Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Sosialisasi Blended Learning sebagai Media Pembelajaran Daring Simanjuntak, Tarida Alvina; Marbun, Yanty Maria Rosmauli; Sidabutar, Yanti Arasi; Sianturi, Monalisa Frince; Simaremare, Juni Agus; Tambunan, Marlina Agkris; Purba, Yoel; Silaen, Srinatalia; Pasaribu, Eva; Manihuruk, Leonita Maria Efipanias
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan kepada para guru tentang penggunaan Blended Learning dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Dalam hal ini Blended Learning yang dimaksud adalah aplikasi Zoom sebagai media tatap muka virtual dan aplikasi Google Classroom sebagai sarana media pembelajaran tekstual. Kedua aplikasi tersebut dapat bermanfaat secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran secara daring. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom pada kegiatan pembelajarannya. Guru-guru SD Negeri 091316 Pematang Raya sebelumnya belum menggunakan sistem Blended Learning dalam pembelajaran selama masa pandemi ini, tetapi setelah adanya pelatihan pembelajaran daring, para guru merasa cukup puas dan dipermudah dalam proses pembelajaran online. Antusiasme guru-guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mendukung proses pembelajaran daring yang efektif dan variatif.
KEMAMPUAN BERBAHASA JERMAN GURU-GURU BAHASA JERMAN SMA DAN SMK DI WILAYAH SIANTAR-SIMALUNGUN DAN SEKITARNYA SESUAI GER (GEMEINSAMER EUROPÄISCHER REFERENZRAHMEN) Poltak H. Simaremare; Lydia Purba; Tarida Alvina Simanjuntak
BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i2.11576

Abstract

Penelitian Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman dengan judul “Kemampuan Berbahasa Jerman Guru-Guru Bahasa Jerman SMA dan SMK di Wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya sesuai GER” oleh Tim Peneliti dengan Ketua Poltak H. Simaremare mencoba mencari data riil di lapangan tentang keadaan guru-guru bahasa Jerman, khusus yang menyangkut kemampuan berbahasa Jerman mereka saat ini. Pengalaman Tim Peneliti selama ini bahwa banyak dari antara guru-guru bahasa Jerman tersebut yang tidak dapat mengambil kesempatan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan pihak instansi Jerman. Pertanyaan yang diajukan adalah sejauhmana kemampuan berbahasa Jerman guru-guru bahasa Jerman di wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya diukur dari tes standar yang sudah berlaku di seluruh dunia (internasional) buatan Uni Eropa. Kemampuan itu diukur dengan menggunakan Tes Kemampuan tingkat B-1 standar Referensi Bersama Eropa (GER), yang seharusnya dimiliki guru-guru bahasa Jerman lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Strata 1 (S1) secara khusus lulusan di atas tahun 2000-an. Dengan demikian, metode pengumpulan data adalah dengan mengadakan tes tertulis dan tes lisan kemampuan berbahasa Jerman dengan menggunakan tes tingkat B-1 kepada sampel yang sudah ditentukan. Hasil Tes dalam empat mata uji kemampuan tersebut (Hören, Lesen, Schreiben dan Sprechen) menunjukkan bahwa: dari 38 orang guru peserta tes, terdapat delapan orang atau 21% yang dikatekorigan lulus dan dapat mencapai nilai kelulusan masing-masing mata uji tes kemampuan dengan nilai ≥ 60 dalam skala 0 – 100 sesuai dengan kriteria GER tingkat B-1. Walaupun ada dua orang peserta tes atau sekitar 5% yang memperoleh nilai di atas ≥ 60 secara keseluruhan, akan tetapi tidak dapat dikategorikan lulus atau memenuhi standar tingkatan B-1 GER, karena masih ada nilai mata uji yang di bawah nilai 60. Sebanyak 22 orang atau 58% dari peserta tes hanya dapat memperoleh hasil dengan nilai 30-50 dalam skala penilaian 0-100, masih jauh dari standar B-1 GER. Memang dari data pribadi yang terkumpul, bahwa sekitar 31% yang tidak lulus  tadi adalah guru yang lulus dibawah tahun 2000-an, dimana kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman masih belum fokus ke kemampuan berkomunikasi  lisan dan tulisan. Hasil penelitian ini membuktikan betapa banyaknya kesempatan pengembangan diri yang dilakukan pihak institusi Jerman yang tidak dapat diikuti oleh kebanyakan guru dari wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya selama ini. Mereka terkendala oleh persyaratan kemampuan berbahasa Jerman yang ditentukan oleh setiap penyelenggara kegiatan. Untuk memperbaiki keadaan yang seperti ini diharapkan ada tindak lanjut dari berbagai pihak, secara khusus Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman sebagai bagian dari tanggungjawab pengabdiannya kepada masyarakat.
Sosialisasi Pembuatan Media Animasi dalam Pembelajaran Bahasa di Era Digital Yanti Arasi Sidabutar; Tarida Alvina Simanjuntak; Marlina Agkris Tambunan; Lydia Purba
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.564

