Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan Guru dalam Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Berbasis Smarthphone Sebagai Wujud Era Digitalisasi di Bidang Pendidikan Yanti Arasi Sidabutar; Marlina Agkris Tambunan; Tarida Alvina Simanjuntak; Leonita Maria Efipanias Manihuruk; Sabar Dumayanti Sihombing; Arta Sibatuara; Rosalia Simamora; Yustina Jenetri; Trinisa Hutagalung; Mia Afani
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 4 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i4.1173

Abstract

Memasuki era revolusi industry 4.0 pendidikan merupakan salah satu bidang yang berimbas langsung dimana sistem atau teknik belajar konvensional mengalami revolusi ke arah digital berbasis elektronik dan internet (e-learning). Menghadapi tantangan besar di era inovasi disruptif saat ini, dimana inovasi berkembang sangat pesat, khususnya pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran yang mampu menciptakan pembelajaran secara kontiniu tanpa batas ruang dan waktu. Maka sejalan dengan tuntutan tersebut guru harus mampu meng-upgrade kompetensi diri. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan, pelatihan dan pendampingan. Adapun tahapan metode yang digunakan adalah sebagai berikut: pendidikan tentang literasi digital baik sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik; pelatihan penguatan literasi digital dengan tahapan: 1. Pelatihan pemahaman dan kecakapan serta pendampingan pada mitra 2. Proses penggunaan media teknologi berbasis digital, literasi terbagi atas tiga tahapan yaitu proses persiapan alat dan bahan, proses praktik penggunaan serta 3. Penguatan hingga perlu di perhatikan adalah tingkat kecakapan setiap guru. Subyek program PKM ini adalah guru-guru di SD 091537 Hutabayu, Kab. Simalungun. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 5 dosen dari disiplin ilmu yaitu PGSD, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, dan PKn dan 5 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hasil yang diperoleh dari sosialisasi ini adalah jelas sangat bermanfaat. Mayoritas peserta sosialisasi 95% menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Artinya, guru-guru sudah menyadari media berbasis aplikasi Pada Smartphone sangat membantu pelaksanaan pembelajaran bahasa. Sebanyak 5% menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini bermanfaat. Kegiatan ini memberikan informasi yang baru bagi seluruh peserta bahwa media animasi bisa digunakan dalam membantu guru dalam mengajar.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN POWTOON TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII Nasution, Wina; Siregar, Junifer; Tambunan, Marlina Agkris; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel B.D
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menujukkan Pengaruh Media Pembelajaran Powtoon Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 7 Pematangsiantar. Jenis penelitian ini termasuk penelitian true exprimental design (Pretest-Postest Control Group Design). Berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil tes kemampuan menulis teks deskripsi siswa pada kelompok yang menggunakan media pembelajaran powtoon lebih besar dibandingkan rata-rata hasil tes pada kelas konvensional. Hasil pengujian perbedaan rata-rata juga menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi siswa pada dua kelompok kelas eksperimen dan kontrol. Jika berdasarkan data hasil tes, rata-rata hasil tes kelompok eksperimen lebih besar dibanding kelompok kontrol, maka dapat diambil kesimpulan kemampuan menulis teks deskripsi siswa yang menggunakan media pembelajaran powtoon lebih baik dibandingkan kelas konvensional.Kemampuan menulis teks deskripsi siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran powtoon memperoleh t-hitung 5,89, sedangkan kelas kontrol hanya memperoleh t-hitung 5,34. Dari hasil ini maka diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan menulis teks deskripsi siswa yang menggunakan media pembelajaran powtoon lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Pada uji sample t-test, dikatakan bahwa nilai signifikasi kurang dari 0,05. Hasil uji-t menyatakan statistik nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, sehingga diartikan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi siswa pada dua kelompok kelas eksperimen dan kontrol.
