Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI OPTIMASI FAKTOR KEAMANAN FOOTREST SEPEDA MOTOR X BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA Imam Syafa’at; Darmanto Darmanto; Endon Priyanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i2.1636

Abstract

Di zaman yang sudah modern ini, sepeda motor merupakan moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat sehingga keberadaanya sangatlah banyak, untuk itu diperlukan komponen-komponen sepeda motor yang aman digunakan bagi pengendaranya. Footrest merupakan komponen yang mempunyai fungsi untuk pijakan kaki pembonceng agar lebih nyaman dalam berkendara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tegangan, defleksi, dan faktor keamanan serta optimasi footrest. Berbagai pembebanan dilakukan pada pemodelan antara lain meliputi pembebanan dengan kondisi pembonceng duduk dengan kedua kaki pertumpu pada footrest, Pembonceng berdiri, motor jatuh kesamping, motor dan pengendara jatuh kesamping, motor tertabrak dari belakang dan motor tertabrak dari depan, pemodelan pembebanan menggunakan bantuan software Autodesk Inventor Professional 2013. Hasil yang didapat setelah dilakukan simulasi analisa adalah kekuatan struktur komponen berupa tegangan, defleksi dan faktor keamanan. Pada pembebanan dengan kondisi footrest tertabrak dari belakang beresiko besar terhadap patahnya footrest dengan tegangan von mises 504,8 MPa, faktor keamanannya yaitu 0,54. Defleksi terbesar juga terjadi pada pembebanan tipe ini yaitu 0,7372 mm. Setelah dilakukan optimasi hasilnya pemberian radius menjadi 7 mm pada area yang rawan kegagalan (patah) mendapatkan hasil faktor keamanan yang paling tinggi. Kata kunci: defleksi, faktor keamanan, footrest, optimasi, tegangan.
PENGARUH TURBOCHARGER TERHADAP DAYA PADA MOTOR DIESEL Muamar Khaqiqi; Sri Mulyo Bondan Respati; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 1, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v1i1.1

Abstract

Internal Combustion Engine atau motor pembakaran dalam adalah mesin kalor untuk mengubah energi sehingga energi tersebut dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia yang salah satu jenisnya adalah motor bakar diesel. Motor bakar diesel ini manfaat dan penggunaannya besar sekali bagi manusia untuk mengubah energi kimia (termal) menjadi energi mekanik (gerak). Untuk meningkatkan daya/tenaga dapat digunakan sebuah alat yang disebut turbocharger yaitu sebuah blower yang digerakkan oleh gas sisa pembakaran untuk memberikan tekanan pada udara masuk pembakaran sehingga memberikan tekanan awal yang lebih tinggi dari pada tekanan normal. Dalam analisa ini dengan penambahan turbocharger untuk mesin diesel 4 langkah 3000 cc, 1300 rpm, 4 silinder segaris akan meningkatkan daya motor dari 74,5264 hp menjadi 150,4516 (belum termasuk rugi-rugi turbo). Kata kunci : Motor Diesel, Turbocharger, Daya.
ANALISIS SIFAT MEKANIS PROPELER PERAHU NELAYAN TRADISIONAL BERBAHAN ALUMINIUM Suyanto Suyanto; Syafaat Imam
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i1.2183

