Claim Missing Document
Check
Articles

Sosialisasi Pentingnya Fasilitas Sarana Air Bersih Di Desa Mbinanga Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Ewin Handoco; Welmar Olfan Basten Barat; Winfrontstein Naibaho; Mardame Pangihutan Sinaga; Reaful Samuel
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 1 No. 3 (2023): Bulan Februari
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v1i3.52

Abstract

Sosialisasi Pentingnya Air Bersih, dimana air bersih merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang menunjang kehidupan suatu komunitas. penyediaan air bersih berkaitan erat dengan status kebersihan dan kesehatan setiap individu dalam masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada masyarakat Desa Mbinanga untuk memberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan air yang bersih dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat setempat tentang pentingnya penggunaan air bersih dalam kegaitan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi.Masyarakat Desa Mbinanga sangat membutuhkan sentuhan nyata untuk dapat menerima manfaat secara langsung dari adanya sarana air bersih di lokasi mereka bertempat tinggal. Selama ini masyarakat harus berjalan jauh dari atas bukit ke lembah atau desa tetangga mereka yang berjarak sekitar 1-1,5 Kilometer dari desa mereka. Sehingga hal ini sangat memberatkan dan tidak efektif serta efisien baik dalam waktu, tenaga dan biaya. Sosialisasi Sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan ada tindakan secara langsung kepada masyarakat. Pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya air bersih. Masyarakat mampu menyediakan air bersihnya dengan bergotong royong dan bekerjasama dengan pihak luar sebagai penyokong dana untuk keperluan material pembangunan. Perlunya kerjasama lintas sektoral baik masyarakat, swasta, keagamaan dengan pemerintah agar terjadi sinergi yang positif secara terintegrasi sehingga manfaatnya lebih luas ke seluruh desa. Mengingat air bersih merupakan hak dan kebutuhan seluruh warga desa.
Analysis Variation Paddle Wheel With Photovoltaic Form Cultivation with Consumption Electricity Sahat Sitompul; Winfrontstein Naibaho; Welmar Olfan Basten Barat
Journal of Applied Geospatial Information Vol 7 No 1 (2023): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v7i1.5230

Abstract

The main problem that is often found in the failure of microalgae production is poor water quality during the maintenance period. One of the causes of deteriorating water quality is the lack of oxygen which endangers microalgae which can inhibit cell growth so that it can reduce its productivity. On this basis, efforts are needed to refresh the water or aeration to help increase the dissolved oxygen (DO) level in the microalgae growth container using a paddle wheel. The development of an aerator blade design that has optimum efficiency is needed to reduce high electricity consumption and see more effective cell growth.
SOSIALISASI PERKEMBANGBIAKAN ALGA DENGAN OPEN RACEWAY POND DENGAN ENERGI SURYA Togar Naibaho; Winfrontstein Naibaho
Abdi Jurnal Publikasi Vol. 1 No. 3 (2023): Januari
Publisher : Abdi Jurnal Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya aktivitas budidaya di Indonesia menghadirkan tantangan tersendiri yaitu dengan tingginya biaya produksi yang diakibatkan beban penggunaan pakan (pellet). Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan mikroalga sebagai pakan alami ikan, terkhusus pada fase benih. Disamping mampu mengurangi biaya produksi, juga mampu menghasilkan benih yang unggul. Mikroalga merupakan tumbuhan air yang memiliki peran yang sangat penting di perairan karena berada di dasar sistem rantai makanan (produsen primer). Mikroalga termasuk jenis tumbuhan air yang mampu tumbuh dalam waktu yang cukup singkat. Selama hidupnya, mikroalga melalui 5 fase yakni fase lag, fase logaritmik, fase penurunan pertumbuhan, fase stasioner dan fase kematian. Dalam biomassa mikroalga terkandung bahan-bahan penting yang sangat bermanfaat seperti protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat. Kandungan mikroalga tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dalam menjadikan sebagai pakan alami yang bermutu. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam melakukan kultivasi mikroalga skala massal dengan metode Open raceway ponds secara mandiri. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan kemampuan teknis peserta baik berdasarkan hasil ujian materi dan hasil uji praktek pengukuran kualitas air dan pengukuran kepadatan sel mikroalga.
MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KEBERSAMAAN DAN MELAKSANAKAN BAKTI SOSIAL PEMBERSIHAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DESA SIMARTUGAN Jhon Sufriadi Purba; Sri Devi Marchelina Siahaan; Moses Novianus Purba; Tambos Sianturi; Winfrontstein Naibaho
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i1.5733