ANALISIS KETERAMPILAN BERBICARA PADAPROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI DOKUMENTASI VIDEO PEMBELAJARAN MARHATA KELAS X Siregar, Risro; Siregar, Junifer; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel D.B; Tambunan, Marlina Agkris
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Keterampilan Berbicara Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pada Kelas X Sma Negeri 1 Onanrunggu. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai proyek penguatan profil pelajar pancasila melalui kegiatan marhata pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu, dapat ditarik kesimpulan bahwa proyek penguatan profil pelajar pancasila melalui kegiatan marhata telah berhasil meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu. Mayoritas peserta menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam aspek-aspek berikut: (1) Keterampilan melafalkan fonem; (2) Pilihan kata yang sopan dan sesuai konteks; (3) Pengaturan intonasi dan jeda; (4) Pengaturan volume suara; (5) Kepercayaan diri. Beberapa siswa masih mengalami sedikit hambatan dalam kelancaran berbicara dan ketelitian pengucapan kata-kata tertentu. Keberhasilan proyek ini tidak hanya terlihat dari peningkatan keterampilan berbicara, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap aspek sosial dan budaya siswa. Melalui kegiatan marhata, siswa belajar untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan sopan, sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya setempat. Kegiatan marhata berhasil mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pembelajaran, sekaligus memperkuat identitas budaya dan nilai-nilai pancasila. Kegiatan marhata mendukung elemen-elemen profil pelajar pancasila, termasuk: (1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; (2) Bergotong royong; (3) Berkebhinekaan global; (4) Kreatif dan (5) Bernalar kritis. Integrasi ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai pancasila dan membentuk karakter siswa.
ANALISIS SEMIOTIKA PADA BUDAYA PATRIARKI DALAM FIM “NGERI-NGERI SEDAP” KARYA BENE DION TAHUN 2022 (SEMIOTIKA CHANDERS SANDERS PIERCE ) Hutagaol, Febriana; Sirait, Jumaria; Siregar, Junifer; Tambunan, Marlina Agkris; Silitonga, Immanuel D B.
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Semiotika Pada Budayapatriarki Dalam Fim “Ngeri-Ngeri Sedap” Karya Bene Dion Tahun 2022 (Semiotika Chanders Sanders Pierce ). Dalam peneitian ini peneiti menggunakan peneitian kualitatif. Dalam peneitian ini subjek peneitian nya adalah scene-scene pada film “Ngeri-Ngeri Sedap” yang mencangkup tentang budaya patriarki. Sedangkan objek dalam peneitian ini adalah film “Ngeri-Ngeri Sedap” yang berdurasi kurang lebih 114 menit yang tayang perdana pada 2 Juni 2022.Peneitian ini menemukan berbagai bentuk representasi patriarki dalam film Ngeri-Ngeri Sedap. Bentuk patriarki subordinasi terlihat di adegan Gambar 1 dan Gambar 2, di mana patriarki ditampilkan mealui tindakan Pak Domu terhadap Mak Domu. Terdapat tanda-tanda yang menggambarkan unsur patriarki yang dilakukan oleh tokoh ayah terhadap istri dan anak-anaknya dalam film Ngeri-Ngeri Sedap. Analisis film ini menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce yang mencakup tiga eemen utama: tanda, objek, dan interpretant. Representasi patriarki ini disampaikan mealui unsur verbal dan non-verbal seperti tindakan, dialog, penampilan, dan lainnya. Unsur-unsur tersebut tercermin dalam tanda dan objek yang menggambarkan dominasi patriarki Pak Domu, seperti dalam komunikasi dan ekspresi wajahnya. Ada setidaknya 9 adegan yang mewakili dua bentuk patriarki, yaitu subordinasi dan marginalisasi. Analisis ini menunjukkan bahwa mealui semiotika Charles Sanders Peirce, tanda-tanda dalam karya film dapat memiliki makna yang mendalam dan dapat dianalisis untuk menemukan bentuk patriarki dalam film Ngeri-Ngeri Sedap
ANALISIS MAKNA LEKSIKAL DAN MAKNA GRAMATIKAL SERTA PESAN MORAL PADA LAGU “MARGOGO IJUR BARI” CIPTAAN SERLI NAPITU Siburian, Sofiah Leorensa; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel D.B; Sirait, Jumaria; Saragih, Vita Riahni; Tambunan, Marlina Agkris