Abstract

Nelayan tradisional di pantai utara Jawa Tengah banyak yang menggunakan propeler dengan bahan aluminium tuang sebagai penggerak kapal kayu, dengan pertimbangan harga yang murah. Pada umumnya propeler yang digunakan tidak berumur lama. Kerusakan yang paling banyak terjadi adalah patah pada daun propeler Hal ini disebabkan adanya benturan dengan benda keras. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi dan sifat mekanis aluminium sebagai bahan propeler. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi, uji densitas, uji kekerasan, uji tarik, dan struktur mikro. Hasil uji komposisi menunjukkan adanya unsur paduan dominan berupa Si, Zn, dan Fe. Nilai porositas yang dimiliki bahan adalah 7%. Sementara itu kekerasan rata-rata bahan adalah 83,6 BHN, kekuatan tarik sebesar 139,2 MPa, dan %EL sebesar 2,48%. Keberadaan unsur Fe dan Zn menyebabkan nilai kekerasan Aluminium meningkat. Nilai porositas yang cukup tinggi menyebabkan aluminium bersifat getas.Kata kunci : Aluminium, Propeler, Perahu, Tradisional
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA ST 60 PASCA PROSES LAS GTAW DENGAN VARIASI ARUS LAS 80, 100, 120 A DAN DIRENDAM PADA LARUTAN HCL BERSUHU 40̊ CELCIUS Gabriyel Aditya Yudi; Sri Mulyo Bondan Respati; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2660

Abstract

Korosi merupakan suatu proses dimana proses ini menimbulkan suatu masalah karena dapat menghambat sebuah pekerjaan. Dalam hal ini korosi juga dapat menyerang besi baja ST60, baja yang dalam kehidupan sehari hari sangat mudah untuk diaplikasikan. Salah satu pengaplikasiannya adalah pembuatan pipa. Pipa digunakan sebagai sarana transportasi pengalir cairan, karena dianggap lebih murah dan effisien, slah satunya aliran HCl. Untuk mendapat panjang pipa yang diinginkan dapat digunakan proses pengelasan sebagai penyambung. Dalam tulisan ini dilakukan pengujian laju korosi serta pengaruh korosi terhadapt baja ST60 dengan variasi arus las 80, 100, 120 A dan tanpa proses pengelasan yang direndam dalam larutan HCl selama 72 jam. Hasilnya Dengan hasil selisih rata rata tanpa pengelasan 17,07 gram dan dengan las-an 120A didapat 15,48 gram.Serta laju korosi tertinggi pada proses tanpa pengelasan yaitu 13,6.102MPY, setelah itu turun 1,4% yaitu di pengelasan 80A dengan hasil 13,43.102MPY, kemudian turun kembali 4,8% menjadi 12,8.102MPY dan terakhir laju korosi terendah dengan pengelasan 120A, turun 9,3% menjadi 12,35.102MPY. Serta uji kekerasan 80A yang semula 61,3 naik menjadi 61,53 dengan menggunakan metode HRB. Hal tersebebut terjadi di semua spesimen termasuk 100A, 120A dan tanpa proses pengelasan. Dapat diketahui semakin tinggi amper semakin tinggi kekerasan karena semakin tinggi temperaturnya, dan berbanding terbalik dengan laju korosinya yang semakin rendah.Kata kunci: korosi, laju korosi, baja st60, GTAW
ANALISIS KEAUSAN CYLINDER BAJA ST 70 MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC BERPELUMAS SAE 140 DAN VARIASI PEMBEBANAN Oktavian Yudha T.S; Darmanto Darmanto; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3346

Abstract

Keausan merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan dalam proses perancangan permesinan karena menyebabkan terjadinya perubahan dimensi komponen yang selanjutnya berdampak pada performa komponen. Analisis terhadap keausan dapat dicari menggunakan beberapa metode diantaranya dengan hasil perhitungan secara analitik dan hasil penelitian secara eksperimental. Tribometer pin-on-disc adalah alat untuk mengetahui volume keausan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume keausan dari pin dengan menggunakan variasi pembebanan yakni 19,62 N, 29,43 N dan 39,24 N dengan menggunakan material uji baja karbon rendah ST 70. Volume keausan ketiga percobaan tersebut sama yaitu sebesar 0,0076 mm3, tetapi jarak tempuh yang dibutuhkan berbeda. Sedangkan faktor keausan tertinggi terletak pada pembebanan 39,24 N yaitu sebesar 4,89 × 10-09. sedangkan nilai faktor keausan dari masing-masing pembebanan 19,62 N dan 29,43 N adalah 4,51 × 10-09, dan 4,71 × 10-09. Kata kunci: Keausan pin, Pin-on-disc , Variasi pembebanan
PENGUJIAN KOEFISIEN GESEK PERMUKAAN PLAT BAJA ST 37 PADA BIDANG MIRING TERHADAP VISKOSITAS PELUMAS DAN KEKASARAN PERMUKAAN M. Bahar Fitrianto; Darmanto Darmanto; Imam Syafa'at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1076