Abstract

Simartugan Village is a place that has a lot of potential that can be developed both from natural resources and human resources. The problem found in Simartugan village is the lack of cleanliness in the village. Therefore, the work program of the UHKBNP KPPM group located in the village of Simartugan is for the welfare of residents regarding the importance of maintaining cleanliness in the community environment. The work program created aims to create a clean and healthy environment in addition to helping each other. The method used is in the form of Environmental Cleaning Social Service activities by carrying out Cooperation. The Environmental Cleaning Social Service activity is an activity where with this activity we can strengthen our kinship. Mutual cooperation between residents carried out by students is to create a sense of love, a sense of mutual assistance, a sense of mutual care for students in the wider community who are in need of their helping hand. The activity method used is observation and participation. The observation was carried out by checking the location of Mutual Cooperation in the hamlet 1 – hamlet 6 environment of Simartugan village. The Gotong-royong activity in Simartugan Village, Pegagan Hilir District, Dairi Regency was carried out in a structured manner starting from the preparation stage to the implementation of the activity involving students of Community Service Program of HKBP Nommensen Pematangsiantar University, Pegagan Hilir District and several village officials who intervened directly
MEMBANGUN MOTIVASI SISWA UNTUK BELAJAR MELALUI KEGIATAN KPPM DI DESA MBINANGA KECAMATAN PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI Damico Sitohang; Dicky Kurniawan; Sahat Sitompul; Winfrontstein Nibaho
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i2.5991

Abstract

Pendidikan merupakan unsur yang penting bagi semua orang sebagai pondasi kemajuan bangsa dan sebagai tuntunan perkembangan anak. Motivasi merupakan factor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan dapat membantu meningkatkan semangat belajar. Melalui pengamatan lewat kegiatan KPPM di desa Mbinanga kecamatan Pegagan Hilir kabupaten Dairi, kegiatan pembelajaran di desa ini dirasa kurang efektif, karna kurangnya waktu belajar yang diterapkan di sekolah yang disebabkan oleh minimnya fasilitas belajar di sekolah dan jarak tempuh waktu serta medan jalan yang dilalui. Program KPPM dalam bentuk bimbingan belajar ini dilaksanakn atas dasar kerjasama Mahasiswa dan perangkat desa Mbinanga. Metode pembelajaran yang digunakan adalah jam belajar tambahan/ les sore kepada anak-anak setelah pulang sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi Siswa untuk belajar yang sedang mengenyam Pendidikan. Hasilnya Siswa menjadi lebih semangat belajar dan termotivasi untuk melanjutkan Pendidikan ketingkat perguruan tinggi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PERRIK MBUE DENGAN KEGIATAN BAKTI SOSIAL Manerep Lumbantoruan; Risvan Pane; Winfrontstein Naibaho
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i2.5992