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5262

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Analisis Makna Leksikal Dan Makna Gramatikal Serta Pesan Moral Pada Lagu “Margogo Ijur Bari” Ciptaan Serli Napitu. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka terdapat makna leksikal dan makna gramatikal serta pesan moral dalam lirik lagu “Margogo Ijur Bari” ciptaan Serli Napitu. Makna leksikal yang terdapat dalam lirik lagu “Margogo Ijur Bari” adalah repetisi dan sinonimi. Bentuk yang paling dominan adalah repetisi, umumnya repetisi yang ditemukan dalam lirik lagu “Margogo Ijur Bari” ini tidak berubah arti atau pemaknaannya tetap sama, sehingga pesan yang ingin disampaikan pengarang lebih mudah dipahami. Penggunaan kata berulang menegaskan rasa syukur dan penghormatan yang mendalam kepada orang tua. Selanjutnya, bentuk sinonimi yang terdapat dalam lirik lagu tersebut ada dua data. Penggunaan kata-kata yang memiliki makna serupa memperkaya ekspresi perasaan. Makna gramatikal yang terdapat dalam lirik lagu “Margogo Ijur Bari” ciptaan Serli Napitu adalah pengacuan/referensi dan perangkaian/konjungsi. Bentuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk pengacuan/referensi. Pesan moral yang terdapat dalam lirik lagu “Margogo Ijur Bari” ciptaan Serli Napitu adalah pesan moral religius, pesan moral individu dan pesan moral sosial. Jenis pesan moral yang paling dominan adalah pesan moral sosial. Lagu ini juga mengandung pesan sosial yang penting tentang nilai-nilai keluarga, pengorbanan, dan kasih sayang. Pesan moral individu yang terdapat dalam lagu tersebut ada pada data (1) yang menjelaskan perasaan pribadi seorang anak terhadap orang tuanya, mengungkapkan rasa cinta, hormat, dan terima kasih yang mendalam. Selanjutnya, pesan moral religius yang ada dalam lirik lagu ini terdapat pada data s(16) dan (18) mengandung unsur religius yang kuat, tercermin dalam ungkapan syukur dan doa kepada Tuhan
ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA NOVEL “DUA BELAS PASANG MATA (TWENTY-FOUR EYES)” KARYA SAKAE TSUBOI Permatasari, Lerista; Tambunan, Marlina Agkris; Siregar, Junifer; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel B.D
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Nilai-Nilai Sosial Dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Novel “Dua Belas Pasang Mata (Twenty-Four Eyes)” Karya Sakae Tsuboi. Novel “Dua Belas Pasang Mata (Twenty-Four Eyes) karya Sakae Tsuboi” terdapat nilai-nilai sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pendidikan. Nilai-nilai sosial yang menonjol dalam novel ini meliputi: Nilai material, Nilai vital, Nilai kerohanian/Spiritual seperti Nilai moral, Nilai kebenaran ilmu pengetahuan. Pemahaman yang menyeluruh terhadap nilai-nilai ini akan membantu pembaca untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna. Penekanan pada nilai moral dalam novel ini mengajarkan pembaca tentang pentingnya bersikap jujur, adil, dan bertanggung jawab. Selain itu, novel ini juga menyoroti pentingnya mencari kebenaran melalui ilmu pengetahuan, yang mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan rasional. Nilai-nilai pendidikan karakter yang tergambar dalam novel “Dua Belas Pasang Mata (Twenty-Four Eyes) karya Sakae Tsuboi mencakup: Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Menghargai prestasi, Bersahabat atau komunikatif, Peduli sosial dan Tanggung jawab. Murid-murid di desa nelayan harus bekerja keras membantu orang tua mereka selain belajar.. Dalam kondisi yang terbatas, murid-murid dan guru Oishi seringkali harus berpikir kreatif untuk mengatasi masalah. Keingintahuan anak-anak terhadap dunia sekitar mendorong mereka untuk bertanya dan belajar hal-hal baru. Novel ini menunjukkan bagaimana guru Oishi memberikan penghargaan kepada murid-muridnya yang berprestasi, baik dalam akademik maupun non-akademik