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa, penguasaan kosakata menjadi sesuatu yang wajib. Khususnya di era digital, tantangan dalam pembelajaran bahasa dapat dijawab melalui penerapan media animasi. Seiring dengan itu, pembuatan media animasi dalam membelajarkan siswa belum terlihat optimal maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan pembuatan media animasi kepada guru-guru dalam pembelajaran bahasa serta melihat keefektifan penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran bahasa. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam membuat media animasi terkhusus dalam pembelajaran bahasa. Sebelum adanya kegiatan ini masih sangat kecil persentasi guru yang dapat membuat dan menggunakan media animasi dalam pembelajaran. Terlihat antusiasme guru dalam kegiatan ini yaitu  ≥ 90 % guru telah mampu membuat dan menggunakan media animasi dalam pembelajaran bahasa di SD 095130 Senio Bangun. Hal ini sangat efektiv untuk membuat siswa tetap antusias mengikuti pembelajaran khususnya pada pembelajaran bahasa.
KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DISKUSI MAHASISWA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN PROFESI KEPENDIDIKAN DI FKIP UHN PEMATANGSIANTAR Tarida Alvina Simanjuntak
IdeBahasa Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ide Bahasa
Publisher : Asosiasi dosen IDEBAHASA KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.928 KB)

Abstract

The objectives of this study are (1)to find out the realization of the principle of politeness in learning the Education Profession, and (2) to find out the principle of politeness that is dominantly used by students in discussions. The population in the study was all students who took the professional education courses in the German language education program and Christian religious education at the teaching learning fakulty Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. The sample in this study is the entire population.This study used descriptive qualitative method. This research is a qualitative research that relies on phenomenology. This is because this research examines social phenomena (human actions) including the use of language.Data from the results of this study indicate that (1) The politeness principle used in the discussion activities in the teaching professional learning in Christianity education study programs and German language education there are 92 speeches. There are also 13 wisdom utterances, 2 generosity maxims, 3 praise utterances maxims, 1 speech modest maxim, 10 maxims of agreement, and 2 utterances of praise. Language politeness in discussions in the teaching profession is polite. Because most of them use polite speech in accordance with the principle of politeness.
Efektivitas Aplikasi Pembelajaran Digital Terhadap Hasil Belajar Schriftlicher Ausdruck Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jerman Tarida Alvina Simanjuntak; Lydia Purba
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2487