Abstract

Gaya gesek suatu benda  dipengaruhi  oleh kondisi permukaan  benda kerja terhadap permukaan  benda lain, seperti kekasaran permukaan dan pelumasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis koefisien gesek permukaan terhadap viskositas pelumas pada bidang miring. Penelitian ini menggunakan jenis pelumas SAE 20, SAE 90 dan SAE 140. Spesimen yang digunakan pada uji gesek adalah baja ST 37. Pengujian dilakukan dengan tanpa pelumas dan dengan pelumas yang berbeda viskositasnya yaitu oli SAE 20, SAE 90 dan SAE 140. Hasil penelitian menunjukan , pada kondisi tanpa pelumas,  dengan pelumas SAE 20 dan SAE 90,  semakin kasar permukaannya semakin besar sudut gesek dan koefisien geseknya. Sedangkan pada kondisi pelumas SAE 140 terjadi penurunan sudut gesek dan koefisien gesek dengan bertambahnya kekasaran permukaan. Pada specimen halus dalam kondisi dengan pelumas, semakin kental  viskositasnya sudut geseknya semakin besar. Pada spesimen kasar dengan kondisi pelumas, semakin tinggi viskositas pelumasnya sudut geseknya semakin kecil Kata kunci : koefisien gesek, pelumas, kekasaran permukaan
PENGARUH VARIASI SUSUNAN SERAT ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN KOMPOSIT ALTERNATIF ROMPI ANTI PELURU Bahar Qulub Iqbal Hanifi; H. Purwanto; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i2.3769

Abstract

Serat eceng gondok merupakan salah satu material natural fiber alternatif dalam pembuatan komposit. Batang dari tanaman eceng gondok jika diproses dapat menghasilkan serat. Rompi anti peluru yang digunakan oleh militer, kepolisian, maupun sipil pada umumnya terbuat dari bahan serat aromatik polymides atau aramid. Serat-serat tersebut sampai saat ini diperoleh dengan cara impor dengan harga yang sangat mahal. Rompi anti peluru berbahan komposit serat telah banyak dikembangkan dari bahan lokal. Tulisan ini mengkaji sifat fisis dan mekanis serta kemampuan balistik komposit polimer polyester variasi susunan serat eceng gondok (eichhornia crassipes) sebagai bahan alternatif alami rompi anti peluru. Panel komposit dibuat dengan susunan serat searah vertical dan susunan serat berlapis (vertical/horizontal) dengan perbandingan vraksi volume serat dan matrik 30% dan 70% dengan ketebalam 10 mm. Hasil pengamatan pada serat eceng gondok menunjukan struktur mikro cenderung berbentuk silinder sehingga mempunyai penampang berbentuk lingkaran dan serat berwarna kuning kecoklatan. Nilai uji tarik rata-rata serat eceng gondok adalah 7,696 Kg/mm2. Kekuatan tarik komposit dengan susunan serat berlapis (vertical/horizontal) lebih tinggi dengan yield stress 9,522 MPa dan max stress 10,408 MPa dibandingkan dengan susunan serat searah vertical yaitu yield stress 4,535 MPa dan max stress 10,111 MPa. Hasil pengujian balistik menunjukan komposit dengan susunan berlapis juga lebih mampu menyerap energi impak dari proyektil. Kata kunci: polyester, serat eceng gondok, susunan serat, rompi anti peluru.
ANALISIS PERPINDAHAN KALOR PADA LORONG API KETEL UAP Gilar Pandu Annanto; Ilham Naufal Ardianto; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 1, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v1i1.6