PENGARUH MEDIA MOTION GRAPHIC TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PERSUASIF SISWA KELAS VIII Gultom, Shanta Yesika; Tambunan, Marlina Agkris; Saragih, Vita Riahni; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel B.D
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Media Motion Graphic Terhadap Keterampilan Menulis Teks Persuasif Siswa Kelas Viii Smp Negeri 10 Pematangsiantar. Berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data bahwa terjadi peningkatan keterampilan menulis teks perusasif siswa setelah diberikan treatment/perlakuan berupa penerapan media pembelajaran motion graphic. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata siswa dari pre-test ke post-test. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti memperoleh nilai dari setiap aspek penilaian yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu struktur teks persuasif, kepercayaan pendengar/pembaca, data dan fakta, kata bujukan, kesesuaian isi teks persuasif, ejaan dan tata tulis. Pada pre-test terdapat persentase nilai struktur teks persuasif 17,5%, kepercayaan pendengar/pembaca 15,8%, data dan fakta 16,4%, kata bujukan 17,5%, kesesuaian isi teks paragraf 16,4%, ejaan dan tata tulis 16,4%. Pada post-test struktur teks persuasif 17,14%, kepercayaan pendengar/pembaca 17,14%, data dan fakta 17,9%, kata bujukan 15,34%, kesesuaian isi teks paragraf 16,24%, ejaan dan tata tulis 16,24%. Hasil tes awal (pre-test) keterampilan menulis teks persuasif siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Pematangsiantar sebelum menggunakan media motion graphic peran kategori kurang. Dengan skor rata-rata 60,97. Hasil tes akhir (post-test) keterampilan menulis teks persuasif siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Pematangsiantar sesudah menggunakan media motion graphic dalam kategori baik. Dengan skor rata-rata 73,63. Dari hasil analisis uji perbedaan mean pengaruh media motion graphic terhadap keterampilan menulis teks persuasif siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Pematangsiantar terdapat perbedaan keterampilan menulis teks persuasif yang singnifikan pada tingkat kepercayaan 95% thitung = 8,33 > ttable = 1,699. Dengan demikian media motion graphic efektif dapat digunakan dalam pembelajar menulis teks persuasif
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII Butarbuta, Devi Olivia; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel D.B; Sirait, Jumaria; Tambunan, Marlina Agkris
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Model Pembelajaran Outdoor Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas Vii Smp Bina Guna Tanah Jawa. Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh model pembelajaran outdoor learning dalam meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi oleh siswa kelas 7 SMP Bina Guna tanah Jawa pada skripsi ini maka dapat ditarik kesimpulan : Keterampilan menulis teks deskripsi oleh siswa kelas VII SMP Bina Guna tanah Jawa tahun pelajaran 2024/2025 sebelum menggunakan model pembelajaran outdoor learning nilai rata-rata yaitu 53 yang termasuk dalam kategori kurang dan keterampilan menulis teks deskripsi oleh siswa kelas VII SMP Bina Guna Tanah Jawa tahun pelajaran 2024/2025 sesudah menggunakan model pembelajaran outdoor learning memperoleh nilai rata-rata yaitu 79,48 yang termasuk dalam kategori baik. Pada analisis jumlah skor nilai yang tertinggi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran outdoor learning (pre-test) yaitu pada rubrik penilaian keterangan isi karangan terdapat skor 87 dengan nilai rata-rata 2,81, keakuratan dan keluasan isi terdapat skor 96 dengan nilai rata-rata 3,1, organisasi penulisan terdapat skor 82 dengan nilai rata-rata 2,65, kebermaknaan keseluruhan tulisan terdapat skor 81 dengan nilai rata-rata 2,61, ketepatan diksi terdapat skor 68 dengan nilai rata-rata 2, 19, ketepatan kalimat terdapat skor 63 dengan nilai rata-rata 2,03, ejaan dan tata tulis terdapat kor 71 dengan nilai rata-rata 2,29, kelengkapan sumber rujukan terdapat skor 116 dengan nilai rata-rata 3,74. Terdapat pengaruh model pembelajaran outdoor learning dalam meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi oleh siswa kelas VII SMP Bina Guna Tanah Jawa, hal ini terbukti setelah dilakukan uji hipotesis pada derajat kebebasan N-1 = 30 dan taraf signifikasi α = 0,05, yang di mana thitung>ttabel yaitu 5, 33 > 1,69 maka disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti kebenarannya.