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran di era pandemi menuntut pendidik untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi yang dimaksud adalah pengaplikasian media digital dalam pembelajaran. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck dengan menggunakan aplikasi digital learning. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Semester 5 (lima) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar sesuai dengan materi yang diajarkan pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck. Prosedur penelitian ini yaitu pengisian angket untuk mendapatkan kesesuaian antara pembelajaran berbasis aplikasi digital dengan kepuasan responden (mahasiswa). Hasil penelitian ini menunjukan nilai hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck dengan aplikasi digital learning. Hal ini dapat diketahui dari rerata hasil belajar mahasiswa yang meningkat (x = 83.90) dibanding dengan hasil belajar mahasiswa sebelum menggunakan aplikasi digital learning (x = 68.46).
ECOLINGUISTIC “WATER” IN TOBA BATAK LANGUAGE COMMUNITY Tarida Alvina Simanjuntak
BASIS (Bahasa dan Sastra Inggris) Vol 6 No 2 (2019): JURNAL BASIS UPB
Publisher : Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.595 KB) | DOI: 10.33884/basisupb.v6i2.1427

Abstract

Ecolinguistics is an interdisciplinary study that looks at the link between ecology and linguistics. This study involves other studies, including sociology, anthropology, psychology, and political science. Socio-ecological aspects also greatly affect the maintenance, balance, and environmental inheritance of future generations. These local ecological wisdoms need to be included in a healthy and green environmental discourse (green speak). Knowledge about natural entities for millennial generation has begun to decrease due to the influence of digital technology which is very large. This can also lead to environmental damage and can also damage language by not understanding the cultural functions of the ecolexicon. The amount of Eco lexicon shifting ‘water’ causes millennial generation to no longer know the use of these words in Toba Batak culture. Changes in the lifestyle of the Toba Batak millennial generation have changed considerably and pay less attention to the natural cultural functions. The method used in this study is observation, interviews and qualitative descriptive. This study describes the fact that many natural ecolexics are not recognized anymore and even almost extinct in the Batak Toba community (rootlessness), some of which are mabakbak (flowing tears), bibis (flowing from a container fullness, lungkis (flowing smoothly) and then elaborated in the discussion.
SOSIALISASI BLENDED LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING Yanty Maria Rosmauli Marbun; Tarida Alfina Simanjuntak; Yanti Arasi Sidabutar; Monalisa Frince Sianturi; Juni Agus Simaremare; Marlina Agkris Tambunan; Yoel Purba; Srinatalia Silaen; Eva Pasaribu; Leonita Maria Manihuruk
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2021): Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.102 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v5i2.41298

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan kepada para guru tentang penggunaan Blended Learning dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Dalam hal ini Blended Learning yang dimaksud adalah aplikasi Zoom sebagai media tatap muka virtual dan aplikasi Google Classroom sebagai sarana media pembelajaran tekstual. Kedua aplikasi tersebut dapat bermanfaat secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran secara daring. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom pada kegiatan pembelajarannya. Guru-guru SD Negeri 091316 Pematang Raya sebelumnya belum menggunakan sistem Blended Learning dalam pembelajaran selama masa pandemi ini, tetapi setelah adanya pelatihan pembelajaran daring,  para guru merasa cukup puas dan dipermudah dalam proses pembelajaran online. Antusiasme guru-guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mendukung proses pembelajaran daring yang efektif dan variatif.
Pelatihan Penyusunan Kisi-Kisi dan Butir Soal Berbasis HOTS bagi Guru-Guru SD Negeri 091316 Kabupaten Simalungun Injen Pardamean Butar-Butar; Rosma Simangunsong; Antonius Gultom; Yanti Marbun; Osco Parmonangan Sijabat; Tarida Simanjuntak; Ronald Hasibuan
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Agustus 2021
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.768 KB) | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v1i1.8