Abstract

Perencanaan lorong api ketel uap melibatkan perhitungan kekuatan bahan dan perpindahan kalor dari pembakaran bahan bakar ke air melalui dinding lorong api. Ketidakseimbangan laju perpindahan kalor pada dinding lorong api akan menyebabkan peningkatan temperatur dinding secara terus menerus yang akan menyebabkan kegagalan konstruksi lorong api. Dengan demikian perencanaan lorong api harus mempertimbangan kekuatan bahan dan laju perpindahan kalor pada dinding lorong api. Kata kunci: lorong api, laju perpindahan kalor, konstruksi.
ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL BAJA KONSTRUKSI DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN Darmanto Darmanto; M.Nursalim Nursalim; Imam Syafaat
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v10i1.959

Abstract

Pengujian  bahan  merupakan  salah  satu  proses  penting didalam  pemilihan  sebuah  material. Hal  ini  dilakukan  untuk mengetahui  seberapa  jauh  kekuatan  dan  ketangguhan  material tersebut dalam menerima beban dari tekanan atau gaya dalam sebuah konstruksi. Defleksi dan modulus elastisitas merupakan komponen didalam pengujian momen bending dengan variasi momen  inersia  dan  tekanan.  Baja  konstruksi  digunakan  sebagai  specimen  dengan  variasi profil  yang berbeda-beda.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui  besaran  defleksi  dan mengukur nilai modulus elastisitas. Pengujian momen lentur dilakukan dengan variasi tekanan 5 kg/cm2, 7 kg/cm2, dan 10 kg/cm2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan media bahan uji diameter 5/8 inchi, kotak ½ inchi dan kotak 5/8 inchi. Pengujian dilakukan masing-masing 3 kali pada tiap jenis bahan uji pada tiap variasi beban.  Hasil penelitian   menunjukkan modulus elastisitas  baja  konstruksi  yang  terjadi  pada  kisaran  229,5681Gpa  sampai  dengan 247,2482GPa,  hal  ini  mendekati  nilai  empiris  dasar  pada  literatur  yaitu  antara  200  GPa sampai dengan 220 GPa dengan mengabaikan faktor gesekan.Kata kunci: modulus elastisitas, baja konstruksi, defleksi, beban tekan, momen inersia
ANALISA KEAUSAN DISC BESI COR DENGAN METODE MATEMATIKA SEDERHANA MENGGUNAKAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC TANPA PELUMAS Imam Syafa’at; Abdul Khalim; Darmanto Darmanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2665

Abstract

Semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mechanical engineering khususnya di bidang tribologi, maka akan semakin banyak terungkap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi umur pemakaian  komponen dari sebuah mesin. Besi cor adalah salah satu bahan untuk membuat komponen dari suatu mesin. Penelitian kali ini menggunakan tribometer pin-on-disc dengan besi cor A (79.5 HRB), besi cor B (82 HRB) dan besi cor A (86.5 HRB) sebagai disc dan bola baja AISI 52100 berdiameter 8,0 mm dengan kekerasan 60 HRC sebagai pin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan material disc dan ukuran diameter pin terhadap nilai lebar kontak keausan, koefisien keausan berdimensi, volume dan tinggi keausan yang terjadi pada besi cor. Kajian juga membandingkan hasil keausan dengan berbagai model yang yang telah ada sebelumnya. Analisa perhitungan menggunakan penurunan geometri berdasarkan rumus matematika dasar sederhana dan menggunakan metode penurunan persamaan Archard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebar kontak keausan, koefisien keausan berdimensi (KD), ketinggian keausan (h) dan volume keausan (V) mempunyai hubungan berbalik nilai dengan kekerasan material dan senilai dengan jarak sliding (s). Ukuran diameter pin mempunyai hubungan sebanding dengan lebar kontak aus, koefisien keausan berdimensi (KD), ketinggian keausan (h) dan volume keausan (V). Semakin keras suatu material maka keausan yang terjadi akan semakin kecil.Kata kunci: keausan, besi cor, pin-on-disc, Archard, metode sederhana