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS DESKRIPSI OLEH SISWA KELAS VII Br. Purba, Mega Indah Deborw; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel B.D; Tambunan, Marlina Agkris; Saragih, Vita Riahni
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Deskripsi Oleh Siswa Kelas Vii Smp Negeri 7 Pematangsiantar. Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan menggunakan Designe Eksperimen One Group Pretest-postest. Berdasarkan hasil pengolahan data sehingga pengujian hipotesis, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:Keterampilan siswa kelas VII SMP Negeri 7 Pematangsiantar dalam membaca pemahaman teks deskripsi sebelum penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) masih dikategori kurang/rendah. Keterampilan siswa VII SMP Negeri 7 Pematangsiantar dalam membaca pemahaman teks deskripsi sesudah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) memiliki peningkatan, terlihat dari hasil pengolahan data dimana thitung = 5,34 > ttabel 1,696 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan membaca pemahaman teks deskripsi sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)
ANALISIS SEMIOTIKA PADA LIRIK LAGU DAERAH SUKU BATAK TOBA Saragih, Jesika Mutiara; Tambunan, Marlina Agkris; Silitonga, Immanuel D.B; Siraait, Jumaria; Saragih, Vita Riahni
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5263

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Habit Forming Pada Pembentukan Karakter Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Pkk Sikur Barat 01 Tahun Ajaran 2024/2025. Denotasi adalah tingkatan pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas yang menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Denotasi juga merupakan makna sesungguhnya atau sebuah fenomena yang tampak dengan panca indera atau bisa juga disebut deskripsi dasar. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa makna denotasi yang terdapat dalam 10 lagu daerah suku Batak Toba yang populer pada tahun 2024, memiliki makna yang mengungkapkan rasa emosional, cinta, kenangan, kesedihan, kekecewaan dan kejujuran. Konotasi adalah hubungan antara penanda dan petanda yang maknanya beroperasi pada makna yang tidak eksplisit, tidak langsung atau tersembunyi dan tidak pasti. konotasi adalah makna yang tersirat di dalam sebuah kata atau ungkapan yang melampaui makna literal atau denotatif, dan sering kali memiliki kaitan dengan perasaan, budaya, atau pengalaman pribadi. Pada makna konotasi, lagu Batak tersebut bisa menjadi merepresentasikan kerinduan akan kampung halaman, kerjasama dalam komunitas, atau bahkan perjuangan untuk mempertahankan budaya Batak di tengah modernisasi.Mitos merupakan sebuah sistem komunikasi yang menjadi sebuah pesan. Teori Semiotika Roland Barthes mengungkapkan bahwa mitos dalam pengertian khususnya merupakan pengembangan dari konotasi. Namun sebagai suatu sistem yang unik mitos dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau dengan kata lain. Lirik lagu daerah Batak Toba seringkali berfungsi sebagai media untuk memperkuat mitos budaya atau ideologi tertentu yang berkaitan dengan masyarakat Batak. Barthes menyebut mitos sebagai konstruksi sosial yang memperkuat ideologi dominan. Dalam lagu Batak Toba, simbol-simbol tertentu seperti keluarga, tanah kelahiran, dan adat dapat dianggap sebagai mitos yang menghubungkan masyarakat dengan identitas dan nilai tradisional yang diwariskan turun-temurun. Lagu-lagu ini membantu membentuk pemahaman kolektif mengenai apa yang berarti menjadi orang Batak.