Abstract

Penerapan belajar berbasis keterampilan berpikir kritis saatproses pembelajaran, mewajibkan guru melakukan penilaianjuga berbasis keterampilan berfikir kritis. Analisi butir soalberdasarkan High Order Thinking yang dilakukan oleh guruhendaknya mampu menilai ketrampilan siswa dalam berfikirkritis menyelesaikan masalah yang dihadapi di kelaspembelajaran bersasarkan kompetensi dasar dan indikatorpencapaian pembelajaran. Kegiatan pengabdian dilakukan denganceramah dan latihan atau praktek Pelatihan penyusunan kisi-kisidan butir soal berbasis High Order Thinking bertujuanmenambah pengetahuan dan ketrampilan guru SD Negeri091316 Kabupaten Simalungun dalam menialai siswa sesuaidengan tuntutan kurikulum 2013. Sebagian besar gurumendapatkan strategi khusus dan strategi umum menyusun kisikisi dan analisis butir berbasis High Order Thinking Skill.Pelatihan merubah mind set bahwa penyusunan soal hingga penilaianyang dianggap sulit, ternyata mudah untuk dirancang.
Pengaruh Aplikasi Duolingo Terhadap Peningkatan Kosakata (Wortschatz) Peserta Didik Kelas XI TKJ SMK Swasta HKBP Pematang Siantar Mega Selvia Purba; Tarida Alvina Simanjuntak; Insenalia S. R. Hutagalung
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kosakata Peserta Didik kelas XI TKJ SMK Swasta HKBP Pematang Siantar sebelum dan setelah menerapkan media pembelajaran Duolingo dan untuk mengetahui perbedaan hasil pengetahuan kosakata Peserta Didik kelas XI TKJ SMK Swasta HKBP Pematang Siantar sebelum dan setelah menerapkan media pembelajaran Duolingo. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen dengan jenis quasi eksperimental menggunakan desain The One-Grup Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Didik kelas XI TKJ SMK Swasta HKBP Pematang Siantar dengan sampel yang berjumlah 39 Peserta Didik. Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Cluster Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui teknik tes yang diperoleh dari soal pilihan berganda. Penggunaan Duolingo dalam penelitian ini melalui tahap pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis data dan hasil hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya peningkatan kosakata Peserta Didik sebelum dan setelah diterapkannya media pembelajaran Duolingo. Hasil penilaian tes Peserta Didik pada pretest atau sebelum diterapkannya media pembelajaran mencapai rata-rata 45,78 pada kategori kurang. Hasil penilaian tes Peserta Didik pada posttest atau setelah diterapkannya media pembelajaran Duolingo terjadi peningkatan mencapai 87,79 pada kategori baik, maka dari itu berdasarkan hasil prettest dan posttest terdapat perbedaan hasil peningkatan kosakata Peserta Didik kelas XI TKJ SMK Swasta HKBP Pematang Siantar sebelum dan sesudah menerapkan media pembelajaran Duolingo. Berdasarkan analisis data keterampilan menulis puisi Peserta Didik pada pretest dan posttest maka diperoleh thitung = 12,01 pada taraf signifikan 0,05 (tingkat kepercayaan 95 %) pada df= 38 diperoleh ttabel = 1,686. Maka thitung = 12,01 > ttabel = 1,686, sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kosakata Peserta Didik sebelum dan sesudah menerapkan media pembelajaran Duolingo.
Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk pada Surat Kabar E-Paper Harian Analisa dengan Tajuk “Citayam Fashion Week Kaum Muda Pinggiran, Duta Local Pride” Tarida Alvina Simanjuntak; Marlina Agkris Tambunan; Natalina Purba; Juni Agus Simaremare; Nanda Ayu Safira
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.874 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i2.508

Abstract

This study aims to describe the editorial of “Citayam Fashion Week Young People, Local Pride Ambassadors as seen from the critical discourse theory of Teun A.Van Dijk in newspapers. The method used is descriptive method. The results obtained in this study are that there are 3 macro structures, namely 1 delection, 1 selection, 1 integration or construction. The title also has 2 superstructures consisting of titles, leads and story schemes consisting of situations and comments. The results of this study also have a micro structure (semantics) which consists of the background. details, intentions, and presuppositions. Microstructure II (syntax) consists of active and passive sentences, the use of distinguishing and contrasting coherence, and third person plural pronouns. Microstructure III (stylistic) consists of foreign language vocabulary that is currently widely used, microstructure IV (rhetorical) in this heading consists of graphics, metaphors, and expressions. This research is expected to be a reference for future researchers.