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan harkat dan martabat sebagian dari masyarakat yang terperangkap pada kemiskinan dan keterbelakangan.Kegiatan ini dilakukan dengan mengembangkan potensi masyarakat pedesaan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, kendala, dan tantangannya. Daerah di Desa Perrik Mbue Kec.Pegagan Hilir merupakan satu dari sekian banyak desa di Indonesia yang masih memerlukan pemberdayaan masayarakat. Potensi sumber daya alam di sana sangat besar, akan tetapi pengelolaannya belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Desa Perrik Mbue Kec. Pegagan Hilir merupakan desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, mulai dari petani durian, jagung, kopi dan jahe.Namun setelah panen, masyarakat belum bisa mengolah secara langsung hasil panennya melainkan menjual ke luar daerah.Seharusnya, pemerintah melakukan pemberdayaan tentang bagaimana mengolah hasil panen yang ada disana sebagai hasil usaha dari desa tersebut.Di desa tersebut juga masih kurang dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.Oleh karena itu diperlukan pelayanan terhadap masyarakat untuk menerangkan perlunya menjaga kebersihan lingkungan mulai dari anak-anak, remaja dan juga orang tua. Proses pemberdayaan merupakan proses yang sangat panjang hingga sampai pada akhirnya menuju pada sebuah perubahan atau pada perkembangan masyarakat seutuhnya diawali dengan sebuah proses seperti mengajari anak-anak untuk bekerja sama, menjalin kerjasama yang baik antara warga masyarakat dengan pemerintah begitu juga sebaliknya demi terciptanya kerjasama yang baik. Masyarakat yang diberdayakan tentunya menjadi masyarakat yang tahu, mengerti, paham, termotivasi, mampu bekerja sama, mampu mengambil keputusan dan mampu bertindak sesuai situasi dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggungjawab.
ANALISA VARIASI DIAMETER PULLEY TERHADAP HASIL PADA PENCACAHAN BIJI JAGUNG DENGAN PUTARAN 1400 RPM Jhon Sufriadi Purba; Winfrontsteint Naibaho; Sahat Sahat; Tambos August Sianturi; Nofyando Simalango
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31804

Abstract

 Abstrak: Jagung giling merupakan hasil olahan jagung pipil yang telah dikeringkan yang berpotensi untuk dijadikan bahan pangan, industri pakan ternak dan bahan baku berbagai industri makanan. Pembuatan jagung giling sangat mudah, yaitu dengan menggiling atau memecah jagung pipil kering sampai menjadi butiran kasar menggunakan mata pisau. Namun cara memecah adalah cara yang sangat membutuhkan tenaga. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan proses pencacahan biji jagung dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk menghasilkan suatu alat pencacahan biji jagung yang mudah digunakan. Alat mesin penggiling (pencacah) biji jagung pipil kering, dengan menggunakan variasi pulley, yang terdiri dari pulley 3 cm (pulley standart dan pulley 5 cm. Hasil dari penggunaan pulley standar dalam waktu 1 menit dengan putaran 1400 Rpm menghasilkan jagung pecah 880 gram dengan ampas 120 gram sedangkan hasil dari penggunaan pulley 5 cm dalam waktu 46 detik dengan putaran 2333 Rpm menghasilkan jagung pecah 800 gram dengan ampas 200 gram. Dari hasil pengujian pulley standart (3cm) lebih baik digunakan dari pada pulley 5cmKata kunci : jagung pipil, pulley, v-belt, mata pisau, motor listrik 
RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG BERBASIS DOUBLE SEED HOPPER Sahat Sahat; Jhon Sufriadi Purba; Winfrontstein Naibaho; Tambos August Sianturi; Amdan Hendrico Aritonang
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31802