Co-Authors Abather Saadoon Antonius Alexander Sidauruk Arta Sibatuara Ayu Ramadhani Br. Gultom, Meliana Br. Purba, Mega Indah Deborw Butarbuta, Devi Olivia Canni Loren Sianturi Dabukke, Tri Arti Esianna Devi Nurina Purba Tanjung Diana Naibaho Eva Pasaribu Gita Suryani Gultom, Shanta Yesika Gusar, Martua Reynhat Sitanggang Hasugian, Olvyanti Ulina Hutagaol, Febriana Ida Ayu Putu Sri Widnyani Immanuel Doclas Belmondo Silitonga Junifer Siregar Katrin Sihaloho Leonita Maria E Manihuruk Lyly C. Aprianty Hutauruk Malau, Ruth Novelita Marbun, Yanty Maria Rosmauli Martua Reynhat Sitanggang Gusar Meliati Tambunan Melva Dolok Saribu Mia Afani Monalisa Frince S Monalisa Frince S Mungkap Mangapul Siahaan Nadeak, Yosepin Imawati Nanda Ayu Safira Napitupulu, Rio Parsaoran Nasution, Wina Natalina Purba Nova Natalia Sidabutar Novra Melisa P. Hutabarat Ovi Maria Simanjuntak Panjaitan, Ruthanggam Sahanaya Pasaribu, Eva Permatasari, Lerista Pesta Siregar Purba, Johannes Riscy Purba, Lili Lia Selawani PURBA, LYDIA Purba, Yoel Rahayu, Widya Mistika Ramadhani, Ayu Rashmi Ranjan Panigrahi Risma Dame Silitonga Rizki Rizki Rosalia Simamora Rut Indah Paulima Malau Sabar Dumayanti Sihombing Saragih, Jesika Mutiara Saragih, Sonya Putri Four Saragih, Vita Riahni Sianipar, Ribka Sianturi, Monalisa Frince Siburian, Sofiah Leorensa Sidabutar, Yanti Arasi Sihaloho, Katrin Sihombing, Berliana Silaen, Srinatalia Silitonga, Immanuel B.D Silitonga, Immanuel D B. Silitonga, Immanuel D.B Silitonga, Immanuel D.B. Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo Silitonga, Risma Dame Simanjuntak, Chuyn Evelina Simanjuntak, Ovi Maria Simanjuntak, Tarida Simanjuntak, Tarida Alvina SIMAREMARE, JUNI AGUS Sinaga, Fininta Sasronida Sinaga, Melsi Tiolina Sinaga, Siska Oktafia Siraait, Jumaria Sirait, Jumaria Siregar, Esra Novelina Siregar, Pesta Siregar, Risro Sitanggang Gusar, Martua Reynhat Sitanggang, Marco Christian Sitinjak, Yusnita Sitio, Hetdy Sitohang, Roulina Sitorus, Veronika Dewi Srinatalia Silaen Suryani, Gita Tambunan, Meliati Tampubolon, Novitasari Tampubolon, Tasya Tasya Tampubolon Thantri, Joice Diva Thesalonika, Emelda Tri Arti Esianna Dabukke Trinisa Hutagalung Vita Riahni Saragih Yeni Simanungkalit Yoel Purba YUNI ANAXTASYA MANIK Yustina Jenetri