama yaitu urin berwarna kemerahan (89%), mual (50%), nyeri sendi (50%), dan pada bulan kedua urin kemerahan (94%), mual (39%), nyeri sendi (31%), diikuti efek samping lain seperti pusing, gatal/bintik merah pada kulit, nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, sesak napas, kesemutan, dan detak jantung berlebihan. Efek samping yang terjadi disebabkan oleh Obat Anti Tuberkulosis. Penanganan yang diberikan pada pasien tuberkulosis kategori I yang mengalami efek samping diberikan vitamin B6. Berdasarkan penelitian ini, perlu dilakukan pemantauan efek samping obat antituberkulosis secara berkala dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat.
Kajian Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Geriatri Rawat Inap di Rumah Sakit Al-Mulk Kota Sukabumi Aliya Rahmah Adriani; Suwendar; Fetri Lestari
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.814 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4328

Abstract

Abstract. The prevalence of hypertension in Indonesia continues to increase every year, and is widely found in the geriatric category. The cause of hypertension in geriatrics is due to a decrease in the functioning of the body's organs. In pasien geriatrics are at high risk of experiencing drug interactions due to health problems that are likely to be more than one, resulting in the administration of more than one drug. Drug interactions can lead to changes in the effectiveness or toxicity of a drug. The purpose of this study is to determine what drugs can cause interactions with antihypertensive drugs and their impact on geriatric patients undergoing antihypertensive therapy. The study was conducted using data in the form of medical records of inpatient geriatric patients at Al-Mulk Hospital, Sukabumi City. This study used Stockley's Drug Interaction E-book and Drug Interaction Checker to analyze drug interactions. The results of the analysis obtained are further classified by the mechanism of drug interaction and severity. Based on the research that has been carried out, that drugs that have the potential to cause drug interactions with antihypertensive drugs are aspirin, atorvastatin, cefadroxil, ceftriaxone, digoxin, ibuprofen, ketorolac, lansoprazole, meloxicam, and omeprazole and their adverse effects. Abstrak. Prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dan banyak terdapat pada kategori geriatri. Penyebab hipertensi pada geriatri karena adanya penurunan fungsi kerja organ tubuh. Pada pasien geriatri beresiko tinggi mengalami interaksi obat karena permasalahan kesehatan yang kemungkinan lebih dari satu, sehingga pemberian obat yang lebih dari satu. Interaksi obat dapat menyebabkan berubahnya keefektifan atau toksisitas dari suatu obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui obat apa saja yang dapat menimbulkan interaksi dengan obat antihipertensi serta dampaknya pada pasien geriatri yang menjalani terapi antihipertensi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data berupa rekam medis pasien geriatri rawat inap di Rumah Sakit Al-Mulk Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan E-book Stockley’s Drug Interaction serta Drug Interaction Checker untuk menganalisis interaksi obat. Hasil analisis yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan mekanisme interaksi obat dan tingkat keparahan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa obat yang berpotensi menyebabkan interaksi obat dengan obat antihipertensi yaitu aspirin, atorvastatin, cefadroxil, ceftriaxone, digoksin, ibuprofen, ketorolak, lansoprazole, meloxicam, dan omeprazole serta dampaknya yang merugikan.
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Buah Tin (Ficus carica L.) terhadap Aspergillus niger Sofie Ayunia Rachmawati; Lanny Mulqie; Suwendar
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.123 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4346

