Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karya Ilmiah Siswa Kelas Xi Nadeak, Yosepin Imawati; Tambunan, Marlina Agkris; Saragih, Vita Riahni; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel D.B.
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v10i2.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karya Ilmiah Siswa Kelas XI Sma Negeri 4 Pematangsiantar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aspek kesalahan berbahasa pada karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Pematangsiantar, sebagai berikut. Kesalahan berbahasa tataran fonologi, kesalahan penulisan huruf sering teradi dalam menulis sebuah kata maupun kalimat, seperti penghilangan fonem yang terdiri dari 19 kesalahan yang mencakup jumlah terbanyak, penambahan fonem yang terdiri dari 4 kesalahan yang mencakup jumlah paling sedikit, dan perubahan fonem terdiri dari 15 kesalahan, maka jumlah kesalahan pada tataran fonologi yaitu 38 kesalahan penulisan huruf. Kesalahan berbahasa tataran morfologi adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi) yang terdiri dari 26 kesalahan yang mecakup jumlah terbanyak, pengulangan kata (dalam proses reduplikasi) terdiri dari 3 kesalahan, maka umlah kesalahan pada tataran morfologi yaitu 29 kesalahan pembentukan kata. Kesalahan berbahasa tataran sintaksis, fungsi sintaksis yaitu yang terdiri dari kalimat tidak bersubek yang terdiri dari 7 kesalahan, kalimat tidak berpredikat terdiri dari 1 kesalahan, dan kalimat tidak berobek terdiri dari 8 kesalahan yang mencakup jumlah terbanyak, maka jumlah kesalahan pada tataran sintaksis yaitu 16 kesalahan susunan kalimat. Kesalahan berbahasa tataran semantik, kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang seharusnya, kesalahan karena pasangan yang terancukan yang terdiri dari 4 kesalahan dan kesalahan karena pilihan kata yang tidak tepat memiliki jumlah yang sama yaitu 4 kesalahan, maka jumlah pada tataran semantik yaitu 8 kesalahan. Penyebab kesalahan berbahasa pada karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Pematangsiantar ada 4, yaitu: 1) interferensi dari bahasa asing atau bahasa daerah, 2) kebiasaan yang salah atau kebiasaan yang berkelanutan, 3) kurangnya pemahaman terhadap kaidah bahasa, 4) pengaruh bahasa lisan terhadap tulisan.
Pengaruh Model Pembelajaran Inside, Outside, Dan Circle Terhadap Hasil Belajar Menulis Teks Berita Kelas VIII Sitorus, Veronika Dewi; Sirait, Jumaria; Tambunan, Marlina Agkris; Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v10i2.2026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Inside, Outside, dan Circle terhadap Hasil Belajar Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Pematangsiantar yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja, Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pematangsiantar tahun ajaran 2024/2025 yang berjumlah 250 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan data yang telah diperoleh dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diambil simpulan sebagai berikut: Berdasarkan skor hasil penilaian aspek keterampilan menulis teks berita sebelum penerapan model (Inside, Outsie dan Circle) dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu isi 37,4%, organisasi 31,17%, tata bahasa 18,37%, gaya bahasa 12,2%, ejaan bahasa Indonesia 10,62%. Dengan skor rata-rata keterampilan menulis teks berita sebelum menggunakan model IOC sebesar 47,7 yaitu 3 orang siswa memperoleh skor 65-79 (10,01%) dengan tingkat kemampuan sedang, dan 5 orang siswa memperoleh skor 55-64 (16,66%) dengan tingkat kemampuan rendah dan 22 orang siswa memperoleh skor 0-54 (73,33)% dengan tingkat kemampuan sangat rendah. Keterampilan menulis teks berita setelah menggunakan model IOC sebanyak 6 siswa memperoleh nilai 80-89 (20%) dengan tingkat kemampuan tinggi dan 24 siswa memperoleh nilai 65-79 (80%) dengan tingkat kemampuan sedang. Persentase hasil tertinggi hingga terendah setelah menggunakan model IOC adalah isi 22,23%, organisasi 15,63%, tata bahasa 16,02%, gaya bahasa 18,93%, ejaan dan bahasa Indonesia 4,03%. Dari analisis yang telah dilakukan dan telah teruji secara statistik bahwa thitung lebih besar dari ttabel (4,71 > 1,69) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model IOC terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pematangsiantar.