Abstract

Abstrak: Hingga saat ini para petani menanam benih menggunakan metode tugal (metode konvensional) yang membutuhkan waktu yang banyak dan tidak ergonomis. Tentunya akibat dari ketidakergonomis itu dapat menyebabkan dampak beban kerja pada postur tubuh petani saat menanam benih antara lain, back pain injury, upper limb injury, dan lower limb injury. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui rancang bangun alat tanam benih jagung berbasis double seed hopper serta mengurangi resiko kesehatan para petani saat menanam jagung dengan metode tugal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu proses perancangan baik secara fungsional maupun structural. Tahap awal metode ini yaitu mengidentifikasi problematika para petani dari efek penggunaan alat konvensional tugal, kemudian mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul pada alat dan mesin yang sebelumnya. Selain faktor perancangan tersebut nilai ergonomika dari alat juga diperhitungkan dengan mengacu pada antropometri rata-rata manusia Indonesia sebagai acuan dimensi alat Lalu dilakukan pembuatan prototipe alat dari analisis yang dilakukan. Tahap akhir metode penelitian ini yaitu pengujian alat di lahan.Dimensi dari alat tanam benih jagung yang dibuat adalah 113,1 x 106 x 95 cm. Panjang batang penghubung yang digunakan adalah 105cm dengan roda tugal yang berdiameter 45 cm. Alat ini didesain untuk menghasilkan jarak tanam yang continuous yaitu 20cm untuk jarak antar lubang tanam dan 75 cm untuk lebar antar barisan. Kotak penampung benih dapat menampung 0,293 kg dalam satu hopper. Mata tugal didesain dengan bentuk prisma segitiga dengan dimensi 6 x 6 x 5 cm.Kapasitas lapangan aktual dari alat ini adalah 0,038 ha/jam dengan kapasitas lapangan teoritis alat adalah 0,054 ha/jam. Rata-rata kedalaman lubang tanam yang dihasilkan adalah 3,155 cm dengan rataan penjatahan benih tiap lubangnya 1 benih/lubang tanam. Efisiensi penanaman alat adalah 70,3%.Kata kunci : jagung, konvensional, tugal,antropometri, problematika petani
VARIASI DIAMETER PULLY MESIN PENGIRIS SINGKONG DENGAN SISTEM CRANKSHAFT Shandy Arion Pratama Samosir; John Sufriadi Purba; Winfrontstein Naibaho; Suriady Sihombing; Wilson S Nababan; Siwan Ediamanta Peranginangin
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i1.1091

Abstract

Mesin pengiris singkong dengan sistem crankshaft ini dirancang bertujuan untuk mempermudah meningkatkan nilai tambah dan efisiensi dari sebuah proses pembuatan singkong terhadap hasil irisan singkong. Mesin ini digunakan untuk membantu para petani kecil untuk menghasilkan produk yang besar, hemat waktu dan tenaga kerja. Pada dasarnya prinsip kerja mesin pengiris singkong ini berawal dari sebuah motor listrik yang menghasilkan daya dan putaran yang ditransmisikan ke poros. Dalam prosesnya kami mengalami masalah mengenai variasi hasil kualitas dan kuantitas dari mesin pengupas ini yang bertujuan untuk meningkatkan performa mesin. Untuk dapat mengatasi variasi hasil tersebut dapat dilakukan pengujian dalam tiga kali pengujian dengan 1 kg tiap pengujian dengan 3 variasi diameter puli yaitu 115 mm (6 inch), 87 mm (3 inch) dan 79 mm (3,425 inch). Hasil pengujian dengan menggunakan daya motor listrik sebesar 0,5 HP dan efisiensi tertinggi didapat sebesar 18 detik.
The effect of transformational leadership style, employee creativity, and employee empowerment on employee performance at PT Casa Woodworking Industry Togar Naibaho; Winfrontstein Naibaho
Enrichment : Journal of Management Vol. 13 No. 3 (2023): August: Management Science And Field
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/enrichment.v13i3.1514

Abstract

Every business or business is required to be able to continue to develop to face every opportunity and threat that comes from competition between business organizations. a business organization is required to have the right strategy that can help the business or business survive and have an advantage compared to competing businesses or businesses. Along with the increasingly uncertain and complex business environment that results in changes to the market and consumer needs, it requires businesses to be able to find strategies that can create products that match market demands. Employee performance is a parameter for measuring the performance of a business. Employee performance is often interpreted as the output of all business activities, both individual and group in nature, which have an impact on business continuity and sustainability. In the development of organizational behavior, the level of creativity possessed by an employee can also be formed from patterns of interaction that occur in the work environment and can further form collective creativity. Employee creativity/employee creativity has a significant influence on employee performance. Transformational leadership has a significant influence on employee performance. Employee Empowerment/Employee Empowerment does not have a significant effect on employee performance.