Abstract

Abstract. Globally more than 300 million people suffer from serious fungal infections and more than 7.7 million people annually in Indonesia. The treatments for fungal infection is antifungal drugs, but antifungals drug have a risk of resistance. so we need to use natural ingredients for an alternative. In this study, the antifungal activity of fig fruit (Ficus carica L.) ethanol extract was tested against the fungus Aspergillus niger. The purpose of this study was to determine the activity of the ethanol extract of figs (Ficus carica L.) against fungus Aspergillus nigers and to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) against the fungus Aspergillus niger. The research method is agar diffusion with 6 mm diameter paper discs. The ethanol extract of fig (Ficus carica L.) has a tendency to inhibit the growth activity of the fungus Aspergillus niger and the strongest tendency to inhibit at a concentration of 30%. The determination of the MIC value has not been determined because in a concentration of 0.9375% there is a clear zone diameter in the fungus Aspergillus niger. Abstrak. Secara global lebih dari 300 juta orang menderita infeksi jamur serius dan lebih dari 7,7 juta orang pada setiap tahunnya di negara Indonesia. Salah satu pengobatan yang dilakukan adalah dengan diberinya obat antijamur, namun antijamur dalam penggunaannya memiliki resiko terjadinya resistensi. Maka diperlukannya alternatif untuk mengobatinya dan salah satunya adalah penggunaan bahan alam. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antijamur ekstrak etanol buah tin (Ficus carica L.) terhadap Aspergillus niger. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol buah tin (Ficus carica L.) terhadap Aspergillus nigers serta menetapkan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap jamur Aspergillus niger. Metode penelitiannya adalah difusi agar dengan cakram kertas berdiameter 6 mm. Ekstrak etanol buah tin (Ficus carica L.) memiliki kecenderungan menghambat aktivitas pertumbuhan jamur Aspergillus niger dan kecenderungan menghambat paling kuat pada konsnetrasi 30%. Penetapan nilai KHM belum bisa ditentukan karena dalam konsentrasi 0,9375% terdapat diameter zona bening pada jamur Aspergillus niger.
Kajian Literatur Kesesuaian Biaya Terapi Riil dengan Tarif INA-CBG's Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Inap pada Rumah Sakit yang Berdomisili di Pulau Jawa Nabila Fitri Handayani; Suwendar; Ratu Choesrina
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4439

Abstract

Abstract. Diabetes Mellitus (DM) is a disease that requires continuous therapy so it requires a very large cost. Based on the results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of DM in the provinces on the island of Java has increased compared to the results of the 2013 Riskesdas. Therefore, the government formed the National Health Insurance (JKN) program in the form of BPJS Kesehatan. However, health service providers need valid calculations so as not to suffer losses due to the application of these cost. This study uses a systematic literature review method using three search engines, namely PubMed, Google scholar, Science direct based on established criteria. The results of the review of the five articles explained that the treatment services carried out on inpatient type 2 DM patients who had BPJS Kesehatan insurance at Pandan Arang Hospital Boyolali, Yogyakarta City Hospital, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta period January – June 2014 has been efficient while the care services at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital and dr. Sardjito Yogyakarta period July 2010 – May 2012 service efficiency still needs to be improved. The factors that affect losses at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital are high medical services and drug costs, while factors that affect losses at RSUP dr. Sardjito Yogyakarta for the period July 2010 – May 2012 was the cost of drugs/medical goods, the cost of clinical pathology examinations, and the cost of blood flasks (severity II), and visite fees, the costs of clinical pathology examinations, the costs of dialysis installation services, and the costs of drugs/medical goods (severity III). Abstrak. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang memerlukan terapi secara terus menerus sehingga biaya yang diperlukan sangat besar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi DM di provinsi yang berada di pulau Jawa mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas 2013. Maka dari itu pemerintah membentuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berwujud BPJS Kesehatan. Namun pemberi pelayanan kesehatan membutuhkan perhitungan yang valid agar tidak mengalami kerugian akibat pemberlakuan tarif tersebut. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan menggunakan tiga mesin pencarian yaitu PubMed, Google scholar, Science direct berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Hasil review dari kelima artikel tersebut menjelaskan bahwa pada pelayanan perawatan yang dijalankan pada pasien DM tipe 2 rawat inap yang memiliki asuransi BPJS Kesehatan di RS Pandan Arang Boyolali, Yogyakarta City Hospital, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari – Juni 2014 telah efisien sedangkan pelayanan perawatan pada RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode Juli 2010 – Mei 2012 efisiensi pelayanan masih harus ditingkatkan. Faktor yang mempengaruhi kerugian pada RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu tingginya jasa pelayanan medik dan biaya obat, sedangkan faktor yang mempengaruhi kerugian pada RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode Juli 2010 – Mei 2012 yaitu biaya obat/barang medik, biaya pemeriksaan patologi klinik, dan biaya labu darah (tingkat keparahan II), dan biaya visite, biaya pemeriksaan patologi klinik, biaya pelayanan instalasi dialisis, dan biaya obat/barang medik (tingkat keparahan III).
Uji Aktivitas Antelmintik Infusa Biji Semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai) terhadap Cacing Gelang Babi Dewasa (Ascaris suum Goeze.) dan Telurnya Secara In Vitro Rifa Nabilla Ruswandi; Suwendar; Sri Peni Fitrianingsih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.431 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4546