Makna Mambosuri Sebagai Kearifan Lokal Budaya Batak Toba (Kajian Semiotika) Tampubolon, Novitasari; Siregar, Junifer; Tambunan, Marlina Agkris; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v9i2.2038

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Makna Mambosuri Sebagai Kearifan Lokal Budaya Batak Toba. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pematangsiantar-Simalungun. Sebagai tempat Penelitian karena di daerah tersebut masih melakukan tradisi mambosuri dalam acara adat kelahiran Berdasarkan analisis mendalam yang telah dilakukan melalui serangkaian penelitian dan pembahasan mengenai makna mambosuri sebagai representasi kearifan lokal dalam kebudayaan Batak Toba, yang ditinjau melalui lensa kajian semiotika, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: Mambosuri, sebuah tradisi yang kaya makna dalam siklus kehidupan masyarakat Batak Toba, khususnya menandai tujuh bulan kehamilan anak pertama, terungkap melalui kajian semiotika bukan sekadar sebagai ritual seremonial belaka. Lebih dari itu, tradisi ini menjelma menjadi sebuah sistem komunikasi simbolik yang terjalin erat dengan nilai-nilai luhur dan harapan mendalam bagi keluarga yang menanti kehadiran sang buah hati. Mambosuri, sebuah tradisi tujuh bulanan kehamilan dalam budaya Batak Toba, lebih dari sekadar ritual menyambut anak pertama. Penelitian mengungkapkan bahwa tradisi ini merupakan sistem komunikasi simbolik yang kaya akan harapan dan nilai-nilai luhur. Melalui upa-upa dan elemen ritualnya, mambosuri merefleksikan doa mendalam untuk kesehatan ibu dan bayi, kelancaran persalinan, keberlanjutan keturunan, serta kesejahteraan keluarga. Evolusi dari "mangirdak" menjadi "mambosuri" menunjukkan adaptasi tradisi terhadap zaman tanpa kehilangan esensi dukungan kekeluargaan dan harapan yang disampaikan melalui simbol-simbol. Mambosuri menjadi representasi visual dan ritual dari nilai-nilai inti masyarakat Batak Toba, mempererat ikatan sosial, dan memberikan landasan spiritual bagi generasi penerus. Di dalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan seperti pentingnya kekeluargaan, solidaritas, optimisme, perhatian terhadap kesehatan, pelestarian budaya, kemampuan beradaptasi, dan pemahaman komunikasi simbolik. Setiap ikon, indeks, dan simbol dalam mambosuri menyampaikan doa dan ekspektasi akan kesehatan, rezeki, kesuburan, pertumbuhan, perlindungan spiritual, kebahagiaan, dan keberkahan.
Co-Authors Abather Saadoon Antonius Alexander Sidauruk Arta Sibatuara Ayu Ramadhani Br. Gultom, Meliana Br. Purba, Mega Indah Deborw Butarbuta, Devi Olivia Canni Loren Sianturi Dabukke, Tri Arti Esianna Devi Nurina Purba Tanjung Diana Naibaho Eva Pasaribu Gita Suryani Gultom, Shanta Yesika Gusar, Martua Reynhat Sitanggang Hasugian, Olvyanti Ulina Hutagaol, Febriana Ida Ayu Putu Sri Widnyani Immanuel Doclas Belmondo Silitonga Junifer Siregar Katrin Sihaloho Leonita Maria E Manihuruk Lyly C. Aprianty Hutauruk Malau, Ruth Novelita Marbun, Yanty Maria Rosmauli Martua Reynhat Sitanggang Gusar Meliati Tambunan Melva Dolok Saribu Mia Afani Monalisa Frince S Monalisa Frince S Mungkap Mangapul Siahaan Nadeak, Yosepin Imawati Nanda Ayu Safira Napitupulu, Rio Parsaoran Nasution, Wina Natalina Purba Nova Natalia Sidabutar Novra Melisa P. Hutabarat Ovi Maria Simanjuntak Panjaitan, Ruthanggam Sahanaya Pasaribu, Eva Permatasari, Lerista Pesta Siregar Purba, Johannes Riscy Purba, Lili Lia Selawani PURBA, LYDIA Purba, Yoel Rahayu, Widya Mistika Ramadhani, Ayu Rashmi Ranjan Panigrahi Risma Dame Silitonga Rizki Rizki Rosalia Simamora Rut Indah Paulima Malau Sabar Dumayanti Sihombing Saragih, Jesika Mutiara Saragih, Sonya Putri Four Saragih, Vita Riahni Sianipar, Ribka Sianturi, Monalisa Frince Siburian, Sofiah Leorensa Sidabutar, Yanti Arasi Sihaloho, Katrin Sihombing, Berliana Silaen, Srinatalia Silitonga, Immanuel B.D Silitonga, Immanuel D B. Silitonga, Immanuel D.B Silitonga, Immanuel D.B. Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo Silitonga, Risma Dame Simanjuntak, Chuyn Evelina Simanjuntak, Ovi Maria Simanjuntak, Tarida Simanjuntak, Tarida Alvina SIMAREMARE, JUNI AGUS Sinaga, Fininta Sasronida Sinaga, Melsi Tiolina Sinaga, Siska Oktafia Siraait, Jumaria Sirait, Jumaria Siregar, Esra Novelina Siregar, Pesta Siregar, Risro Sitanggang Gusar, Martua Reynhat Sitanggang, Marco Christian Sitinjak, Yusnita Sitio, Hetdy Sitohang, Roulina Sitorus, Veronika Dewi Srinatalia Silaen Suryani, Gita Tambunan, Meliati Tampubolon, Novitasari Tampubolon, Tasya Tasya Tampubolon Thantri, Joice Diva Thesalonika, Emelda Tri Arti Esianna Dabukke Trinisa Hutagalung Vita Riahni Saragih Yeni Simanungkalit Yoel Purba YUNI ANAXTASYA MANIK Yustina Jenetri