Abstract

Abstract. Worm infections are spread throughout the world, including in Indonesia. Deworming disease is treated using synthetic anthelmintic. Indonesia is rich in plants that are useful as medicine, one of the plants that can be used to treat intestinal worms is watermelon seeds (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai). This study aims to determine whether watermelon seeds have anthelmintic activity and to determine the effective concentration of watermelon seeds on the anthelmintic activity of pork round worm (Ascaris suum Goeze.) and their eggs in vitro. The test was divided inti 3 groups, the test group (10%, 5% and 2,5% w/v concentration), the comparison group (Pirantel pamoate, Piperazine citrate for pork roundworms, albendazole for helminth eggs), a negative control group (0,9% NaCl solution, disitilled water and Hank salin solution for pork roundworms). Parameters observed in round worms were to determine the type of paralysis and death of worms, as well as the percent inhibition of worm eggs. The results showed that watermelon seed infusion had anthelmintic activity by causing flaccid paralysis in pork roundworms and had an ovicidal effect on worm eggs. Watermelon seed infusion with concentrations of 10%, 5%, and 2,5% w/v had anthelmintic activity against pork roundworms and their eggs. The best activity shown at a concentration of 10% because the active compound contained more than the concentration of 5% and 2,5% w/v. Abstrak. Infeksi cacingan tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penyakit cacingan diobati menggunakan antelmintik sintesis. Indonesia kaya akan tanaman yang bermanfaat sebagai obat, salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit cacingan adalah biji semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biji semangka memiliki aktivitas antelmintik serta mengetahui konsentrasi efektif biji semangka pada aktivitas antelmintik cacing gelang babi dewasa (Ascaris suum Goeze.) serta telurnya secara in vitro. Pengujian dibagi dalam 3 kelompok, kelompok uji (konsentrasi 10&, 5%, dan 2,5% b/v), kelompok pembanding (Pirantel pamoat, piperazin sitrat untuk cacing gelang babi dewasa, albendzole untuk telur cacing). Parameter pengamatan pada cacing gelang babi dewasa yaitu mengetahui tipe paralisis dan kematian cacing dewasa, serta persen inhibisi terhadap telur cacing. Hasil penelitian menunjukkan infusa biji semangka memiliki antivitas antelmintik dengan menyebabkan paralisis flasid pada cacing gelang babi dewasa dan memiliki efek ovisidal pada telur cacing. Infusa biji semangka dengan konsentrasi 10%, 5%, dan 2,5% b/v memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing gelang babi dewasa serta telurnya. Aktivitas yang paling baik ditunjukkan pada konsentrasi 10% karena senyawa aktif yang terkandung lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 2,5% b/v.
Uji Sitotoksik Fraksi dan Ekstrak Batang Kayu Bajakah (Uncaria sp.) Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Mochamad Farhan Fadilah Zein; Siti Hazar; Suwendar
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.074 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4567

Abstract

Abstract. The Bajakah Tampala plant is known by another name Uncaria sp. empirically by the people of the interior of the island of Borneo, the Bajakah tampala plant (Uncaria sp.) is used as a stamina enhancer and is often used as a cure for gout, diabetes, hypertension and other diseases. The plant is also used as an anticancer drug. The trunk of Bajakah tampala (Uncaria sp.) is thought to contain secondary metabolites that can be used as anticancer. This research was conducted with the aim to determine the secondary metabolite content of the tampala bajakah trunk (Uncaria sp.) and to determine the cytotoxic activity and the Lethal Concentration (LC50) value of the fraction and extract of the Bajakah stem (Uncaria sp.) against Artemia franciscana Kellogg shrimp larvae. using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The LC50 value was calculated using the probit analysis method. Furthermore, to prove this, it is necessary to conduct experiments and analyzes of the ethanol extract of the stems and the fraction of the stems. The cytotoxic effect of each extract and fraction was identified on the mortality percentage of Artemia franciscana Kellogg nauplii. and calculated the value of LC50 by probit analysis. The results showed that the ethanol extract was more toxic than the fraction with an LC50 value of 23.8416 ppm. Abstrak. Tumbuhan Bajakah Tampala dikenal dengan nama lain Uncaria sp. secara empiris oleh masyarakat pedalaman pulau Kalimantan, tumbuhan bajakah tampala (Uncaria sp.) untuk penggunaan sebagai peningkat stamina dan sering digunakan sebagai obat asam urat, diabetes, hipertensi dan penyakit lainnya. Tumbuhan tersebut juga dimanfaatkan sebagai obat antikanker. Batang kayu bajakah tampala (Uncaria sp.) diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai antikanker. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari batang kayu bajakah tampala (Uncaria sp.) dan mengetahui aktivitas sitotoksik serta nilai Lethal Concentration (LC50) dari fraksi dan ekstrak batang kayu bajakah(Uncaria sp.) terhadap larva udang Artemia franciscana Kellogg. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Nilai LC50 dihitung menggunakan metode analisis probit. Selanjutnya untuk pembuktian ini perlu dilakukan percobaan dan analisis ekstrak etanol batang kayu dan fraksi batang kayu. Efek sitotoksik dari masing-masing ekstrak dan fraksi diidentifikasi terhadap persentase kematian nauplii Artemia franciscana Kellogg. dan dihitung nilai LC50 dengan analisa probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol lebih toksik daripada fraksi dengan nilai LC50 sebesar 23,8416 ppm.
Kajian Pustaka Aktivitas Antibakteri dari Tanaman Nanas (Ananas Comosus L. Merr) terhadap Bakteri Escherichia Coli dan Pseudomonas Aeruginosa Rise Yantika; Lanny Mulqie; Suwendar
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.364 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4766

Abstract

Abstract. Infection is one of 10 diseases that are often found in hospitals. The prevalence due to pneumonia reached 14.5% and diarrhea reached 9.8%. Pseudomonas aeruginosa and Escherichia coli are gram-negative bacteria that often cause health problems and resistant to a number of antibiotics. In some cultures, pineapple plants are widely used as traditional, with this potential hoped it can be used as supporting drugs or medicinal materials for developing new drugs in the use of antibiotics. The purpose of this study are to determine the antibacterial activity of pineapple plant, that part include of the fruit, crown, core, stem, and peel, that showed antibacterial activity against Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa bacteria bacterias, to determine the compounds group and active compounds that have antibacterial activity. The results of the literature search showed that the diameter of the inhibition zone, % of inhibition, the value of the Minimum Inhibitory Concentration (MIC), and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) of the pineapple plant, the fruit part, fruit crown, fruit hump, fruit stem, and fruit peel showed antibacterial activity against bacteria. Group of compound that function as antibacteria in pineapple plants are flavonoids, saponins, tannins, phenolic and alkaloids as well as active compounds that function as antibacteria and are found in pineapple plants including bromelain, ferulic acid, phytol, linalool, -terpineol, ferulic, iso-ferulic, cinnamic acid, benzoic acid, p-hydroxybenzoic acid, syringic acid, and vanillin. Abstrak. Infeksi merupakan salah satu jenis penyakit yang masuk ke dalam 10 daftar penyakit yang banyak ditemui di rumah sakit. Pervalensi akibat pneumonia mencapai 14,5% dan diare mencapai 9,8%. Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang seringkali menimbulkan masalah kesehatan dan resisten pada sejumlah antibiotik. Pada beberapa budaya tanaman nanas digunakan sebagai obat tradisional, dengan adanya potensi tersebut diharapkan tanaman nanas dapat digunakan sebagai obat penunjang atau bahan obat dalam pengembangan obat baru pada penggunaan antibiotik. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui aktivitas antibakteri tanaman nanas yang meliputi buah, kulit buah, bonggol, batang, dan mahkota buah terhadap bakteri Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa, dan untuk mengetahui golongan senyawa serta senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri. Hasil penelusuran pustaka menunjukan pada diameter zona hambat, % penghambatan, nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari tanaman nanas bagian buah, mahkota buah, bonggol, batang, dan kulit buah menunjukan aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram negatif yakni Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli. Golongan senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri pada tanaman nanas yakni flavonoid, saponin, tanin, fenolik, dan alkaloid serta senyawa aktif yang berfungsi sebagai antibakteri dan terdapat dalam tanaman nanas meliputi bromelin, asam ferulat, fitol, linalool, α-terpineol, ferulik, iso-ferulat, asam sinamat, asam benzoate, p-asam hidroksibenzoat, asam siringat, dan vanillin.